Wa Ode Nurmala
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
PROPOSAL PENELITIAN
Wa Ode Nurmala
NIM: 2017-81-022
NIM : 2017-81-022
MENYETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas pertolongan dan anugerahnya penulis diberikan kemampuan untuk
menyelesaikan kegiatan penyusunan proposal ini dengan judul “Analisis
Kontribusi Usahatani Kelapa Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Di
Dusun Aira, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah”.
Selama penulisan proposal ini, banyak sekali tantangan yang penulis hadapi
namun dengan kemauan yang kuat serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya
proposal dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. J. M. Matinahoru
2. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Ir. M. Turukay, MSc
3. Ketua Program Studi Agribisnis, M. T. F. Tuhumury, SP, M.Agribus
4. Dosen Pembimbing I, Dr. E. Kembauw, SP, MSi dan Dosen
pembimbing II, Septianti P. Palembang, SP, MSi
5. Keluarga yang selalu dan senantiasa membantu dan mendukung penulis.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
menyadari keterbatasan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk menyempurnakan proposal ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PENGESAHAN.......................................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4 Manfaat penelitian.....................................................................................4
1.5 Luaran penelitian.......................................................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Kelapa........................................................................................................6
2.2 Penerimaan................................................................................................7
2.3 Produksi.....................................................................................................7
2.4 Harga.........................................................................................................8
2.5 Biaya..........................................................................................................8
2.6 Pendapatan.................................................................................................9
2.7 Kontribusi................................................................................................10
2.8 Penelitian Terdahulu................................................................................10
2.9 Kerangka Pikir.........................................................................................12
2.10 Definisi operasional variabel penelitian..................................................12
III. METODE PENELITIAN.................................................................................14
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian...................................................................14
3.2 Metode Pengambilan Sampel..................................................................14
3.3 Metode Dengumpulan Data.....................................................................14
3.4 Analisis Data...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
DAFTAR TABEL
1. ............................................................................................................................2
2. Penelitian Terdahulu .......................................................................................11
3. Tabel Keterkaitan Masalah, Tujua, Cara Pengumpulan Data Dan Alat Analisis
Data .................................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
Kelapa (cocos nucifera L.) adalah tanaman tropis yang telah lama di kenal
masyarakat Indonesia. Kelapa menurut Soekardi (2012) adalah tumbuhan palma
yang pohonnya tinggi, tanaman yang berusia cukup tua, yang banyak tersebar di
daerah tropika dan dimanfaatkan orang dalam kehidupan sehari-hari. Kelapa
merupakan salah satu komoditas sosial yang cukup potensial dan strategis karena
merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat. Sebagai negara
tropis Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dari perkebunan kelapa
sehingga harus dimanfaatkan agar tingkat pendapatan petani juga dapat
meningkat. Selain untuk konsumsi dalam negeri, sebagian diekspor sehingga
mendatangkan devisa karena kelapa juga merupakan komoditas ekonomi yang
berperan sebagai sumber perekonomian nasional.
Tahun 2020 luas areal tanaman kelapa mencapai 3.396,8 ribu ha dengan
total produksi sebesar 2.811,9 ribu ton (BPS, Statistik Indonesia 2021), dari
luasan tersebut sekitar 99% diusahakan oleh petani rakyat. Perkebunan kelapa
tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia seperti sumatera utara, riau,
jawa tengah, jawa timur, jawa barat, aceh, Sulawesi utara, Sulawesi selatan dan
provinsi Maluku merupakan salah satu sentra produksi kelapa. Beberapa jenis
kelapa yang diusahakan petani di Indonesia yaitu kelapa dalam, kelapa genjah dan
kelapa hibrida.
2
Maluku merupakan salah satu provinsi yang memiliki luas lautan lebih
besar dibandingikan daratan. Namun, luas areal tanaman perkebunan kelapa
menurut kabupaten/kota di provinsi tahun 2020 sebesar 115.163,9 ribu hektar
dengan jumlah produksi sebanyak 103.777,16 ribu ton (BPS Maluku, 2021).
Dengan demikian, tidak hanya dari laut tetapi hasil dari usahatani kelapa
memberikan kontribusi penting terhadap pendapatan dan pemenuhan kebutuhan
rumahtangga petani. Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten
yang petaninya memiliki usahatani kelapa sebagai sumber pendapatan.
Dapat dilihat dalam data pada Tabel 1. di atas yang menunjukkan besarnya
potensi kelapa sebagai sumber kehidupan dan mata pencaharian masyarakat di
Maluku Tengah. Usahatani kelapa di Maluku Tengah terhitung pada tahun 2020
memiliki luas areal sebesar 21.418 ha dan jumlah produksi sebanyak 19.892 ton
3
(BPS Maluku Tengah, 2021). Dengan demikian, dari banyaknya jumlah produksi
kelapa di berbagai kecamatan dapat membantu peningkatan pendapatan
masyarakat setempat. Hal ini menjadikan kelapa sebagai salah satu usahatani
untuk membantu pendapatan rumahtangga petani. Salah satu kecamatan yang
menjadi sentra produksi kelapa yaitu kecamatan Amahai. Luas areal perkebunan
kelapa di kecamatan Amahai sebesar 2.737 ha dengan jumlah produksi sebanyak
3.367 ton. Hal ini menjadi acuan dimana petani di kecamatan Amahai memiliki
sentra produksi kelapa terbesar urutan ketiga.
Dari ciri-ciri diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat Dusun
Aira bermata pencaharian sebagai petani kelapa karena mampu menghasilkan
pendapatan dari usahatani kelapa. Produksi usahatani kelapa di Dusun Aira
biasanya berupa kelapa butiran yang di jual ke pasaran sedangkan kopra di jual ke
perusahaan. Sedangkan sumber pendapatan petani kelapa yang lain berasal dari
usahatani komoditi lain seperti sayuran, cengkeh, pala dan non usahatani serta luar
4
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap konsep pendapatan.
2. Manfaat Praksis
a. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi
pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan petani kelapa.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi tentang
kontribusi pendapatan petani kelapa terhadap pendapatan rumah
tangga petani di Dusun Aira.
5
2.1 Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah tanaman serbaguna yang seluruh bagian
tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanaman ini hampir
dimanfaatkan disetiap bagiannya oleh manusia sehingga dinamakan pohon
kehidupan (tree of life). Kelapa di bagi menjadi tiga jenis yaitu kelapa dalam,
kelapa genjah dan kelapa hibriba. Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa
hijau), rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina (kelapa
manis).
Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau
lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat, yaitu antara 6-8 tahun setelah
tanam dan umumnya dapat mencapai 100 tahun lebih. Keunggulan varietas ini
adalah:
1. Produksi kopranya lebih tinggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/tahun pada
umur 10 tahun
2. Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun
3. Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi
4. Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Kelapa dalam merupakan komoditi tradisional dan tanaman multifungsi
yang tumbuh dengan baik pada semua tempat yang di usahakan oleh masyarakat
sebagai tanaman pekarangan maupun yang diusahakan dalam hamparan yang
cukup luas serta bisa menopang kebutuhan masyarakat yang ada di wilayah
pesisir.
2.1 Penerimaan
Penerimaan (Total Revenue) adalah jumlah nilai atau hasil penjualan yang
di terima dalam menjalankan usaha. Soekartawi (2005) menyatakan bahwa, total
penerimaan dalam usaha tani diperoleh dari produksi fisik dikalikan dengan harga
produksi. Suratiyah (2009) menyatakan bahwa penerimaan adalah perkalian
7
antara jumlah produksi yang di hasilkan dengan harga jual produk. Secara
matematis jumlah penerimaan dapat di tuliskan sebagai berikut:
TR=P.Q
Dimana:
TR = Penerimaan
P = Harga
Q = Jumlah Produksi
2.2 Produksi
Jika harga merupakan pendapatan bagi pengusaha maka ditinjau dari segi
konsumen, harga merupakan suatu pengeluaran atau pengorbanan yang
dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan guna
memenuhi kebutuhan dari konsumen tersebut. Bagi pengusaha/pedagang, harga
paling mudah disesuaikan dengan keadaan pasar sedangkan elemen yang lain
seperti product, place dan promotion memerlukan waktu yang lebih lama dan
panjang untuk di sesuaikan dengan keadaan pasar, karena harga dapat
memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas produk.
2.4 Biaya
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam
proses produksi serta membawanya menjadi produk. Biaya produksi merupakan
kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi atau biaya
yang di keluarkan oleh petani dalam proses produksi baik secara tunai maupun
tidak tunai (Suratiyah, 2006).
Biaya memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan
dalam sebuah usaha. Biaya produksi terdiri dari :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu biaya tetap yang sifatnya tidak berubah-
ubah karena pengaruh besarnya produksi, biaya ini terdiri dari pajak dan
biaya penyusutan peralatan dan lain-lain.
2. Biaya Variabel (Variable Cost) yaitu biaya yang sifatnya berubah-ubah
sesuai dengan besarnya produksi. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku,
tenaga kerja dan lain-lain. Biaya ini berbentuk yang sudah dibayarkan.
3. Biaya Total (total cost) yaitu keseluruhan biaya uang yang dikeluarkan
selama proses produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel.
2.5 Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan atau Total Revenue (TR) dan
semua pengeluaran atau Total Cost (TC). Pendapatan kotor yaitu pendapatan yang
diperoleh dari seluruh cabang usaha baik yang dijual maupun yang tidak dijual,
sedangkan pengeluaran total usaha adalah semua masukan yang habis terpakai
dalam proses produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga (Soekartawi,
9
1995). Menurut Hernanto (2003), ada beberapa unsur untuk keperluan analisis
pendapatan petani, diantaranya penerimaan usahatani (farm receipt) yaitu
penerimaan dari sumber usahatani, meliputi jumlah penambahan investaris, nilai
penjualan hasil dan nilai yang di konsumsi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi pendapatan
adalah sebagai berikut:
1. Kesempatan kerja semakin banyak yang tersedia berarti semakin banyak
pendapatan yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut.
2. Kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula pada pendapatan.
3. Keuletan bekerja, keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian
untuk menghadapi segala macam tantangan bila suatu saat menghadapi
kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal untuk meniti
ke arah kesuksesan dan keberhasilan.
4. Banyak sedikitnya modal yang dipergunakan seeorang sangat
mempengaruhi besar kecilnya jumlah produksi yang dihasilkan. Suatu
usaha yang besar akan memberi peluang yang besar pula terhadap
pendapatan yang akan diperoleh.
2.6 Kontribusi
Petani Kelapa
Pendapatan
Kesejahteraan Petani
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
wawancara langsung dengan responden berdasarkan kuisioner yang telah
disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait
seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan kantor desa setempat serta telaah Pustaka
yang berkaitan dengan kontribusi usahatani kelapa terhadap pendapatan rumah
tangga.
3.2 Analisis Data
Tabel 3. Tabel Keterkaitan Masalah, Tujuan, Cara Pengumpulan Data, dan Alat Analisis Data
NO MASALAH TUJUAN DATA DAN TEKNIK TEKNIK ASPEK YANG DIHARAPKAN
PENELITIAN PENELITIAN VARIABEL PENGUMPULAN ANALISIS DATA
PENELITIAN DATA
1 Berapa besar Untuk Data yang akan Data primer Menggunakan Mengetahui tingkat pendapatan
tingkat mengetahui diperoleh adalah diperoleh dari hasil rumus pendapatan, petani di Dusun Aira.
pendapatan besarnya tingkat Data pendapatan wawancara yaitu :
petani kelapa? pendapatan petani kelapa. berdasarkan π=TR – TC
petani kelapa kuisioner dan
observasi dilapangan.
Data sekunder
diperoleh dari
instansi terkait.
2 Berapa besar Untuk Data yang akan Data primer Menggunakan Mengetahui kontribusi
kontribusi mengetahui diperoleh adalah diperoleh dari hasil rumus: pendapatan kelapa terhadap
pendapatan besar kontribusi data kontribusi wawancara Kontribusi= pendapatan rumah tangga petani
kelapa pendapatan pendapatan, data berdasarkan Pendapatan Usahatani Kelapa
di Dusun Aira.
terhadap kelapa terhadap pendapatan kuisioner dan Total Pendapatan Rumah Tangga
pendapatan pendapatan rumah tangga. observasi dilapangan. x 100%
rumah tangga rumah tangga Data sekunder
petani? petani. diperoleh dar instansi
terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Alam Heldy. V. 2016. Nilai Tambah Produk Agroindustri Kelapa Sebagai Salah
Satu Alternatif Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten
Gorontalo. Oikos-Nomos: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Volume 9. No.
3.
Bebena, Maria, Pattinama M.J & Lawalata Marfin. 2018. Proses pelaksanaan dan
manfaat kearifan local (RWAMBR) dalam pengembangan usahatani kelapa
(cocos nucifera) : studi kasus petani kelapa di Desa Lumasebu, Maluku
Tenggara Barat. AGRILAN : Jurnal Agribisnis Kepulauan Volume 6 No. 1.
Fajrin. Moh, Muis Abdul. 2016. Analisis produksi dan pendapatan usaha tani
kelapa dalam di desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi
Moutong. Agrotekbis 4 (2): 210-216.
Kemala Nida. 2015. Kajian Pendapatan dan Kontribusi Usahatani Kelapa (Cocos
Nucifera) Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi
Volume 15. No. 3.
Neeke, Hasnun, Antara, Made, & Laapo, Alimuddin. 2015. Analisis pendapatan
dan nilai tambah kelapa menjadi kopra di Desa Bolubung Kecamatan Bulagi
Utara Kabupaten Banggai Kepulauan. Agrotekbis 3 (4) : 532-542.
Sutardi, Sulistyo, H., Azis, M. M., Purwanto, Waluyati, L. R., & Matulessy, F.
2016. Pemberdayaan masyarakat Maluku Tengah untuk mewujudkan
UMKM pengelolaan kelapa (cocos nucifera) terpadu dan berkelanjutan.
Seminar Nasional 6th UNS SME’s SUMMIT & Awards 2017.
Wati, T. E., Nurchaini, D. S., & Fitri, Yanuar. 2017. Analisis pendapatan petani
kelapa dalam di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjungi Jabung Barat.
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
DAFTAR KUISIONER
Komoditi: Kelapa
A. KARAKTERISTIK PETANI
1. Nama :……………….
2. Umur :……………….
3. Alamat :……………….
4. Berapa luas penggunaan lahan bapak/ibu ?……………….m2
- PNS
- Buruh
- DLL, sebutkan …
Jumlah seluruh pendapatan rumah
tangga
D. USAHATANI KELAPA
6. Biaya produksi usahatani kelapa
No Pengeluaran Jumlah
.
1. Pembibitan
2. Persiapan laha
3. Penanaman
4. Pemberantasan penyakit dan hama
5. Pengolahan
6. DLL, sebutkan …
Total