OLEH
Leonardo Natamulana
21020006
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
kasih karunia-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
tentang “Kualitas Perairan Air Tawar” dengan tepat waktu.
Tak lupa juga berterima kasih kepada Bapak Herman Sarumaha, S.Pi,M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah ekologi perairan yang memberikan saya
pembelajaran bimbingan dan arahan dalam matakuliah ini dan penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari mungkin makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun
saya dalam mengembangkan penulisan makalah kedepannya.
Leonardo Natamulana
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
II PEMBAHASAN................................................................................... 3
III PENUTUP........................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2. Saran............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 9
1
I PENDAHULUAN
adalah hewan dan tumbuhan yang hidup pada endapan. Bentos dapat sessil
(melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
II PEMBAHASAN
baku mutu air. Baku mutu air dibedakan menjadi 2 jenis dimana dapat
menentukan tindakan pengendalian yang berbeda Effendi (2003):
- Baku mutu badan air: untuk kadar air sesuai dengan peruntukannya dalam
upaya pengendalian pencemaran.
- Baku mutu limbah cair: untuk membatasi beban limbah dari sumber
pencemar.
Menurut Effendi (2003), karakteristik limbah cair sangat dipengaruhi oleh
sifat substansinya yang terbagi menjadi 2 golongan berdasarkan sifatnya:
- Sifat konservatif: substansi yang relatif tidak berubah di alam, mis: logam
berat, pestisida yang waktu tinggal di alam sangat lama.
- Sifat non konservatif: substansi yang dapat berubah di alam, mis:
bahanbahan organik yang mudah terurai, nitrogen dll.
Parameter-parameter kualitas air sungai dapat berubah berdasarkan kondisi
alami maupun adanya aktivitas antropogenik. Aktivitas antropogenik yang
mempengaruhi kualitas air sungai berasal dari perubahan pola pemanfaatan lahan,
kegiatan pertanian, permukiman serta industri. Kegiatan pertanian dan
permukiman pada dasarnya merubah bentang alam melalui pengolahan tanah,
sehingga akan mempengaruhi kualitas air sungai (Asdak, 2010).
yang mengisi cekungan itu, tetapi danau setiap saat dapat terisi oleh endapan
sehingga menjadi tanah kering. Sebaliknya, sungai terjadi karena airnya sudah ada
sehingga air itulah yang membentuk dan menyebabkan tetap adanya saluran
selama masih terdapat air yang mengisinya (Ewusie, 1990)
2. Perairan menggenang (Lentik)
Perairan menggenang dibedakan menjadi perairan alamiah dan perairan
buatan. Berdasarkan proses terbentuknya perairan alamiah dibedakan menjadi
perairan yang terbentuk karena aktivitas tektonik dan aktivitas vulkanik. Beberapa
contoh perairan lentik yang alamiah antara lain adalah danau, rawa, situ dan
telaga, sedangkan perairan buatan antara lain adalah waduk.
4. Zona Sublitoral
Merupakan daerah peralihan antara zona litoral dan zona profundal.
Sebagai daerah peralihan zona ini banyak dihuni oleh banyak jenis organisme
bentik dan juga organisme temporal yang datang untuk mencari makan.
2.4. Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
2. Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi
oleh cuaca juga iklim.
3. Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah
jenis ganggang.
4. Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami
fase adaptasi.
5. Kadar garam (salinitas) sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika
dibandingkan kadar garam pada protoplasma organisme air (cairan sel
makhluk hidup).
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ekosistem memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu tidak mencolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji
3.2. Saran
Air merupakan sumberdaya alam yang memenuhi kebutuhan hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta mahkluk hidup lainnya..
10
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta
Yuliastuti, 2011. Kualitas air dan sifat serta kandungan di dalam air.