MATA KULIAH
MANAJEMEN USAHATANI
Anggota Kelompok 3:
1.1 Perencanaan
1.2 Pengorganisasian
Salah satu fungsi manajemen usahatani yang kami rencanakan yaitu fungsi
pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian pada usahatani kami adalah
pengorganisasian terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk
pemeliharaan tanaman apel organik. Pengorganisasian terhadap penggunaan tenaga
kerja sangat penting bagi suatu usahatani karena dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dan pengolahan usahatani apel organik. Dalam melaksanakan kegiatan
usahatani, tenaga kerja yang akan digunakan adalah tenaga kerja keluarga yaitu
petani sebagai kepala keluarga, istri, dan anak yang dapat melakukan pemeliharaan
usahatani. Dapat diartikan bahwa petani dapat berperan sebagai manajer dan juru tani.
Peran petani sebagai manajer harus dapat memutuskan atau memilih berbagai
alternatif yang dihadapi untuk diusahakan, sedangkan petani sebagai juru tani
berperan dalam menentukan jenis dan menentukan cara-cara pemeliharaan apel
organik hingga proses pemasaran.
1.3 Pelaksanaan
1. Penjarangan
2. Pemangkasan Tanaman
3. Penyiangan
4. Pembumbunan
5. Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan penambahan zat hara atau unsur lain yang
dibutuhkan tanaman dengan tujuan agar mencapai hasil produksi yang tinggi. Pada
apel organic pupuk yang digunakan juga merupakan pupuk organic atau pupuk
kendang, dan juga rekomendasi pupuk N, P dan K dengan dosis yang tepat.
Dari kejadian seperti itu maka usaha kami menerapkan produksi apel organic,
dengan sedikit hingga tidak sama sekali penggunaan terhadap kimia agar tetap
menjaga ekosistem sekitar. sistem pertanian organik pemeliharaan tanaman dilakukan
dengan teratur, sehingga keperluan herbisida tidak banyak karena tidak banyak
tumbuhan gulma yang tumbuh disekitar tanaman apel. Secara ekologis dapat
dijelaskan bahwa penerapan sistem budidaya apel organik dengan pupuk organiknya
akan dapat memperbaiki kualitas kesuburan lahan dan kualitas lingkungan sekitarnya.
Salah satu pengaruh bahan organic terhadap lingkungan adalah bahan organic
mampu menekan perkembangan hama penyakit. Bagian integral seluruh proses
budidaya, mengutamakan peran pengendali alami, kombinasi berbagai cara
pengendalian pestisida kimiawi sebagai alternatif terakhir, mengendalikan (menekan)
populasi bukan memusnahkan
7. Panen
8. Pascapanen
Penanganan pasca panen juga dapat memberikan penampilan yang baik dan
memperpanjang daya simpan. Penanganan pascapanen harus dilakukan secara tepat
dan terkendali. Menurut Gardjito dan Saifudin (2011), ada beberapa faktor
lingkungan eksternal yang perlu dikendalikan seperti suhu, kelembapan, konsentrasi
atmosfer, dan tahapan penanganan pasca panen yang tepat. Penanganan pascapanen
yang tepat akan membuat buah apel organik tetap memiliki kualitas sebagai buah
segar Umur simpan buah apel antara 1 bulan sampai 3 bulan. Pada umumnya apel
memiliki suhu penyimpanan yang optimal yaitu 30 ° F - 32 ° F atau kurang lebih 0 °
C. Buah sering dikemas dalam bungkus plastik, yang kemudian ditempatkan pada
wadah yang lebih besar. Satu wadah hanya bisa berisi satu buah atau bisa berisi
banyak buah. Dikemas dalam satu kotak yang terdiri dari banyak potongan, kemudian
setiap buah dibungkus dengan polystyrene atau kertas. Tujuannya adalah untuk
mencegah gesekan atau benturan antara satu buah buah. Penanganan dari segi
pengangkutan juga menjadi pengawasan yang sangat diperlukan sepanjang
pengiriman buah apel. Tujuannya untuk meminimalisir dan menghindari terjadinya
pembusukan buah.
9. Pemasaran
Petani Apel
Organik
Kelompok tani
(pengepul)
Pemasar Apel
organik
Konsumen Apel
organik
Menunjukan bahwa sistem pemasaran yang dilakukan oleh pemasar apel organik
melalui pengadaan buah apel organik dengan cara melakukan pembelian secara
langsung dari kelompok tani (pengepul). selain bertindak sebagai pengepul petani
apel organik, mereka juga melakukan pembinaan bagaimana melakukan budidaya
apel organic, Kebutuhan konsumen apel organik dipenuhi oleh pemasar apel organik.
Secara umum, sumber modal usahatani berasal dari petani sendiri (equity
capital) dan pinjaman (credit). Bentuk modal usahatani menurut sumber yang lain
adalah kontrak sewa, sistim kontrak produksi, kontrak pemasaran hasil dan
manajemen produksi, serta kontrak penyediaan produksi.
1.4 Pengawasan
Yudianto Arik Agus, Sisca Fajriani, Nurul aini. 2015. Pengaruh Jarak Tanam
dan Frekuensi Pembumbunan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Garut
(Marantha arundinaceae).Jurnal Produksi Tanaman. 3(3) 172-181