Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK TANAH PADA TANAMAN

ILALANG (IMPERATA CYLINDRICA RAEUCH)

Nama : Ade Maya Sari M. Siregar


Prodi/Semester : Agroteknologi III – B (Siang)
Mata Kuliah : Ilmu Tanah
Dosen Pengampu : Ka. Prodi Agroteknologi Fitra Syawal Harahap Sp., M.Agr

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS LABUHANBATU
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Tanah tepat waktu
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Dan juga saya berterima kasih kepada
Bapak Ka. Prodi Agroteknologi Fitra Syawal Harahap, Sp., M.agr selaku dosen Ilmu Tanah
Universitas Labuhanbatu yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai Klasifikasi Tanah Pada Tanaman Lalang, serta saya berharap
makalah ini dapat menjadi referensi bagi kita semua. Selain itu, saya juga berharap agar kita
mendapatkan sudut pandang baru setelah melihat makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran kita demi penyempurnaan makalah ini.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Ilmu Tanah ini
dapat bermanfaat.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Rantauprapat, 12 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ................................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Tanah ............................................................................................. 6


2.2 Sifat Fisik Tanah .................................................................................................. 6
2.3 Tanaman Lalang .................................................................................................. 7
BAB III METODE EKSPRIMEN

3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................... 9


3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Lapangan ................................................................................................ 10


4.2 Prosedur Laboratorium ......................................................................................... 10

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 11


5.2 Saran ...................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12


LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu
ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan,
berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengena i
pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi
antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat
tumbuh-tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan dan manusia.
Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu- ilmu
keteknikan (rekayasa), agronomi atau pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi, biologi
(termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat
banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan
memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi
mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah,
mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat
dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula
disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu
konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan sipil, berkembang
pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi dan survai tanah,
serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa
ilmu campuran seperti geomatika.
Pada masa sebelum Perang Dunia II, perkembangan ilmu tanah di Indonesia masih
banyak dipengaruhi oleh kolonial Belanda. Ilmu tanah di Indonesia pertama diajarkan di
Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (merupakan kelanjutan dari Landbouw
Hogeschool yang didirikan 1940, selanjutnya menjadi Institut Pertanian Bogor) oleh staf
pengajar berkebangsaan Belanda, seperti Prof. Dr. Ir. F.A. van Baren (pakar agrogeologi
dan mineralogi) dan Prof. Dr. H.J. Hardon (pakar ilmu tanah dan kesuburan tanah). Mereka
kemudian digantikan oleh Drs. F.F.F.E. van Rummelen dan Dr. J. van Schuylenbor gh.
Akibat nasionalisasi, sejak tahun 1957 digantikan oleh Drs. Manus dan Dr. Ir. Tan Kim
Hong. Penelitian tanah di Indonesia mulai saat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial
Belanda oleh Dr. E.C.Jul. Mohr (1873–1970). Dr. Mohr yang bertugas di Indonesia sebagai
kepala Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek di Bogor (sekarang
menjadi Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat) telah menjalankan survei di Indonesia
sejak tahun 1920. Ia menerbitkan buku pentingnya tahun 1933.

Adapun tokoh ilmu tanah Indonesia adalah sebagai berikut :

1) Go Ban Hong
2) Tan Kim Hong
3) Kang Biauw Tjwan
4) Tejoyuwono Notohadiprawiro
5) Sarwono Hardjowigeno
1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan apa saja karakteristik (sifat) tanah?
2. Jelaskan apa saja sifat fisik tanah?
3. Deskripsikan tanaman ilalang?

1.3 Tujun
1. Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel tanah yaitu sebagai bahan praktik di
laboratorium untuk mengetahui warna, kadar air. pH, tekstur dan lapisan tanah itu
sendiri.

2. Mengetahui, menguji dan menentukan kadar air yang terkandung dalam sampel tanah
serta perbandingan dan kepadatan tanah dengan percobaan laboratorium, tanah
dimasukkan ke dalam oven laboratorium dengan suhu 105C selama 24 jam, tanah
dipanaskan atau dikeringkan.

3. Untuk memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari
pengamatan lapangan.

1.4 Manfaat
1. Manfaat tanah bagi kehidupan manusia antara lain tanah sebagai lahan, bahan baku
industri dan sumber energi. Tanah sebagai lahan, dimanfaatkan untuk pemukima n,
lahan industri, lahan pertanian dan lain-lain.
2. Proses pengambilan sampel tanah sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil
analisis kesuburan tanah bagi petani.

3. Agar mengetahui status hara (kesuburan tanah) sehingga dapat dikembangkan dan
digunakan untuk menanam.

4. Pengambilan sampel tanah penting sekali agar dapat dipakai untuk berbagai analisa
sifat fisik tanah, sifat kimia serta sifat biologi tanah. Sehingga kita mengetahui tanah
tersebut cocok ditanam tumbuhan apa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik (Sifat) Tanah


Karakteristik (sifat) tanah terdiri dari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah,
berikut penguraiannya :

a. Sifat Fisik
Sifat fisik tanah terdiri dari :
1) Tekstur
2) Struktur (Agregat)
3) Density
4) Konsistensi
5) Plastisitas
6) Permeabilitas
7) Aerasi
8) Drainase
9) Kedalaman tanah

b. Sifat Kimia
Sifat kimia tanah terdiri dari :
1) Reaksi tanah (pH)
2) Koloid tanah
3) Kapasitas Tukar Kation (KTK)
4) Kejenuhan basa
5) Unsur hara atau unsur kimia
6) Mineral tanah

c. Sifat Biologi
Sifat biologi tanah terdiri dari :
1) Organisme tanah (flora dan fauna)
2) Bahan Organik tanah

2.2 Sifat Fisik Tanah


Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau kondisi
tanah asli, yang termasuk diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Tekstur Tanah
Bahan induk tanah yang membentuk tanah ukurannya dapat berlainan. Bahan
induk ini yang disebut sebagai fraksi tanah dapat kasar hingga halus tekstur tanah
adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer berupa fraksi liat,
debu dan pasir dalam suatu masa tanah. Partikel-partikel tanah tersebut mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda (Rismunandar, 1993).
b. Struktur (Agregat)
Kesatuan partikel tanah yang melekat satu dengan lainnya lebih kuat
dibandingkan dengan partikel sekitarnya (Kemper dan Rosenau, 1986).

c. Density
Bulk density menunjukkan berat tanah kering per satuan volume tanah
(termasuk pori-pori tanah). Bulk density biasanya dinyatakan dalam satuan g/cc.
Bulk density dapat digunakan untuk menghitung ruang pori total (total porosity)
tanah dengan dasar bahwa kerapatan jarak (particle density) tanah.

d. Konsistensi
Konsistensi tanah merupakan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya
adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah
terhadap gaya yang akan mengubah bentuk.

e. Plastisitas
Plastisitas tanah adalah butir-butir tanah halus untuk mengalami perubahan
bentuk tanpa terjadi perubahan volume atau pecah. Tidak semua jenis tanah
mempunyai sifat plastis.

f. Permeabilitas
Secara kuantitatif, permeabilitas tanah diartikan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan jenuh.

g. Aerasi
Aerasi tanah adalah kelancaran pergerakan atau pertukaran udara di dalam
tanah. Aerasi tanah yang buruk dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
terutama akar.

h. Drainase
Dinairase memiliki definisi sebagai suatu usaha untukmenyalurkan atau
pembuangan sejumlah kelebihan air dari suatu wilayah ke wilayah lain. secara umum
drainase dibedakan menjadi dua yaitu drainase permukaan dan drainase permukaan
tanah.

i. Kedalaman tanah
Dalam pengertian pertanian kedalaman tanah adalah pembatasan padabagian
atas kulit bumi yang telah mengalami pelapukan atau adanya aktivitas biologi. Jika
bagian yang telah mengalami pelapukan adalah dangkal, maka bagian tersebutlah
dipakai sebagai batas kedalaman tanah.

2.3 Tanaman Ilalang


Alang-alang atau ilalang (Imperata cylindrica Raeusch) adalah sejenis rumput berdaun
tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-
namanya yang unik karena memiliki perbedaan nama di beberapa wilayah, diambil dari
bahasa daerah, seperti : alalang, halalang (Banjar, Minang), lalang (Melayu, Madura, Bali),
Eurih (Sunda) dan lain sebagainya.

Klasifikasi Ilmiah
Nama ilmiah : Imperata cylindrica Raeusch
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : I. Cylindrica

Nama ilmiah adalah Imperata cylindrica Raeusch, dan ditempatkan dalam anak suku
Panicoideae. Dalam bahasa inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass,
silver-spike, atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang
berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam
mudah melukai.

Ilalang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat
bersama angin atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Adapun
cara untuk membasmi ilalang ialah dengan menanami lahan dengan jenis-jenis pohon yang
ulet, cepat tumbuh, dan mempunyai tajuk yang relatif rapat untuk membentuk naungan
yang cukup berat.
BAB III
METODE EKSPRIMEN

3.1 Waktu dan Tempat


a. Praktikum pengambilan sampel tanah di lahan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu, 3 Oktober 2021
Tempat : Di kawasan MDTA, belakang Kampus Universita Labuhanbatu, dekat
Ujung Bandar, Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu

b. Praktikum pengambilan tanah yang dipanaskan atau dikeringkan di oven


laboratorium dilaksanakan pada :
Hari : Kamis, 4 Oktober 2021
Tempat : Ruang Laboratorium Universitas Labuhanbatu

3.2 Alat dan Bahan


a. Alat
Adapun alat untuk pengambilan sampel tanah yaitu sebagai berikut :
1) Cangkul
2) Ring sampel
3) Oven Lab
4) Neraca analitik
5) Kantong plastik
6) Parang
7) Handphone
8) Pulpen dan buku
9) Double tip

b. Bahan
Adapun bahan dalam pengambilan sampel tanah yaitu sebagai berikut :
1) Tanah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

41. Prosedur Lapangan


Adapun prosedur pengambilan tanah di lahan yaitu sebagai berikut :
1) Meratakan dan membersihkan permukaan tanah dari rumput, batu, kayu dan
sebagainya.
2) Kemudian meletakkan ring sampel di atas permukaan tanah secara tegak lurus dengan
permukaan tanah.
3) Lalu ring sampel ditekan atau dipijain dengan sepatu sampai tanah yang ada di dalam
ring rata.
4) Setelah ring sampel masuk ke dalam tanah dengan kedalaman 5 cm dan tanah yang
ada di ring sampel rata.
5) Kemudia gali tanah di sekitar ring sampel menggunakan cankul atau parang. Dalam
menggali ujung cangkul harus lebih dalam dari ujung ring sampel, agar tanah di bawah
ring sampel ikut terangkat.
6) Memisahkan ring sampel bagian atas dari ring sampel bagian bawah dengan
menggunakan parang.
7) Mengiris kelebihan tanah bagian atas terlebih dahulu dengan hati-hati agar permukaan
tanah sama dengan permukaan ring sampel, setelah itu mengiris tanah bagian bawah.
8) Selanjutnya mencantumkan label di samping ring sampel yang berisi nama, npm, prodi
dan varietas.
9) Kemudian tutup ring sampel menggunakan tutup plastik yang telah tersedia.

4.2 Prosedur laboratorium


1) Sampel tanah yang telah diambil di lahan tadi dimasukkan ke dalam oven laboratorium
dengan suhu 105C selama 24 jam
2) Setelah 24 jam sampel tanah dipanaskan, maka tanah pun sudah bisa diambil dari oven
3) Kemudian tanah dipisahkan dari ring sampel
4) Setelah itu sampel tanah di timbang dengan neraca analitik.
5) Setelah ditimbang dan mendapatkan hasil timbang, dicatat dan difoto
6) Hasil dari sampel tanah itu kemudian dihitung.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu
ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan,
berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengena i
pemanfaatan dan pengelolaannya.
Dimana proses pengambilan ini dilakukan di lahan yang berdekatan dengan tanaman
ilalang. Alang-alang atau ilalang (Imperata cylindrica Raeusch) adalah sejenis rumput
berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu ntuk mengetahui teknik pengambilan sampel
tanah dan sebagai bahan praktik di laboratorium untuk mengetahui warna, kadar air. pH,
tekstur dan lapisan tanah itu sendiri.
Proses pengambilan sampel tanah sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil
analisis kesuburan tanah bagi petani.

5.2 Saran
Sebagai seorang pemula, saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan
kritik itu akan bermanfaat bagi saya untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA

"Soil science". ScienceDaily (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-31.

Rayes, Mochtar Lutfi (2017). Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Malang: Universitas
Brawijaya Press. hlm. 19. ISBN 9786024322830.

Utomo, Muhajir (2016). Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Kencana.


hlm. 13. ISBN 9786020895925.

Mohr, E.C.J., 1933. De Bodem der Tropen in het Algemeen, en die van Nederlandsch-Indie in
het Bijzonder. (Tanah-tanah di Daerah Tropis, dengan rujukan khusus di Hindia Belanda)

Mohr, E.J.C., van Baren, F.A. and van Schuylenborgh, J., 1972. Tropical soils: a
comprehensive study of their genesis. 3rd edition. Mouton – Ichtiar Baru – van Hoeve, Den
Haag
Foto ini diambil pada hari rabu, 3/11/2021 15.58 WIB
Di lahan Universitas Labuhanbatu, tepatnya di Jl. Ujung Bandar,
Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu
Foto ini diambil pada hari rabu, 3/11/2021 16.58 WIB
Di Ruang Laboratorium Universitas Labuhanbatu
Foto ini diambil pada hari Kamis, 4/11/2021 17.08 WIB
Di Ruang Laboratorium Universitas Labuhanbatu

Anda mungkin juga menyukai