TANAH REGOSOL
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….……2
Daftar isi………………………………………………………………………..3
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………….4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….……..4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….…….4
1.3 Tujuan……………………………………………………………………....4
BAB II Pembahasan…………………………………………………………….5
A. Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan.…………………………………..5
B. Profil Tanah………………..………………………………………………..6
C. Jenis-jenis tanah…………………………………………………………….7
D. Tanah Regosol………………………………………………………………11
BAB III Penutup…………………………….…………………………………13
Daftar Pustaka………………………………………………………………….15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari
bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa
tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu
yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah
dan lainnya waktu pembentukan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau
disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-
prosesfisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Komponen tanah (mineral, organik, air dan udara) tersusun antara yang satu dengan yang lain
membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas horizon-horizon yang kurang lebih sejajar
dengan permukaan tanah sebagai hasil proses pedogenesis. Bermacam-macam jenis tanah yang
terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan yang berbeda.
Dalam kenyataannya, sebagian besar dari tanah yang ada di permukaan bumi ini dipergunakan
sebagai usaha pertanian, maka dapat dikatakan bahwa tanah adalah alat produksi yang
menghasilkan berbagai produk pertanian sehingga tanah merupakan komponen hidup dari
lingkungan yang penting, yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi tanaman dengan
memperhatikan sifat fisik,kimia dan biologinya. Sebagai manusia biasa mungkin kita hanya
dapat mempelajari sedikit tentang sifat-sifat tanah, struktur tanah, tekstur tanah maupun
pengetahuan tentang unsur-unsur yang terkandung dalam tanah. Tanah merupakan kendaraan
pokok bagi kegiatan pertanian manusia.
C. Jenis-jenis tanah
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia :
1. Tanah Organosol
Tanah ini terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini biasanya bersifat subur.
Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
- Tanah Gambut merupakan tanah hasil pembusukan yag tidak sempurna dari di daerah
yang kadang-kadang tergenang oleh air (rawa). Tanah ini kurang baik untuk pertanian
karena sifatnya yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah ini banyak terdapat di
daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan pantai selatan Barat Papua.
- Tanah Humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna kecoklatan dan cocok di tanami
tanaman padi, kelapa, dan nanas. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
2. Tanah Vulkanik
Tanah ini terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah jenis ini dibagi
menjadi 2, yaitu :
- Regosol merupakan tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu sampai
kuning dan sedikit berbahan organik. Jenis tanah ini sangat cocok untuk menanam
tanaman palawija seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, dan Papua.
- Latosol merupakan tanah dengan ciri-ciri mempunyai warna merah hingga kuning.
Kandungan bahan organiknya sedang. Jenis tanah ini cocok untuk menanam tanaman
palawija, padi ketela dll. Tanah latosol banyak di jumpai di daerah Sumatera, Jawa, Bali,
dan Papua.
3. Tanah Aluvium (aluvial)
Tanah aluvium merupakan tanah yang diendapkan dari hasil erosi di dataran rendah. Jenis
tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna kelabu dan subur Tanaman yang cocok ditanam di
tanah jenis ini adalah palawija, tebu,kelapa, tembakau dll. Tanah jenis ini banyak ditemukan
didaerah Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara dan kalimantan bagian selatan dan barat.
4. Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah. Tanah ini
mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna merah sampai
kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini
banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan
puapua.
5. Tanah Laterit
Tanah Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena kehilangan unsur hara dan
tandus. Awalnya tanah ini subur, namun karena unsur haranya dilarutkan oleh air maka
menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah dan cocok untuk tanaman
kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah. Lampung,
Jawa Barat.
6. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk
sehingga mempunyai butiran yang besar. Ciri-ciri tanah jenis ini adalah miskin akan unsur
hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar-besar. Tanah litosol kurang subur
sehingga tanaman yang cocok dengan tanah ini adalah tanaman-tanaman yang besar di hutan.
Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatera, jawa , maluku, dan nusa tenggara.
7. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini
dibagi menjadi 2, yaitu :
- Renzina merupakan tanah hasli pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah
hujan tinggi. Tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dan miskin akan
unsur hara. Tanah renzina banyak terdapa di daerah kapur gunung kidul
(yogyakarta).
- Mediteran merupakan tanah dari hasil pelapukan batuan kapur keras dan bauan
sedimen. Warna tanah ini kemerahan hingga coklat. Jenis tanah ini Cocok untuk
tanaman palawija.
8. Tanah pasir
Tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku dan batuan
sedimen dengan butiran sangat kasar dan berkerikil. Jenis tanah ini banyak di jumpai dimana-
mana.
Pada awalnya jenis tanah dikalsifikasikan berdasarkan prinsip zonalitas, yaitu :
- Tanah zonal, yakni tanah dengan faktor pembentuk tanah berupa iklim dan
vegetasi.
- Tanah intrazonal, yakni tanah dengan faktor pmbentuk tanah berupa faktor lokal
terutama bahan induk dan relief.
- Tanah azonal, yakni tanah yang belum mennjukkan perkembangan profil dan
dianggap sebagai awal proses pembentukan tanah.
Di Indonesia jenis tanah yang umumnya dijumpai adalah jenis tanah Mollisols, Vertisols,
Andisols, Alfisols, Inceptisols, Ultisols, Oksisols dan Spodosols. Jenis tanah yang paling banyak
ditemui adalah jenis tanah Ultisols yang mencapai 16.74% dari luas lahan yang ada di Indonesia
(Sutanto, 2005).
D. Tanah Regosol
Menurut USDA, regosol merupakan tanah yang termasuk ordo entisol. Secara umum, tanah
entisol adalah tanah yang belum mengalami perkembangan yang sempurna, dan hanya memiliki
horizon A yang marginal. Contoh yang tergolong entisol adalah tanah yang berada di sekitar
aliran sungai, kumpulan debu vulkanik, dan pasir. Umur yang masih muda menjadikan entisol
masih miskin sampah organik sehingga keadaannya kurang menguntungkan bagi sebagian
tumbuhan dengan kadar pasir kurang dari 60% pada kedalaman antara 25-100 cm dari
permukaan tanah. Sifat tanah yang demikian membuat tanah tidak dapat menampung air dan
mineral yang dibutuhkan tanaman dengan baik. Dengan kandungan bahan organik yang sedikit
dan kurang subur, regosol lebih banyak dimanfaatkan untuk tanaman palawija, tembakau, dan
buah-buahan yang juga tidak terlalu banyak membutuhkan air. Tanah Regosol merupakan jenis
tanah yang berupa butiran kasar yang berasal dari material erupsi gunung berapi. Dengan
demikian tanah regosol merupakan salah satu hasil dari peristiwa vulkanisme. Persebaran tanah
regosol di Indonesia tentu dapat kita temukan di daerah-daerah yang letaknya tidak jauh dari
gunung berapi yang masih aktif antara lain Bengkulu, Pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali, serta
NTB.
Secara spesifik, ciri fisik Tanah Regosol berupa :
Mempunyai butiran-butiran kasar
Cenderung gembur
Bahan organik rendah
Belum menampakkan adanya lapisan horizontal
Mempunyai variasi warna, yakni merah, coklat kemerahan, coklat, serta coklat
kekuningan terkandung pada materian yang dikandungnya
Peka terhadap erosi
pH umumnya netral
Berdasarkan bahan induknya tanah regosol dibagi menjadi:
1. Regosol Abu Vulkanik
Syamsul Siradz dan Bambang K Kertonegoro. Bahan Kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
http://ips-abi.blogspot.com/2012/10/persebaran-jenis-tanah-dan.html
http://wandylee.wordpress.com/2012/05/16/jenis-tanah-di-indonesia/
http://arisudev.wordpress.com/2011/07/13/berbagai-jenis-tanah-di-indonesia/
Hanifah, K.A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers, Jakarta.