Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2

AULIYAH SYAHRANI 0732022009

AHMAD GILANG 07320220010

SULEHA 07320220012

FARIYANTI 07320220013

IRWANSYAH 07320220014

MUH FAJRIN HAMDA 07320220016

M.DAVID 0720220017
Ekologi Air Tawar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekologi Air Tawar” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang saya peroleh dari berbagai sumber dan
infomasi dari buku-buku dan dari internet yang berhubungan / berkaitan dengan ekologi Air Tawar .

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai Ekologi Air tawar, khususnya bagi penulis. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

MAKASSAR,NOVEMBER 2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………

3. TUJUAN…………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

1. LINGKUNGAN AIR TAWAR……………………………………………………

2. KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR…………………….

3. BIOTA AIR TAWAR……………………………………………………………...

4. KOMUNITAS LENTIK…………………………………………………………...

5. DANAU……………………………………………………………………………..

6. KOLAM…………………………………………………………………………….

7. KOMUNITAS LOTIK…………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN……………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Perairan air tawar, salah satunya waduk dan telaga menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat
penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar
merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah.Suatu ekosistem dapat terbentuk
oleh adanya interaksi antara makhluk dan lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk
hidup lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam ekosistem
didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi
lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup.

Dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan
upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan,
reproduksi dan pergerakan.Keberlangsungan tersebut membuat setiap individu berjuang untuk
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga mereka memproduksi segala hal yang
mereka butuhkan dalam melangsungkan hidupnya.

2. Rumusan Masalah

. Menulis dan mempelajari mengenai ekologi air tawar

3. Tujuan

. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa mempelajari dan mengetahui
tentang lingkungan hidup terkhususnya pada materi yang kami kaji disini mengenai ekologi air tawar

BAB II

PEMBAHASAN

EKOLOGI AIR TAWAR

1. LINGKUNGAN AIR TAWAR

TIPE TIPE DAN FAKTOR PEMBATAS


Karena air amat penting dan merupakan bagian terbesar dari protoplasma, dapat dikatakan
bahwa semua kehidupan adalah “ akuatik “. Tetapi bila kita membicarakan tentang habitat akuatik yang
dimaksudkan adalah keadaan dimana air merupakan factor luar (eksternal) yang utama sekaligus
merupakan medium internal.

Habitat air tawar dapat di bagi menjadi 2 seri yaitu ;

· Air tegenang, atau habitat lotik ( berasal dari kata lenis yang artinya tenang )

Contoh ; danau,kolam,rawa atau pasir tenang.

· Air mengalir, atau habitat lotik ( berasal dari kata lotus berarti tercuci ) seperti mata air, aliran air,
atau sungai.

Habitat air tawar menempati daerah yang relative kecil pada permukaan bumi, dibandingkan dengan
habitat laut dan daratan, tetapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti di bandingkan dengan
luas daerahnya karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan
domestic maupun industri.

2. Komponen air tawar adalah “ leher botol “ ( daerah kritis ) pada daur hidrologi.

3. Ekosistem air tawar menawarkan system pembuangan yang memadai dan paling murah.

Factor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar dan dibicarakan cukup mendalam
pada tiap pembahasan dari ekosistem akuatik adalah :

· Suhu

Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-sama
mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan
perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada di udara.

· Kejernihan

Penetrasi cahaya seringkali di halangi oleh zat yang terlarut dalam air membatasi zona fotosintesa
dimana habitat akuatik di batasi oleh kedalaman.

· Arus
Air cukup padat maka arah arus amat penting sebagai factor pembatas terutama pada aliran air. Di
samping itu arus sering kali amat menentukan distribusi gas yang vital, garam dan organisme kecil.

· Konsentrasi gas pernapasan

Pada zaman polusi ini di konsentrasi oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis seringkali di ukur
dan merupakan factor fisik yang paling intensif di pelajari.

· Konsentrasi garam biogenic

Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-garam lain juga
tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata air mineral, bahkan pada air dengan kesadahan
tertinggi hanya mempunyai kadar garam atau salimitas kurang dari 0,5 % di bandingkan dengan 30 – 37
% dalam air laut.

2. KLASIFIKASI EKOLOGIS ORGANISME AIR TAWAR

Organisme dapat di klasifikasikan dengan dasar niche utama pada posisinya dalam rantai energi
rantai makanan sebagai :

Autotroph ( produsen ) : tanaman hijau dan mikroorganisme kemosintetik.

Phagotroph ( konsumen makro ) : pertama, kedua dan seterusnya.

Kedua organisme di dalam air mungkin dapat di klasifikasikan bentuk kehidupanya berdasarkan
model kehidupannya sebagai berikut :

Bentos : organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup di dasar endapan.

Periphyton atau organisme

Aufwuchs : maupun binatang dan daun dari tanaman yang berakar atau permukaan lain yang menonjol
dari dasar.
Plankton : organisme mengapung yang pergerakanya kira-kira tergantung pada arus.

Nekton : organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauan sendiri misalnya ikan amfibi,
serangga air besar termasuk golongan ini.

Neuston : organisme yang beristirahat atau berenang pada permukiman.

Di dalam kolam dan danau tiga zona umumnya nyata seperti di tunjukan secara diagram pada gambar
2.7 berikut ini :

Zona Litoral : daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya sampai ke dasar, biasanya di
kolam dan danau alami di tumbuhi oleh tanaman, tetapi selalu demikian pada kolam yang di kelola.

Zona Limetik : daerah air terbuka sampai ke dalam penetrasi cahaya yang efektif di sebut tingkat
konfensasi yaitu daerah dimana fotosintesa seimbang dengan respirasi.

Zona Profundal : bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak tercapai oleh penetrasi Cahaya
efektif. Zona ini biasanya tidak ada pada kolam.

Pada aliran air terdapat 2 zona utama yaitu :

1. Zona Air Deras

2. Zona Air Tenang

3. BIOTA AIR TAWAR ( FLORA DAN FAUNA )

Sebagian besar difisio tanaman dan banyak phyla utama binatang di wakili oleh satu atau lebih
marga yang hidup dalam komunitas air tawar. Di antara binatang konsumen, empat kelompok
menyusun sebagian besar biomas dari kebanyakan ekosistem air tawar yaitu moluska, serangga air,
udang-udang dengan ikan.
4. KOMUNITAS LENTIK

SIFAT KOMUNITAS DI ZONA LITORAL

1. Produsen.

Produsen di zona litoral terdiri dari 2 tipe : yang berakar atau tanaman bentik, kebanyakan
anggota devisio spermatophyte ( tanaman berbiji ) dan fhytoplankton, atau tanaman hijau yang
mengapung, kebanyakan ganggang.

hal ini di ketahui oleh awan karena mungkin seorang mula-mula menganggap bahwa pertumbuhan yang
cepat dari ganggang akan menaikan kadar oksigen terlarut dalam air.

Susunan wakil tanaman dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam :

(a). zona vegetasi tersembul.

Tanaman berakar yang bagian alat fotosintesisnya muncul di atas permukaan air. Jadi karbon dioksida
untuk menghasilkan makanan di ambil dari udara tetapi bahan menntah yang lain. Di ambil dari bawah
permukaan air.

(b). zona tanaman berakar dengan daun yang mengapung.

Teratai tanaman yang biasa di jumpai pada zona ini di sebagian amerika serikat bagian timur tetapi
tanaman lain ( misalnya brasenia ) mempunyai bentuk kehidupan yang serupa.

(c). Zona vegetasi terendam.

Tanaman berakar yang seluruhnya atau sebagian besar terendam. Anggota potamogetomaceae
biasanya dominan dizona ini.

Tipe-tipe utama ganggang adalah


1. diatomae adalah indicator yang baik untuk kualitas air

2. ganggang hijau adalah sel tunggal seperti desmid, bentuk benang yang terapung atau terikat dan
berbagai bentuk kolam yang terapung

2. Konsumen

Zona litoral merupakan daerah yang dihuni oleh lebih banyak jenis binatang di bandingkan
dengan zona yang lain.

Zonasi vertical lebih nyata pada binatang di bandingkan dengan zona horizontal.

Zona tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

· Sifat komunitas di zona limnetic

Zooplankton limnetic hanya terdiri dari beberapa jenis tetapi jumlah individual mungkin besar.
Copepod,cladocera dan rotifer umumnya paling penting dan jenis ini amat berbeda dari yang dijumpai di
zona litoral.

Nekton limetik di daerah air tawar hampir seluruhnya terdiri dari ikan. Di dalam kolam, ikan di zona
limetik sama dengan ikan di zona litoral tetapi di perairan yang lebih luas beberapa jenis mungkin hanya
sampai di daerah limnetic.

· Sifat komunitas di zona profundal


Karena tidak ada cahaya, penghuni daerah profundal tergantung pada daerah limnetic dan litoral untuk
bahan makanan dasar.

Sebaliknya zona profundal memberikan nutrisi yang telah di daur ulang yang terbawa oleh arus dan
binatang yang berenang ke zona lain.

3. Waduk

Waduk merupakan perairan menggenang akibat pembendungan beberapa sungai secara sengaja untuk
kepentingan tertentu.Waduk merupakan salah satu contoh ekosistem lentik buatan yang dibuat untuk
berbagai tujuan yaitu sebagai pencegah banjir, pembangkit tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuhan
irigasi pertanian, untuk kegiatan perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya karamba dan
untuk kegiatan pariwisata. Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang
mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik yang dapat menyuburkan
perairan waduk.

Waduk dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan status mutu airnya, yaitu:

a. Waduk Oligotrofik

adalah waduk yang kandungan nutrien dan produktivitasnya sedang. Waduk dengan status trofik
tersebut sangat cocok untuk perikanan.
b. Waduk eutrofik

adalah waduk yang kandungan nutrient dan produktivitasnya tinggi.Waduk dengan status trofik
tersebut cocok untuk perikanan dan irigasi.
c. Waduk hipereutrofik

adalah waduk yang mengandung banyak material humus,kandungan oksigennya rendah dan jumlah
spesies ganggang sedikit.Waduk dengan status trofik tersebut hanya cocok untuk irigasi.

4. Kelompok Binatang Konsumen adalah

§ Cacing
§ Kerang

§ Larva phatom atau chaoborus

5. DANAU

Danau merupakan bentuk geologi sementara biasanya terbentuk karena bencana alam, menjadi
dewasa dan mati tenang dan perlahan lahan.

Sirkulasi air di kolam umumnya sedemikian sehingga menjadi stratifikasi suhu atau oksigen, danau di
daerah sedang, kecuali bila sangat dangkal, cenderung untuk terdapat stratifikasi pada musim tertentu.

· Stratifikasi dalam danau-pola klasik di daerah sedang

Musim panas air di bagian atas menjadi lebih panas dari pada air di bagian bawah.Ketika cuaca mulai
dingin suhu empliminion turun sampai dengan himpolimnion. Maka seluruh air di dalam danau mulai
tersirkulasi dan oksigen dapat mencapai kedalaman selama “ pengembalian musim gugur”. Keadaan
kekurangan oksigen pada hipolimnion selam stratifikasi musim panas tergantung pada jumlah materi
yang sedang terurai dan kedalaman termoklin. Bila air dari suatu danau amat jernih dan memungkinkan
pertumbuhan fitoplankton dibawah termoklin ( diatas hipolimnion ) oksigen mungkin ada di sini dengan
konsentrasi yang lebih tinggi dari pada permukaan, sebab seperti yang telah di katakana di atas oksigen
lebih banyak terlarut dalam air dingin.

· Stratifikasi Termal di daerah Tropika


Permukaan air di danau di daerah subtropika tidak pernah turun dibawah 4 °C, umumnya menunjukkan
suatu penurunan suhu yang tertentu dari permukaan sampai dasar, tetapi hanya terdapat satu sirkulsi
umum sepanjang tahun yang terjadi pada musim dingin. Danau di aerah tropika mempunyai suhu
permukaan yang tinggi (20°C sampai 30°C) menunjukkan sedikit penurunan suhu dengan bertambahnya
kedalaman dan sedikit perubahan suhu musiman pada semua kedalaman. Perbedaan kepadatan air
yang disebabkan oleh perbedaan suhu yang kecil dapat menghasilkan strstifikasi yang mantap sepanjang
tahun.
Umunya danau buatan ditandai dengan fluktuasi permukaan air dan turbiditas yang tinggi. Produksi dari
bentos sering lebih kecil di danau buatan dibandingkan dengan di danau alam. Genangan itu menjadi
suatu perangkap panas dan pengekspor makanan, sebaliknya danau alam membuang airnya dari
permukaan, jadi fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas. Karena itu tipe
pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di bagian hilirnya.
Sebagai tambahan dari pertimbangan suhu, wright (1967) mendaftar pengaruh-pengaruh berikut dari
bendungan dengan pembuangan air di dasar:

1. air dilimpahkan dengan salinitas yang lebih tinggi daripada bila air dilimpahkan dari permukaan.
2. Makanan esensial hilang dari bendungan, jadi cenderung untuk mengurangi kapasitas produksi dari
bendungan dan pada waktu yang sama menyebabkan eutrofikasi di daerah hilir.
3. Kehilangan karena evaporasi bertambah sebagai hasil dari penyimpanan air yang hangat dan
pembuangan air yang dingin dari hipolimnion.
4. Oksigen yang terlarut rendah dari air yang dibuang mengurangi kapasitas dari sungai untuk menerima
bahan pencemar organic.
Pembuangan hydrogen sulfide dan senyawa organic yang lain menurunkan kualitas air di hilir dan pada
kasus yang ekstrem, membunuh ikan

Klasifikasi Danau

Danau adalah bagian permukaan bumi yang berupa cekungan dan di genangi air serta terletak di
tengah-tengah daratan. Intinya danau adalah perairan di tengah-tengah daratan . umumnya danau terisi
dengan air tawar.

BERIKUT INI KLASIFIKASI DANAU BERDASARKAN PROSES TERJADINYA

· Danau Vulkanik

Danau vulkanik adalah danau yang terletak akibat aktivitas vulkanik (gunung berapi ).

· Danau Tektonok

Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik ( lempeng ).

· Danau Tektovulkanik

Danau ini terbentuk akibat aktivitas gabungan tektonik dan vulkanik pada saat terjadi letusan gunung
berapi.

· Danau Glasial

Danau glasial terbentuk di daerah pegunungan salju.

· Danau Aliran atau ladam

Danau ini biasanya terjadi di sungai yang aliranya berkelak – kelok.

· Danau Karst

Danau karst adalah danau yang terbentuk karena pengikisan batu kapur oleh air. Pengikisan seringkali
menghasilkan cekungan yang dapat di genangi air.

6. KOLAM
Faktor-faktor yang mempengaruhi kolam sebagai berikut :

· Factor Fisika

Menurut Arfiati (2009), air tegantung yang melarut dalam air tergantung yang melarut dalam aliran
memberikan tekanan kepada ikan.

Distribusi cahaya pada air tergenang juga akan makin berkurang dengan bertambahnya
kedalaman.makin jernih air, makin cahaya yang dapat menembus perairan sehingga suhu air hangat,
untuk perairan keruh, bau disebabkan oleh kepadatan titoplankton maupun karna parlemen tanah
tingkat kecerahan air sangat rendah, aspek lain adalah kekentalan.

· Factor Kimia

Kolam merupakan suatu ekosistem (akuatik) sebagai tempat hidup hewan-hewan air dan vegetasi air,
vegetasi air dan hewan air menjadikan kolam suatu ekosistem yang mempunyai fungsi tertentu.

Komponen-komponen kolam terdiri darisenyawa-senyawa air, CO2, O2, Ca, nitrogen, garam-garam
fosfor, asam amino dan sebagainya.

· Factor Biologi

Organisme pada kolam seperti ini harus dapat bertahan pada stadium domain selama periode kering
atau dapat bergerak ke luar atau kedalam kolam seperti amfibi dan serangga air yang dewasa.

Mikroba menonjol karena dapat beradaptasi dengan baik dan amat terbatas penyesuaiannya pada
kolam sementara.

7. KOMUNITAS LOTIK ( AIR MENGALIR )

Berdasarkan jenis habitatnya , terdapat 3 jenis perairan yaitu : perairan tawar, danau dan laut.

Menurut hernes (1980), perairan tawar terdiri dari air mengalir (lotik) dan perairan tergenang (lentik).

1) Komunitas Lotik

Merupakan komunitas air yang dapat mengalir dengan cepat, sehingga dapat terlihat gerakan serta
aliran air yang dapat mengalir dengan cepat sehigga dapat terlihat gerakan serta aliran air secara
horizontal yang cukup deras, meskipun pada komunitas lotik ini dapat di jumpai aliran air yang bergerak
relative lambat, yang terlihat seperti tergenang ( odum, 1973 )

2) Komunitas Lentik

Merupakan komunitas air yang mengalir secara vertical dengan arus yang relative lambat, sehingga
perbedaan kedalam air dapat menunjukan perbedaan suhu yang jelas (odum, 1973)

· Habitat Air Tawar

Merupakan sumber air yang paling praktis dan paling murah untuk berbagai macam kepentingan
industry, rumah tangga, pertaninan, perikanan, dan kebutuhan lainya di bandingkan dengan air laut
yang kadar garamnya tinggi sehingga perlu di olah terlebih dahulu.

Factor-faktor yang mempengaruhi ekosistem air tawar adalah :

1) Temperatur

Air mempunyai kemampuan untuk menahan panas dengan baik, sehingga perubahan
temperature yang terjadi lambat. Perubahan temperatur yang cepat menyebabkan pola sirkulasi air
berubah dan berpengaruh terhadap kehidupan organisme akuatik.

2) Kekeruhan

Penetrasi cahaya sering di hambat oleh zat yang larut di dalam air. Bila kekeruhan di sebabkan
oleh organisme hal inimerupakan indikasi produktivitas. Tetapi bisa juga kekeruhan di sebabkan oleh
lumpur yang tersuspensi dan berkoloid yang dapat menjadi factor pembatas bagi organisme akuatik.

3) Arus

Dengan adanya aliran air penting sekali dalam menentukan gas, garam, dan organisme kecil
dalam proses kehidupan di perairan.

4) Konsentrasi Oksigen

Konsentrasi oksigen terlambat merupakan kebutuhan biologis setiap organisme dan dapat
digunakan sebagai indikasi produktifitas. Semakin rendah O2 yang terlarut diindikasikan semakin buruk
kualitas air tersebut.
5) Konsentrasi Garam Biogenic

Adanya garam biogenic dalam air mempengaruhi jumlah dan distribusi jenis organisme memiliki
kemampuan menahan tekanan osmosis yang berbeda-beda semakin tinggi konsentrasi garam, maka
hewan-hewan memiliki membrane sen yang relative yang tidak termeable.

· Sungai

Sungai adalah komunitas air tawar dengan keadaan air yang relative cepat, sehingga di jumpai adanya
gerakan serta aliran air secara horizontal yang cukup deras serta terdapat juga bagian sungai yang
aliran-alirannya lambat sehingga mendekati komunitas tergenang ( lentik ).

Secara garis besar, ekosistem daerah aliran sungai dapat di bagi menjadi 3 subsistem yaitu :

1. DAS HULU ( Upper Stream )

2. DAS TENGAH ( Middle Viver )

3. DAS HILIR ( Down Stream )

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa air tawar merupakan salah satu ekosistem perairan
(bioma akuatik) yang memiliki ciri kadar garam yang rendah. Ekosistem air tawar muncul atau dibentuk
dari sumber air di bawah tanah. Dengan karakteristik abiotik yang demikian tentu sangat menentukan
komponen biotik yang dapat bertahan hidup di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai