Dosen Pengampu :
Dr. H. Sidharta Adyatama, M.Si
Dr. Deasy Arisanty, M. Sc
DISUSUN OLEH :
SIFANI LULU NISFINAHARI (1710115220023)
SITI MISBAH (1710115220024)
SUCI INDAH SARI (1710115220025)
YURIKA PURNAMA SARI (171011220026)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kita kehadirat ALLAH SWT, karna berkat
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya para pembaca. Kami mengharapkan saran, dan masukan serta kritikan
yang sifatnya membangun karena kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kami juga memohon maaf atas
kejanggalan-kejanggalan yang mungkin terdapat dalam makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui agaimana tanah dan peradaban manusia.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan tanah.
3. Untuk mengetahui konsep tanah.
4. Untuk mengetahui komponen tanah.
5. Untuk mengetahui fungsi tanah dalam ekosistem.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak seperti mineral, tanaman, dan hewan, tanah tidak mempunyai batas
yang jelas dan tidak dapat di definisikan dengan tegas. Tanah digambarkan
sebagai fenomena batas permukaan bumi dan termasuk dalam pedosfer, Litosfer,
Atmosfer, hidrosfer, dan biosfer yang saling berinteraksi satu sama lain.
Komponen tanah (mineral, organik air, dan udara) tersusun antara satu sam
lain dan membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas horizon-horizon
yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil proses
pedogenesis. Bermacam-macam jenis tanah yang terbentuk merupakan
penggambaran suatu kondisi lingkungan yang berbeda.
3
Pedon. Sumber gambar google.com
4
Genesis dan Klasifikasi Tanah: mempelajari proses-proses pembentukan
tanah dan faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, serta penggunaan
klasifikasi tanah dalam survey tanah.
Gerografi Tanah: mempelajari penyebaran jenis-jenis tanah secara geografis
dan dikaitkan pula dengan faktor-faktor pembentuk tanahnya.
Survey Tanah dan Evaluasi Tanah: mempelajari sifat-sifat tanah,
mengklasifikasikan tanah, mengelompokkan tanah-tanah yang sama serta
menggambarkan penyebarannya di suatu daerah dalam suatu peta tanah,
mengevaluasi kemampuan dan kesesuaian tanah untuk berbagai penggunaan,
membuat rekomendasi penggunaan dan pengelolaan tanah.
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang mana tersusun atas mineral
dan bahan-bahan organik. Tanah merupakan salah satu bagian terpenting dalam
peradaban hidup manusia sekaligus sebagai sumber kehidupan makhluk di
permukaan bumi. Terutama untuk tanaman, tanah berperan sebagai penopang
akar dan penyedia unsur hara serta air untuk keberlangsungan hidup tanaman.
Dari tanaman tersebut kemudian dihasilkan oksigen yang dapat membantu
manusia untuk bernafas. Selain itu tanah juga sebagai tempat berpijak sekaligus
tempat tinggal makhluk hidup terutama yang ada di daratan. Dalam bidang
Klimatologi tanah berperan sebagai penyimpan cadangan air dibumi dari hasil
presipitasi.
5
Dalam peradaban manusia, berkembangnya teknologi mempengaruhi
pembentukan tanah, misalnya dalam hal bercocok tanam yang mana meliputi
pengolahan tanah, pengairan dan pemupukan serta penggunaan tanah untuk
pemukiman. Pada jaman sebelum adanya teknologi awalnya tanah hanya
digunakan sebagai penunjang kebutuhan mendasar seperti memproduksi makanan
(food producing) dengan berecocok tanam dan sebagai tempat tinggal. Tapi
seiring berjalannya waktu, tanah bukan hanya menjadi hal mendasar dalam
kehidupan namun menjadi identitas bagi setiap orang yang tinggal diatasnya.
Dalam fase peradaban manusia tanah bukan hanya memiliki nilai ekonomi,
namun juga mengandung nilai filosofis, politik, sosial, dan budaya. Berikut
merupakan beberapa manfaat tanah dalam kehidupan manusia, diantaranya:
1. Sebagai tempat bercocok tanam (Pertanian, perkebunan, dan ladang).
2. Sebagai tempat bermukim manusia dan tempat hidup makhluk daratan.
3. Sebagai bahan baku produksi misalnya bangunan.
4. Sebagai bahan baku pembuatan seni.
5. Sebagai keseimbangan ekologis.
6. Sebagai sumber mata air sumur
7. Sebagai pembuatan tanggul
8. Untuk membuat pulau buatan.
9. Sebagai penghasil mineral dan bahan tambang.
10. Sebagai habitat mikroorganisme dan hewan tanah
6
Ilmu tanah sebagai cabang keilmuan formal dimulai pada pertengahan abad
XIX. Beberapa pioner dalam meneliti tanah yang cukup terkenal adalah F.A
Faliou, dan penemu lmu tanah ,modern yang terkenal adalah V.V Dokuchaev.
Dalam perkembangannya ilmu tanah juga berhubungan dengan disiplin ilmu
yang lain, misalnya pertanian, teknik, biologi, dan lain-lain. Sejarah Ilmu tanah
masih belum diketahui secara jelas, pada masa lalu, ahli sejarah Xenophon (234 –
149 SM) dianggap merupakan orang yang pertama kali melaporkan hasil
catatannya tentang pengaruh pembenaman sisa-sisa tanaman kacang-kacang
kedalam tanah. Beliau melaporkan bahwa jika sisa tanaman kacang dibenamkan
ke dalam tanah, maka akan menyuburkan tanah.
Namun penelitian secara lebih detil, terukur dan terdokumentasi tentang ilmu
tanah dimulai sekitar awal abad ke-19. Nama-nama seperti Justus von Liebig,
Vasily V. Dokuchaev, Curtis F. Marbut, Hans Jenny dianggap sebagai kontributor
terbesar dalam bidang ilmu ini.
Justus von Liebig juga yang telah memformulasikan teori Low of The
Minimum, yang menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman itu dibatasi oleh
unsur hara essensial yang berada pada tingkat konsentrasi terendah.
7
Namun penelitiannya tentang tanah masih terkfokus untuk mengkaji
lapisan tanah olah, dibanding tanah dibawah lapisan olah.
8
2.2.1 Keterkaitan Tanah dengan Peradaban Kuno
a. Edapologi
Baru pada abad ke-17, era baru penelitian dimulai setelah van
Helmont (1577-1644) dari Inggris memulai percobaan dengan
menggunakan pohon willow. Oleh karena pohon willow hanya deberi air
hujan, maka setelah percobaan, Helmont menyimpulkan bahwa air
merupakan bahan dasar vegetasi (C, H, dan O). Berdasarkan
perkembangan ilmu tanah modern ternyata simpulan Helmont itu keliru,
sebab kehilangan berat tanah setelah percobaan sebenarnya adalah
kehilangan mineral akibat Ca, K dan P yang diserap tanaman, sedangkan
C, H dan O bukan dari air saja, tetapi berasal dari CO2 dan air melalui
proses fotosintesis (Brady dan Weil, 2008). Setelah itu, Justus Freiherr
von Liebig (1803-1873), seorangh ahli kimia Jerman berperan besar
dalam mengembangkan ilmu pertanian dan kimia biologi.
9
The law of the Minimum. Bahwa pertumbuhan tanaman dibatasi oleh
hara yang jumlahnya relative paling sedikit
Teori Liebig yang terkenal adalah Teori Hukum Minimum (The Law
of the Minimum). Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman
dibatasi oleh hara yang jumlahnyarelatif paling sedikit jika ada hara
yang paling menghambat pertumbuhan. Menurut Liebig, hara penting
bagi tanaman adalah K, Mg, Ca, P, S, C, O, N, Si, dan H. Dalam ilmu
tanah modern, Si tidak termasuk hara esensial (tapi hara benefisial), da
nada 8 hara penting lainnya. Percobaan pertanian modern jangka
panjang pertama dibangun pada tahun 1843 di Rothmansted, Inggris
oleh J.B. Lewis dan J.H. Gilbert.
b. Pedologi
Konsep pedologi berkembang setelah konsep edopologi di atas. Pada
awalnya, oleh pedologis tanah dipandang sebagai produk pelapukan
10
batuan di bawahnya. Melalui tahun 1887, Sekolah Tinggi Ilmu Tanah di
Rusia yang dipimpin oleh Vasily Vasilievich Dokuchaev (1846-1903)
mengembangkan konsep baru tentang proses pembentukan tanah.
11
Riset tentang pedologi, survey tanah, keuburan tanah, hara tanaman,
penggunaan lahan, dan konservasi tanah telah dilakukan secara
komprehensif oleh Dr. E.C.J. Mohr yang pada saat itu beliau menjabat
sebagai ketua Lembaga Penelitian Tanah (LPT) Hindia Belanda di
Bogor. Sementara program kerjasama pendidikan tinggi US telah
membantu mengembangkan pendidikan tinggi dan riset pertanian yang
mendorong pengembangan ilmu tanah modern di Indonesia. Pengaruh
ilmuwan Belanda dan Amerika Serikat tersebut telah mewarnai
perkembangan ilmu tanah di tanah air, seperti terlihat dalam system
klasifikasi tanahnya.
12
yang paling sering diakumulasikan di horizon B adalah liat, bahan organik, dan
oksida-oksida besi dan alumunium (sesquioksida).
Pada suatu saat, sebuah horizon tanah didominasi oleh sifat salah satu horizon
utama, tetpai mempunyai sifat horizon lainnya. Dua huruf besar digunakan
misalnya AB, huruf pertama A menunjukkan sifat-sifat horizon A lebih besar
daripada horizon B.
13
atau media infrastruktur di perkotaan. Tanah bias juga sebagai bagian
dari ekosistem hutan alami atau ekosistem buatan. Artinya dalam
konteks ekologi, tanah merupakan contoh tubuh alam tiga dimensi yang
kompleks.
14
Peran pedosfer dalam mengintegrasi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer
Pada padatan tanah, proporsi volumetric ideal komponen mineral sekitar 45%
dan komponen organic 5%. Walaupun volume komponen organic dalam tanah
sekitar 5% akan tetai pengaruhnya sangat besar terhadap sifat-sifat tanah. Jika
proporsi komponen kompaksi tanah terjadi sehingga akan mengganggu
pertumbuhan akar. Ruang pori tanah juga akan sama pentingnya dnegan fase
padatan tanah. Dalam ruang tanah yang proporsi volumeneriknya sekitar 25%
udara dan 25% air, air dan udara dapat bersikulasi, akar tanaman bisa tumbuh dan
jasad renik tanah dapat hidu dengan baik. jika proporsi airnya terlalu banyak,
tanah mnjadi renggang dan sebaliknya jika airnya kurang, tanah menjadi
kekeringan.
Disbanding lapisan atas, lapisan bawah tanah (subsoil) cenderung
mengandunglebih sedikit bahan organic dan total ruang porinya, dan lebih banyak
pori mikronya sehingga lebih banyak diisi oleh air daripada udara.
15
Komposisi tanah mineral ideal berdasarkan volume.
1. Mineral
Komponen pertama dan utama dalam tanah adalah mineral. Adapun
presentasi mineral dalam tanah adalah 45%, lebih banyak daripada komponen
yang lain. Mineral yang merupakan komponen utama memiliki hubungan
dengan tingkat kesuburan tanah. Apabila tanah kekurangan kandungan
mineral, maka tumbuhan yang ditanam tersebut akan kekurangan komponen
untuk proses pertumbuhannya.
16
Pada proses pembentukan mineral ini memerlukan waktu yang lama.
Adapun jenis batuan yang mengalami pelapukan pada proses
terbentuknya tanah akan mempengaruhi jenis tanah yang akan dihasilkan
nantinya. Pada umumnya terdapat 3 jenis batuan yang nantinya ketika
mengalami pelapukan akan mempengaruhi jenis tanah, yaitu batuan beku,
batuan sedimen dan batuan malihan.
2. Air
Komponen yang selanjutnya adalah air dengan presentase 25%.
Berdasarkan pengamatan, air merupakan komponen tanah yang sifatnya dapat
berubah-ubah atau dinamis. Ruang bagian tanah yang ditempati oleh air
adalah bagian pori-pori tanah.
Sumber: bigbenas.lt
Komposisi air dan udara dalam tanah adalah berbanding terbalik, dimana
kandungan udara dalam tanah bergantung pada tinggi rendahnya kandungan
air dalam tanah, semakin tinggi kandungan air dalam tanah, maka semakin
rendah pula kandungan udara dalam tanah, begitu sebaliknya. Air juga
merupakan komponen tanah yang penting, karena air bermanfaat untuk
membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis nantinya. Adanya air dalam
tanah ini disebabkan karena kemampuan penyerapan tanah yang
17
menggunakan mekanisme adhesi dan kohesi. Keberadaan komposisi air dalam
tanah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Kapasitas Lapang – Adalah suatu keadaan dimana kelembapan dalam
tanah dalam kondisi yang cukup, hal ini dibuktikan dengan jumlah air
yang dapat ditampung dalam tanah yang dipengaruhi oleh gaya tarik dari
gravitasi bumi. Sehingga hal ini tentunya membuat komposisi air dalam
tanah akan mempengaruhi kelembapan tanah.
Titik Layu Permanen – Adalah suatu keadaan dimana akar tanaman sudah
tidak dapat lagi menyerap air di dalam tanah. Hal ini biasanya
menyebebkan tanaman tersebut menjadi layu hingga kemudian mati.
Ketersediaan Air – Adalah suatu keadaan yang didasarkan pada selisih
kadar air dalam tanah yang memiliki hubungan dengan titik layu
permanen. Semakin sedikit komposisi air dalam tanah maka tumbuhan
akan cepat layu.
3. Udara
Komponen yang selanjutnya adalah udara dengan presentase 25% yang
memiliki presentasi sama dengan air. Adanya komponen udara dalam tanah
inilah yang memungkinkan adanya kehidupa di dalam tanah, khususnya pada
hewan-hewan tanah seperti cacing, semut dan lain sebagainya. Sifat udara
dalam tanah ini sama halnya dengan sifat yang dimiliki oleh air, yaitu dapat
berubah-ubah sehingga udara dapat keluar dari tanah akibat tekanan dari air
yang meningkat. Hal ini karena komposisi udara dalam tanah tergantung dari
tinggi rendahnya komposisi air dalam tanah seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
18
Sumber: anugerah dino
4. Bahan Organik
Komponen tanah yang paling terakhir dan paling rendah presentasenya
adalah bahan organik dengan presentase komposisinya hanya 5%. Bahan
organik ini terbentuk dari proses dekomposisi bahan organik yang bersumber
pada tumbuhan dan hewan yang telah mati.
Sumber: Kompasiana.com
19
Adapun sumber bahan organik yang nantinya akan diproses menjadi
senyawa organik tanah dibedakan menjadi 3 berdasarkan sumbernya, yaitu:
20
Sumber: dodirullyandapgsd.blogspot.com
Sumber Tersier – Sumber tersier adalah sumber terakhir yang berasal
dari pupuk. Adapun pupuk-pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos
dan pupuk hijau.
Pupuk kompos
21
kualitas dan kesehatan tanah tersebut, misalnya kadar hara yang terkandung
dalam tanah, vegetasi, iklim, sifat fisik dan kimia tanah.
22
Untuk pembangunan kawasan industry, perkotaan, dan prasarana
perkembangan wilayah, tanah digunakan sebagai ruang. Istilah ruang memuat
pengertian luasan berupa hamparan (timbulan dan bentang tanah), dan lokalitas.
Istilah lokalitas mengimplikasikan keadan setempat yang menyediakan
kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan usaha tertentu. Ada yang
berendapat bahwa ruang termasuk sumber daya. Lahan adalah suatu daerah
permukaan daratan bumi yang cirri-cirinya mencakup semua tanda pengenal tetap
atau mendaur biosfer, khususnya populasi tumbuhan dan hewan, atmosfer,
pedosfer, geologi, topografi, dan hasil-hasil kegiatan manusia dari msa lampau
dan masa kini, sepanjang tanda-tanda pengenal tersebut berpengaruh murad atas
penggunaan lahan oleh manusia pada masa kini dan masa mendatang.
Tanah dapat dimanfaatkan untuk sanitasi dana menanggulangi pencemaran
lingkungan. Tanah untuk sanitasi sudah dikenal lama. Tanah berkemampuan
menyaring cairan yang meresap, menjadikannya jernih dan bersih, bebas dari
bahan-bahan tersuspensi, sebelum masuk ke air bumi atau air sungai
23
BAB III
KESIMPULAN
Tanah dapat diartikan sebagai bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-bahan
anorganik dan organik serta terletak di permukaan bumi paling atas pada lapisan kulit
bumi. Manfaat tanah bagi kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah :
24
Menurut bahan pencemaranyan pencemaran di bagi 5 yaitu pencemaran fisik,
pencemaran kimia, pencemaran biologi, pencemaran radioaktif, dan pencemaran
suara.
Dampak pencemaran tanah yaitu kurangnya kesuburan tanah, matinya organism
dalam tanah karena pembuangan deterjen, ruaknya unsure hara dalam tanah
Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam
bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan,
dan penjernihan.
Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan dapat dilakukan
dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat menyerap air,
seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta
perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/komponen-tanah
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49907/Chapter%20I.pdf;jsessi
onid=EA27D1D0F1C08151E41ADFBB9DCB3661?sequence=4, diakses pada 04
September 2018
http://makalahekotan.blogspot.com/
https://www.scribd.com/doc/184615949/Makalah-Sumber-Daya-Tanah
26