Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR-DASAR ILMUTAHAN

“FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH”

DOSEN PENGAJAR
Dr. Ir. HALIM AKBAR, M.Si.

DI SUSUN OLEH
AHMAD ALWI PILIANG
(190320050)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Makalah Dasar-Dasar Ilmu Tanah  Yakni yang berjudul  “Faktor-faktor
Pembentukan Tanah’’Meskipun banyak hambatan yang Penulis alami dalam
proses pengerjaannya, tapi penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Saya juga  sampaikan terima kasih kepada dosen Pengampu yang telah
membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada temen-teman yang sudah memberikan bantuan
dan masukannya.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Untuk itu  saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

                                                                       
           
                                                                                 Aceh Utara, 05 Mei 2020

                                                                                                           

Ahmad Alwi Piliang

ii
DAFTAR ISI

                                                                                                                         
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB  I  PENDAHULUAN....................................................................1
A.  Latar Belakang..................................................................................1
B.  Tujuan penulisan................................................................................2

BAB  II PEMBAHASAN......................................................................3
1.1. Factor-faktor pembentukan tanah.....................................................3
1.2  Faktor Bahan-bahan Induk..............................................................3
1.3  Faktor Iklim......................................................................................6
1.4  Faktor Organisme............................................................................7
1.5 Faktor Topograpi..............................................................................7
1.6  Faktor Waktu....................................................................................8
  
BAB  III PENUTUP..............................................................................9
2.1  Kesimpulan ......................................................................................9
2.2  Saran  ...............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar belakang
       
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang
terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro
dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat
panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik
kimia, biologi, maupun morfologinya (Winarso, 2005).
Dalam pandangan Ilmu Tanah,   tanah  jauh lebih kompleks dari sekedar
bahan di alam yang merupakan hasil pelapukan dari batuan (rock).  Tanah
tersusun dari komponen organik dan komponen anorganik dalam berbagai
tahapan dekomposisi dan disintegrasi,  berbagai macam gas, dan juga air. Tanah 
juga mengandung berbagai macam organisme baik mikro, meso maupun makro
dalam jumlah yang banyak.
Tanah merupakan bahan alam yang terbentuk melalui  proses
pembentukan tanah (pedogenesis)  dalam waktu yang sangat lama. Proses
pembentukan tanah tersebut dikendalikan oleh LIMA FAKTOR PEMBENTUK
TANAH, yaitu Bahan Induk (parent material), Iklim (Climate), Organisme
(Organism), Topograpi, dan Waktu (Time) , yang dirumuskan dalam fungsi
sebagai berikut:
F= (B.I.O.T.W)

Keterangan:
B= Bahan induk
I= Iklim
O= Organisme
T= Topograpi
W= Waktu

1
Dalam kenyataannya kelima faktor tersebut bersifat saling mempengaruhi
satu sama lain atau ada interdependensi antar faktor, misalnya antara organisme
dan iklim

B.     Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi
penilaian pada Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah yaitu juga agar kita semua
dapat mengetaui dan memahami apa-apa Faktor-faktor pembentukan Tanah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1    Faktor-faktor pembentukan Tanah.


Adapun pembentukan tanah di pengaruhi oleh lima faktor yang bekerjasama
dalam berbagai proses, baik reaksi fisik (disintregrasi) maupun kimia
(dekomposisi). Semula dianggap sebagai faktor pembentukan tanah hanyalah
Bahan induk, iklim, organisme, Tofografi (relief)  dan Waktu. yang dirumuskan
dalam fungsi sebagai berikut:

F= (B.I.O.T.W)

Keterangan:
B= Bahan induk
I= Iklim
O= Organisme
T= Topograpi
W= Waktu

1.2      Faktor  Bahan Induk


Dalam proses pembentukan tanah juga terdapat bahan induk yang menyusun
pembentukan tanah, bahan induk tersebut bersumber dari batuan dan bahan
organik.
v  Batuan
Batuan dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang terjadi didalam
membentuk kerak bumi, batuan pada umumnya tersusun atas dua mineral atau
lebih. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan menjadi 3 jenis
batuan, yaitu beku, batuan endapan dan batuan malihan.
Ø  Batuan Beku
Batuan beku atau batuan vulkanik terbentuk oleh magma yang berasal dari
letusan gunung berapi, batuan beku atau batuan vulkanik terdiri dari meneral yang

3
tinggi dan banyak mengandung unsur hara tanaman. Di Indonesia batuan vulkanik
memegang peranan yang lebih penting, hal ini di sebabkan karena gunung berap[i
tersebar mana-mana, dan karena letesan gunung berapi yang menghasilkan batuan
vulkanik yang menyebabkan kesuburan tanah. Selain atas dasar terjadinya batuan
vulkanik juga dapat dibagi atas dasar kandungan kadar Si O2 nya menjadi tiga
golongan, yaitu, batuan asam yang berkadar Si O2 lebih dari 65%, batuan
intermedier yang kadar Si o2 antar 52% s/d 65% dan batuan basis yang berkadar
Si O2 kurang dari 52%.
Ø  Batuan vulkanik
 di Indonesia kebanyakan termasuk basis, kemudian intermedier dan yang
paling sedikit batuan asam. Batuan asam biasanya berwarna lebih muda dari pada
batuan basis, batuan asam juga biasanya lebih banyak mengandung alkali dan Al,
sedangkan kadar unsur-unsur seperti Fe,Mg dan Ca lebih rendah, sehingga berat
jenisnya juga lebih kecil. Perbedaan lain adalah mengenai daya tahannya terhadap
proses pelapukan, batuan asam lebih tahan terhadap proses pelapukan karena
warnanya kebih muda. Akibatnya tanah yang berasal dari batuan asam tektunya
lebih kasar daripada tanah yang berasal dari bari batuan basis, maka dapat
dikatakan tanah yang berasal dari batuan asam mempunyai kandungan unsurhara
yang sedikit dibandingkan dengan tanah yang berasal dari batuan basis.
Ø  Batuan Endapan
Batuan endapan terjadi karena proses pengendapan bahan yang diangkut
oleh air atau udara dalam waktu yang lama. Ciri untuk membedakan batuan
endapan dan batuan lainnya yaitu, batuan endapan biasanya berlapis, mengandung
jasad (fosil) atau bekas-bekasnya dan adanya keseragaman yangnyata dari bagian-
bagian berbentuk bulat yang menyusun. Adanya lapisan dalam batuan ini
disebabkan karena timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda
bahan, tekstur, warna dan tebalnya. Perbedaan ini terutama di sebabkan oleh
karena perbedaan waktu pengendapan dan bahan yang diendapkannya.jika bahan
yang diendapkannya seragam maka ciri akan terlihat kurang jelas. Batuan endapan
dari bahan-bahan yang diendapkan dari hasil pecahan batuan yang telah ada
sebelumnya. Proses pelapukan batuan endapan dapat terjadi melalui gerakan
bumi, seperti gempa bumi, patahan,timbulan,bahkan lipatan, dan tekanan akibat

4
temperartur, juga bisa diakibatkan oleh tenaga mahkluk hidup saeperti akar dan
hewan, maupun gaya kimia yang di sebabkan oleh gaya kimia seperti CO2, O2
asam organik dan sebagainya.
Ø  Batuan Malihan
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan endapan atau juga
dapat terbentuk dari batuan malihan lainnya yang mengalami proses perubahan
susunan dan sentuknya yang akibatkan oleh pengaruh panas, tekanan atau gaya
kimia. Batuan malihan adalah batuan yanga memiliki sipat – sipat akibat telah
malihnya batuan semula baik batuan beku maupun endapan. Yang di namakan
proses malihan adalah jumlah proses yang bekerja dalam zone pelapukan dan
menyebabkan pengkristalan kembali bahan induk. Adapun sarat tejadinya proses
malihan yaitu di sebabkan oleh temperatur tinggi, tekanan kuat, dan waktu
lama.Temperatur tinggi saling mempercepat reaksi kimia juga penting untuk dapat
melampaui temperatur mineralnya. Secara teori dapat di terapkan atom – atom
yang menyusun mineral setelah mencapai temperatur kritik amplitudo getarannya
akan sedemikian besarnya, sehingga atom – atom dapat bergerak lebih besar dan
mampu bertukar tempat. Temperatur yang tinggi juga dapat mempertinggi
plasitisitas mineral. Sumber panasnya berasal dari bagian dalam bumi, energi
mekanik menghasilkan yang merupakan hasil proses geologi dan magma yang
meleleh. Tekanan yang mempengaruhi proses malihan ada macam, yaitu tekanan
hidrostastik dan tekanan yang berarah berupa desakan. Yang tertama
menyebabkan perubahan volume dan menghasilkan stuktur butir yang tidak
teratur, sedangkan desakan menyebabkan bentuk dan menghasilkan struktur
sejajar. Tekanan yuang seragam mempengaruhi keseimbangan kimia dengan
memacu pengeluaran volume dan pembentukan mioniral-mineral yang rapat
jenisnyalebih tinggi, sedangkan desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap
susunan mineral batuan. Waktu yang lama lambat laun membentuk batuan
malihan.
Ø  Organik
Bahan organik brperan terhadap kesuburan tanah dan berpengaruh juga
ketahanan agregat tahan. Juga bahan organik mempunyai pengaruh terhadap
warna tanah yang menjadikan warna tanah coklat kehitaman.serta terhadap

5
ketersediaan hara dalam tanah. Tumbuhan menjadi sumber utama bagi bahan
organik, pada keadaan alami tumbuhan menyediakan bahan organik yang sangat
besar, akibat pencernaan oleh mikro organisme bahan organik tercampur
tercampur dalam tanah secara proses imfiltasi. Beberapa bentuk kehidupan seperti
cacing, rayap, dan semut berperan penting dalam pengangkutan tanah.
Faktor yamg mempengaruhi bahon organiuk tanah yaitu, kedalaman tanah
yang mentukan kadar bahan bahan organik yang ditentukan pada kedalaman 20
cm dan makin kebawah makin berkurang, faktor iklim menyebabkan bilamana
semakin rendahnya susu maka makin tinggi pula bahan organik yang terkandung
dalam tanah remah dan sisa-sisa vegetasi dan hewan tanah adalah medium bagi
tanaman
1.3.       Iklim
Iklim  adalah rata-rata cuaca semua energi untuk membentuk tanah datang
dari matahari berupa penghancuran secara radio aktif yang menghasilkan gaya
dan panas. Enegi matahari menyebabka terjadinya fotosintesis (asimilasi) pada
tumbuhan dan gerakan angin menyebabkan transfirasi dan evaforasi (keduanya
disebut evafotranspirasi). Akibat langsung dari gerakan angin terhadap
pembentukan tanah yaitu berupa erosi angin dan secara tidak langsung berupa
pemindahan panas. Komponen iklim yang utama adalah curah hujan dan suhu
(temperatur). Faktor pembentukan tanah melalui iklim meliputi curah hujan dan
suhu.
v  Curah Hujan
Pada umumnya makin banyak curah hujan maka keasaman tanah makin
tinggi atau pH tanah makin rendah, karena banyak unsur-unsur logam alkali tanah
yang terlindi misalnya, Na, Ca, Mg, dan K, dan sebaliknya makin rendah curah
hujan maka makin rendah tingkat keasaman tanah dan makin tinggi pH tanah.
Makin lembab suatu tanah maka makin jelek aerasinya dan juga sebaliknya, hal
ini desebabkan karena adanya pergantian antara air dan udara dalam tanah.
v  Suhu (temperatur)
Suhu sangat berpengaruh bagi proses pembentukan tanah meliputi
evapotranspirasi yang meliputi gerak air di dalam tanah, juga meliputi reaksi

6
kimia bilamana suhu makin besar maka makin cepat pula reaksi kimia
berlangsung.
1.4      Orgnisme
Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati mempunyai
pengaruh terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling
berpengaruh adalah vegetasi karena jumlahnya banyak dan berkedudukan tepet
untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia berpengaruh tidak
langsung melalui vegetasi.  Jasad remik (mikro organisme) dalam tanah
mempunyai peranan dalam prose peruraian bahan organik menjadi unsur hara
dapat di serap oleh akar tanaman dan pembentukan humus (bunga tanah). Cacing
tanah sangat aktif dalam peruraian (dekoposisi) serasaah. Pada waktui malam hari
cacing – cacing membawa guguran dedaunan dan rerumputan kedalam lubang-
lubangmnya dan mencampur dengan mineral-mineral tanah. Sokresin yang
dikeluarkan mengandung Ca lebih banyak daripada tanah disekitarnya. Lubang-
lubang cacing akan mempengaruhi aerasi dan perembesan air .
Semut-semut menyusup kedalam tanah dan mengangkut bahan-bahan dari dalam
tanah kepermukaa tanah sambil membangun sarang-sarangnya berupa berupa
bukit-bukit kecil di pertmukaan tanah dan sering pada batang-batang pohon.
Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan organik. Tikus dan binatang lai menggunakan
tanah sebagai tempat tinggal dan tempat perlindungan. Manusia mempengaruhi
pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya, terutama cara bercocok
tanam, menentukan jemnis tanaman yang di tanam, cara pengolahan atau
penggarapan, permukaan, cara pemanenan, menentukan rotasi tanaman dan lain
sebagainya.

1.5.      Topografi
Topogarfi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada
tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak.
Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi
kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama

7
atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam
perkembangan tanah.
Didaerah beriklim humid trop[ika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah
yang datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng
pegunungan akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi arid (agak kering)
dengan bahan induk naval pada topografi datar akan membentuk tanah jenis
grumosol, kelabu, sedangkan dilereng pegunungan terbentuk tanah jenis grumosol
berwarna kuning coklat.Di lereng pegunungan yang curam akan terbentuk tanah
dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunnya garam-garam di kaki
lereng, sehingga di kaki gunung berapi di daerah sub humid terbentuk tanah
berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti grumosol, baik secara fisik
maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali bergabung membentuk cekungan
pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan tertentu sehingga
terbentuk tanah rawang atau merawang.

1.6      Faktor Waktu


Pelapukan dan proses pembentukan tanah (pedogenesa) terjadi dalam
waktu yang lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan
kimia dan mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi
dan fisika tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai
keadaan steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang
lama

Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah,


memainkan peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah terbentuk.
Gunung berapi mengendapkan lava dan abu gunung disaat terjadi letusan gunung
berapi tersebut, seringkali pengendapan lava ataupun terjadinya letusan gunung
tidak terjadi pada waktu yang sama. Semua tinfgkatan perkembangan tanah dapat
di temukan kembali pada endapan-endapan itu. Didaerah beriklim tropika,
pembentukan tanah dari bahan induk berupa abu gunung berapi berlangsung
cepat, sehingga dalam waktu empat belas tahun sudah dapat terbentuk tanah yang
cukup subur

8
BAB III
PENUTUP

2.1                 KESIMPULAN
Adapun pembentukan tanah di pengaruhi oleh lima faktor yang
bekerjasama dalam berbagai proses, baik reaksi fisik (disintregrasi) maupun kimia
(dekomposisi). Semula dianggap sebagai faktor pembentukan tanah hanyalah
Bahan induk, iklim, organisme, Tofografi (relief)  dan Waktu. yang dirumuskan
dalam fungsi sebagai berikut:

F= (B.I.O.T.W)

Keterangan:
B= Bahan induk
I= Iklim
O= Organisme
T= Topograpi
W= Waktu

2.2                SARAN
Saya membuat Makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Saya membuat
makalah ini dari pengetahuan saya sendiri serta mengambil dari berbagai sumber,
jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka saya sarankan
untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan
dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

9
DAFTAR PUSTAKA
Buchman, Harry O. and Nyle C.Brady, 1969. Terjemahan Prof .Dr. Soegiman
1982. Ilmu Tanah Penerbit Bhratara Karya Aksara – jakarta.

Hardjowigeno Sarwono, Prof Dr. Ir. H. M.Sc. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta : CV.
Akademika Pressindo.

Ir. Bachtiar Effendi Hasibuan. Ilmu Tanah. Diktat Fakultas Pertanian UISU.
Medan.

Soeparti, Coeswono 1983. Sifat dan ciri Tanah. Bogor

Buchman, Harry O. and Nyle C.Brady, 1969. Terjemahan Prof .Dr. Soegiman
1982. Ilmu Tanah. Penerbit Bhratara Karya Aksara – jakarta.
Soeparti, Coeswono 1983. Sifat dan ciri Tanah. Bogor.
Berry , L.G and B.mason. 1959. Mineralogy. Concepta, Discription,
Ditermination. W. H. Freeman andco.san Francisco.
Grim , R. E, 1953.  Clay Mineralogy, Mcgraw Hill Book co Inc. N. Y.

10

Anda mungkin juga menyukai