PENYUSUN
NIM : 2221000220046
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem air tawar merupakan perairan yang identik dengan konsentrasi garam
yang rendah. Menurut Goltenboth (2012) jumlah air tawar di bumi hanya 2,6 % dari
jumlah total air di bumi 2,06 %. Salah satunya adalah 0,0001 % terdapat di sungai,
dan 0,007 terdapat di danau. Adapun ciri-ciri ekosistem air tawar meliputi variasi
suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh iklim dan cuaca.
Ekosistem air tawar di bagi menjadi dua yaitu ekositem lentk adalah ekosistem yang
memiliki air yang tidak mengalir, misalnya sungai dab jeram (Leksono, 2007).
Sedangkan danau merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan tawar yang ada
di permukaan bumi. Secara umum, danau merupakan perairan umum daratan yang
memiliki fungsi penting bagi pembangunan dan kehidupan manusia. Danau memiliki
tiga fungsi utama yaitu, fungsi ekologi, budidaya dan sosial ekonomi.
B. Tujuan
1.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penulisan modul pembelajaran ini adalah untuk
memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah limnologi.
2.Tujuan Umum
Adapun tujuan umum modul pembelajaran ini adalah untuk beri tahu pembaca
tentang perairan tawar dan ekosistem danau, komponen ekosistem danau, jenis-jenis
ekosistem danau, ciri-ciri ekosistem danau, pembagian daerah dalam ekosistem danau,
manfaat dari ekosistem danau, dan cara memilihara ekosistem danau.
BAB II
PEMBAHASAN
2 Turbiditas/Kekeruhan
Penetrasi cahaya sering sekali dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air. Akibat
penetrasi yang terbatas, akan ikut pula membatasi habitat aquatik tertentu yang
masih merupakan zona fotosintesis. Kekeruhan, terutama bila disebabkan oleh
lumpur dan partikel yang dapat mengendap, sangat mungkin dianggap sebagai
faktor pembatas. Dengan tingkat penetrasi yang terbatas menjadikan semakin
terbatas pula organisme untuk melakukan fotosintesis sehingga kurangnya
fotosintesis ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut. Di
samping itu, kekeruhan yang terlalu tinggi menyebabkan metabolisme organisme
menjadi terganggu. Sebaliknya, apabila kekeruhan disebabkan oleh organisme
(terutama yang dimaksudkan adalah plankton maupun jenis alga tertentu), ukuran
kekeruhan merupakan indikasi produktivitas yang cukup tinggi.
Kekeruhan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut Cakram
Secchi (diambil dari nama seorang penemunya yang berbangsa Italia), berupa
lempeng cakram putih dengan garis tengah ± 20 cm dengan dua bagian berwarna
putih dan dua bagian lagi berwarna hitam, yang digantungkan, kemudian
dimasukkan ke dalam air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kejernihan air dapat
diukur antara beberapa cm pada air yang keruh sampai kedalaman puluhan meter
pada perairan yang sangat jernih. Batasan kedalaman antara 0 meter sampai dengan
Cakram Secchi tidak terlihat lagi disebut Kejernihan Cakram Secchi. Secara
umum batas kejernihan ini menandai bahwa pada kedalaman tersebut masih
merupakan zona fotosintesis meskipun dalam tingkat yang paling minimum. Lebih
dalam dari batas kejernihan cakram Secchi, tumbuhan tidak akan, ditemui karena
tidak dapat melakukan fotosintesis, yang berakibat kuranggnya kandungan oksigen
terlarut.
3. Cahaya
Yang dimaksud di sini adalah cahaya yang dapat digunakan untuk proses
fotosintesis. Sepert yangi sudah diketahui sebelumnya bahwa daya tembus cahaya
ke dalam air dipengaruhi oleh partikel terlarut dan yang tersuspensi. Semakin ke
dalam cahaya yang menembus air akan makin berkurang intensitasnya dan berubah
komposisi spetrumnya. Misalkan, spektrum cahaya merah hanya dapat menembus
sampai kedalaman 4 m, sedangkan spektrum cahaya biru dapat menembus sampai
70 m.
Dengan semakin terbatasnya cahaya matahari yang mampu menembus
kedalaman air, semakin terbatas pula kemampuan tumbuhan sejalan dengan
kedalaman tersebut. Berarti semakin terbatas pula kandungan oksigen terlarut.
Secara otomatis organisme yang berada di kedalaman tersebut harus menyesuaikan
diri terhadap keterbatasan oksigen terlarut. Inilah yang mendasari cahaya juga
bertindak sebagai faktor pembatas perairan, khususnya pada perairan dalam.
4. Arus
Arus dapat merupakan faktor pembatas yang penting terutama pada perairan yang
arusnya cukup tinggi, seperti sungai. Keberadaan arus yang cukup tinggi akan
memaksa organisme yang ada di dalamnya menggunakan gerakan-gerakan tubuh
tertentu untuk dapat bertahan ataupun melawan arus. Keadaan inilah yang
menjadikan tubuh organisme tertentu yang biasa ditemui di air berarus, mempunyai
karakteristik tersendiri, dengan bentuk yang dikenal streamline guna memudahkan
bergerak dalam air, dibanding bentuk organisme yang biasa berada di air yang
tergenang.
Dengan adanya gerakan-gerakan air, arus juga dapat mempengaruhi distribusi gas
terlarut, garam, suhu makanan, serta organisme dalam air. Dengan kondisi seperti
ini, semakin jelas bahwa adanya arus dapat mempengaruhi keberadaan organisme
perairan. Penelitian mengenai populasi tidaklah lengkap jika tidak menentukan
faktor kecepatan aliran.
5. Gas Terlarut dalam Air
Keadaan umum yang mempengaruhi kelarutan gas dalam air adalah berikut ini.
a. Temperatur/suhu.
b. Konsentrasi garam terlarut (dapat mengurangi kelarutan gas dalam air).
c. Kelembaban udara (kelarutan gas besar pada udara kering).
d. Derajat kejenuhan.
e. Gerakan air (makin cepat gerakan air, larutan gas makin besar).
B. EKOSITEM DANAU
Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi di suatu tempat-
tempat yang mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungan.
Danau adalah cruk atau cekungan pada permukaan yang berisi air. Jadi ekosistem
danau adalah hubungan beberapa populasi yang hidup di suatu tempatceruk atau
cekungan di permukaan bumi ini yang berisi air yang pasti interaksi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan lingkungan.
1). Produsen : Terdiri dari golongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang
golongan biru spermatophyta, misalnya ; eceng gondok, teratai, kangkung,
jendral, kiambang
b. Komponen berdasarkan hidupnya didalam air, organisme air tawar dibedakan atas 5
macam :
2). Nekton : Zat yang bergerak aktif berenang. Contohnya ; Ikan, serangga, udara.
5). Perifiton : Suatu benda yang melekat pada satu substrat (Batang, Akar, Batu-
Batuan) di perairan.
2). Fagotrof dan Saprotrof : Merupakan sebuah konsumen dalam ekosistem air
tawar. Fogotrof adalah pemakan organisme lain, sedangkan saprotrof adalah
pemakan sampah atau sisa bahan lain.
2. Komponen Abiotik
a. Suhu
organisme tersebut menghadapi masalah keseimbangan udara jika tekanan osmosis udara
intraselulernya tidak sesuai dengan tekanan osmosis disekitarnya.
c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari memberikan energi yang menggerakan hampir seluruh
d. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada orang dengan cara meningkatkan panas
persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi satu penyebab
timbulnya pola mengelompokkan pada area tertentu yang acak (Patchiness) pada
ekosistem terestrial yang sering kita lihat. Pada ekosisitem akuatik, komposisi substrat
dapat mempenggaruhi faktor kimiawi di udara, yang selanjutnya akan mempengaruhi
tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik.