Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN TANAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dan
Sosial yang Diampu Oleh Fazri Husaini, S.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Aura Bianca
2. Nafita Rizkia
3. Navila Amalya
4. Zazkia Azzahra
5. Dewi sekar Kinanti
6. Ardian Muhammad Khadavi

SMK NEGERI 15 JAKARTA


KOMPETISI KEAHLIAN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS
Jl. Mataram 1. Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Lingungan Tanah.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari semua anggota kelompok pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Lingkungan Tanah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 6 September 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................. 4
1.2 RUMUS MASALAH............................................................... 6
1.3 TUJUAN PENELITIAN.......................................................... 6
1.4 MANFAAT PENELITIAN...................................................... 6
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................ 7
2.1 MAKNA TANAH BAGI KEHIDUPAN................................. 7
2.2 PEMBENTUKAN TANAH..................................................... 8
BAB 3 PENUTUP...................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN......................................................................... 10
3.2 SARAN..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar sebagai penopang
tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara. Tanah juga
secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi
(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial
seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, dan Cl).
Tanah memiliki tekstur yang berbeda-beda, seperti tanah liat, tanah
gambut atau yang banyak mengandung unsur organik, dan juga tanah pasir
yakni tanah yang lebih banyak mengandung pasir.
Tanah merupakan sumber daya alam yang memainkan peranan penting
dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Kesuburan tanah merupakan
salah satu faktor penting mengendalikan hasil dari tanaman. Karakteristik
tanah dalam kaitan yang mengenai status kesuburan tanah suatu daerah atau
wilayah merupakan aspek penting dalam konteks produksi pertanian dan
berkelanjutan
Sebagian besar tanah pada permukaan bumi merupakan tanah liat,
sehingga sangat
menarik untuk mengkaji masalah sifat listrik pada tanah liat. Tanah liat
memiliki kemampuan menampung dan mengatur distribusi berbagai nutrisi
yang diperlukan tumbuhan. Telah diketahui tanah liat memiliki struktur
yang berlapis-lapis dan berpori, sehingga ion-ion dalam tanah bisa mengalir
apabila terdapat mineral-mineral yang terdapat di dalamnya.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah
sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai
horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-
proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun
untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan yaitu
proses hancurnya batuan menjadi tanah. Batuan dapat mengalami
pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk
hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu
dan curah hujan.

4
Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan
fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya
pepohonan dan lumut yang disebut pelapukan biologi. Tanah terbentuk dari
beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup, topografi dan waktu. Adanya
berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut , maka proses pelapukan dan
pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan
jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Dekomposer membuat tanah kaya dengan menambahkan senyawa


organik dengan itu. Zat seperti karbon, air dan nitrogen dikembalikan ke
ekosistem melalui tindakan pengurai. Yang termasuk contoh pengurai ()
adalah serangga, cacing tanah, bakteri, jamur, belatung, lactobacteria,
kecoa, ragi, siput, lumut, dan actinomycetes

Komponen tanah adalah susunan dari proses terjadinya tanah. Tanah


bukan merupakan timbunan bahan padat dalam sistem yang mati dan statis,
namun merupakan suatu sistem yang dinamis dan hidup yang mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Namun demikian perbandingan masing-
masing bahan komponen penyusun tanah itu berbeda-beda pada setiap tanah
dan berubah-ubah setiap saat. Untuk perbandingan komponen tanah yang
baik yang dibutuhkan tanaman secara idealnya adalah bahan mineral 45% ,
bahan organik 5%, air 25% dan udara 25%.

Di dalam tanah terdapat jenis-jenis organisme tanah yang mempunyai


fungsi dalam mata rantai kehidupan. Organisme yang terdapat di dalam
tanah, ada beberapa jenis di antaranya adalah: pemecah bahan organik
seperti tungau, kumbang, dan collembola yang memecah-mecah bahan
organic yang besar menjadi bagian-bagian kecil, pembusuk bahan organik
seperti jamur dan bakteri yang memecahkan bahan-bahan cellular.

5
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang perlu


dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Mengapa tanah sebagai peran penting dalam kehidupan?


2. Bagaimana terbentuknya tanah?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan,


tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mempelajari peran tanah bagi kehidupan di bumi


2. Untuk mempelajari pengertian tanah secara detai atau lengkap

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan bermafaat dan memberikan informasi


untuk pengetahuan tengang terbentuknya tanah, peran tanah bagi
kehidupan, karakteristik tanah dan lainnya yang ada kaitannya dengan
tanah.

6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 MAKNA TANAH BAGI KEHIDUPAN

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk
yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami di bawah
pengaruh air, udara, dan macam-macam organisme baik yang masih hidup
maupun yang telah mati. Alasan tanah menjadi sangat penting bagi manusia,
karena dalam setiap proses kehidupan tak bisa terlepaskan dari tanah yang
menyedikan berbagai unsur mikroorganisme. maka dapatlah untuk
dikatakan jika tanah adalah lapisan paling luar bumi yang pada awalnya
berupa batuan keras karena proses pembentukannya membutuhkan waktu
yang lama.

Tanah berperan sebagai penyedia air bagi makhluk hidup seperti


manusia.Selain menyediakan air bersih tanah juga dapat berperan sebagai
penyaring air yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Air kotor
sisa buangan rumah tangga atau industri ada yang diolah dan ada juga yang
langsung dibuang ke tanah melalui aliran sungai. Beberapa bahan penyebab
polusi (polutan) yang masuk ke tanah melalui air atau secara langsung
masuk ke tanah akan dinetralkan oleh tanah sehingga menjadi bahan yang
tidak membahayakan lingkungan. Hal ini terjadi karena di dalam tanah
terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa
kompleks atau yang berbahaya menjadi lebih sederhana dan tidak merusak
lingkungan.

Selain sebagai habitat makhluk hidup, tanah juga punya peran penting
lainnya bagi kehidupan di Bumi. Dengan tanah, tumbuhan bisa hidup dan
tumbuh subur untuk bisa menghasilkan oksigen dan bahan makanan bagi
manusia dan hewan. Tanah beragam dari satu tempat ke tempat yang lain –
tidak secara acak tetapi secara sistematis, tanah di daerah tundra berbeda
dengan tanah tropika, tanah di daerah yang terjal berbeda dari tanah dataran,
dan tanah bervariasi dalam jarak yang pendek. Keragaman ini
mencerminkan posisi yang unik bagi tanah dibandingkan dengan komponen
planet Bumi lainnya – tanah adalah penghubung antara atmosfer, litosfer,
hidrosfer, dan biosfer.

Tanah juga merupakan sumber daya alam yang rapuh karena Gangguan
dan kerusakan yang paling besar terhadap tanah disebabkan oleh manusia.
Ini bukan fenomena baru karena kerusakan tanah telah terjadi sejak zaman
peradaban awal di lembah Tigris and Eufrat. Ancaman paling besar
terhadap tanah adalah erosi tanah yang dapat berakibat tanah hilang tererosi
meninggalkan batuan yang belum lapuk. Erosi tanah terjadi akibat
pengelolaan lahan yang buruk, misalnya mengolah tanah di lahan yang

7
curam. Gangguan paling serius bagi tanah adalah penutupan oleh bangunan
dan infrastruktur. Ini sangat lazim dijumpai di berbagai negara industri.
Sekali tanah ditutup oleh aspal atau bangunan, tanah tersebut sudah hilang
dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Secara umum tanah (dengan bahan induk mineral) tersusun atas 50%
bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan
25% udara. Sedangkan pada tanah organik (misalnya gambut), bahan
padatan tersebut terdiri atas 5 % bahan anorganik dan 45% bahan organik).
Bahan organik dalam tanah terdiri atas mikroorganisme 10 %, akar 10% dan
humat 80 %, meskipun jumlahnya sedikit namun memiliki fungsi sangat
penting. Partikel tanah yang memiliki permukaan yang lebih luas memberi
kesempatan yang lebih banyak terhadap terjadinya reaksi kimia.

Partikel lempung persatuan bobot memiliki luas permukaan yang lebih


luas dibandingkan dengan kedua partikel penyusun teksturtanah lain
(seperti: debu dan pasir). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada permukaan
partikel lempung lebih banyak daripada yang terjadi pada permukaan
partikel debu dan pasir persatuan bobot yang sama. Dengan demikian,
partikel lempung adalah komponen tanah yang paling aktif terhadap reaksi
kimia, sehingga sangat menentukan sifat kimia tanah dan mempengaruhi
kesuburan tanah.

Tanah sangat menentukan peranan dan fungsi tanah di dalam kehidupan


sosial budaya dan sosial ekonomis masyarakat. Hal inilah yang kemudian
mempunyai pengaruh yang besar dalam perencanaan dan penatagunaan
tanah. Menurut T. Jayadinata, Johara, 1999 hal yang menentukan nilai tanah
secara sosial dapat diterangkan dengan proses ekologi yang berhubungan
dengan sifat fisik tanah, dan dengan proses organisasi yang berhubungan
dengan masyarakat, yang semuanya mempunyai kaitan dengan tingkah laku
dan perbuatan kelompok masyarakat.

Tanah juga sering digunakan untuk media pertumbuhan tanaman karena


tanah mengandung bahan organik yang berfungsi sebagai makanan untuk
pertumbuhan tanaman. alam fungsi ini, tanah memainkan dua peran
utama, yaitu mendukung pertumbuhan pohon atau bagian atas tanaman,
dan penyerapan zat yang dibutuhkan tanaman. Tanah adalah sarana yang
menyediakan kebutuhan dasar tanaman untuk melakukan aktivitas
metabolisme mereka, baik selama pertumbuhan atau produksi.

8
2.2 PEMBENTUKAN TANAH

Pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap, diawali dengan


terjadinya proses pelapukan pada batuan .Batuan yang sudah mengalami
pelapukan akan dimasuki air dan udara. Keduanya merembes masuk ke
dalam batuan . Akibatnya terjadi pelapukan di dalam batuan. Pada proses
ini, makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan
tersebut karena didukung oleh air dan udara. Akan tetapi, organisme yang
dapat berkembang pada tahapan proses pembentukan tanah ini terbilang
masih sangat terbatas, misalnya lumut dan mikroba.Kemudian batuan mulai
ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil.

Akar tumbuhan tersebut masuk ke dalam batuan dan perlahan-lahan


akan menghancurkannya. Lama kelamaan batuan akan hancur dan menjadi
unsur mineral pembentuk tanah.Dengan terbentuknya humus, tanah
menjadi lebih subur sehingga tumbuh-tumbuhan yang lebih besar dapat
tumbuh. Waktu yang diperlukan untuk mengubah batuan menjadi tanah
subur sangat lama bisa sampai ratusan tahun.Pembentukan tanah yang
membutuhkan waktu sangat lama ini mengingatkan kita betapa berharganya
tanah. Oleh karena itu, menjaga tanah tetap subur jauh lebih baik daripada
merusaknya.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Peran tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan


memiliki tanah manusia dapat melakukan berbagai aktivitas yang
menunjang kelangsungan hidupnya dalam masyarakat. Negara Indonesia
sebagai negara kesejahteraan berperan untuk mengelola tanah-tanah yang
ada di Indonesia, melalui kebijakan yang dapat memberikan jaminan
kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan tanahnya yang
diwujudkan dengan diterbitkannya UUPA. Dalam hal tanah sudah
diterbitkan sertipikat, secara sah atas nama pembeli yang memperoleh
tanah tersebut dengan iktikad baik, maka terdapat jaminan kepastian
hukum mengenai status hak yang didaftarkan, kepastian mengenai subjek
hak dan kepastian objek hak yang didaftarkan.

Di dalam sertipikat terdapat data yuridis dan data fisik, dalam data
yuridis menunjukkan mengenai pemegang hak atas tanah dan hak atas
tanah yang didaftar, sedangkan data fisik menunjukkan mengenai lokasi
tanah, luas tanah dan batas tanah, sehingga bagi pihak yang memiliki
sertipikat telah memperoleh kepastian hukum karena menurut Pasal 32 PP
Nomor 24 Tahun 1997 menyebutkan bagi pihak yang tercantum di dalam
sertipikat selama jangka waktu 5 tahun tidak ada menyangkal mengenai
data fisik dan data yuridisnya maka akan dilindungi oleh hukum.

Proses peralihan hak atas dapat dilakukan melalui jual beli. Di dalam
jual beli terdapat 2 pihak yaitu pihak penjual dan juga pihak pembeli, pihak
penjual memiliki kewajiban untuk menyerahkan sebidang tanah dan berhak
untuk menerima sejumlah uang, sedangkan bagi pihak pembeli berhak
untuk memperoleh sebidang tanah dan memiliki kewajiban untuk
menyerahkan sejumlah uang.

Pembeli yang beriktikad baik harus dilindungi oleh hukum karena yang
pertama ia telah mematuhi persyaratan dan tata cara yang telah diatur di
dalam Undang-Undang, yang kedua telah melakukan pendaftaran hak atas
tanahnya kepada BPN RI, dan yang ketiga ia telah membayar lunas atas
sebidang tanah yang ia beli, sehingga pihak penjual tidak dirugikan,
berdasarkan hal tersebut sudah selayaknya bagi pihak pembeli yang
beriktikad baik untuk memperoleh perlindungan hukum untuk
melaksanakan haknya dalam kapasitasnya sebagai subjek hukum,
berdasarkan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang
menyatakan bahwa pembeli yang beriktikad baik dilindungi oleh hukum
selama tidak ada yang membantah mengenai data yuridis dan data fisik yang
tercantum di dalam sertipikat selama jangka waktu 5 tahun.

10
3.2 SARAN

Pemerintah mensosialisasikan mengenai pentingnya kepemilikan


sertipikat hak atas tanah kepada masyarakat karena keberadaan data fisik
dan data yuridis yang tercantum dalam sertipikat dapat memberikan
kepastian kepada pemegang hak atas tanah dan agar pemegang hak atas
tanah dengan mudah membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan.

Masyarakat yang akan membeli tanah dan bangunan , sebelum


melakukan transaksi jual beli , lebih baik untuk melihat lokasi tanahnya
secara langsung , hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa tanah yang akan
dibeli sesuai dengan kebutuhannya , dan mengecek mengenai tanda bukti
kepemilikan yaitu sertipikat hak atas tanah , hal ini untuk mencegah
timbulnya sengketa , karena jangan sampai membeli tanah dan bangunan
tetapi lokasinya tidak jelas dan tidak memiliki bukti kepemilikan sehingga
akan merugikan pembeli yang beriktikad baik .

Pihak Pengadilan sebagai lembaga yang akan menangani sengketa di


bidang pertanahan, harus melakukan proses penyelesaian sengketa yang, hal
ini untuk mencegah terjadinya perkara dan untuk mewujudkan proses
penyelesaian yang efektif dan efisien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Spuspita, Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanah

UNUSA, http://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Tanah-Subur_26341_p2k-
unkris.html

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI,


http://digilib.uinsgd.ac.id/4269/4/4_bab1.pdf

Marantha.Edu,
http://repository.maranatha.edu/14560/7/1187023_Conclusion.pdf

Undip, http://eprints.undip.ac.id/41772/3/BAB_II.pdf

UGM, Nasih Widya Tuwono,


http://eprints.undip.ac.id/41772/3/BAB_II.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai