Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

‘Aliran Panas dalam Tanah’

Disusun oleh kelompok 5:

Endang K. Kasengke 18101104022

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah Fisika Lingkungan yang berjudul
“Aliran Panas dalam Tanah”.

Kami juga mengucapkan trimakasih yang sebesar-besarnya kepada Mner As’ari,


S.si.,MSc selaku dosen mata kuliah Fisika Lingkungan yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah


pengetahuan.Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
demi perbaikan makalah yang kami buat ini.

Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca.Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang kurang berkenan.

Manado, 22 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………

A. Latar Belakang masalah………………………………………………………….


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………………

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
….

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Panas di dalam tanah merupakan keadaan yang timbul akibat adanya radiasi
sinar matahari, panas bumi, reaksi-reaksi kimia di dalam tanah maupun aktifitas
biologi di dalam tanah. Adanya panas di dalam tanah diukur menggunakan istilah
yang suhu tanah. Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor
lingkungan dan faktor tanah. Suhu tanah adalah salah satu sifat tanah penting,
karena mempengaruhi pertmbuhan tanah secara langsung dan juga mempengaruhi
kelembaban, aerasi, struktur, aktifitas mikrobia dan enzim, dekomposisi residu
tanaman dan ketersediaan unsur hara tanaman.
Adapun aliran panas muncul akibat adanya perbedaan kondisi fisik di dalam
tanah itu sendiri. Sifat fisika dalam tanah yang mempengaruhi aliran panas itu
termasuk di antaranya kandungan air, kerapatan lindak tanah, yang selanjutnya
mempengaruhi keterhantaran panas, kapasitas panas dan difusifitas panas tanah
tersebut. Perubahan kandungan kelembaban (air) dan struktur dapat merubah
keterhantaran hidrolik, kapasitas panas yang akibatnya juga merubah difusifitas
panas dan suhu tanah.
Tulisan ini menjelaskan beberapa perumusan dari panas tanah dan aliran
panas tanah. Perumusan tersebut dapat menyelesaikan beberapa kondisi-kondisi di
lapangan yang berkaitan dengan panas tanah dan aliran panas tanah. Penulis juga
menyajikan beberapa contoh soal yang mengacu pada rumusan-rumusan panas
tanah dan aliran panas tanah yang dapat kiranya berguna bagi para pembaca
sekalian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aliran panas tanah?
2. Bagaimana aliran panas pada kondisi tetap?
3. Apa Pengertian panas tanah?
4. Apa pengertian Suhu Tanah?
5. Apa itu konduksi tanah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana proses aliran panas dalam tanah dan juga untuk
memenuhi tugas Fisika Lingkungan dan Manajemen kebencanaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Panas dalam Tanah

Panas di dalam tanah merupakan keadaan yang timbul akibat adanya radiasi
sinar matahari, panas bumi, reaksi-reaksi kimia di dalam tanah maupun aktifitas
biologi di dalam tanah. Adanya panas di dalam tanah diukur menggunakan istilah
yang suhu tanah. Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor
lingkungan dan faktor tanah. Suhu tanah adalah salah satu sifat tanah penting,
karena mempengaruhi pertmbuhan tanah secara langsung dan juga mempengaruhi
kelembaban, aerasi, struktur, aktifitas mikrobia dan enzim, dekomposisi residu
tanaman dan ketersediaan unsur hara tanaman.

B. Aliran panas pada kondisi tetep


Pada bab ini dievaluasi aliran panas mengunakan evaluasi Qq terhadap perubahan-
perubahan pada kandungan panas. Cara lain untuk menentukan aliran panas pada
kondisi tetap melalui penggunaan persamaan aliran panas pada kondisi tetap
sebagai berikut :
Qq = - Kq At ΔT/ΔZ
dimana : Qq = kuantitas panas, Kq = keterhantaran panas,
ΔT/ΔZ =gradient suhu pada jarak vertical (z).
Gerak secara berlawanan terhadap gradient suhu (contoh : aliran dari tempat
bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah). Pada persamaan 7 Kq, dan t selalu positif;
tanda Qq ditentukan oleh tanda ΔT/Δz. Untuk mengikuti ketetapan dalam
mengevaluasi T/z kita menggunakan prosedur yang sama sebagaimana yang
digunakan dalam aliran air; seperti contoh kita merancang satu lokasi sebagai titik
pertama dan yang lain sebagai titik kedua lokasi dan suhu dengan perkiraan subskrip
(contoh : T1 dan z1adalah suhu dan ketinggian pada titik pertama).
C. Pengertian Panas Tanah

Jumlah aliran panas dalam tanah mempengaruhi suhu. Suhu tanah


berhubungan dengan suhu udara dan vise versa. Kedua suhu tanah dan udara
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Suhu tanah pada suatu titik tertentu dalam
tanah bisa bervariasi karena beberapa hal berikut :
• Pertukaran panas dengan udara – suatu kombinasi konduksi dan
konveksi.
• Pertukaran panas dengan lingkungan – radiasi.

• Proses fisika dan kimia (contoh : evaporasi, pembasahan dan


konduksi)
Terdapat sejumlah istilah-istilah panas penting dan proses-proses dalam tanah yang
perlu diketahui yakni :
• Kandungan Panas
Kandungan panas adalah kuantitas termodinamika, merupakan fungsi dari
sistem. Kandungan panas tidak dapat dihitung tapi perubahan sejumlah panas dalam
tanah dapat dihitung (kalori). Meskipun kandungan panas tidak dapat dihitung, tetapi
menghitung perubahan nilai kandungan yang dihubungkan dengan perubahan dalam
sistem. Jumlah panas, Qq yang dibutuhkan untuk merubah suhu dari volume tanah
dari kondisi awal (T1) ke kondisi akhir (T2) adalah :
Qq = Cv V (T2 – T1) = Cv V Δ T
dimana Cv adalah kapasitas panas per satuan volume tanah. Untuk tanah khusus nilai Cv
akan bervariasi dengan perubahan
kandungan air.
• Kapasitas Panas
Yakni jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu unit
volume atau massa tanah (kal/cm3/oC, kal/g/oC).Untuk tanah mineral
lembab, kapasitas panas bergantung pada kandungan air dan
komposisi mineral dan bahan organik. Beberapa perumusan
kapasitas panas dapat dilihat pada uraian berikut :
Cv = ρ tanah basah cp = ρb (1 + Өm) cp
dimana : Cv = kapasitas panas terhadap volume, cp = kapasitas tas terhadap
massa (panas spesifik), Өm = kandungan air massa.
• Keterhantaran Panas
Yakni perbandingan jumlah aliran panas per satuan area per satuan waktu terhadap
gradient suhu (kal/cm/detik/oC). Dapat juga keterhantaran panas disebt kemampuan suatu
substansi mentransfer panas dai molekul ke molekul. Untuk alas an ini terkadang
dikatakan juga keterhantaran molekular. Suhu mempengaruhi keterhantaran hidrolik
karena pengaruhnya terhadap viskositas air. Begitu suhu menurun, keterhantaran hidolik
menurun karena viskositas meningkat.
D. Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi
emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut
intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat
Kalvin dan lain-lain.

➢ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tanah


Suhu tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah faktor. Semua panas tanah berasal
dari dua sumber : dari radiasi matahari dan
awan dan konduksi dari dalam bumi. Kedua faktor eksternal (lingkungan dan internal
(tanah) menyumbang perubahan-perubahan suhu tanah.
➢ Faktor lingkungan
• Radiasi matahari. Jumlah panas dari matahari yang mencapai bumi adalah 2,0 g
kalori/cm2/detik (2 langley/menit). Jumlah radiasi ini bergantung pada sudut
permukaan bumi dengan matahari, lintang, musim, ketinggian tempat, penguapan
udara, awan, asap, salju, tumbuh-tumbuhan atau mulsa.
• Radiasi dari awan. Pada negara tropis sinar matahari melewati atmosfir lebih
dekat secara vertikal dan sedikit kehilangan energinya. Dengan demikian radiasi
dari awan pada kondisi ini kecil.

• Konduksi panas dari atmosfir. Karena konduksi panas melalui udara kecil,
pengaruh utamanya terhadap suhu tanah hanya melalui sentuhan. Ini berarti
konveksi udara atau awan penting untuk memanaskan tanah melalui konduksi dari
atmosfir.
• Kondensasi. Kondensasi adalah proses eksotermik.

• Penguapan. Evaporasi adalah proses endotermik. Bila evaporasi lebih besar, tanah
lebih dingin.
• Curah hujan. Bergantung pada suhunya, dapat mendinginkan atau menghangatkan
tanah.
• Vegetasi. Transpirasi air, refleksi atau radiasi kembali dan energi yang digunakan
untuk fotosintesis tanaman cenderung menurunkan suhu mikroklimat dan tanah
secara tidak langsung
E. Konduksi Tanah
Hukum pertama konduksi panas, dikenal sebagai hokum Fourier

Persamaan ini dapat menjelaskan konduksi panas pada kondisi tetap, yaitu kondisi
dimana suhu pada setiap titik di media konduksi dan aliran akan tetap sepanjang waktu.
Dalam bentuk satu dimensi, persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut:

hukum Fourier, yaitu bahwa aliran panas pada benda homogen searah dan
proporsional dengan perubahan suhu:

dimana qh adalah aliran panas (jumlah konduksi panas melewati satuan luas
penampang melintang per satuan waktu),

ĸ adalah penghantar panas

T gradien ruang suhu T

dimana: dT/dx adalah gradien suhu pada sembarang arah yang dipilih, dan
dT/dz secara khusus menyatakan arah vertikal yang menggambarkan kedalaman
tanah (z=0 adalah permukaan tanah).

Untuk kondisi tidak tetap atau transien, diperlukan hukum kedua konduksi panas,
yaitu prinsip konservasi energi dalam bentuk persamaan kontinuitas, yaitu bila tidak ada
sumber atau buangan panas, laju perubahan panas suatu volume tanah sama dengan
perubahan aliran panas menurut jarak:

dimana: ρ adalah kerapatan massa, cm adalah kapasitas panas spesifik per satuan
massa (disebut juga panas spesifik, yaitu perubahan kandungan panas suatu satuan massa
benda per satuan perubahan suhu).

dan ∂T/∂t adalah laju atau kecepatan perubahan suhu. Perlu diingat bahwa simbol ρ adalah
massa total per satuan volume, termasuk massa air tanah basah. Simbol del adalah
singkatan gradien tiga dimensi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Suhu tanah, panas tanah dan aliran panas tanah merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan ketergantungannya satu sama lain. Karena merupakan bagian
dari sifat fisika tanah suhu tanah, panas tanah dan aliran panas tanah sangat perlu
diketahui untuk mengetahui fenomena dan gejala-gejala yang muncul.
DAFTAR PUSTAKA

Baver, L.D.,Gardner, W.H and Gardner, W.R.1961. Soil Physics. John Wiley. Inc.

New York. 489 pages.

Dirt. 2007.Demonstration of Factor Affecting Soil Temperature.

http://www.wguess.edu/~crobinson/Dr Dirt.htm.

Kohnke, H. 1968. Soil Physics. McGraw Hill, Inc. 224 pages.

Anda mungkin juga menyukai