0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
466 tayangan6 halaman
Jurnal ini membahas manajemen usahatani salak organik di Desa Nongan, Karangasem, Bali. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen usahatani salak mendapat skor rata-rata 3,9 atau termasuk baik. Namun, perlu peningkatan pengawasan untuk maksimalkan produksi meski hasil menurun karena tanaman tua.
Jurnal ini membahas manajemen usahatani salak organik di Desa Nongan, Karangasem, Bali. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen usahatani salak mendapat skor rata-rata 3,9 atau termasuk baik. Namun, perlu peningkatan pengawasan untuk maksimalkan produksi meski hasil menurun karena tanaman tua.
Jurnal ini membahas manajemen usahatani salak organik di Desa Nongan, Karangasem, Bali. Penelitian menunjukkan bahwa manajemen usahatani salak mendapat skor rata-rata 3,9 atau termasuk baik. Namun, perlu peningkatan pengawasan untuk maksimalkan produksi meski hasil menurun karena tanaman tua.
di SubakAbian Kebon Desa Nongan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem
Jurnal E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata
Volume dan Halaman Vol. 7, No. 4, Oktober 2018 Tahun 2018 Penulis NI WAYAN SUDIARMINI, NI WAYAN SRI ASTITI, NYOMAN PARINING Reviewer Magfirli, Putri Sintia, Ari Asrori Tanggal 4, Oktober 2018 Pendahuluan Subak Abian Kebon merupakan salah satu organisasi masyarakat di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Subak Abian Kebon, memiliki luas lahan 46 hektar, dengan anggota 76 orang. Pada subak ini terdapat dua jenis tanaman salak yaitu, Salak Bali dan Salak Gula Pasir. Desa Nongan merupakan salah satu desa penghasil salak yang telah melakukan usahatani salak selama beberapa tahun. Namun usahatani tersebut kebanyakan masih bersifat tradisional, hal ini berpengaruh pada produktivitas dan rendahnya pemasaran salak. Suatu yang patut disayangkan mengingat usahatani salak memerlukan penanganan yang khusus sejak persiapan hingga dipasarkan, karena itulah pentingnya melakukan suatu manajemen usahatani di Subak Abian Kebon. Kegiatan manajemen usahatani salak meliputi; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling). Kegiatan tersebuat mualai dari perencanaan usaha, penyediaan sarana dan prasarana, budidaya tanaman, sampai dengan penanganan hasil dan pemasarannya dilakukan secara terintegrasi dan saling menunjang. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen dalam kegiatan usahatani, kegiatan manajemen usahatani yang dimaksud dari pemeliharan tanaman hingga pemasaran serta yang dapat merangkum faktor-faktor alam, modal, tenaga kerja, dan sarana/peralatan yang digunakan dalam usahatani. Hal ini menunjukan agar kegiatan manajemen usahatani salak di Subak Abian Kebon bisa berkembang dan mampu mengoptimalkan hasil pertanian demi kesejahteran petani. oleh terbenturnya kebutuhan hidup, pendidikan anak dan lain sebagainya. Metode Penelitian - Penelitian ini berlokasi di Subak Abian Kebon Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metoda purposive, yaitu metoda penentuan lokasi yang dilakukan secara sengaja dengan pertimbangannya; - Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. - Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder - Metode yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data sebagai berikut. Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada responden yaitu kepada anggota Subak Abian Kebon.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Rata-rata pencapaian skor manajemen usahatani
salak dengan skor sebesar 3,9 termasuk dalam kategori baik. Pencapaian skor 3,9 dari 5,0 mengartikan kegiatan manajemen usahatani salak di Subak Abian Kebon sudah mampu melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik, meskipun dalam kegiatan manajemen mengalami beberapa hambatan seperti hasil produksi yang diperoleh petani setiap tahunnya semakin menurun dikarenakan tanaman yang sudah semakin tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian skor manajemen usahatani Salak Bali organik dalam perencanaan kegiatan usahatani termasuk dalam kategori baik dengan pencapaian skor rata-rata 4,0. Pencapaian skor manajemen usahatani dalam pengorganisasian mendapat skor rata-rata sebesar 4,0 termasuk dalam kategori baik. Pelaksanaan usahatani mendapat kategori sangat baik dengan pencapaian skor sebesar 4,3. Pengawasan usahatani mendapat skor sebesar 3,4 dengan kategori sedang. Kegiatan manajemen usahatani Salak menunjukkan, anggota subak secara umum sudah melaksanakan manajemen usahatani dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup petani.
Simpulan Rata-rata pencapaian skor manajemen
usahatani salak dengan skor sebesar 3,9 termasuk dalam kategori baik. Pencapaian skor 3,9 dari 5,0 mengartikan kegiatan manajemen usahatani salak di Subak Abian Kebon sudah mampu melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik, meskipun dalam kegiatan manajemen mengalami beberapa hambatan seperti hasil produksi yang diperoleh petani setiap tahunnya semakin menurun dikarenakan tanaman yang sudah semakin tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian skor manajemen usahatani Salak Bali organik dalam perencanaan kegiatan usahatani termasuk dalam kategori baik dengan pencapaian skor rata-rata 4,0. Pencapaian skor manajemen usahatani dalam pengorganisasian mendapat skor rata-rata sebesar 4,0 termasuk dalam kategori baik. Pelaksanaan usahatani mendapat kategori sangat baik dengan pencapaian skor sebesar 4,3. Pengawasan usahatani mendapat skor sebesar 3,4 dengan kategori sedang. Kegiatan manajemen usahatani Salak menunjukkan, anggota subak secara umum sudah melaksanakan manajemen usahatani dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup petani. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan maka dapat disarankan agar anggota subak mampu meningkatkan fungsi manajemen terutama dalam pengawsan usahatani sehingga dapa memaksimalkan kualitas produksi. Meningkatkan pengawasan kegiatan usahatani seperti meningkatkan pengawasan pada pelaksanaan usahatani dari pemupukan, penjarangan, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman agar hasil produksi yang diperoleh bisa maksimal dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Kelebihan -Isi jurnal lengkap mulai dari Judul, nama jurnal, penulis, vol, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran. -Penjelasan materi sebelum memasuki metode penelitian dapat menjadi acuan dasar melanjutkan penelitian -Banyaknya referensi untuk memperkuat hasil penelitian tersebut Kekurangan -Terdapat gambaran atau tulisan yang agak sulit dipahami. - Jurnal ini hanya menggunakan abstrak bahasa Inggris sehingga agak menyulitkan si pembaca untuk memahami intisari dari jurnal tersebut. - Tidak adanya grafik atau diagram pada hasil penelitian. - Tidak ada dokumentasi dari setiap penelitian yang dilakukan.