Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

ILMU TANAH

Oleh Kelompok 4
Ketua : Nurul ismi Pratiwi
Anggota : Muhammad Hamsyir
Nurul Muhlisa
Lista Sulistiawat
Muh.Arief Alamsyah
Abdul Basit
Gugun Gufran
Abdul gaffar

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah serta nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapang
agroindustri.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
agroindustri yang telah memberikan tugas kepada kami, dan kami mengucapkan terimakasih
kepada narasumber yang telah meluangkan waktunya kepada kami .

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat jauh dari kata sempurna .oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.akhir kata kami
ucapkan terimakasih .

Makassar,16 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..2

B. Tujuan praktek Lapang ………………………………………………………….3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………….4

A. Proses Pembentukan Tanah ……………………………………………………..5

B. Profil Tanah ……………………………………………………………………..6

C. Sifat-Sifat Tanah ………………………………………………………………..7

BAB III METODE PRAKTEK ………………………………………………………..8

A. Waktu Dan Tempat ……………………………………………………………..9

B. Keadaan Umum Lokasi …………………………………………………………10

C. Alat Dan Bahan …………………………………………………………………11

D. Prosedur Praktek ………………………………………………………………..12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………….13

A. Hasil ……………………………………………………………………...……..14

B. Pembahasan ……………………………………………………………………..15

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………...16


A. Kesimpulan …...………………………………………………………………..17

B. Saran ……………...……………………………………………………………18

C. Daftar Pustaka …………………………………………………………………19


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proseskimia dan
lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya
karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari
konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan padat,gas, dancair.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-
sisatumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral
dipermukaantanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari
bagianatas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita
menggalilubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda ,
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral
anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebutProfil Tanah.
Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang
menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan
bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi oleh
perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk karena
pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.Hal ini mencerminkan perbedaan
sifat tanah yang satu dengan yang lain ,bersifat fisika ,kimia maupun biologi .
Sifat fisik tanah merupakan sifat yang dapat dilihat dan dirasakan langsung
dilapangan. Beberapa sifat fisik yang diamati dalam praktek ini meliputi kedalam
tanah, lapisan tanah,solum tanah dan keadaan permukaan air tanah .oleh karena itu
praktek lapang ilmu tanah perlu dilakukan agar kita dapat mengetahui sifat atau
karakteristik suatu tanah.

Tujuan dan kegunaan

 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah melakukan pengamatan langsung dilapangan

Mengenai profil tanah , lapisan- lapisan tanah ,warna , bentuk dan tekstur tanah.
 kegunaan

Kegunaan nya yaitu sebagai bahan informasi penggunaan lahan .


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PROSES PEMBENTUKAN TANAH


Faktor pembentukan tanah terjadi saat bahan induk mengalami pelapukan dan atau diangkut,
diendapkan dan bahan tersebut diubah menjadi tanah. Proses pembentukan tanah dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut:

1.Komposisi bahan induk


Ini mengacu pada bahan mineral yang tidak terkonsolidasi atau bahan organik dari mana
tanah terbentuk. Tanah akan membawa sifat fisik dan kimiawi dari bahan induknya seperti
warna, tekstur, struktur, komposisi mineral dan lain sebagainya. Sebagai contoh, jika tanah
terbentuk dari daerah dengan batuan besar (batuan induk) dari batupasir merah, maka tanah
tersebut juga akan berwarna merah dan memiliki rasa yang sama dengan bahan induknya.
Laju pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh bahan induk.

2.Iklim
Ini adalah salah satu faktor terpenting yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah. Komponen
iklim seperti suhu dan curah hujan / curah hujan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pengaruh iklim. Komponen tersebut mempengaruhi jumlah vegetasi dan
tutupan hutan serta aktivitas manusia / hewan di kawasan tersebut. Iklim suatu daerah juga
mempengaruhi proses pelapukan yang mempengaruhi proses pembentukan dan kecepatan
tanah.

3.Topografi
Bentuk permukaan tanah, kemiringan dan posisinya pada bentang alam sangat mempengaruhi
jenis tanah yang terbentuk. Pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh aliran permukaan atau
kedalaman permukaan air. Tanah yang berkembang di dataran tinggi dan daerah miring
umumnya memiliki drainase yang berlebihan atau drainase yang baik. Lereng yang curam
dan panjang berarti air akan mengalir lebih cepat dan berpotensi mengikis permukaan lereng.
Permeabilitas bahan tanah; Selain itu, panjang, kecuraman, dan konfigurasi lereng
mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk di suatu daerah.

4 Organisme
Semua organisme hidup termasuk bakteri, jamur, tumbuh-tumbuhan, manusia dan hewan
secara aktif mempengaruhi proses pembentukan tanah. Beberapa jenis mikro-organisme
mempromosikan kondisi asam dan mengubah kimiawi tanah yang pada gilirannya
mempengaruhi jenis proses pembentukan tanah yang berlangsung. Hewan mikroba
menguraikan bahan organik dan mengembalikan produk dekomposisi ke tanah. Kotoran
hewan, serangga dan hewan yang mati menghasilkan tambahan bahan organik yang
membusuk. Mikroorganisme juga membantu siklus mineral dan nutrisi serta reaksi
kimia.Mereka umumnya membuat tanah lebih mudah ditembus udara dan air. Produk
limbahnya menyebabkan agregasi partikel tanah dan memperbaiki struktur tanah. Kegiatan
manusia seperti bercocok tanam, membajak lapisan, penggunaan pupuk, irigasi dan praktek
drainase juga sangat mempengaruhi sifat kimia dan fisik tanah dan proses pembentukannya.

5.Waktu
Waktu untuk semua faktor ini berinteraksi dengan tanah juga menjadi faktor. Pembentukan
tanah merupakan proses yang berkelanjutan dan umumnya membutuhkan waktu beberapa
ribu tahun untuk terjadinya perubahan yang signifikan. Faktor pembentuk tanah ini terus
mempengaruhi tanah bahkan pada lanskap yang “stabil”. Bahan disimpan di permukaannya,
dan bahan tertiup atau hanyut dari permukaan. Penambahan, penghapusan, dan perubahan
berlangsung lambat atau cepat, tergantung pada iklim, posisi lanskap, dan aktivitas biologis.

2.2 profil tanah


Profil tanah merupakan penampang melintang (vertikal) tanah yang tersusun atas lapisan
tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum atau lapisan tanah yakni merupakan bagian
dari profil tanah yang terbentuk karena akibat proses pembentukan pada tanah.
Profil tanah yakni adalah lapisan-lapisan tanah tertentu yang menunjukkan tingkat kepadatan,
ketebalan, warna, struktur yang berbeda-beda dan lapisan tanah itulah yang disebut dengan
horizon. Adapun lapisan – lapisan tanah tersebut akan menjadi beberapa horizon, diantaranya
;
 Horizon O, yakni horizon yang mudah ditemukan pada tanah-tanah yang menduduki
hutan – hutan yang belum terjamah. Horizon O juga adalah horizon organik yang
terbentuk di atas lapisan tanah mineral.
 Horizon A, yakni horizon yang tersusun dari campuran bahan organik dan bahan
mineral. Horizon A juga adalah horizon yang mengalami penyucian.
 Horizon B, yakni horizon yang terbentuk akibat adanya proses penimbunan dari
bahan-bahan yang tercuci dari horizon A.
 Horizon C, yakni horizon yang tersusun dari bahan induk yang telah mengalami
pelapukan dan bersifat tidak subur.
 Horizon D / R, yakni horizon yang terdiri dari batu-batu yang keras dan belum pernah
mengalami pelapukan. Horizon D / R juga disebut dengan batuan induk atau batuan
dasar.

Secara umum, lapisan tanah terbagi menjadi tiga, yaitu lapisan tanah atas, lapisan tanah
bawah, batuan induk tanah.
Lapisan Tanah Atas
Lapisan tanah atas memiliki warna yang relatif gelap dan kehitam-hitaman, dan memiliki
ketebalan sekitar 10 sampai 30 cm. Lapisan tanah atas ini adalah lapisan tanah tersubur,
karena terdapat bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) juga adalah bagian
yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen tanah ada pada lapisan
ini yaitu diantaranya bahan organik 5%, mineral 45% dan air sekitar 20 hingga 30%.
Lapisan Tanah Bawah
Memiliki warna yang lebih cerah dan lebih padat dibanding tanah lapisan atas. Lapisan tanah
bawah ini memiliki ketebalan 50 hingga 60 cm, yang mana lebih tebal dibanding lapisan
tanah atas, Pada lapisan tanah bawah ini aktivitas jasad hidup mulai berkurang. Biasanya
pada lapisan ini ditumbuhi tanaman-tanaman yang berumur panjang dan berakar tunggang.

Batuan Induk Tanah


Batuan induk tanah, Lapisan tanah ini warnanya relatif kemerah-merahan. dan pada lapisan
ini dapat di pecah dan diubah dengan cukup mudah, Akan tetapi sukar ditembus oleh akar.
Jika pada lereng – lereng gunung, lapisan ini akan nampak jelas karena lapisan atasnya sudah
hanyut akibat air hujan. Jika semakin ke dalam lapisan ini berupa batuan pejal yang belum
pernah mengalami proses pemecahan/ pelapukan. Sedangkan pada lapisan tanah ini tumbuh-
tumbuhan jarang bahkan sukar bisa hidup.

2.3 Sifat fisik tanah


Sifat-sifat fisik tanah adalah sifat yang dapat dilihat atau diamati secara langsung.
Sifat fisik tanah ditentukan oleh bahan penyusunnya.

1.Bahan Induk Tanah

Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor, yaitu
melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk tanah secara umum adalah Quartz
(SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar, dan Biotit.

2. Tekstur Tanah

Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur, dan tanah liat. Proporsi dari kombinasi
ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur tanah. Hal yang dipengaruhi oleh tesktur
tanah mencakup porositas, permeabilitas (kemampuan menyerap), infiltrasi, dan kapasitas
kandungan air.

3. Kepadatan Tanah
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per cm3 dan
biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak mengandung material
organik lebih rendah, daripada tanah yang sedikit mengandung material organik.Tanah
dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik, akan tetapi bukan berarti cocok
untuk pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan tingkat
kandungan pasir yang tinggi.

4. Porositas Tanah
Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong (pori-pori) di
antara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organik, tetapi terisi oleh
gas atau airiSemakin tinggi kepadatan tanah, maka semakin rendah porositasnya.
Sebaliknya, semakin rendah kepadatan tanah, semakin rendah porositasnya. Idealnya, total
porositas dari tanah adalah sekitar 50% dari total volume tanah.

5. Temperatur Tanah
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi, mulai dari tingkat dingin ekstrim -20 derajat
celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius.Temperatur tanah penting
bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman, serta menyediakan nutrisi bagi
tanaman tersebut.Tanah yang berada 50 cm di bawah permukaan cenderung memiliki
temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.

6. Warna Tanah
Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar untuk membedakan jenis jenis tanah.
Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan material organik, kondisi drainase,
minearologi tanah, dan tingkat oksidasi.Mineral besi merupakan mineral sekunder yang
akan menghasilkan warna kuning atau kemerahan pada tanah, sedangkan material organik
akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau coklat (warna subur), serta manggan,
sulphur, dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.

7. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain, sekaligus
menghindari deformasi atau berpisah akibat pengaruh tenaga luar.Konsistensi diukur
dengan tiga kondisi kelembapan, yaitu kering, lembap, dan basah. Konsistensi tanah
bergantung pada komposisi tanah liat yang terkandung di dalamnya.
BAB III
METODE PRAKTEK

3.1 waktu dan tempat

Praktek lapang ilmu tanah dilakukan pada tanggal 11- Juni -2022 di desa palantikang
kecamatan patallasang kabupaten Gowa Sulawesi Selatan ± 20 m dari jalan desa kearah
selatan.

3.2 keadaan umum lokasi

 Letak geografis sebelah utara berbatasan dengan desa panaikang,sebelah timur


Balapunranga Parangloe,sebelah selatan timbuseng di sebelah barat patalassang.

 iklim

Pada saat praktek lapang ilmu tanah dilaksanakan daerah tersebut sangat cerah dan
panas.

 Vegetasi

Tanaman porang, singkong , pohon jati putih dan pohong pisang .

3.3 Alat dan bahan

a. Alat
 Mistar tanah
 Cangkul
 Parang
 Sekop
 Alat tulis

b.bahan
 Tanah
 Air

3.4 prosedur praktek

Prosedur praktek lapang ilmu tanah yaitu


 Pengalian profil tanah
 Pengamatan profil tanah
Pengamatan profil tanah dilakukan mengambil dari sisi yang terkena sinar matahari
kemudian turun kelubang untuk mengamati .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel hasil pengamatan profil tanah

Parameter Lapisan I Lapisan II


pengamatan
Kedalaman 0-24 cm 24-35 cm
lapisan(cm)
Batasan lapisan Jelas Jelas
Topografi batas Berombak Berombak
lapisan
Warna Coklat kehitaman Coklat
Tekstur Lb Llb
Struktur Gembur Sudut
Konsistensi Sangat gembur Gembur
Karatan - -

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktek lapang ilmu tanah kami dapat melihat bahwa
tanah mempunyai lapisan yang dimana terdiri dari lapisan I dan lapisan II. Pada pengamatan
profil tanah lapisan I memiliki kedalaman 0 - 24 cm sedangkan pada lapisan II memiliki
kedalaman 35 cm. Sedangkan batas lapisan-lapisannya pada lapisan I itu jelas dan topografi
berombak dan lapisan kedua II jelas dan topografi berombak, ini disebabkan karena adanya
perbedaan kedalaman pada tiap lapisan dalam proses pencucian di mana saat hujan air
tersebut akan mengalir turun ke lapisan bawah bersama mineral tanah dengan kecepatan
tinggi sehingga menyebabkan adanya perbedaan horizon.

Warna tanah dipengaruhi kandungan bahan organik mineral , kandungan air dan aerasi.
pada pengamatan profil tanah ditemukan perbedaan warna dari setiap lapisan,lapisan satu
berwarna coklat kehitaman dan lapisan II berwarna coklat.

Tekstur tanah ialah perbandingan tanah yang menunjukkan kasar halusnya tanah. pada
pengamatan profil tanah diperoleh data lapisan I berupa Lb ( liat berdebu ) dan berstruktur
gembur. lapisan II berupa Lb ( liat lempung berdebu ) dan berstruktur sudut .sudut tekstur
tanah penting untuk diketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut akan
menentukan sifat-sifat fisik, fisika, kimia dan dan biologi. hal ini dikarenakan adanya proses
pencucian.

Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk manifestasi gaya-gaya
fisika yakni kohesi dan adhesi yang bekerja di dalam massa tanah dengan kandungan air
yang berbeda-beda . konsistensi ditetapkan dalam keadaan basah lembab ,dan kering .pada
pengamatan konsistensi yang diamati pada praktek lapang ilmu tanah yaitu pada lapisan I
konstitusinya adalah sangat gembur dan lapisan II konstitusinya gembur.
BAB V
Penutup
Kesimpulan
Profil tanah disusun oleh lapisan-lapisan tanah atau lebih dikenal dengan horizon horizon.
horizon yang menyusun solum tanah adalah horizon A ( A1 A2 A3 )dan horizon bahan-
bahan (B1 B2 dan B3) serta ditambah dengan horizon C .praktikum ilmu tanah terdiri dari
hasil pelapukan batuan yang bercampur dengan bahan organik.
Proses perkembangan atau penyusunan tanah yang berbeda akan mengakibatkan
perbedaan sifat-sifat tanah pada suatu daerah .sebab fisik tanah pada setiap lapisan
dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah ,warna tanah serta
keadaan perakaran dan lingkungan.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum maka dapat disimpulkan bahwa :
a. lapisan I mempunyai kedalaman 0 - 24 cm dan memiliki batas jelas, topografi batas
lapisan berombak ,warna coklat kehitaman ,tekstur lembung berdebu(Lb) konsistensi sangat
gembur.
b. Lapisan II mempunyai kedalaman 24 - 35 cm dan memiliki batas jelas ,topografi batasan
lapisan berombak, warna coklat, teksturLembung liat berdebu ( Llb),konsistensi gembur.

Saran
Kepada para petani di harapkan untuk bisa lebih memperhatikan tanahnya supaya bisa di
gunakan untuk tanaman.

Daftar pustaka

https://kumparan.com/kabar-harian/sifat-sifat-fisik-tanah-bahan-induk-hingga-konsistensi-
1x2SXfWkxeM
https://materibelajar.co.id/pengertian-profil-tanah/
http://servistawaruwu.bm.uma.ac.id/2020/12/23/5-faktor-yang-mempengaruhi-pembentukan-
tanah/
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai