LAPORAN LENGKAP
PUTRI SINTIA
LAPORAN LENGKAP
Oleh
PUTRI SINTIA
E 321 20 150
Kelas : C03
Menjetujui,
Disahkan oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Putri Sintia (E 321 20 150) Analisis Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Di
Bendungan Paneki Desa Pombewe Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luar dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Di mana proses
terbentuknya tanah memerlukan waktu yang begitu lama dengan membutuhkan
jutaan tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapukan fisik,
kimiawi, serta pelapukan mekanik.
Pengambilan contoh tanah dalam praktikum ini dilakukan dengan dua cara
yaitu contoh tanah utuh dan contoh tanah tidak utuh. Contoh tanah tidak utuh
digunakan untuk analisis sebaran partikel tanah (tekstur tanah) dan kandungan
bahan organik tanah, sedangkan agregat utuh digunakan untuk analisis
kemantapan agregat tanah. Pengambilan contoh tanah utuh sangat diperlukan
untuk menentukan sifat–sifat dari contoh tanah tersebut. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa batasan lapisan tanah memiliki perbedaan. Hal ini terjadi
karena faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti waktu, lokasi, dan faktor
pembentuknya.
Penetapan warna tanah dalam praktikum ini dilakukan dengan metode
“Sistem Munsel”,yang membedakan warna tanah secara langsung dengan bantuan
kolom-kolom warna standar. Pada hasil penetapan warna tanah menunjukkan
bahwa pada setiap lapisan-lapisan tanah memiliki warna tanah yang berbeda. Hal
tersebut disebabkan karena kandungan bahan organik setiap lapisan dan bahan
mineral.
Penetapan permeabilitas tanah dalam praktikum ini dilakukan pada tanah
jenuh air dengan dasar hukum darcy dengan menggunakan alat permeabilitas.
Berdasarkan hasil penetapan permeabilitas tanah yang telah dilakukan didapatkan
nilai permeabilitas sampel tanah yang kami ambil sebesar 5,149 cm/jam maka
dapat dikategorikan bahwa permeabilitasnya cepat. Hal ini disebabkan karena
perbedaan besar pori pada tanah, jika pori tanah besar maka nilai permeabilitas
tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Penetapan bobot isi tanah dalam praktikum ini dilakukan dengan
membandingkan antara berat suatu massa tanah dalam keadaan kering mutlak
dengan volumenya, dimana tanah tersebut harus dalam keadaan tidak terganggu
(utuh). Berdasarkan hasil penetapan bulk density yang telah dilakukan diperoleh
hasil sebesar 1,38 gr/cm³. Nilai bulk density mempengaruhi nilai porositas tanah,
bila nilai bulk density rendah maka nilai porositasnya tinggi dan begitu pula
sebaliknya apabila nilai bulk density tinggi maka nilai porositasnya rendah hal ini
desebabkan pori-pori tanah pada sampel tanah yang telah diambil.
Ruang pori total tanah dalam keadaan alami dinyatakan sebagai persentase
volume pori (rongga) yang diisi oleh udara dan air diantara partikel tanah
berdasarkan nilai bobot isi atau bulk density dan kepadatan partikel (partikel
density). Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan diperoleh nilai
presentase porositas yaitu 49,46 % dengan nilai Bulk density 11,7596 gr/cm3 dan
Particle density 2,3585 g/cm3 ini berarti bahwa bahan organik yang lebih rendah.
Tanah lapisan pertama ini tidak mempunyai porositas tinggi karena tanah ini
merupakan tanah yang liat berarti porositasnya kecil ayau pori-pori tanahnya kecil
karena tanahnya liat.
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat)
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir,
fraksi debu dan fraksi liat. Penetapan tekstur dilakukan dengan metode pipet.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai pasir halus yaitu 1,1637 %, pasir
kasar 1,2135%, debu 42,54%, dan liat 13,89 %, dan setelah dicocokkan dengan
segitiga tekstur maka tanah tersebut tergolong liat.
Penetapan C-Organik (BO) tanah pada praktikum ini digunakan metode
Walkley and Black. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan
nilai C-Organik sebesar 1,7024% dan bahan organiknya 2,93 %, C-Organik dan
masuk dalam kriteria tanah dengan kandungan c-organik tinggi.
Partikel density adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-
partikel tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai
partikel density yaitu 2,65 gr/cm3. Dengan mengetahui besarnya nilai partikel
density dan bulk density, maka dapat dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori
tanah. Kandungan bahan organik memberikan pengaruh pada partikel density.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
laporan ini dengan judul “ Laporan Praktikum Dasar- Dasar Ilmu Tanah”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
praktikum dan penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
1. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP selaku dosen penanggung jawab praktikum
imbalan yang setimpal atas kebaikan dan jasa-jasa mereka, serta tulisan ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
SAMPUL DALAM......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
RINGKASAN.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN
II.1.........................................................................................................
Gambaran Umum Lokasi Praktikum.............................................. 7
II.2.........................................................................................................
Pengertian Tanah dan Profil Tanah................................................. 7
II.3.........................................................................................................
Permeabilitas................................................................................... 8
II.4.........................................................................................................
Pengertian Bulk DensityTanah........................................................ 9
II.5.........................................................................................................
Pengertian Partikel Density............................................................ 10
2.6 Pengertian Porositas Tanah......................................................... 11
2.7. Pengertian Tekstur Tanah........................................................... 12
2.8. Pengertian Reaksi Tanah (ph) .................................................... 13
2.9. Pengertian C-Organik dan Bahan Organik................................. 13
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 32
5.2 Saran.............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Profil Tanah............................................................................................. 24
2. PermeabilitasTanah................................................................................. 25
3 Bulk DensityTanah.................................................................................. 26
4. Partikel Density Tanah............................................................................ 26
5. Porositas Tanah....................................................................................... 27
6 Tekstur Tanah.......................................................................................... 28
7. Reaksi Tanah (pH).................................................................................. 29
8. C-organik dan Bahan Organik Tanah...................................................... 30
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Profil Tanah............................................................................................. 7
2. Segitiga Tekstur....................................................................................... 11
3. Cara Pengambilan Sampel Tanah Utuh (Undisturbe Soil Sample)......... 22
4. Cara Pengambilan Sampel Tanah Tidak Utuh........................................
(Disturbed Soil Sample).......................................................................... 23
5. Dokumentasi Laboratorium..................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Universitas Tadulako, Palu. Praktikum dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 7.30
WITA sampai selesai. Mulai dari tanggal 31 Agustus 2019 sampai tanggal 13
September 2019.
pengambilan contoh tanah adalah cangkul, sekop, linggis, ring, cutter, plastik
gula, karet gelang, meteran, cangkul, palu dan balok kayu. Bahan yang digunakan
adalah air, sampel tanah utuh dan sampel tanah tidak utuh.
permeameter, Ring sampel, kran sumber air, gelas ukur (25-500 ml) dan jangka
Alat yang digunakan pada Penetapan Bulk Density adalah ring, Timbangan
analitik, oven, eksikator, gegep, dan cawan aluminium. Bahan yang digunakan
Alat dan bahan yang digunakan praktikum partikel density yaitu ring
sampel timbangan, cawan, oven, labu ukur 100 ml dan hot plate, sampel tanah,
Alat yang digunakan pada Penetapan Porositas Tanah adalah ring sampel,
oven, eksikator dan neraca analitik. Bahan yang digunakan adalah contoh sampel
tanah utuh.
Alat yang digunakan pada Penetapan tekstur tanah adalah neraca analitik,
gelas kimia volume 1 dan 2 liter, erlenmeyer 500 ml, gelas ukur 1000 ml, ayakan
berukuran 50 mm dan 100 mm, kompor, bak perendam, pipet dengan volume 10
ml dan 50 ml, oven, pipet ukur , batang penganduk, labu semprot , gegep, corong
dan cawan aluminium. Bahan yang digunakan adalah Hidrogen peroksida (H 2O2)
30%, HCl 0,2 N, Calcon dan sampel tanah tanah tidak utuh.
3.2.7 Reaksi tanah (pH)
Alat yang digunakan pada Penetapan Reaksi Tanah (pH) adalah Neraca
analitik ketelitian 4 desimal, botol sampel 100 ml, pipet ukur, burret 25 ml gelas
kimia, mesin pengocok, labu semprot dan pH meter. Bahan yang digunakan
analitik ketelitian 4 desimal dan magnetik stirer, buret 25 ml dan gelas ukur 100
ml, elenmeyer 250, dan bahan yang di gunakan adalah kalium dikromat (k2Cr2O7),
terlebih dahulu rerumputan dan sampah. Meletakkan ring sampel pada tanah
dengan bagian runcing pada posisi bawah. Meletakkan balok kecil diatas
permukaan ring lalu dipukul menggunakan palu hingga ring pertama rata dengan
tanah. Setelah itu, meletakkan ring kedua diatas ring pertama lalu ditutupi dengan
balok kayu kemudian dipukul hingga ring kedua setengah tenggelam. Setelah
jangan sampai ring goyang. Setelah digali hingga ring paling bawah, angkat kedua
ring dengan hati-hati. Iris perbatasan kedua ring dengan menggunakan cutter.
Setelah terpisahkan, ring bawah dibersih. Setelah itu membungkus kedua ujung
ring dengan plastik lalu diikat dengan karet agar tidak terganggu. Lapisan tanah
yang terdapat yaitu lapisan tanah 1 dan lapisan tanah 3 .Pengambilan sampel tanah
tidak utuh dilakukan dengan cara, membuat galian sebanyak 4 lubang yang
berjarak 1 meter dari pusat galian lalu mengambil tanah dengan menggunakan
tangan sebanyak satu genggam setiap lubang galian lalu mencampurnya didalam
toples.
tebal tanah atau tinggi ring, luas permukaan sampel tanah, dan dan tinggi
permukaan air dari permukaan sampel tanah. Setelah contoh tanah jenuh
K = Q x l x 1 cm/jam .......................................................................(1)
t h A
Dengan :
K = Permeabilitas
T = waktu pengukuran (jam)
I = tebal tanah (cm)
A = luas perrmukaan tanah (cm2)
Q = banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran
3.3.3 Bulk Density tanah
selama 24 jam pada oven bersuhu 1050C, mengeluarkan contoh tanah secara
dapatkan nilai BRG (berat ring kosong), setelah itu ukur folume ring yang di
gunakan sehinggga di peroleh nilai V total, kemudian tetapkan berat isi tanah atau
berat jenis volume tanah berdasarkan nilai BTKO : U total dalam suatu 9/cm 3
Dengan :
Btko + Brg = Berat cawan kosong + berat tanah (gam)
Brg = Berat tanah (gam)
V total = Nilai volume ring
air dalam beaker glass 250 ml sampai mendidih kemudian dinginkan, lalu timbang
timbang berat piknometer dengan berat di dalam (Bg). Tambahkan air kedalam
labu sampai mengisi ¾ bagian labu, kemudian didihkan di atas Hot plate,
kemudian, dinginkan. Tambahkan air dingin dengan yang sudah didihkan sampai
garis batas kemudian timbang masukan air yang telah didihkan oleh
piknometer/labu ukur untuk mencari berat jenis air dan berat jenis partikel tanah
nilai Bulk Density yang telah diperoleh, untuk nilai kepadatan partikel dipakai
Dengan :
BD = Bulk density ( g/cm3 )
PD = Partikel density
Terlebih dahulu menimbang 5gr contoh tanah yang telah lolos ayakan 2
air untuk menghindari reaksi yang hebat dan aduk secara hati-hati dan biarkan
sampai 400 ml , panaskan hingga air menyusut sampai 300 ml, menambahkan
Setelah itu angkat lalu letakkan di atas nampan yang berisi air dengan tujuan
untuk pendinginan setelah pemanasan, lalu siapkan 2 jenis ayakan, gelas kimia
1000 ml, labu semprot, pipet volume , pipet ukur dan corong kaca. Kemudian
sampel yang telah dingin di isi air lalu di tuang ke ayakan untuk memisahkan
fraksi pasir kasar, fraksi pasir halus, debu dan lait. Fraksi debu dan liat yang
tertampung pada nampan di masukkan ke dalam gelas ukur 1000 ml, dengan
menggunakan corong kaca, lalu tambahkan Calcon sebanyak 25 ml, dan di isi air
Setelah itu siapkan cawan-cawan terlebih dahulu yang sesuai dengan waktu
pemipetannya. Kemudian fraksi debu dan liat yang berada di gelas ukur di kocok
menggunakan pipet 50 ml, kemudian pemipetan kedua dilakukan pada menit ke-5,
pemipetan ketiga dilakukan pada menit ke-17, dan pemipetan keempat dilakukan
ayakan 2 mm, kemudian dimasukkan kedalam rol film yang berlabel H2O dan
KCl lalu menambahkan 12,5 ml air bebas ion(pH H2O), dan menambahkan 12,5
ml KCl 1 N (pH KCl), lalu dengan mengocok rol film secara manual
larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0 kemudian mengukur pH larutan sampel tanah
menggunakan pH meter.
3.3.8 C-Organik dan bahan organik tanah
Terelebih dahulu menimbang 0,5 g contoh tanah yang lolos ayakan 0,5 mm
tahap awal ion krom berwarna hijau redup, biru kotor dan titik akhir penitrasi
adalah hijau terang, kemudian lakukan cara sama dengan waktu yang sama untuk
berikut :
sigi dapat dikatakan lapisan satu memiliki jenis tanah liat. Tanah yang telah
diambil secara utuh tidak boleh terbongkar teksturnya sedikitpun karena tekstur
dari tanah sangat dijaga. Saat tanah tersebut terksturnya terbongkar, maka akan
Pengambilan contoh tanah berupa sampel tanah terganggu dan agregat
utuh. Contoh sampel tanah terganggu digunakan untuk analisis sebaran partikel
tanah (tekstur tanah) dan kandungan bahan organik tanah, sedangkan agregat utuh
Kedua, merupakan contoh individual yang banyak tergantung dari keadaan lokasi
yang dalam hal ini yaitu kalau tanahnya homogen sebaiknya diambil lima sampai
dua puluh contoh lain. Contoh-contoh tanah individual ini sebaiknya diambil dan
dikumpulkan atau dicampur merata disebut contoh tanah rata-rata, dan kalau
contoh tanah homogen itu luas 2-5 Ha yang terdiri dari suatu contoh tanah
individual. Dan terakhir, contoh tanah dari kasus seperti tanah dari perumahan
jangan diambil atau sama sekali tidak boleh dianalisa (Sutanto, 2015).
pengambilan sampel tanah tidak utuh sehari sebelum praktek adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. Contoh Tanah Tidak Utuh
tanah tidak utuh yang di lakukan di desa pombewe kecamatan sigi biromaru
tidak utuh dengan membelakangi arah matahari agar pengambilan lebih mudah.
Tanah tidak utuh ini adalah tanah yang sudah terbongkar dan sudah tersentuh oleh
contoh tanah terutama untuk kerapatan, pH, dan permeabilitas harus hati-hati.
Waktu penyimpanan tanah perlu diperhatikan, contoh tanah yang terlalu lama
yang dsimpan dalam keadaan panas atau suhunya panas makan akan mengalami
tanah tidak utuh ini perlu diperhatikan, saat pengambilan semua yang terambil
jangan ada isinya batu semua yang terambil adalah tanah (Susanto,2015).
sampel tanah itu memiliki pori-pori yang besar yang menyebabkan kemampuan
halus, teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas simpan
airnya, hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air tanah. Kedua,
semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas
dalam tanah tersebut. Ketiga, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka
semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut. Keempat, semakin lambat air
tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut, dan
terakhir, gaya gravitasi atau gaya tarik bumi karena, permeabilitas adalah gaya
11,7596 gr/cm3. Tanah pada lapisan 1.1 .Pada lapisan 1.2 diperoleh sebesar
9,8977 gr/cm3. Pada lapisan 3.1 diperoleh sebesar 8,1562 gr/cm3 .Pada lapisan
oleh tekstur tanah, struktur dan kandungan bahan organik tanah.Bulkdensity dapat
(Hardjowigeno, 2015).
Hasil Partickel Density yang diperoleh dari lapisan 1 yaitu 2,3585 gr/cm3,
dan lapisan 2 yaitu 2,5886 gr/cm3. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan
organic tanah tersebut tinggi, karena semakin tinggi besar bahan organic suatu
yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut,jika pada tanah terdapat
partikel tanah tidak dapat berpengaruh terhadap partikel density.ini salah satu
penyebab tanah lapiasan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah
porositas yaitu 49,46% dengan nilai Bulk density 11,7596 gr/cm3 dan Particle
yang lebih kecil sehingga sulit menyerap(menahan)air dan unsure hara tanah-
tanah bertekstur liat,karena lebih halus maka setiap satuan berat mempunyai luas
permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan
unsur hara tinggi tanah bertekstur halus lebih efektif dalam reaksi kimia dari pada
kandungan bahan organik, struktur tanah, tekstur taanah, kandungan air dan
pasir kasar, 1,1637% Pasir halus, 55,5419% liat, dan 42,0805% debu dengan
kriteria Liat Berdebu. Pada Lapisan 3 diperoleh 1,3338% Pasir Kasar, 1,0620%
Pasir Halus, 54,5915% liat, dan 43,0124% debu dengan kriteria Liat Berdebu. Hal
ini disebabkan karena fraksi Liat lebih besar dibandingkan dengan fraksi Pasir dan
debu. Fraksi yang paling besar yaitu fraksi penentu dari kriteria dan jika
prensetase kejenuhan suatu tanah lebih dari 50% maka tanah tersebut termasuk
dalam tekstur liat dikarenakan fraksi tidak lebih dari 50% maka kriteria bukan liat
tetapi pasir.
Karakteristik tekstur tanah terdiri atas fraksi pasir, fraksi debu dan fraksi
liat.Suatu tanah disebut bertekstur pasir apabila mengandung minimal 85% pasir,
bertekstur debu apabila berkadar minimal 80% debu dan bertekstur liat apabila
dibawah 7 atau <7 berarti bersifat masam dan untuk pH H 2O diperoleh pH 7,00
berarti bersifat basa. Hal in dikarenakan perbedaan pH kcl dan pada tanah dan pH
H2O pada tanah yaitu H2O lebih tinggi larutannya dari pH KCl. H2O ini dan KCl
sebagai pembanding dari sifat-sifat pH tanah oleh karena itu pH tanah ini
Reaksi tanah dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu, masam, netral dan
basa.Tanah yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tanah yang
memiliki sifat alkalinitas.Tanah masam terjadi akibat pelapukan yang lanjut dan
curah hujan yang tinggi serta akibat bahan induk yang masam pada tanah
(Nikymena, 2013).
C-Organik dari Lapisan 1 yaitu 1,7024 % dan bahan organiknya 2,93 % ini
termasuk dalam kriteria rendah karena dari didapatkan dari kriteria penilaian hasil
analisis tanah, jika tenah termasuk kriteria rendah berarti kisaran 1-2 tanah ini
berarti termasuk tanah vertisol karena kisarannya 1-2. Tanah ini termasuk tanah
yang memiliki tanah yang memiliki C-Organik yang rendah karena jika bahan
Organik tinggi maka tinggi pula kandungan C-Organik tanah dan tanah ini
memiliki bahan Organik 2,93 % Lapisan ini C-Organik rendah, ini dapat
ditahan dalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman.Akhirnya
bahan organik merupakan sumber energi bagi jasad mikroba. Tanpa bahan
organik semua kegiatan biokimia akan terhenti. Sehingga tanah yang memiliki
antara lain, iklim, tipe penggunaan lahan, relief, land form, aktivitas manusia.
C/N adalah salah satu parameter yang didapat digunakan untuk menciri-
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai sifat fisik dan kimia tanah
kesimpulan bahwa :
1. Permeabilitas tanah dapat dikatakan kriterianya agak cepat apabila dikisaran
12,2 jadi kriteria dari permeabilitas tanah yang kami amati adalah termaksud
kriteria agak cepat. Ini disebabkan karena kami mendapatkan hasil dari
perhitungan permeabilitas tanah yaitu pada kisaran 12,2 dari atau yang kami
2. Lapisan satu memiliki tingkat Bulk Density sebesar 11,7596 gr/cm3. Tanah
pada lapisan ke 3 memiliki nilai atau kelas yang sedang. Tanah berpori
renggang mempunyai bobot kecil pesatuan volume dan tanah yang padat
3. Fraksi tekstur tanah yang paling besar yaitu fraksi penentu dari kriteria dan
jika prensetase kejenuhan suatu tanah lebih dari 50% maka tanah tersebut
termasuk dalam tekstur liat dikarenakan fraksi tidak lebih dari 50% maka
4. Berat Particle density 2,3585 gr/cm3. Karena itu tanah tersebut berada pada
kisaran Particle density tanah-tanah mineral kecil yaitu 2,39-2,6 g/cm3. Hal
ini disebabkan mineral kwarsa, feidspart dan silikat koloida yang merupakan
5. Presentase porositas yaitu 49,46% dengan nilai Bulk density 11,7596 gr/cm3
dan Particle density 2,3585 gr/cm3 ini berarti bahwa bahan organik yang
lebih rendah. Tanah lapisan 1 mempunyai porositas tinggi karena tanah ini
merupakan tanah yang pasir berarti porositasnya besar atau pori-pori
6. pH KCl memiliki pH dibawah 7 atau <7 berarti bersifat masam dan untuk pH
pH kcl dan pada tanah dan pH H2O pada tanah yaitu H2O lebih tinggi
larutannya dari pH KCl. H2O ini dan KCl sebagai pembanding dari sifat-sifat
pH tanah.
7. Tanah termasuk kriteria rendah berarti kisaran 1-2 tanah ini berarti termasuk
tanah vertisol karena kisarannya 1-2. Tanah ini termasuk tanah yang memiliki
tanah yang memiliki C-Organik yang rendah karena jika bahan Organik
tinggi maka tinggi pula kandungan C-Organik tanah dan tanah ini memiliki
5.2 Saran
Muklis 2015. Evaluasi status kesuburan tanah andisol pada kebun kopi rakyat di
Kabupaten Kerinci.Prosiding Seminar Nasional PLTT dan Hasil-Hasi
lPenelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi. Jambi,
Indonesia.
N.Suharta dan B. H Prasetyo, 2018 Dasar-dasar ilmu tanah.lampung:unuversitas
lampung.
Nikymena, 2015.Penetapan kadar air tanah
K = Q x l x 1 cm/jam
t h A
Keterangan :
t = waktu pengukuran (jam)
I = tebal tanah (cm)
A = luas perrmukaan tanah (cm2)
Q = banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran
h = tinggi air
Q = Banyak air yang dialirkan total
= 232 + 214 + 478 = 924
t = Waktu
= 1 jam
I = Ketelitian contoh tanah / Tinggi ring
= 6,1
h = Tinggi Air
= 7,5
A = Luas permukaan ring / tabung
= π r2 t
= 3,14 x (2,7)2 x 6,1
= 139,63 cm3
Permeabilitas (cm / jam) = Q x l x 1
t h A
= 122 x 5,9 x 1
1 7,2 21,22
= 122 x 0,8 x 0,04
=3,904 cm/jam
Ring 1.1
PD = PW X WT
WT – (WSW – WW)
= 0,9959 X 10,0185
10,0185 – 5,9502
= 9,977
4,0683
S1 = 2,452
Sampel 2
PD = PW X WT
WT – (WSW – WW)
= 0,9959 X 10,3042
10,3042 – (88,8922 – 83,2237)
= 10,261
10,3042 – 5,6685
= 10,261
4,5925
2
S = 2,234
Sampel 1
= 10 – 9,42 x 1 x 0,30
0,5030 0,77
= 0,58 x 0,30
0,5030 0,77
= 1,15 x 0,38
- 0,437%
Perhitungan sampel 1 :
% Bahan Organik = 1,724 x 1,78
= 2,030
Perhitungan sampel 2 :
% Bahan Organik = 1,724 x 0,437
= 0,753
= 1,178%
Pada tahun yang sama melanjutkan studi di Mts Negeri Palu Timur dan
selesai Tahun 2017. Setelah itu, pada tahun yang sama melanjutkan studi di SMK
Negeri 1 Palu dan selesai pada Tahun 2020. Kemudian pada tahun yang sama
Agribisnis. Palu