Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN KUALITAS AIR

OKA REGINA

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2024
“KARBONDIOKSIDA”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


dalam Menyelasaikan Mata Kuliah
Manajemen Kualitas Air

OKA REGINA
O 271 22 162

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2024
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Karbondioksida
Nama : Oka Regina
Stambuk : O 271 22 162
Kelas : Akua 3
Kelompok :1
Program Studi : Budidaya Perairan
Fakultas : Peternakan dan Perikanan
Palu, Maret 2024

Mengetahui

Koordinator Praktikum Asisten Praktikum


Manajemen Kualitas Air Manajemen Kualitas Air

Lily Dwiyanti Maykel Kristian


O 271 20 004 O 271 21 029

Menyetujui,

Koordinator Mata Kuliah


Manajemen Kualitas Air

Rusaini, S.Pi.,M.Sc.,Ph.D
NIP: 196906271999031001
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-

Nya sehingga Laporan Praktikum Manajemen Kualitas Air dapat disusun dan

diselesaikan dengan baik.Shalawat serta salam tak lupa kita hanturkan kepada

nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa manusia dari alam gelap gulita

menuju alam yang terang benderang yaitu islam. Penulis mengucapkan

terimakasih kepada ibu Dr. Ir. Irawati Mei Widiastuti, M.Si. selaku koordinator

program studi akuakultur yang telah memberikan arahan dan masukan khususnya

dosen program studi akuakultur. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. BapakRusaini, S.Pi., M.Sc., Ph.D penanggung jawab mata kuliah Manajemen

Kualitas Air atas arahan dan masukannya penulis bisa menyelesaikan laporan

praktek Manajemen Kualitas Air.

2. Asisten-asisten praktikum yang telah membantu penulis dan memberikan

masukan dengan segala upaya untuk kesempurnaan pembuatan laporan.

3. Teman-teman akuakultur dan semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian laporan kali ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Namun harapan

saya, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Palu, Maret 2024

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan.........................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Karbondioksida..................................................................3
2.2 Peran Karbondioksida Di Perairan.......................................................4
2.3 Hubungan Karbondioksida dengen Parameter Lainnya.......................5

BAB 3.METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu Dan Tempat.............................................................................7
3.2 Alat Dan Bahan...................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja........................................................................ 7
3.4 Analisa Data .................................................................. ........8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil....................................................................................................9
4.2 Pembahasan ....................……………………………………… 10

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan……………………………………………………….....11
5.2 Saran…………………………………………………………..……11

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
3.1 Alat yang digunakan........................................................................................... 7
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuakultur (dari bahasa Inggris aquaculture) diterjemahkan secara bebas

menjadi Budidaya perairan atau budidaya perikanan atau perikanan budidaya,

mengandung arti Upaya manusia meningkatkan produktivitas perairan melalui

kegiatan memproduksi biota Air dalam wadah terkontrol untuk tujuan

mendapatkan keuntunan. Biota air yang Diproduksi terdiri dari kelompok ikan,

udang, kerang (moluska), Teripang (ekinodermata) dan tanaman air (alga,

makrofita), dan semuanya disebut sebagai Ikan dalam arti luas, baik untuk

dikonsumsi (ikan konsumsi), bahan baku industri Maupun ikan hias. Berdasarkan

kepada habitat biota air atau sumber air yang digunakan Dikenal perikanan

budidaya air tawar (danau, waduk, situ, sungai saluran irigasi, rawa air Tawar,

mata air), budidaya air payau (muara sungai, perairan pantai, rawa air payau,

paluh) dan budidaya laut atau marikultur (Efendi, 2019).

Kualitas air tidak terbatas pada karekteristik air, Tetapi lebih dinamis yang

merupakan hasil dari proses faktor-faktor lingkungan dan proses biologi. Oleh

karena itu untuk menghasilkan kualitas air yang baik maka perlu ada kegiatan

monitoring yang rutin. Kebutuhan kualitas air tiap sepesis berbeda bahkan setiap

tahap perubahan dalam satu siklus hidup dalam satu sepesis. Sehingga kondisi air

media harus diuji lebih dahulu sebelum membuat keputusan dan mengambil

tindakan selanjutnya. Oleh karena itu setiap pembudidayaan harus memahami

halhal penting yang perlu mendapat perhatian ketika akan dan sedang melakukan

budidaya.(Sipriana.S.dkk,2013).
Salah satu parameter kimia yang ada di perairan yaitu gas karbondioksida

(CO2) yang di pengaruhi oleh kualitas air (Syarifa, 2018).Karbondioksida adalah

senyawa kimia yang terbentuk dari 1ato karbon dan 2 atom oksigen (CO 2), mudah

larut dalam air, tidak berbau dan tidak berrwarna (Tjuju, 1988). Karbondioksida

(CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK) yang diyakini memberi andil

yang paling besar terhadap peningkatan rata-rata suhu udara di dunia (Ahmad,

2007). Karbondioksida sebagai salah satu unsur utama dalam fotosintesis yang di

butuhkan oleh fitoplankton dan juga tumbuhan air. Keberadaan karbondioksida

diperairan dibutuhkan oleh tumbuhan baik yang besar maupun yang kecil untuk

proses fotosintesis (Syarifa, 2018).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum mengenai karbondioksida (Co2) yaitu agar para peserta

praktikum dapat memahami dan mengetahui jumlah kadar karbondioksida yang

baik dalam suatu perairan dengan melakukan penitrasi bahan-bahan kimia.

Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar para peserta praktikum dapat mengetahui

jumlah kadar karbondioksida (Co2) yang baik dalam suatu perairan


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbondioksida

Karbondioksida merupakan unsur utama dalam proses fotosintesis yang

dibutuhkan oleh fitoplankton dan tumbuhan air (Sahabuddin dkk., 2014).

Karbondioksida sebagai salah satu unsur utama dalam fotosintesis yang di

butuhkan oleh fitoplankton dan juga tumbuhan air. Keberadaan karbondioksida

diperairan dibutuhkan oleh tumbuhan baik yang besar maupun yang kecil untuk

proses fotosintesis (Syarifa, 2018). Menurut Prasetyawan dkk.(2017) kadar

karbondioksida merupakan hasil dari proses respirasi. Karbondioksida bebas

dilepaskan dan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang kemudian

direduksi menjadi bikarbonat dan karbonat menjadikan pH menjadi rendah.

2.2 Peran Karbondioksida Diperairan

Keberadaan karbondioksida diperairan sangat dibutukan oleh tumbuhan

baik yang besar maupun yang kecil untuk proses fotosintesis. CO2 juga terbentuk

dalam air karena proses dekomposisi (oksidasi) zat organik oleh mikroorganisme.

Karbondioksida (CO2) mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan

organisme air. Senyawa tersebut dapat membantu dalam proses dekomposisi atau

perombakan bahan organik oleh bakteri. Karbondioksida juga berperan penting

dalam proses produksi gula dan tepung pada tumbuh-tumbuhan. Gas

karbondioksida sangat dibutuhkan oleh semua tumbuhan berwarna hijau (Tjuju,

1988).
2.3 Hubungan Karbondioksida dengan Parameter Lainnya

Kelarutan CO2 didalam air sangat tergantung pada suhu perairan. Kenaikan

temperatur atau suhu menyebabkan gas CO2 keluar dari air, sehingga kadar CO2

semakin rendah. Karbondioksida sangat mudah larut didalam air dingin.(Tjuju,

1988).

Dalam air laut, CO2yang terlarut akan bereaksi dengan kalsium membentuk

CaCO3. Garam karbonat yang terbentuk ini merupakan komponen penyangga yang

penting untuk mencegah perubahan pH air laut, di samping berfungsi sebagai

faktor pengontrol pengendapat dan kelarutan kalsium (poli,meta) fosfat. Tinggi

rendahnya kadar CO2bebas akan mempengaruhi kandungan Ca, akan

mempengaruhi kadar orto-fosfat dalam suatu perairan. (Tjuju, 1988).

Menurut Harvey (1974), apabila CO2 dikeluar dari air laut, misalnya dalam

proses fotosintesis tanaman atau dengan memasukan udara bebas kedalamnya

maka derajat keasaman (pH) akan bertambah, tekanan partial berkurang dan ion

bikarbonat akan berubah menjadi ion karbonat.

Karbondioksida yang berasal dari atmosfir dapat larut dalam air laut sebagai hasil

interaksi terhadap permukaan air laut. Proses pelarutan CO 2 dalam air laut ini

semakin mudah dengan adanya gelombang atau turbulensi (Tjuju, 1988).


BAB 3 METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Manajemen Kualitas Air tentang karbondioksida dilaksanakan

pada hari Rabu Tanggal 28 Februari 2024, pada pukul 15.00 Wita sampai dengan

selesai, bertempat di Laboratorium Kualitas air dan Biologi Akuatik, Fakultas

Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

3.2 Alat dan Bahan

Tabel 3-1. Alatyang digunakan


Alat dan Bahan Kegunaan
1. Labu Erlenmeyer Wadah peniter
2. Labu Semprot Untuk mensterilkan
3. Buret Untuk Mengambil larutan dengan
vol. Banyak
Untuk Mengambil larutan dengan
4. Pipet Tetes vol. Sedikit
Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu air sampel, indikator PP. Na2CO3

dan HCL

3.3 Prosedur Kerja

1. Memasukkan 25 ml air kedalam labu erlenmeyer


2. Meneteskan 0,25 ml indikator pp, kemudian di aduk
3. Bila penambahan indikator PP menghasilkan warna bening, maka di titrasi
dengan Na2CO3 hingga berwarna pink.
4. Bila penambahan indikator PP menghasilkan warna pink, maka di titrasi
dengan HCL hingga berwarna bening.

3.4 Analisis Data

mg 1000
CO 2 bebas= × p × 0 ,5
L V

Ket.
1000 = mL per liter air
0,5 = jumlah mg/L CO2 setara 0,045 N Na2CO3
V = Volume air sampel yang di titrasi
p = Volume titran yang digunakan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, perlakuan 1 pada air budidaya ikan

patin kadar karbondioksida yang didaptkan yaitu 18 mg/l dan perlakuan ke-2 16

mg/l, dengan masing-masing volume larutan peniter yang digunakan yaitu 0,9 ml

dan 0,8 ml. Sedangkan pada air tanah perlakuan 3 kadar karbondioksida yang

didaptkan yaitu 10 mg/l dan perlakuan ke- 4 12 mg/l, dengan masing-masing

volume peniter yang digunakan yaitu 0,5 ml dan 0,6 ml.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh, kadar karbondioksida dengan air sampel

yang berbeda pada masing-masing perlakuan memiliki kadar karbodioksida yang

cukup. Perairan air tawar alami hampir tidak pernah memiliki pH > 9 sehingga

tidak ditemukan karbon dalam bentuk karbonat. Pada air tanah, kadar

karbondiokdioksida biasanya sekitar 10mg/l karena sifat air tanah cenderung

alkalis. Perairan yang memiliki kadar sodium tinggi mengandung karbonat sekitar

50mg/l. Perairan tawar air yang memiliki pH 7-8 biasanya mengandung ion

karbonat <500mg/l dan hampir tidak pernah kurang dari 25mg/l. ion ini

mendominasi sekitar 60-90% bentuk karbon anorganik total diperairan. Kadar

karbon dioksida sebesar 5-10 mg/l di dalam air masih dapat di toleraleransi oleh

hewan air asalkan kadar oksigen nya cukup tinggi. Akan tetapi kadar

karbondioksida 50-100 mg/l dapat mematikan ikan dan udang dalam waktu lama,

sedangkan kadar karbon dioksida 100-200 mg/l75,92mg/l (Yumame dkk., 2013).


karbondioksida dalam air yang bertambah akan menekan aktivitas pernapasan

ikan dan menghambat pengikatan oksigen oleh hemoglobin sehingga dapat

membuat ikan menjadi stress. Kandungan karbondioksida didalam air untuk

pembesaran ikan nila sebaiknya kurang dari 15mg/liter (Arifin 2016).


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdsarkan praktikum yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kadar karbondioksida pada air budidaya dan air tanah cukup tinggi, dimana kadar

karbondioksida yang diperoleh yaitu 43 mg/l, 28 mg/l, 70 mg/l dan 43 mg/l.

Konsentrasi tersebut cukup berbahaya bagi organisme yang dibudidayakan.

5.2 Saran

Praktikum selanjutnya perlu berhati-hati dalam proses titrasi agar hasil

yang diperoleh tepat.


DAFTAR PUSTAKA

Asis,A., M. Sugiharto dan M. Ghofur. 2017. Pertumbuhan Ikan Patin Siam


(Pangasianodon hypopthalmus) pada Pemeliharaan Sistem Akuaponik
dengan Kepadatan yang Berbeda. Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau.
Vol.2(2):51-57.
Arifin, M.Y. 2016 Perumbuhan dan Survival Rate Ikan Nila (Oreochromis sp.)
Strain Merah dan Strain Hitam yang Dipelihara pada Media Bersalinitas.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari.Vol.16(1):159-166.
Yumame, R.Y., Robert, Rompas dan N.P,L. Pangamenan. 2013. Kelayakan
Kualitas Air Kolam di Lokasi Parawisata Embung Klamalau Kabupaten
Sorong Provinsi Papua Barat. Budidaya Perairan. Vol.1(3):56-62.
Effendi I. 2019. Pengembangan Akuakultur pada lahan suboptimal menuju
agromaritin 4.0. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal.
Palembang.
Haris, R.B.K. dan I.A. Yusanti. 2018. Studi Parameter Fisika Kimia Air untuk
Keramba Jaring Apung Di Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten
Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu
Perikanan dan Budidaya Perairan. Vol.13(2):57-62.
Idrus S.W.A. 2018. Analisis Karbon Dioksida Di Sungai Ampean Lombok. J.
Pijar MIPA. Vol.13(2):167-170.
Pramleonita, M., N. Yuliani, R. Arizal dan S.E. Wardoyo. 2018. Parameter Fisika
dan Kimia Air Kolam Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus). Jurnal
Sains Natural Universitas Nusa Bangsa. Vol.8(1):24-34.
Prasetyawan, I.B., L. Maslukah dan A. Rifai. 2017. Pengukuran Sistem Karbon
Dioksida (CO2) sebagai Data Dasar Penentuan Fluks Karbon Di Perairan
Jepara. Buletin Oseanografi Marina. Vol. 6(1): 9-16.
Sahabuddin, A. Kheriyah dan A. Chadijah. 2014. Pengaruh Peningkatan
Konsentrasi Karbondioksida (CO2) terhadap Pertumbuhan Populasi dan
Performnsi Fitoplankton Adopsi (Emiliana Huxleyi sp) Skala
Laboratorium. Jurnal Ilmu Perikanan. Vol.3(2):309-319.
Sumantriyadi, E. Wildayana dan M. Syaifudin. 2017. Analisi Pembesaran Ikan
Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) terhadap Kualitas Air Sungai
Komering Di Kecamatan Sirah Pulau Padang. Jurnal Perikanan dan
Budidaya Perairan. Vol.12(2):58-61.

Anda mungkin juga menyukai