PENGASUH :
RIANI,S.P., M.Si.
DI SUSUN OLEH
AHMAD ALWI PILIANG
(190320050)
Penulis
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................3
1.2 Tujuan................................................................................................5
1.3 Manfaat..............................................................................................5
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan........................................................................................27
6.2 Saran..................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dari suatu usaha tani padi
sawah yang ada di Desa Sopotinjak,Kecamatan Batang
Natal,Kabupaten Mandailing Natal
2. Menganalisa efisiensi dari suatu usaha tani yang ada di Desa
Sopotinjak,Kecamatan Batang Natal,Kabupaten Mandailing Natal
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan untuk
meningkatkan produktivitas padi sawah yang ada di Desa
Sopotinjak,Kecamatan Batang Natal,Kabupaten Mandailing Natal.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang ingin meneliti padi
sawah yang ada di Desa Sopotinjak,Kecamatan Batang
Natal,Kabupaten Mandailing Natal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Tenaga Kerja :
- TKDK
- TKLK 250000 250000
- TK Mesin
Sumber : Data Primer Desa Sopotinjak tahun 2019.
Penggunaan biaya variabel oleh petani responden adalah untuk biaya
bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Untuk biaya bibit, petani responden
menggunakan rata rata bibit sebanyak 21 kg dengan rata-rata biaya permusim
tanam nya adalah seharga 63.000. Artinya adalah bahwa penggunaan pupuk
dari suatu usahatani adalah 21 kg dengan rata-rata luas lahan petani
responden seluas 0.67 Ha, dan dengan bibit 21 kg dapat melakukan usatani
padi sawah.
Biaya variabel untuk pupuk, petani responden hanya menggunakan 3
jenis pupuk yakni ure, ponska, dan TSP. Dimana rata-rata penggunaan pupuk
urea sebesar 125 kg, rata-rata penggunaan pupuk TSP sebesar 26 kg, dan rata-
rata penggunaan pupuk ponska sebesar 49 kg, dapat dilihat bahwa dari ketiga
pupuk tersebut petani responden lebih banyak menggunakan pupuk urea
dibanding pupuk Ponska dan TSP dikarenakan harga pupuk urea yang paling
murah diantara keduanya. Petani responden dalam mengusahakan lahannya
menggunakan sepasang pupuk ada yang Urea dan TSP, ada yang urea dan
ponska. Petani responden selalu membuat urea dan membuat tambahan dalam
setiap usahatani nya.
Penggunaan biaya variabel pestisida juga dikeluarkan oleh petani
responden dimana petani responden menggunakan pestisida jenis herbisida
dan insektisida diantaranya Pestisida danke dengan rata-rata penggunaan
sebanyak 1 botol, lindomin dengan rata-rata penggunaan sebanyak 0.2 botol,
skor dengan rata-rata penggunaan sebanyak 0.13 botol, pugar dengan rata-rata
penggunaan sebanyak 0.26 botol, manufer dengan rata-rata penggunaan
sebanyak 0.26 botol, dursban dengan rata-rata penggunaan sebanyak 0.33
botol, dan decis dengan rata-rata penggunaan sebanyak 0.4 botol. Petani
responden paling banyak menggunakan danke sebesar 1 botol.
Penggunaan biaya variabel juga dikeluarkan petani sebagai upah
tenaga kerja. Tenaga kerja dibagi kedalam 3 kategori yakni tenaga kerja
dalam keluarga, tenaga kerja luar keluarga serta tenaga kerja mesin.
Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga disebut biaya unriil yakni biaya
yang tidak nyata dikeluarkan petani dalam usahatani yang dilakukan, namun
dalam analisis usahatani biaya unriil tetap dihitung/diperhitungkan, dimana
dalam setiap musim tanam petani responden mengeluarkan biaya tenaga kerja
dalam keluarga sebesar Rp. 778,333. Penggunaan tenaga kerja luar keluarga
disebut biaya real atau biaya yang benar dikeluarkan dalam usahatani tersebut
dimana dalam satu musim tanam usahatani petani responden mengeluarkan
biaya upah tenaga kerja sebesar Rp. 1,023,333 dan penggunaan tenaga kerja
mesin yang juga merupakan biaya riil atau biaya yang benar dikeluarkan
dalam usahatani.
Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga meliputi seluruh proses
kegiatan usahatani mulai dari penyemaian, persiapan lahan, penanaman,
perawatan, panen dan pasca panen. Alasan petani responden menggunakan
tenaga kerja dalam keluarga adalah agar semakin ringan/murahnya biaya
yang dikeluarkan jika petani ikut bekerja dalam setiap proses usahatani.
Sedangkan pada penanaman dan panen petani responden menggunakan
tenaga kerja dari luar keluarga dikarenakan dalam proses usahatani ini
memerlukan banyak tenaga sehingga harus menggunakan tenaga kerja luar
keluarga, dan penggunaan tenaga kerja mesin diperlukan pada saat
pengolahan tanah dengan menggunakan traktor dimana petani reponden
mengeluarkan biaya tenaga kerja mesin sebesar Rp. 250,000 setiap musim
tanam.
D. Pendapatan
Pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan biaya
total (biaya variabel + biaya tetap)
Tabel 15 : Pendapatan Usahatani Padi Sawah
6.2 Saran
Saran dari adanya laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar para praktikan praktikum lapangan lebih serius didalam
melaksanakan praktikum lapangan.
2. Menjadi bahan pertimbangan untuk angkatan tahun depan yang akan
melakukan praktikum lapangan agar memilih lokasi yang berbeda
sehingga dapat dibandingkan produktivitas yang ada antara daerah
satu dengan daerah yang lain.
3. Pemerintah dan lembaga terkait sebaiknya mendukung intensifikasi
usahatani padi sawah di Desa Sopotinjak melalui penyediaan sarana
dan prasarana yang mendukung usahatani padi.
DAFTAR PUSTAKA