Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FISIKA LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN BENCANA ALAM


“ALIRAN AIR DALAM TANAH”

Disusun oleh:

Kesya Bawango 18101104015

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kuasa dan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas fisika lingkungan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam
pengembangannya kedepan lebih baik. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
pembaca dan masyarakat luas.

Manado, Oktober 2020

Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

2.1 Karakteristik Fisik Umum Tanah ...................................................................... 2

2.2 Pengertian Aliran Air Tanah ............................................................................. 3

2.3 Pencemaran Air Tanah ..................................................................................... 8

2.4 Manfaat Air Tanah ........................................................................................... 9

BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 11

3.2 Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang baik untuk air bersih dan
air minum dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kebutuhan air tanah selalu
meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Air tanah memiliki sifat dan
karakteristik tertentu, baik dalam pola pergerakannya, rembesan dan sebagainya. Oleh
karena itu diperlukan kajian untuk memahami tentang tinggi muka air tanah dan
pergerakan air tanah untuk mengetahui kuantitas air dan siklus hidrologi lainnya.
Pengambilan ain menimbulkan perubahan dalam tekanan pori-pori air dan biasanya
berakibat dalam penurunan tanah sehingga dalam pengambilan air tanah perlu
dilakukan studi terlebih dahulu.
Adanya kenyataan bahwa air tanah mengalir dengan pola pergerakan tertentu,
dan kecepatan aliran tertentu serta adanya perbedaan karakteristik air tanah antara suatu
media permeabel dengan media permeabel lainnya. Pada kasus-kasus aktual di
lapangan, penelitian mengenai kondisi air tanah adalah sukar untuk dilakukan, sehingga
untuk mempelajari lebih lanjut mengenai volume atau karakteristik air tanah perlu
adanya penelitian yang di modelkan di laboratorim. Kondisi sistem akifer di dalam
tanah sangat rumit, namun dapat dipelajari dan diprediksi keberadaannya. Pada musim
hujan kandungan air pada akifer meningkat sedangkan pada musim kemarau
kandungan air menurun atau tidak ada sama sekali. Pada hal air sangat dibutuhan dari
waktu ke waktu untuk mendukung kehidupan semua makhluk hidup di bumi.
Hydraulic conductivity tanah dapat digambarkan sebagai kemampuan tanah
dalam meloloskan air merupakan hal yang sangat penting dan berperan dalam aliran air
tanah sehingga hubungan antara hydraulic conductivity dengan muka air tanah menjadi
suatu masalah yang harus dikaji dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tanah?

2. Apa yang dimsksud dengan aliran air tanah?

3. Apa yang dapat mencemari air tanah?

4. Apa manfaat air tanah?

5. Bagaimana menjaga kelestarian air tanah?

1.3 Tujuan

Tujan makalah ini yakni mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan apa itu
aliran air dalam tanah dan manfaat serta cara menjaga kelestariannya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Karakteristik Fisik Umum Tanah

Definisi yang sulit dipahami, karena kata tersebut memiliki arti yang berbeda
bagi orang yang berbeda: bagi penanam tanaman hias, tanah berarti gambut; bagi
pekerja binatu, itu berarti "kotoran" yang akan dibuang saat mencuci; bagi penduduk
kota, itu adalah debu; bagi insinyur, ini adalah bahan konstruksi untuk bendungan dan
roadbeds. Terakhir, bagi ilmuwan lingkungan, tanah adalah tubuh alami, yang terlibat
dalam interaksi dinamis dengan atmosfer di atas dan lapisan di bawah. Selain itu, tanah
memiliki peran lingkungan yang besar sebagai reaktor biofisikokimia yang
menguraikan produk limbah dan mendaur ulangnya menjadi unsur hara untuk
regenerasi berkelanjutan di atas tanah. Awalnya terbentuk melalui disintegrasi dan
dekomposisi batuan oleh proses fisik dan kimiawi, dan dipengaruhi oleh aktivitas dan
akumulasi residu dari berbagai tumbuhan dan hewan mikroskopis dan makroskopis.
Seperti yang terjadi di alam, tanah tidak lain adalah entitas yang homogeny.

 Cuaca dan Pembentukan Tanah

Awalnya, batuan dipengaruhi oleh proses pelapukan fisik yang menyebabkan


hancurnya batuan menjadi pecahan-pecahan kecil. Proses ini meliputi pemuaian dan
kontraksi yang disebabkan oleh pemanasan dan pendinginan, pembengkakan mineral
yang disebabkan oleh imbibisi air, tekanan yang disebabkan oleh akar dan pembekuan
air di retakan, dan gerusan oleh partikel abrasif yang terbawa oleh air, angin, atau es
yang bergerak. Proses pelapukan kimiawi yang mengubah mineral asli meliputi hidrasi,
oksidasi dan reduksi, larutan dan disosiasi, pemindahan selektif komponen dengan
presipitasi, penguapan atau pencucian, dan berbagai reaksi pertukaran fisikokimia.
Penghancuran batuan menjadi pecahan-pecahan, dan metamorfosis lebih lanjut dari
puing-puing lepas yang dihasilkan menjadi badan tanah yang lebih atau kurang stabil,
teratur secara internal, dan berfungsi, mungkin memerlukan waktu ribuan tahun. Proses
genesis tanah akhirnya menghasilkan tanah aktif yang sangat berbeda dengan batuan
induk. Akhirnya, puncaknya adalah pembentukan profil tanah yang khas, yang
menyerupai kue lapis. Kita dapat memvisualisasikan profil tanah sebagai tubuh
makhluk hidup komposit dengan cara yang sama seperti yang kita pikirkan tentang
tubuh manusia sebagai organisme yang berbeda, meskipun pada kenyataannya itu
adalah kumpulan dari banyak kelompok sel, organ, dan koloni yang saling bergantung
dan terkoordinasi secara simbiosis berbagai mikroorganisme.

 Tanah sebagai Sistem Tiga Fase

Ketiga fasa materi biasa direpresentasikan dalam tanah sebagai berikut: fasa padat
membentuk matriks tanah; fase cair adalah air dalam tanah yang selalu mengandung zat
terlarut sehingga layak disebut larutan tanah; dan fase gas adalah atmosfer tanah. Air
tanah dan udara memiliki komposisi yang bervariasi, baik dalam waktu maupun ruang.
Proporsi relatif dari ketiga fase di dalam tanah tidak tetap tetapi terus berubah,
tergantung pada variabel seperti cuaca, vegetasi, dan pengelolaan.

2. Pengertian Aliran Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan yang
berada dibawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke
dalam tanah, kemudian terkumpul pada lapisan yang tidak dapat ditembus oleh air. Air
bawah tanah memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan dan
ketersediaan bahan baku air, baik untuk makhluk hidup, rumah tangga dan industri.
Secara umum, air dalam tanah akan mengalir sangat perlahan melalui celah yang sangat
kecil dan atau melalui butiran antar batuan. Batuan yang memiliki kemampuan
menyimpan dan mengalirkan air tanah disebut akuifer.

Selain pengertian diatas, terdapat pula pengertian lain yang disampaikan oleh beberapa
ahli sebagai berikut:

 Menurut Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996 – Air Tanah
adalah sejumlah air dibawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan
sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat
pula disebut aliran alami yang mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran
atau rembesan.
 Menurut Soemarto, 1989 – Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga
dalam lapisan geologi. Lapisan tanah yang berada dibawah permukaan tanah
dinamakan lajur jenuh (saturated zone) dan lajur yang tidak jenuh terletak diatas
lajur sampai ke permukaan tanah yang rongga-rongganya berisi air dan udara.
 Menurut Fetter, 1994 – Air tanah adalah air yang tersimpan pada lajur jenuh
kemudian bergerak sebagai aliran melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang
ada di bumi hingga air tersebut kelaur sebagai mata air, terkumpul ke kolam,
danau, sungai, dan laut. Batas atas lajur jenuh air disebut dengan muka air
tanah (water table)
 Menurut Asdak, 2002 – Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang
mengalir dibawah permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi,
perbedaan potensi kelembapan tanah, dan gaya gravitasi bumi.

Air yang kita gunakan sehari-hari telah menjalani siklus meteorik, yaitu telah
melalui proses penguapan (precipitation) dari laut, danau, maupun sungai, lalu
mengalami kondensasi di atmosfer, dan kemudian menjadi hujan yang turun ke
permukaan bumi. Air hujan yang turun ke permukaan bumi tersebut ada yang langsung
mengalir di permukaan bumi (run off) dan ada yang meresap ke bawah permukaan
bumi (infiltration).
Air ini dapat tersimpan dan mengalir pada lapisan batuan yang kita kenal dengan
akuifer (aquifer). Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan
mampu mengalirkan air. Hal ini disebabkan karena lapisan tersebut bersifat permeable.
Berdasarkan kadar kedap air dari batuan yang melingkupi akuifer yaitu:
1. Akuifer tertekan (confined aquifer)
Akuifer tertekan adalah akuifer yang lapisan atas dan bawahnya dibatasi oleh
lapisan yang kedap air.
2. Akuifer setengah tertekan (semi confined aquifer)
Akuifer setengah tertekan adalah akuifer yang lapisan diatas atau di bawahnya
masih mampu meluluskan atau dilewati air meskipun sangat kecil

3. Akuifer setengah bebas semi unconfined aquifer)


Akuifer jenis ini merupakan peralihan antara akuifer setengah tertekan dengan
akuifer tidak tertekan (bebas). Dimana ,lapisan bawahnya yang merupakan
lapisan kedap air, sedangkan lapisan atasnya merupakan material berbutir halus,
sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air.

4. Akuifer bebas (unconfined aquifer)


Pada akuifer jenis ini lapisan atasnya mempunyai permeabilitas yang tinggi,
sehingga tekanan udara di permukaan air sama dengan atmosfer. Air tanah dari
akuifer ini disebut air tanah bebas (tidak tertekan) dan akuifernya sendiri sering
disebut water-table aquifer.

Aliran air tanah dalam keadaan sebenarnya tidak berubah, aliran tersebut
dipengruhi oleh prinsip-prinsip hidrolika yang telah tersusun baik terhadap aliran air
tanah lewat akuiferm yang pada umumnya merupakan sebagai media aliran dapat
diberlakukan hukum Darcy. Pergerakan air tanah terjadi mulai dari recharge area
(masuknya air dalamt tanah), bergerak menuju Discharge area (keluarnya air tanah
dalam bentuk mata air, rembesan atau limpasan pada sumur). Pergerakan air tanah
dapat didekati dengan Hukum Darcy sebagai berikut:

V = Ki = K ∆h/L

Sehingga debit air tanah:


Q=V.A = K.i.A

Dimana: V = Kecepatan aliran air dalam akifer (m/s)


K = Hydraulic Conductivity (cm/s)
i = Gradien hidraulik searah aliran ∆h = Tinggi tekan piezometrik (potential head) =
h-h2
L = Jarak titik tinjauan
Q = Debit air melalui akifer (m3 /det)
A = Luas penampang (m2)

 Proses Terbentuknya Air Tanah

Air tanah terbentuk berkaitan dengan adanya siklus hidrologi. Siklus hidrologi
adalah suatu siklus yang terjadi di lingkungan perairan. Siklus ini akan terus berjalan
dan tidak akan berhenti, dimana proses air dari atmosfer yang turun ke bumi dalam
bentuk hujan atau salju akan kembali lagi ke atmosfer secara berulang terus menerus.
Air yang turun ke bumi sebagai air hujan sebagian besar akan mengalir dipermukaan
tanah sebagai air permukaan, seperti sungai, danau, atau rawa. Sebagian kecil air hujan
tersebut juga meresap ke dalam tanah dan masuk ke dalam zona jenuh, sehingga
menjadi air tanah.
Air tanah yang berada dekat dengan permukaan tanah akan diserap oleh tanaman
melalui evapotranspiration dan kembali menguap ke atmosfer. Selain itu, penguapan
atau evaporasi secara langsung juga dapat terjadi pada tubuh air yang terbuka. Air
memiliki manfaat penting bagi seluruh aspek kehidupan, baik untuk air minum,
kegiatan rumah tangga, serta kepentingan industri. Ketergantungan manusia akan air
bersih saat ini telah mencapai 70% dan kemungkinan akan meningkat jika musim
kemarau melanda. Apabila pasokan atau cadangan air menipis, maka akan terjadi
ancaman bencana kekeringan.
Air tanah dapat berada dibawah permukaan tanah dalam bentuk kumpulan air,
seperti pada gua bawah tanah atau sungai bawah tanah. Keberadaan air bawah tanah
dapat mencapai kedalaman puluhan bahkan ratusan meter dibawah permukaan bumi.
Semakin kedalam akan ditemukan lapisan-lapisan batuan yang lolos air dan tidak lolos
air. Lapisan permeable atau lapisan lolos air adalah lapisan batuan yang terdiri dari
kerikil, pasir, batu apung, dan batuan yang retak. Sedangkan, lapisan impermeable atau
lapisan tidak lolos air adalah lapisan batuan yang kedap air dan terdiri dari napal, tanah
liat, dan tanah lempung. Meski tanah lempung dapat menyerap air, akan tetapi memiliki
sifat jenuh air sehingga daya serapnya terbatas.

 Masuknya Air ke Tanah

Masuknya air ke dalam tanah dapat terjadi dalam berbagai kondisi. Ini mungkin
terjadi melalui seluruh permukaan secara seragam atau melalui alur atau celah lokal. Itu
juga bisa bergerak ke atas ke dalam tanah dari sumber di bawah, seperti permukaan air
yang naik. Ketika air disuplai dari atas ke permukaan tanah, baik melalui presipitasi
atau irigasi, air biasanya menembus permukaan dan diserap ke dalam lapisan yang lebih
dalam. Kadang-kadang, bagaimanapun, sebagian dari air yang datang mungkin gagal
untuk menembus tetapi sebaliknya akan cenderung bertambah di permukaan atau
mengalir di atasnya. Air yang menembus itu sendiri kemudian dipisahkan antara jumlah
yang kembali ke atmosfer dengan penguapan langsung dari tanah atau dengan ekstraksi
dan transpirasi tanaman dan jumlah yang terus merembes ke bawah dan akhirnya
mengisi kembali reservoir air tanah.
Infiltrasi adalah istilah yang digunakan untuk proses masuknya air ke dalam tanah,
umumnya dengan aliran ke bawah melalui seluruh atau sebagian permukaan tanah.
Laju proses ini, relatif terhadap laju pasokan air, menentukan berapa banyak air yang
akan masuk ke zona akar dan berapa banyak, jika ada, yang akan mengalir. Oleh karena
itu, laju infiltrasi tidak hanya mempengaruhi ekonomi air tanaman darat tetapi juga
jumlah aliran darat dan bahaya erosi tanah dan banjir sungai yang menyertainya. Di
mana kondisi tanah, terutama di permukaan, membatasi laju infiltrasi, tanaman
mungkin tidak diberi kelembaban yang cukup sementara erosi permukaan meningkat.
Pengetahuan tentang proses infiltrasi yang dipengaruhi oleh sifat tanah dan kondisi
sementara dan oleh mode pasokan air merupakan prasyarat untuk pengelolaan tanah
dan air yang efisien.
 Sumber Air Tanah

Air tanah memiliki jumlah yang jauh lebih besar dibanding air permukaan. Menurut
data UNESCO, 1978 dalam Chow et al, 1998 menyatakan bahwa 98% dari seluruh air
di daratan tersimpan dibawah permukaan tanah, pori-pori batuan, dan material butiran.

Oleh karena itu, sumber air tanah dapat dibagi menjadi 2 jenis sumber, yaitu:

 Air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau retakan dalam
formasi batuan
 Air permukaan yang dapat berasal dari sungai, danau, dan reservoir yang
meresap melalui tanah dan batuan ke dalam tanah

Cadangan air terbesar adalah air tanah. Air dalam tanah dan air permukaan adalah
sumber air yang memiliki hubungan erat. Pada musim kemarau panjang, umumnya
aliran sungai akan surut, danau dan tempat penampungan air alami cenderung
mengering. Sebagian besar air yang mengisi sungai, danau dan penampungan air alami
merupakan air tanah yang muncul kembali ke permukaan.

 Kandungan Air Tanah

Air tanah memiliki kandungan yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok.


Kandungan tersebut berasal dari unsur air hujan yang ketika meresap ke dalam tanah
akan membawa unsur-unsur lainnya, antara lain:
 Unsur utama air tanah (major constituents) memiliki kandungan 1,0 – 1000
mg/l, yaitu kalsium, natrium, magnesium, sulfat, klorida, silika, dan bikarbonat
 Unsur sekunder air tanah (secondary constituents) memiliki kandungan 0,01-10
mg/l, yaitu besi, strountium, kalium, kabornat, nitrat, boron, dan florida
 Unsur minor air tanah (minor constituents) memiliki kandungan kandungan
0,0001-0,1 mg/l, yaitu aluminium, atimon, arsen, barium, cadmium, krom,
brom, kobalt, tembaga, germanium, jodium, timbal, litium, molibdiunum, nikel,
mangan, fosfat, rubidium, selenium, uranium, titanium, vanadium, dan seng
 Unsur langka air tanah (trace constituents) memiliki kandungan kurang dari
0,001 mg/l, yaitu berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas, indium,
lanthanum, niobium, platina, radium, ruthenium, scandium, perak, thalium,
tharium, timah, tungsten, yttrium, zircon

 Sifat Batuan Pembentuk

Terbentuknya air tanah merupakan proses yang melewati beberapa lapisan batuan
dibawah permukaan tanah yang memiliki keterdapatan, penyebaran dan pergerakan air
ranah dengan penekanan pada hubungan terhadap kondisi geologi suatu daerah.

Berdasarkan sikap batuan terhadap air, maka terdapat beberapa karakteristik batuan
yang dibagi menjadi Akuifer (aquifer), Akuiklud (aquiclude), Akuitar (aquitard),
Akuifug (aquifuge).
 Akuifer (aquifer) adalah lapisan pembawa air. Berupa lapisan batuan yang
memiliki susunan tertentu yang mampu menyimpan air dan mengalirkan air
dalam jumlah cukup pada kondisi lapang. Sifat dari batuan akuifer adalah
permeabel, terdiri dari pasir, keriki, batuan retak dan batu gamping yang
berlubang
 Akuiklud (aquiclude) adalah lapisan batuan yang mampu menyimpan air, tapi
tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang cukup. Batuan ini terdiri dari
lempung, shale, tuf halus dan silt
 Akuitar (aquitard) adalah lapisan batuan yang memiliki formasi tertentu dan
mampu menyimpan air serta hanya dapat mengalirkan air dalam jumlah tertentu
 Akuifug (aquifuge) adalah lapisan batuan yang memiliki formasi tertentu. Pada
lapisan ini air tidak dapat disimpan dan dialirkan. Batuan ini terdirid ari granit
dan batuan padat

 Jenis Air Tanah

Air tanah digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan letak di permukaan tanah dan
berdasarkan asalnya. Air tanah berdasarkan letaknya dibagi kembali menjadi 2 jenis,
yaitu Air Tanah Freatik dan Air Tanah Dalam (Artesis).

 Air Tanah Freatik adalah air tanah dangkal yang terletak tidak jauh dari
permukaan tanah dan berada diatas lapisan impemeable atau kedap air,
contohnya adalah air sumur.
 Air Tanah Dalam (Artesis) adalah air tanah yang terletak di antara lapisan
akuifer dan batuan kedap air, contohnya adalah sumur artesis.

Sedangkan, air tanah berdasarkan asalnya kembali dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Air
Tanah Meteorit (Vados), Air Tanah Baru (Juvenil), dan Air Konat.

 Air Tanah Meteorit (Vados) adalah air tanah yang berasal dari proses presipitasi
(hujan) dari awan yang mengalami kondensasi dan tercampur dengan debu
meteorit.
 Air Tanah Baru (Juvenil) adalah air tanah yang berasal dari dalam bumi karena
tekanan intrusi magma, contohnya adalah geyser atau sumber air panas.
 Air Konat adalah air tanah yang terkurung pada lapisan batuan purba.

 Keseimbangan Air dan Energi di dalan Tanah

Keseimbangan air didasarkan pada hukum kekekalan massa, yang menyatakan


bahwa materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari
satu keadaan atau lokasi ke yang lain. Karena tidak ada sejumlah besar air yang
biasanya membusuk, atau mengomposisi ulang, di dalam tanah, kandungan air dari
badan tanah dengan volume yang terbatas tidak dapat meningkat secara berarti tanpa
penambahan dari luar (seperti dengan infiltrasi atau peningkatan kapiler), juga tidak
dapat berkurang kecuali diangkut ke atmosfer (melalui evapotranspirasi) atau ke zona
yang lebih dalam (melalui drainase). Neraca air lapangan sangat erat kaitannya dengan
keseimbangan energi, karena melibatkan proses yang membutuhkan energi.
Keseimbangan energi adalah ekspresi dari hukum klasik kekekalan energi, yang
menyatakan bahwa, dalam sistem tertentu, energi dapat diserap dari, atau dilepaskan ke,
lingkungan dan sepanjang jalan dapat berubah bentuk, tetapi tidak dapat dibuat atau
dihancurkan.

3. Pencemaran Air Tanah

 Konsep Dasar Hidrologi Air Tanah

Dari jumlah total air tawar bumi, sekitar 75% berada dalam keadaan beku di lapisan
es kutub dan gletser, sementara kurang dari 2% berada di air permukaan, seperti danau
dan sungai, dan jumlah yang relatif kecil terkandung di tanah yang umumnya tidak
jenuh. Itu menyisakan hampir 22% dari air tawar planet kita yang menembus batuan
dan sedimen berpori, umumnya pada beberapa kedalaman di bawah permukaan tanah.
Jumlah inilah yang kita sebut air tanah. Di banyak wilayah, air tanah merupakan
sumber air tawar yang penting untuk keperluan rumah tangga, pertanian, atau industri.
Karena pasokan air yang memadai merupakan prasyarat untuk pengembangan
permukiman dan industri, termasuk industri pertanian, dan karena eksploitasi air tanah
yang tidak tepat dapat menguras waduk air tanah dan menurunkan kualitasnya, maka
penting untuk memperoleh dan menyebarluaskan pengetahuan yang berkaitan dengan
perilaku masyarakat terhadap air tanah dan metode pengelolaannya.
Ekstraksi air tanah yang melebihi pengisian tahunan (termasuk perkolasi alami air
presipitasi, rembesan dari waduk dan sungai, dan injeksi buatan melalui sumur dan oleh
genangan permukaan) akan menyebabkan penipisan, sedangkan pengisian ulang yang
berlebihan akan menyebabkan penumpukan air tanah. Akuifer (secara harfiah,
"pembawa air") adalah formasi geologi berpori yang mengakumulasi dan
mentransmisikan air dalam jumlah yang cukup untuk menjadi sumber pasokan untuk
digunakan manusia.

 Pencemaran Air Tanah

Kelebihan infiltrasi pada evapotranspirasi biasanya mengalir ke bawah, akhirnya


mencapai tabel air dan berkontribusi pada pengisian ulang air tanah. Jika infiltrasi air
mengandung zat terlarut yang tidak diekstraksi oleh tanaman, bereaksi atau tertahan di
tanah, atau diuapkan ke atmosfer (atau jika air yang meresap mengambil zat terlarut
tambahan dalam perjalanan melalui tanah), zat terlarut tersebut dapat menyebabkan
polusi air tanah.

(a) Nitrat

Yang menonjol di antara komponen larut yang dapat menyebabkan pencemaran


air tanah adalah nitrat. Mereka, pada umumnya, sangat mudah larut dan tidak
tertahan oleh kompleks pertukaran tanah.

(b) Pestisida
Pestisida pertanian terdiri dari kelompok senyawa yang besar dan bervariasi,
yang diterapkan di lapangan dalam upaya terus-menerus untuk mengendalikan
infestasi yang disebut "hama" - yaitu, gulma, serangga, nematoda, jamur, dll.
Karena sebagian besar ladang tetap merupakan area terbuka yang tidak terisolasi
dari lingkungannya, berbagai tumbuhan dan hewan di alam, yang tidak menyadari
adanya tanda hama, terus mencoba untuk menemukan kembali domain mereka
yang dicuri. Oleh karena itu, perjuangan petani melawan mereka tidak pernah
berakhir.

(c) Minyak bumi

Berbagai produk minyak bumi digunakan di negara-negara industri sebagai


bahan bakar (untuk segala jenis mesin dan pembangkit listrik), sebagai bahan
mentah untuk mensintesis plastik, dan sebagai pelumas. Produk semacam itu dapat
diaplikasikan ke tanah baik secara sengaja atau tidak sengaja. Ribuan tangki bahan
bakar bawah tanah, misalnya, membocorkan sebagian isinya (misalnya bensin dan
bahan bakar minyak) ke dalam lapisan tanah.

(d) Bahan Kimia Beracun Lainnya

Limbah beracun dari proses industri yang tak terhitung banyaknya dibuang ke
tanah, baik secara legal atau ilegal, secara terbuka atau diam-diam. Nasib akhir dari
senyawa-senyawa tersebut tergantung pada sifatnya, pada jenis tanah tempat
mereka ditempatkan, pada iklim yang berlaku, dan - tentu saja - pada rezim tanah-
air.

4. Manfaat Air Tanah

Secara umum air memiliki manfaat penting bagi kehidupan, tidak hanya
bermanfaat bagi manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan serta hewan. Sebab itu,
ketiadaan air dapat menyebabkan kekeringan, bencana kelaparan, dan kepunahan
spesies. Air yang berasal dari dalam tanah bermanfaat unutk sumber air bagi flora,
fauna, dan manusia. Selain itu, air merupakan bagian utama dari siklus hidrologi.
Air dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti minum,
mandi, mencuci, dan lainnya. Seluruh hewan juga membutuhkan air untuk minum,
terlebih hewan-hewan akuatik yang hidup pada habitat air, seperti sungai, danau, dan
lautan. Tumbuhan memanfaatkan air tanah yang diserap melalui akar untuk
memperoleh unsur hara guna mendukung proses fotosintes.

Berikut ini adalah manfaat air tanah, yaitu:

1. Keperluan rumah tangga, seperti mandi, mencuci, memasak, dan minum


2. Irigasi pertanian, sawah petani yang jauh dari sumber air seperti sungai umumnya
akan membuat sumur bor untuk mencukupi kebutuhan air tanaman pertanian
3. Kebutuhan industri memerlukan air untuk mendukung proses produksi, misalnya,
pabrik tekstil memerlukan air untuk pencelupan, industri kulit untuk
membersihkan kulit, dan lain-lain
4. Air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi atau daur air yang terus berjalan
berulang
5. Sebagai sumber pembangkit listrik, contohnya adalah sungai bawah tanah di
daerah karst Gombong Selatan yang memanfaatkan aliran air bawah tanah untuk
listrik mandiri
6. Air tanah dalam wujud sungai bawah tanah dapat menjadi lokasi penelitian alami
mengenai biota, sistem hidrologi, dan lainnya.
7. Air tanah dalam bentuk gua-gua bawah tanah dapat dikembangkan menjadi obyek
wisata

Oleh karena itu, untuk menjaga air tanah tetap terpelihara dan memiliki kualias yang
baik, maka kita dapat melakukan upaya konservasi tanah dan air yang memiliki tujuan
berikut ini:

1. Mencegah erosi
2. Memperbaiki tanah yang rusak
3. Memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah
4. Menjamin tersedianya air untuk masa depan
5. Penghematan air baik dari segi pengambilan dan pengolahan
6. Konservasi habitat bagi makhluk hidup lain
7. Menjaga kelestarian air tanah

Beberapa cara berikut ini dapat dilakukan agar air tanah tetap terjaga kelestariannya:

1. Menghemat Air

Salah satu cara untuk menjaga kelestarian air adalah dengan menghemat air. Biasakan
diri untuk menggunakan air secukupnya ketika mencuci motor atau mobil, serta tutup
kran air dan pastikan tidak ada yang menetes. Dengan menghemat penggunaan air
maka cadangan air tanah akan tercukupi untuk keperluan ketika kemarau tiba.

2. Menjaga Sumber Mata Air

Sumber mata air harus dilestarikan dan dijaga agar tidak menghilang dan tetap
memberikan manfaat. Hindarkan sumber mata air dari bahaya limbah industri maupun
rumah tangga agar kualitasnya tetap baik.

3. Konservasi Daerah Resapan Air

Agar cadangan air tanah selalu tersedia, diperlukan upaya konservasi tanah dan air.
Kita dapat mengambil langkah pembuatan biopori atau sumur resapan.
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan yang berada
dibawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke
dalam tanah, kemudian terkumpul pada lapisan yang tidak dapat ditembus oleh
air. Air bawah tanah memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan
dan ketersediaan bahan baku air, baik untuk makhluk hidup, rumah tangga dan
industri.
 Air memiliki manfaat penting bagi kehidupan, tidak hanya bermanfaat bagi
manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan serta hewan.

3.2 Saran

Semoga kita lebih sadar lagi dalam menjaga kelestarian lingkungan kita terlebih
khusus terhadap air dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Hillel, Daniel. 2004. Introduction To Environmental Soil Physics. University of


Massachusetts.

Ramadhani, Aini. 2019. Air Tanah: Pengertian, Jenis,Manfaat dan Pencemaran.


foresteract.com

Simaremare, Saroha. 2015. Analisis Aliran Air Tanah Satu Dimensi. Universitas
Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai