Anda di halaman 1dari 9

EKOSISTEM WADUK

Dosen Pengajar: Eddiwan

Disusun Oleh:
Fauzan Azmi (2004125779)
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Ekosistem
Waduk” dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu kita curahan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirasi terbesar dalam segala keteladanannya.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis meyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memeberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Pekanbaru,20, April 2021


DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................I
KATAPENGANTAR........................................................................................II
DAFTARISI......................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B.Rumusan Masalah...................................................................................1
C.Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................2
A.Pengertian Ekosistem Waduk.................................................................2
B.Karakteristik Perairan Waduk.................................................................3
C.Pengelompokkan Waduk berdasarkan Primernya...................................3
D.Fitoplankton............................................................................................4

BAB III PENUTUP...........................................................................5


A.Kesimpulan.............................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Waduk adalah ekosistem perairan buatan yang dibuat dengan cara membendung beberapa
aliran sungai. Waduk dapat bermanfaat untuk berbagai keperluan seperti pembangkit listrik,
penampungan air, sumber irigasi, budidaya perikanan, pariwisata dan transportasi laut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Ekosistem waduk?
2. Apa saja karakteristik perairan waduk?
3. Apa saja pengelompokkan waduk berdasarkan primernya?
4. Bagaimana kondisi fitoplankton di perairan waduk?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan antara lain untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian ekosistem waduk
2. Untuk mengetahui karakteristik perairan yang ada di waduk
3. Untuk mengetahui pengelompokkan waduk berdasarkan primernya
4. Untuk mengetahui kondisi fitoplankton yang ada di perairan waduk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ekosistem Air Waduk
Waduk adalah salah satu sumberdaya perairan yang dibentuk dengan cara membendung
atau menghambat aliran sungai pada bagian hilirnya sehingga akan mengakibatkan terjadinya
perubahan ekosistem perairan mengalir (lotik) menjadi perairan tergenang (lentik). Waduk dapat
dibangun di dataran rendah maupun dataran tinggi. Beberapa waduk dapat dibangun di
sepanjang sebuah aliran sungai.
Waduk merupakan salah satu contoh perairan tawar buatan yang dibuat dengan cara
membendung sungai tertentu dengan berbagai tujuan yaitu sebgai pencegah banjir, pembangkit
tenaga listrik, pensuplai air bagi kebutuan irigasi pertanian, untuk kegiatan perikanan baik
perikanan tangkap maupun budidaya keramba, dan bahkan ada untuk kegiatan pariwisata.
Selain itu kemungkinan pemanfaatan waduk untuk kegiatan perikanan cukup besar,
mengingat potensi yang ada dan masih kecilnya kontribusi waduk terhadp produksi total
perikanan. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai kedalaman dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut waduk atau atau biasa disebut danau buatan tersebut dibagi menjadi
empat daerah sebagai berikut:
a. Daerah litorial
Daerah litorial merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.
Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air berakar dan
daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam
termasuk jenis-jenis alga yang melekat, berbagai siput dan remis, serangga, ikan, amfibi,
reptilian, dan beberapa mamalia yang sering mencari makanan.
b. Daerah limnetik
Daerah limnetik merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepid dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai berbagai fitoplankton, termasuk
ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang tergolong ROtifera dan udang-udangan
kecil memangsa fitoplankton.
c. Daerah profundal
Daerah profundal merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan
organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi zat organik
yang jatuh dari daerah limnetic. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati. Menurut Campbell dkk (2004), zona bentik terbuat dari pasir dan sedimen
organik dan anorganik zona bentik ditempati oleh komunitas organisme yang secara kolektif
disebut bentos.

2.2 Karakteristik Perairan Waduk


Karakteristik perairan waduk tercermin dari :
a. Morfometrik perairan (bentuknya mengikuti garis konturelevasi tofografi daerah yang
digenangi air),
b. Hydrodinamik perairan (menentukan lama waktu penggenangan air, beban masukan massa air,
stabilitas massa air di zona lakustreen),
c. Kesuburan perairan (ditentukan oleh perubahan dinaik unsur hara sehubungan dengan massa
masuk dan massa sedimentasi,
d. Produktifitas biomassa algae,
e. Karakter polus,
f. Perubahan potensi sumberdaya (menentukan karakteristik sumberdaya perairan waduk yang
dapat dieksploitasi bagi kesejahteraan masyarakat),
g. Penebaran jenis-jenis biota baru (perlu penajian yang cermat agar tidak berdampak menekan
pertumbuhan dan perkembangan biota local), dan
h. Suksesi (perubahan suksesi berkonsekuensi lanjut terhadap perubahan tropodinamik
keseluruhan biota air, bila tidak dicermati menimbulkan suatu penurunan potensi sumberdaya).

2.3 Pengelompokkan Waduk Berdasarkan primernya


a. Perairan Oligotrofik (kurang subur)
- Umumnya sangat dalam, produktivitas primer 0-200mg C/m3/hari
- Kandungan Ca dan Mg kurang dari5mg/l
- Jumlah fitoplankton kurang dari 200 ind/l
b. Perairan Mesotrofik (agak subur)
- Umumnya dangkal, produktivitas primer 200-750mg C/m3/hari
- Kandungan Ca dan Mg 5-22mg/l
- Jumlah fitoplankton 2.000-15.000 ind/l
c. Perariran Eutrofik (sangat subur)
- Umumnya relatif dangkal, produktifitas primer lebih besar dari 750 mg C/m3/hari
- Kandungan Ca dan Mg lebih besar dari 22 mg/l
- Jumlah fitoplankton lebih besar dari 15.000 ind/l

2.4 Fitoplankton
Plankton yang merupakan tumbuhan mikroskopis disebut fitoplankton. Fitoplankton
sebagian besar merupakan organisme autotropik dan menjadi produsen primer dari bahan
organic pada habitat akuatik. Komponen lain dari plankton adalah binatang heterotropik yang
disebut zooplankton. Sehingga fitoplankton merupakan base line dari jaring-jaring makanan pada
lingkungan perairan.
Fitoplankton terdiri dari kumpulan tanaman mikro yang hamper tidak mempunyai
kemampuan melawan gerakan air. Beberapan fitoplankton dapat menggunakan flagel, cilia dan
lendir untuk gerakannya, tetapi sebagian besar melayang bebas di perairan.
Semua plankton dari fitoplankton mempunyai warna dan sebagian besar berwarna hijau,
karena adanya semacam klorifil. Biarpun fitoplankton merupakan flora yang pertama, tetapi
sudah mempunyai macam-macam pigmen yang lengkap dan banyak nama-nama golongan alga
yang diberi nama latin atas dasar warnanya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Waduk adalah sebuah perairan yang berhenti atau meggenang yang terjadi akibat
perbuatan manusia, dimana air tersebut akan disimpan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar. Ekosistem waduk memiliki system terbuka, maksudnya adalah pengaruh luar tidak dapat
diatur dan dikontrol, maka dari itu perairan ini mempunyai daerah litorial, limnetik,profundal,
dan bentik

Anda mungkin juga menyukai