Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI (Oryza sativa L)


DI KELURAHAN DUSUN BESAR KOTA BENGKULU

Dosen Pembimbing : Dr. Lien Damayanti, Sp.Mp

Disusun Oleh :

NO
. NAMA NIM
1 Ade Riska Safitri E32120114
2 Maharani E32120119
3 Moh. Fian E32120131
4 Agusandi E32117196

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

memeberi petunjuk dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

praktikum Analisis fungsi cobb douglas pada usahatani padi. Laporan praktikum ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat pembelajaran dalam Ekonomi Produksi.

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang

diberikan selama kegiatan praktikum, kepada :

1. Dr. Lien Damayanti, Sp.Mp. Selaku dosen Penanggung jawab praktikum

Matakuliah “Ekonomi Pertanian”

2. Anshori. Selaku Asisten penanggung jawab praktikum matakuliah “Ekonomi

Pertanian”

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar dalam

pembuatan laporan yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhirnya penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palu, 10 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usahatani Padi.........................................................................................3
2.2 Faktor Produksi Pertanian........................................................................5
2.3 Fungsi Produksi Cobb Douglass..............................................................8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat..................................................................................13
3.2 Teknik Pengambilan Data........................................................................13
3.3 Teknik Pengambilan Sampel...................................................................13
3.4 Teknik Analisi Data.................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identitas Responden.................................................................................15
4.2 Faktor yang mempengaruhi produksi padi..............................................15
4.3 Persamaan Regresi...................................................................................17
4.4 Elastisitas produksi (EP)..........................................................................19
4.5 Return To Scale........................................................................................20
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan..............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I PENDAHULUAN

1.3 Latar belakang

Sektor pertanian di Indonesia dianggap penting dalam mendorong

pembangunan ekonomi nasional, yakni semenjak sektor pertanian menjadi

penyelamat perekonomian nasional karena pertumbuhannya yang meningkat sekitar

0,26 %.  Dilihat dari potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, sektor

pertanian memiliki prospek yang cerah apabila dapat terus dikembangkan ditambah

lagi dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar bermata pencaharian di sektor

pertanian.  (Anonymous, 2012)

Pertanian mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional dan

pengembangan daerah, karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih bekerja di

sektor pertanian. Sebagian besar tenaga kerja juga banyak diserap oleh sektor

pertanian sehingga merupakan sumber dari pendapatan masyarakat Indonesia.  Pada

umumnya masyarakat pedesaan yang bekerja sebagai petani masih belum bisa

memaksimalkan usaha di bidang pertanian karena terkendala oleh banyak faktor.

Misalnya, masih banyak para petani yang cara pengusahaan lahannya masih bersifat

tradional, modal serba terbatas dan petani masih belum memanfaatkan faktor

produksi tepat sasaran, sehingga kurang optimal.

Saat ini masih banyak sekali sebagian orang yang tidak mengerti metode

perhitungan biaya yang tepat di dalam melakukan usaha dibidang pertanian, mereka

hanya bertumpu pada metode lama yang digunakan didalam melakukan usahatani

4
tanpa banyak memperhitungkan biaya–biaya yang seharusnya ada dalam perhitungan

didalam melakukan usahatani, khususnya untuk usahatani padi. Masih banyak sekali

contoh-contoh kegiatan usahatani padi yang hanya memperhatikan macam dan biaya

variabel saja tanpa memperhitungkan biaya tetap yang diperlukan untuk melakukan

suatu kegiatan usahatani. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan besarnya

keuntungan yang diperoleh dalam satu kali musim tanam.

Oleh karena itu perhitungan kelayakan usahatani sangatlah perlu diketahui

dan dilakukan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat diketahui berapa tingkat

kelayakan usahatani yang sedang diakukan oleh masyarakat sekitar.

1.4 Tujuan praktikum

1. Untuk memenuhi tugas Ekonomi Produksi

2. Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi produksi padi

3. Untuk dapat mengaplikasikan fungsi persamaan Cobb Douglas dari data

usahatani padi di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota

Bengkulu

4. Untuk dapat mengetahui persamaan Regresi dan koefisien determinasi (R2)

usahatani padi

5. Agar mengetahui Elatisitas produksi usahatani padi

6. Untuk mengetahui Ruturn To Scale dari usahatani padi sawah di Kelurahan

Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.

5
BAB II KAJIAN LITERATUR

2.1 Usahatani padi

Menurut Soekartawi (1995), usahatani adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. 

Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang

mereka miliki atau yang dikuasai sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila

pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi

masukan (input).

Menurut Soekartawi (1987), biaya usaha tani dibedakan menjadi: Biaya tetap

(fixed cost): biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun

produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa

tanah, pajak, alat pertanian, dan iuran irigasi; Biaya tidak tetap (variable cost): biaya

yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi

(tenaga kerja, pupuk, pestisida, dan bibit).

 Jenis dan budidaya padi :

Aspek Teknis Komoditi Padi Tanaman padi merupakan tanaman semusim

yang termasuk dalam golongan rumput berumpun dengan klasifikasi sebagai berikut:

Genus : Oryza Linn

Famili : Gramineae (Poaceae)

6
Spesies : ada 25 spesies, dua di antaranya adalah Oryza sativa L dan Oryza glaberina

Steund (AAK, 1990).

Padi tergolong tanaman pertanian kuno yang berasal dari dua benua, yaitu

Asia dan Afrika Barat. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di

Zheziang (China) sudah dimulai pada 3000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah

ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesa (India) sekitar 100 sampai dengan 800 SM

(Purnamawati & Purwono, 2002 dalam Aulia, 2008).

Tanaman padi memiliki ciri khusus pada bagian tubuhnya. Batang padi

berbuku dan berongga, dari buku batang ini tumbuh anakan dan daun, bunga atau

malai muncul dari buku terakhir pada tiap anakan. Akar padi adalah akar serabut

yang sangat efektif dalam penyerapan hara, tetapi peka terhadap kekeringan. Akar

padi terkonsentrasi pada kedalaman antara 10 sampai dengan 20 cm.

Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat

yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung bahan-bahan yang

mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.

Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1.821 kalori. Apabila

kebutuhan tersebut disetarakan dengan dengan beras, maka setiap hari diperlukan

beras sebanyak 0,88 kg (AKK,1980).

Tanaman padi dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu padi kering yang tumbuh

di lahan kering dan padi sawah yang memerlukan air menggenang dalam jumlah yang

cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya (Herawati, 2012).

7
a. Padi sawah

Ciri khusus padi sawah adalah adanya penggenangan selama pertumbuhan

tanaman. Budidaya padi sawah dilakukan pada tanah berstruktur lumpur. Tanah yang

ideal untuk sawah harus memiliki kandungan liat minimal 20%. Waktu pengolahan

tanah yang baik tidak kurang dari empat minggu sebelum penanaman. Pengolahan

tanah terdiri dari pembajakan, garu, dan perataan. Sebelum diolah lahan digenangi air

terlebih dahulu sekitar tujuh hari.

b. Padi gogo

Padi gogo adalah budidaya padi di lahan kering, sumber air seluruhnya

tergantung pada curah hujan. Tanaman padi gogo membutuhkan curah hujan lebih

dari 200 mm per bulan selama tidak kurang dari tiga bulan. Lahan kering yang

digunakan untuk padi gogo di Indonesia umumnya adalah lahan marjinal yang

sebenarnya kurang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman. Kebutuhan benih

untuk padi gogo lebih banyak daripada padi sawah, yaitu sekitar 50 kg per ha. Hal ini

disebabkan karena persentase pertumbuhan padi gogo lebih kecil. Padi gogo memiliki

kelebihan yaitu tidak perlu disemai terlebih dahulu, benih dapat langsung ditanam

dalam lubang.

2.2 Faktor Produksi Pertanian

Menurut Sukirmo (2006 : 6) pengertian faktor produksi adalah benda-benda

yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa.

8
Produksi pertanian yang optimal adalah produksi yang mendatangkan produk

yang menguntungkan ditinjau dari sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-faktor input

yang berpengaruh pada produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil yang

diperoleh sehingga petani dapat memperoleh keuntungan dari usaha taninya.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah :

a.  Alam

Alam merupakan semua kekayaan yang terdapat di alam untuk dimanfaatkan

dalam proses produksi, karena sudah begitu saja ada pada kita dan sejak dulu

dimanfaatkan untuk produksi, maka SDA ini termasuk faktor produksi yang meliputi

tanah, air, iklim, udara, dan sebagainya.

Kekayaan alam yang besar belum tentu menjamin tingkat kemakmuran yang

tinggi, alam sebagai faktor produksi hanya menyediakan bahan-bahan atau

kemungkinan-kemungkinan untuk berproduksi, jika kemungkinan-kemungkinan yang

tersedia di dalam lingkungan alam itu tidak dimanfaatkan, maka kemungkinan-

kemungkinan itu tinggal potensi belaka.

b.  Tenaga Kerja

Dalam ilmu ekonomi (Daniel, 2002 : 86) yang dimaksud tenaga kerja adalah

suatu lat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia

dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja ternak atau traktor bukan termasuk

faktor tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan tenaga kerja.

c. Modal

9
Modal/Kapital mengandung banyak arti, tergantung pada penggunaannya.

Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimilki

seseorang yaitu semua harta berupa uang, tanah, mobil, dan lain sebagainya.

Menurut Von Bohm Bawerk (Daniel, 2002 : 74), arti modal modal atau kapital

adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut dengan

kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan

inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.

Jadi, modal adalah “Setiap hasil/produk atau kekayaan yang digunakan untuk

memproduksi hasil selanjutnya atau hasil yang baru”. Secara umum modal dapat

dibagi 2, yaitu :

1) Modal tetap adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi

yang dapat digunakan beberapa kali, meskipun akhirnya barang-barang modal

ini habis juga, tetapi tidak sama sekali terisap dalam hasil. Contoh : mesin,

pabrik, gedung, dll

2) Modal bergerak adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi

yang hanya bisa digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan mentah,

pupuk, bahan bakar, dll.

Dalam usaha pertanian dikenal ada modal fisik dan modal manusiawi. Modal

fisik atau modal material, yaitu berupa alat-alat pertanian, bibit, pupuk, ternak.

Sedangkan modal manusiawi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan,

latihan, kesehatan. Modal manusiawi tidak memberikan pengaruh secara langsung,

10
dampaknya akan kelihatan dimasa datang dengan meningkatnya kualitas dan

produktivitas sumber daya manusia pengelolanya.

Yang dimasukkan dalam kalkulasi modal usaha tani padi adalah semua biaya

yang dikeluarkan oleh petani padi mulai dari pengolahan tanah sampai permanen

hasil. Biaya yang dimaksud yaitu pembelian bibit, pupuk, pestisida, alat-alat dan

biaya lainnya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi yang dilakukan.

d. Skill (Keahlian)

Yang dimaksud dengan keahlian atau skill adalah manajemen atau

kemampuan petani menentukan manfaat pengunaan faktor produksi dalam perubahan

teknologi, sehinga usaha tani yang dikelolanya dapat memberikan hasil (output) yang

lebih baik.

Oleh karena itu kapada para petani harus diberikan penyuluhan dalam

menggunakan dan memanfaatkan faktor-faktor produksi pada saat muncul teknologi

baru yang dapat diterapkan dalam melakukan usaha tani, yang dapat menyebabkan

biaya produksi dapat ditekan dan dapat meningkatkan produksi.

2.3 Fungsi Produksi Cobb Douglass

1. Pengertian Fungsi Produksi Cobb Douglas

Soekartawi (2002) mendefinisikan fungsi produksi Cobb-Douglas adalah

suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel

yang satu disebut dengan variabel dependen, yang dijelaskan (Y) dan yang lain

disebut variabel independent, yang menjelaskan (x).

11
Menurut Hadikoesworo (penerj.) (1986) dan Soekartawi (2002) menyatakan bahwa

fungsi Cobb-Douglas lebih banyak dipakai oleh para peneliti karena

mempunyai keunggulan yang menjadikan menarik yaitu:

1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan

fungsi yang lain, karena fungsi Cobb-Douglas dapat dengan mudah ditransfer

ke bentuk linear dengan cara melogaritmakan;

2. Hasil pendugaan melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien

regresiyang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas;

3. Besaran elastisitas sekaligus menunjukan tingakat besaran angka usaha (return

to scale) yang berguna untuk mengetahui apakah kegiatan dari suatu usaha

tersebut mengikuti kaidah skala usaha menaik, sakala usaha tetap ataukah

sakala usaha menurun.

4. Koefisien intersep dari fungsi Cobb Douglas merupakan indeks efisiensi

produksiyang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input

dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang sedang dikaji itu.

5. Koefisien fungsi Cob Douglas secara langsung menggambarkan elastisitas

produksi dari setiap input yang dipergunakan dan dipertimbangkan untuk

dikaji dalam fungsi produksi Coob Douglas.

Fungsi cobb douglas ini juga mempunyaikelemahan-kelemahan, antara lain :

1. Spesifikasi variabel yang keliru, hal ini menyebabkan nilai elastisitas produksi

yang diperoleh negatif atau nilainya terlalu besar atau kecil. Spesifikasi ini

akan menimbulkan terjadinya multikolinearitas pada variabel bebas.

12
2. Kesalahan pengukuran variabel, hal ini terjadi bila data kurang valid sehingga

menyebabkan besaran elastisitas produksi yang terlalu besar atau kecil.

3. Bias terhadap variabel manajemen. Faktor manajemen merupakan faktor

penting untuk meningkatkan produksi karena berhubungan langsung dengan

variabel terikat seperti manajemen penggunaan faktor produksi yang akan

mendorong besaran elastisitas tehnik dari fungsi produksi ke arah atas.

Manajemen ini berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam

pengalokasian variabel input dan kadang sulit diukur dalam pendugaan fungsi

cob douglas.

4. Multikolinearitas, dalam fungsi ini sulit dihindarkan meskipun telah

diusahakan agar besaran korelasi antara variabel indipenden tidak terlalu

tinggi seperti memperbaiki spesifikasi variabel yang dipakai.

2. Persamaan Fungsi Produksi Cobb Douglas

a. Bentuk umum dari fungsi Cobb Douglas adalah sebagai berikut:

Q = δ L^α M^β 

b. Bentuk transformasi:

Ln Qn = konstanta + L ln Ln + M ln Mn

c. Bentuk asli:

Qn = e^konstanta Ln^L Mn^M

Keterangan: 

Q = output

L = input jam kerja efektif (tenaga kerja)

13
M = input jam kerja mesin efektif

δ = koefisien intersep (indeks efisiensi)

α = elastisitas output dari input L

β = elastisitas output dari input M

3. Analisa  Pendekatan Cobb Douglas :

a. Analisa Efisiensi Proses Produksi

Efisiensi merupakan penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk

mendapatkan jumlah produksi sebesar-besarnya tanpa melupakan kualitas dari

produk yang dihasilkan. Efisiensi proses produksi dapat dilihat dari koefisien intersep

fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu:

Indeks efisiensi = ea

Keterangan: e = 2,71828

a = koefisien intersep persamaan regresi

Indeks efisiensi akan didapat dari perhitungan, dengan semakin tinggi indeks

efisiensi produksi berarti proses transformasi input menjadioutput menjadi semakin

efisien. Selain indeks efisiensi, rasio efisiensi juga akan didapat dari perhitungan.

Rasio efisiensi menunjukkan perbandingan kemampuan menghasilkan output dengan

memakai inputyang tersedia.

b. Return to Scale

Berdasarkan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, terdapat tiga situasi

yang mungkin dalam tingkat pengembalian terhadap skala (Browning dan Browning,

1989).

14
Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan kenaikan yang

proporsional dalam output (εp = 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala

konstan (constant returns to scale).

Jika kenaikan yang proporsional dalam output kemungkinan lebih besar

daripada kenaikan dalam input (εp > 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala

meningkat (increasing returns to scale).

Jika kenaikan output lebih kecil dari proporsi kenaikan input (εp < 1), maka

tingkat pengembalian terhadap skala menurun (decreasing returns to scale).

c. Elastisitas Produksi Parsial

Elastisitas produksi parsial berkenaan dengan input tertentu merupakan

ukuran perubahan proporsional pada input-nya ketika inputlainnya konstan. Sebelum

elastisitas produksi parsial dapat dihitung, terlebih dahulu dicari nilai Total Physical

Product, Average Physical Product, dan Marginal PhysicalProduct, yang dirumuskan:

Total Physical Product (TPP) dianggap sebagai hubungan teknis antara satu

variabel faktor produksi (input) dan output dapat ditunjukkan oleh suatu fungsi

produksi yang secara matematis dapat ditulis (Sudarman, 1989) :

Average Physical Product (APP) dari suatu fungsi produksi adalah total

produksi dibagi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan

produk tersebut. APP adalah perbandingan output faktor produksi untuk setiap

tingkat output dan faktor produksi yang bersangkutan (Sudarman, 1989). Persamaan

untuk mencari nilai APP adalah sebagai berikut:

15
Marginal Physical Productivity (MPP) dari suatu faktor produksi adalah

bertambahnya total produksi yang disebabkan oleh bertambahnya satu unit faktor

produksi variabel ke dalam proses produksi di mana faktor produksi yang lain tetap

tidak berubah jumlahnya (Sudarman, 1989). Persamaannya adalah:

Elastisitas produksi parsial berkenaan dengan input tertentu merupakan

ukuran perubahan proporsional output-nya disebabkan oleh perubahan proporsional

pada input-nya ketika input-input yang lain konstan (Sudarman, 1989). 

16
BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum Analisis Data Produksi ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember

2021, secara semi virtual di ruang zoom C02.

3.2 Teknik Pengambilan Data

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani usahatani

Padi masyarakat setempat.  Data yang dikumpulkan antara lain yang terkait dalam

proses usahatani, besarnya biaya usahatani, dan pendapatan dalam berusahatani.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dan beragam pustaka

ilmiah yang menunjang penelitian.

3.4 teknik analisis data

Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan produksi

padi, digunakan analisis regresi linier sebagai berikut :

Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4

Untuk mengetahui pengaruh variabel X secara bersama – sama terhadap

variable Y digunakan uji R sedangkan melihat dari variabel bebas (independen)

terhadap variabel terikat (dependen) dengan menggunakan uji T.

17
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Indentitas Responden

Identitas responden dikumpulkan berdasarkan tingkat umur dan banyaknya

responden, dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :

No. Umur Responden Jumlah

/ 1 28 – 40 7
2 41 – 50 9
5.2 Faktor –
3 51 – 60 8
Faktor 4 61 – 67 6 Yang
Total - 30

Mempengaruhi Produksi Padi

Penggunaan factor – factor produksi serta pengaruhnya terhadap hasil

produksi padi di istemasikan menggunakan fungsi produksi coob douglas. Factor –

factor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi padi meliputi : luas

lahan, bibit, pupuk NPK, dan tenaga kerja. Tabel berikut menyajikan hasil pendugaan

fungsi produksi Cobb Douglas.

No. Variabel Koefisien regresi t-hitung


1 Konstanta 2,055 1,983
2 Luas lahan (X1) .298 .838ns
3 Bibit (X2) .196 1,537ns
4 Pupuk (X3) .001 .010ns
5 Tenaga Kerja (X4) .22918 1,139ns
6 R2 .790 → 79% -
7 F-hitung 23,579** -
Sumber Analisis Petani Sampel Tahun 2016.

Keterangan :

** = berpangaruh sangat nyata pada taraf 99%

ns = non signifikan

t-tabel (0.01) = 2,78


t-tabel (0.005)= 2,05
F-tabel (0.01) = 4,17
F-tabel (0.05) = 2,75

F-hitung sebesar 23,579, F-tabel 4,17, maka F-hitung lebih besar dari F-tabel

( F-hitung > F-tabel ), berpengaruh sangat nyata Artinya secara bersama-sama seluruh

variable X berpengaruh terhadap variabel Y.

a. Variabel luas lahan (X1)

X1 = ns t- tabel (0.01) = 2.78 t- hitung = 0.838

Dari uji T ternyata luas lahan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi

sampai tingkat kepercayaan 99% dengan t- hitung 0,838 < t- tabel (0.01) = 2,78.

Yang artinya jika luas lahan di tambah, maka produksi akan menurun .

b. Variabel bibit (X2)

X2 =ns t- tabel (0.01) = 2,78 t- hitung = 1,537

Jumlah benih yang digunakan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi

dengan t- hitung 1,537 < t- tabel (0,01) = 2,78. Hal ini disebabkan jumlah bibit yang

digunakan relatif homogen.

19
c. Variabel pupuk NPK (X3)

X3 =ns t- tabel (0.01) = 2,78 t- hitung = 0,010

Faktor pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi dengan

t hitung sebesar 0,010 < t- tabel (0.01) =2,78.

d. Variabel tenaga kerja (X4)

X4 =ns t- tabel (0.01) = 2,78 t- hitung = 1,139

Tenaga kerja berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi dengan t- hitung

1,139 < t- tabel (0,01) = 2,78.

5.3 Persamaan Regresi

Dari tabel diatas maka persamaan linier fungsi produksi tersebut adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 2,055 + 0,298X1 + 0,196X2 + 0,001X3 + 0,229X4

Dari persamaan tersebut mempunyai arti sebagai berikut;

 a = 2,055. Artinya, tanpa adanya factor X1, X2, X3, dan X4 maka produksi

padi akan tetap sebesar 2,055.

 b1X1 = 0,298. Artinya apabila luas lahan naik sebesar 1%, maka produksi

padi akan naik sebesar 0,298 %.

20
 b1X2 = 0,196. Artinya apabila penggunaan bibit naik sebesar 1%, maka

produksi padi akan naik sebesar 0,196 %.

 b1X3 = 0,001. Artinya apabila penggunaan pupuk naik sebesar 1%, maka

produksi padi akan naik sebesar 0,001%.

 b1X4 = 0,229. Artinya apabila penggunaan jumlah tenaga kerja naik sebesar

1%, maka produksi padi akan naik sebesar 0,229%.

Nilai koefisien determinasi (R2) yaitu diperoleh sebesar 0,790 yang berarti

bahwa luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk NPK (X3), tenaga kerja (X4) mampu

menjelaskan 79% keragaman dari produksi usahatani padi sawah. Sedangkan sisanya

21% lagi ditentukan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dimasukkan kedalam

model. Hasil uji F dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa F hitung 23,579 lebih

besar dari F tabel 4,17 pada tingkat kepercayaannya 99% maka Ho ditolak. Artinya

secara bersama-sama faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk NPK, dan tenaga kerja

berpengaruh sangat nyata pada produksi padi sawah.

5.4 Elastisitas Produksi (EP)

a) Variabel luas lahan (X1)

21
Nilai elastisitas produksi X1 sebesar 0,298. Menunjukan setiap penambahan input

luas lahan maka produk total tetap menaik, yaitu nilai luas lahan EP yang digunakan

positif dan kurang dari 1 (0 < EP <1).

Daerah elatisitas pada saat ini 0 < EP < 1 yaitu pada daerah II (rasional). Yang

artinya bahwa penggunaan luas lahan sudah optimal atau pas.

b) Variabel bibit (X2)

Dengan nilai elastisitas produksi X2 sebesar 0,196. artinya setiap penambahan

input bibit akan menambah produksi padi sebesar 0,196%. Maka penggunaan faktor

bibit masuk Daerah elatisitas 0 < EP < 1 daerah II (rasional). Yang artinya bahwa

penggunaan jumlah bibit sudah optimal atau pas.

c) Variabel pupuk NPK (X3)

Dengan nilai elastisitas produksi X3 sebesar 0,001 artinya setiap penambahan

1% pupuk NPK akan meningkatkan produksi padi sebesar 0,001%. Maka

penggunaan faktor produksi pupuk NPK masuk daerah II (rasional). Yang artinya

bahwa penggunaan jumlah pupuk NPK sudah optimal atau pas.

d) Variabel tenaga kerja (X4)

Dengan nilai elastisitas produksi X4 = 0,229 yang artinya setiap penambahan

input tenaga kerja akan meningkatkan produksi padi sebesar 0,229%. Dengan

demikian penggunaan faktor tenaga kerja masuk pada daerah II (rasional). Yang

artinya bahwa penggunaan jumlah tenaga kerja sudah optimal atau pas.

22
5.5 Return To Scale

Dimana return to scale (RTS) adalah jumlah seluruh daerah koefisien regresi

yakni sebagai berikut;

RTS = 0,298 + 0,196 + 0,001 + 0,229 = 0,724.

Kriteria dari hasil penjumlahan RTS = 0,724. Menunjukan suatu kondisi

dimana tambahan input > tambahan output yaitu (0,724<1). Jadi usahatani padi

sawah di Kelurahan Dusun besar kota Bengkulu berada di daerah Decreasing ruturn

to scale (menurun).

23
BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

 Nilai koefisien determinan (R2) yaitu diperoleh sebesar 0,790 yang berarti

bahwa luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk NPK (X3), tenaga kerja (X4)

mampu menjelaskan 79% keragaman dari produksi usahatani padi sawah.

Sedangkan sisanya 21% lagi ditentukan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak

dimasukkan kedalam model.

 Hasil uji F dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa F hitung 23,579 lebih

besar dari F tabel 4,17 pada tingkat kepercayaannya 99% maka Ho ditolak.

Artinya secara bersama-sama faktor produksi luas lahan (X1), bibit (X2),

pupuk NPK (X3), dan tenaga kerja (X4)berpengaruh sangat nyata pada

produksi padi sawah.

 Hasil dari uji t secara bersama - sama luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk NPK

(X3), dan tenaga kerja (X4) berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi

sawah di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.

 Secara bersama – sama luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk NPK (X3), dan

tenaga kerja (X4) berada pada daerah II (rasional). Artinya penggunaan faktor

produksi sudah optimal.

24
 Kriteria dari hasil penjumlahan RTS = 0,724. Menunjukan suatu kondisi

dimana tambahan input > tambahan output yaitu (0,724<1). Jadi usahatani

padi sawah di Kelurahan Dusun besar kota Bengkulu berada di daerah

Decreasing ruturn to scale (menurun).

25
DAFTAR PUSTAKA

http://statistikceria.blogspot.co.id/2012/01/teori-cobb-douglass.html

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1205315009-3-II.pdf

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Cetakan Pertama . jakarta : Universitas


Indonesia.

Lampiran penggunaan Faktor produksi dan Produksi usahatani padi sawah.


No. Bibit X2 Pupuk NPK Tenaga Kerja X4 Produksi Padi Y
(kg) X3 (kg) (HKSP) (kg)
1 51 550 812333.33 5000
2 10 100 28,732 1260
3 15 100 98665.68 2475
4 15 425 184466.66 2250
5 22 350 513333.33 3915
6 20 200 231253.3 3510
7 15 150 83046.4 2115
8 13 250 194333.33 2700

26
9 15 150 173500 1800
10 15 175 124800 2475
11 20 450 631800 5400
12 40 400 402278.4 2160
13 8 150 56832 1575
14 20 350 430000 4050
15 20 300 235200 2250
16 25 400 442026.66 4500
17 20 180 265830.4 3150
18 10 250 202000 2430
19 45 324 141312 3000
20 24 300 246333.33 3000
21 25 900 969,333 8000
22 50 212.5 758500 6000
23 45 100 519168 5400
24 45 450 948666.66 8000
25 45 450 276992.66 7500
26 15 225 210833.33 3240
27 15 150 109312 2295
28 24 300 202666.66 3000
29 51 550 812333.33 5000
30 10 100 28,732 1260
Jumlah 748 8991.5 10334614.25 108710
24.9333333
Rata -rata 3 299.7166667 344487.1417 3623.666667

Lampiran logaritma Natural penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah.
Tenaga kerja
No. Luas lahan (XI) Bibit (X2) Pupuk NPK (X3) (X4) Produksi padi (Y)
1 9.210340372 3.931825633 6.309918278 13.60766604 8.517193191
2 7.491087594 2.302585093 4.605170186 10.26575737 7.138867
3 8.111727083 2.708050201 4.605170186 11.49949244 7.813995675
4 8.517193191 2.708050201 6.052089169 12.12522402 7.718685495
5 9.210340372 3.091042453 5.857933154 13.14868068 8.272570608

27
6 8.540909718 2.995732274 5.298317367 12.35126893 8.163371316
7 8.030084094 2.708050201 5.010635294 11.32715477 7.656810091
8 8.517193191 2.564949357 5.521460918 12.17733016 7.901007052
9 8.517193191 2.708050201 5.010635294 12.06393288 7.495541944
10 8.253227646 2.708050201 5.164785974 11.73446773 7.813995675
11 9.104979856 2.995732274 6.109247583 13.35632817 8.594154233
12 8.84101431 3.688879454 5.991464547 12.90489967 7.677863501
13 7.847762537 2.079441542 5.010635294 10.94785483 7.362010551
14 8.9226583 2.995732274 5.857933154 12.97154049 8.30647216
15 8.853665428 2.995732274 5.703782475 12.3681915 7.718685495
16 8.877381955 3.218875825 5.991464547 12.99912548 8.411832676
17 8.723231275 2.995732274 5.192956851 12.49061379 8.055157732
18 8.517193191 2.302585093 5.521460918 12.21602298 7.795646536
19 8.111727083 3.80666249 5.780743516 11.85872549 8.006367568
20 8.517193191 3.17805383 5.703782475 12.4144409 8.006367568
21 9.210340372 3.218875825 6.802394763 13.78436383 8.987196821
22 9.210340372 3.912023005 5.358941988 13.53909808 8.699514748
23 8.946374826 3.80666249 4.605170186 13.15998281 8.594154233
24 9.210340372 3.80666249 6.109247583 13.76281276 8.987196821
25 9.210340372 3.80666249 6.109247583 12.53174629 8.9226583
26 8.517193191 2.708050201 5.416100402 12.2588232 8.083328609
27 8.184234774 2.708050201 5.010635294 11.60196146 7.738488122
28 8.517193191 3.17805383 5.703782475 12.21931784 8.006367568
29 9.210340372 3.931825633 6.309918278 13.60766604 8.517193191
30 7.491087594 2.302585093 4.605170186 10.26575737 7.138867

Lampiran produksi usahatani padi sawah


Luas lahan Produksi
No. (M2) Karung (kg)
1 10000 111.5 5000
2 1792 28 1260
3 3333.33 55 2475
4 5000 50 2250
5 10000 87 3915
6 5120 78 3510
7 3072 47 2115
8 5000 60 2700

28
9 5000 40 1800
10 3840 55 2475
11 9000 120 5400
12 6912 48 2160
13 2560 35 1575
14 7500 90 4050
15 7000 50 2250
16 7168 100 4500
17 6144 70 3150
18 5000 54 2430
19 3333.33 67 3000
20 5000 67 3000
21 10000 178 8000
22 10000 133.5 6000
23 7680 120 5400
24 10000 178 8000
25 10000 167 7500
26 5000 72 3240
27 3584 51 2295
28 5000 67 3000
29 10000 111.5 5000
30 1792 28 1260
Jumlah 184830.66 2418.5 108710
Rata-rata 6,161 81 3,624

29

Anda mungkin juga menyukai