Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKOSISEM PERAIRAN (AKUATIK)

Disusun oleh: Kelompok VI

a. Tri purnama putra


b. Reizka khairatul isnadaniyah
c. Nufatnah
d. Fatuhiyah
e. Nia purnama sari
f. Ramli

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa atas segala
rahmat sehingga penulisan makalah yang berjudul “Ekosistem Perairan (akuatik)”
dapat terselesaikan dengan baik.

kami menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan, demi perbaikan di masa yang akan datang.
kami juga mohon maaf atas segala kekeliruan baik yang di sengaja maupun tidak
disengaja.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini bermanfaat


bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Mataram, 28 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A.LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. EKOSISTEM .................................................................................................. 3
B. EKOSISTEM AKUATIK ............................................................................... 3
C. MACAM-MACAM EKOSISTEM AKUATIK ............................................. 4
1. Ekosistem Air Tawar ................................................................................... 4
2. Ciri-ciri ekosistem air tawar ........................................................................ 4
3. Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Gerak Airnya ............... 5
4. Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Bentuknya .................... 6
D. PENCEMARAN AIR SUNGAI..................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Ekosistem perairan adalah satu kesatuan menyeluruh antara organisme


dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi satu dengan lain. Berdasarkan
perbedaan salinitasnya, ekosistem perairan dapat digolongkan menjadi perairan
laut, perairan estuari (payau) dan perairan tawar (Muhtadi, 2016.hlm.5).
Ekosistem perairan tawar merupakan lingkungan perairan daratan yang terletak
lebih tinggi dibandingkan permukaan laut (Utomo, 2014.hlm.18). Ekosistem
perairan tawar sangatlah tersebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia yang
tersebar di setiap provinsi. Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas dimana
terdapat beberapa tipe perairan, salah satunya yaitu perairan tawar. Pada
ekosistem perairan tawar, berdasarkan tipe alirannya dibedakan menjadi dua yakni
perairan tergenang (lentik) dan perairan mengalir (lotik) (Muhtadi, 2016.hlm.7).
Perairan tergenang merupakan salah satu bentuk perairan umum yang masa airnya
tenang sehingga disebut habitat lentik. Contoh perairan tergenang adalah danau
atau situ, kolam rawa, waduk, dan lain lain (Muhtadi, 2016.hlm.8).

Danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di
permukaan bumi. Secara umum, danau merupakan perairan umum daratan yang
memiliki fungsi penting bagi pembangunan dan kehidupan manusia. Danau
memiliki tiga fusi utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya dan sosial ekonomi.
Dilihat dari aspek ekologi, danau merupakan tempat berlangsungnya siklus
ekologis dari komponen air dan kehidupan akuatik di dalamnya. Sedangkan
dilihat dari aspek budidaya, masyarakat sekitar danau sering melakukan budidaya
perikanan jala apung, dan dari aspek sosial ekonomi, danau memiliki fungsi yang
secara langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat sekitar danau (Wulandari,
2013.hlm.1)

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan


masalah yang dapat penulis sajikan adalah sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud dengan ekosistem?


2. Apa itu ekosistem akuatik?
3. Macam-macam ekosistem akuatik?
4. Apa saja penyebab pencemaran air sungai?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang


melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama


dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal
ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat
terkendali dan sangat berbeda dengan planetlain dalam tata surya.

B. EKOSISTEM AKUATIK

Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang kompone abiotiknya sebagai besar


terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan
dibagi dalam beberapa kelompok antara lain sebagai berikut.

1. Plankton
Terdiri atas fitoplankton dan zooplankton, Organisme ini dapat bergerak

3
dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, seperti
ganggung uniseluler dan protozoa.
2. Nekton
Organisme yang bergerak aktif ( berenag ) seperti katak dan ikan.
3. Neuston
Organisme yang mengapung di permukaan air, seperti eceng gondok,
serangga air, ganggang dan teratai.
4. Bentos
Organisme yang berada di dasar perairan, seperti cacing, udang, ganggang
dan kepiting.
5. Perifiton
Organisme yang melekat pada organisme lain seperti siput dan ganggang.

C. MACAM-MACAM EKOSISTEM AKUATIK

1. Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada
di dalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup di dalam air
tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri.Ekosistem air tawar sering dikatakan
juga sebagai perairan darat.

2. Ciri-ciri ekosistem air tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan


sitoplasma.
2. Adanya aliran air (arus), hal ini amat menentukan distribusi gas yang vital,
garam mineral dan organisme kecil.
3. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar.
4. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang.
5. Ekosistem air tawar tetap dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, meskipun
pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem
darat.

4
6. Perubahan ketinggian air terlihat nyata sekali , misalnya pada waktu
musim hujan air sungainya tinggi (berlimpah) dan musim kemarau terlihat
sedikit (kekeringan).
7. Kadar oksigen terlarut pada ekosistem air tawar relatif lebih tinggi.
8. Intensitas cahaya yang diterima pada ekosistem air tawar cukup tinggi,
walaupun karena berbagai faktor penetrasi cahaya matahari ke dalam air
agak berkurang.
9. Secara fisik dan biologis ekosistem ait tawar merupakan perantaraan
ekosistem darat dan laut , yang sering disebut sebagai air payau
(lingkungan estuarin) , estuarin merupakan lingkungan lingkungan
perairan setengah tertutup di pinggiran daratan yang terpengaruh oleh
pasang surut air laut.
10. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang , sedangkan
lainnya adalah tumbuhan biji.

3. Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Gerak Airnya


Berdasarkan gerak airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi
ekosistem lentik dan lotik.

1. Ekosistem Lentik, adalah ekosistem yang airnya tenang atau diam,


misalnya danau, telaga dan rawa.
2. Ekosistem Lotik, adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir,
misalnya selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya
mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif
tinggi.

Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi


organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan
adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat menjadi
penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem.Aliran air
tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir.Misalnya,
jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis organisme di dalam atau
di dasar sungai.

5
Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim.
Di Pulau Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan
sedangkan di musim kemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini
merupakan suatu indikator adanya kerusakan ekosistem darat didaerah hulu
sungai.

Sebagai suatu Ekosistem terbuka.Ekosistem lotik memperoleh kiriman


bahan organik yang terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya,
berupa bangkai, sampah atau daun-daun yang gugur ke sungai.Meskipun dari
ekosistem lotik itu sendiri hewan-hewan dapat memperoleh makanan, beberapa
hewan sungai ada yang memakan bahan organik yang terbawa aliran air.Jadi,
ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem daratan.

Sebagai ekosistem yang mobil, aliran air memudahkan terjadinya


persentuhan antara permukaan air yang luas dengan udara.Apalagi, jika
disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan
yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar
oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup dilingkungan
yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap kekurangan oksigen.
Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut
dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu.

4. Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Bentuknya

1. Kolam
Kolam merupakan ekosistem buatan dan sebuah perairan yang
cukup dangkal sehingga cahaya dapat menembus sampai ke dasarnya.
Tumbuhan yang hidup di habitat kolam antara lain teratai dan enceng
gondok. Organisme lain yang berada di dalam kolam adalah berbagai
jenis plankton, crustacea kecil, molusca, beberapa jenis ikan, serta insecta.
2. Danau
Danau adalah perairan darat yang ukurannya lebih besar daripada
kolam. Akan tetapi batas-batas ukuran danau tidak jelas. Para ahli
menyebutkan danau adalah perairan darat yang mempunyai kedalaman air

6
sedemikian rupa, sehingga dasar perairannya selalu gelap karena tidak
dapat tercapai oleh cahaya matahari.
3. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan
makanan.Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air.Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

D. PENCEMARAN AIR SUNGAI

Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan,


yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain.
Tetapi dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan.
Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Indonesia dalam keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana.
Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai limbah di
antaranya:

1. Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan
sampah yang sengaja dibuang ke sungai.
2. Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang
berbahaya dan beracun.
3. Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.
4. Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahawa, Ekosistem


perairan adalah satu kesatuan menyeluruh antara organisme
dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi satu dengan lain. Berdasarkan
perbedaan salinitasnya, ekosistem perairan dapat digolongkan menjadi perairan
laut, perairan estuari (payau) dan perairan tawar (Muhtadi, 2016.hlm.5).
Ekosistem perairan tawar merupakan lingkungan perairan daratan yang terletak
lebih tinggi dibandingkan permukaan laut (Utomo, 2014.hlm.18). Ekosistem
perairan tawar sangatlah tersebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia yang
tersebar di setiap provinsi. Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas dimana
terdapat beberapa tipe perairan, salah satunya yaitu perairan tawar. Pada
ekosistem perairan tawar, berdasarkan tipe alirannya dibedakan menjadi dua yakni
perairan tergenang (lentik) dan perairan mengalir (lotik) (Muhtadi, 2016.hlm.7).
Perairan tergenang merupakan salah satu bentuk perairan umum yang masa airnya
tenang sehingga disebut habitat lentik. Contoh perairan tergenang adalah danau
atau situ, kolam rawa, waduk, dan lain lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Saifullah, Mustahal. 2014. Identifikasi Fitoplankton Dari Perairan


Waduk Nadra Krenceng Kota Cilegon Banten. Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten. Jurnal
Perikanan dan Kelautan. 4 (4) : 283-291.

APHA. 1989. Standard Method for The Examination of Water and Wastewater.
21th Edition. American Public Health Association Inc. New York.

Arifin, S.M. 2015. Komunitas Fitoplankton di Sekitar Sungai Utama di Zona


Litoral Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat. Skripsi Sarjana
Biologi Fakultas MIPA. Universitas Andalas. Padang.

Arinardi, O. H., Trimaningsih & Sudirdjo. 1994. Pengantar tentang Plankton


serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar Pulau
Jawa dan Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI.
Jakarta.

Arum. O., A. S. Pirantti dan Christiani. 2017. Tingkat Pencemaran Waduk


Penjalin Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Ditinjau Dari Struktur
Komunitas Plankton. Scripta Biologica. 4 (1) : 53-59. Barus, T. A. 2002.
Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU
Press. Medan.

Barus. T.A., S. S. Sinaga dan R. Tarigan. 2008. Produktivitas Primer Fitoplankton


dan Hubungannya dengan Faktor Fisika-Kimia Air di Perairan Parapat,
Danau Toba. Jurnal Biologi Sumatera. 3 (1) : 11-16.

Anda mungkin juga menyukai