Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGENDALIAN PENCEMARAN PERAIRAN

“PEGENDALIAN PENCEMARAN PERAIRAN DI WADUK”

OLEH:

AL ARIF FEBRIAN 2104112056

ERYENI SIMORANGKIR 2104112053

HAIFA MUTHI 2104112056

TASYA RABANA WALIA 2104112058

USWATUN HASANAH 2104112059

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesikan
makalah Pengolahan Pencemaran Perairan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pengampuh mata kuliah Pengolahan Pencemaran Perairan yang telah memberikan
materi dan arahan berupa nasihat dalm penyelesaian makalah tentang
“Pengendalian Pencemaran Perairan Di Waduk”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di
dalamnya. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. . Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Pekanbaru , 12 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Tujuan dan Manfaat.............................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................
2.1. Pengertian Waduk..............................................................................................................
2.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran waduk...........................................................................
2.3. Akibat dan Dampak Pencemaran waduk............................................................................
2.2 Penanggulangan Pencemaran Air waduk.............................................................................
BAB.III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................................
Saran.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Waduk keberadaannya sangat penting bagi masyarakat sekitar, oleh sebab
itu dibutuhkan perhatian lebih dalam menyelamatkan Waduk dari pencemaran.
Oleh karena itu penetapan kebijakan yang mempertimbangkan ekuitas, efisiensi,
dan keberlanjutan menjadi target utama dalam pengendalian pencemaran Waduk
(Nikoo et al., 2013)
Pencemaran yang terjadi di Waduk apabila tidak dilakukan upaya
pencegahan dan pengendalian yang terpadu maka dapat mengakibatkan
pencemaran dan sedimentasi secara terus menerus yang dapat mengganggu fungsi
utama waduk. Pencemaran air waduk berasaldari berbagai sumber dan bersifat
dinamis dan berlangsung dalam waktu yang lama
(Maharani et al., 2008).
Waduk mempunyai karakteristik yang berbeda dengan badan air lainnya.
Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang
mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik yang
dapat menyuburkan perairan waduk. Pada awal terjadinya inundasi (pengisian
air), terjadi dekomposisi bahan organik berlebihan yang berasal dari perlakuan
sebelum terjadi inundasi.  (Wiadnya, et al., 1993 dalam Rahmawati, 2002).
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pencemaran waduk sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Waduk
2. mengetahui penyebab terjadinya pencemaran
3. mengetahui akibat atau dampak pencemaran waduk
4. mengetahui cara menanggulangi pencemaran waduk

Manfaat dari pencemaran sungai bagian tengah sebagai berikut:


1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari waduk
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran
3. Mahasiswa mampu menanggulangi pencemaran waduk

1.3 Rumusan Masalah


Dalam pembuatan makalah waduk penulis memberikan batasan masalah
antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan waduk ?
2. Apa akibat atau dampak pencemaran bagi waduk?
3. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran waduk?
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Waduk


Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah
yang digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan air / musim
penghujan sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering. Sumber air
waduk terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air hujan
langsung.
Waduk juga merupakan salah satu sumber air tawar yang menunjang
kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia.
Ketersediaan sumberdaya air, sangat mendasar untuk menunjang pengembangan
ekonomi wilayah.
Karakteristik lain dari waduk sebagai perairan menggenang  adalah
memiliki variasi temperatur atau suhu yang rendah, kadar garam atau salinitas
rendah, penetrasi dari cahaya matahari kurang jika dibandingkan dengan jenis
perairan menggenang yang lain, terpengaruh oleh iklim dan cuaca alam sekitar,
arusnya stagnan (hampir tidak ada arus) sehingga menyebabkan kadar oksigen
yang terlarut tidak terlalu besar.
2.2. Penyebab Terjadinya Pencemaran air waduk
Sumber pencemaran air berdasarkan karakteristik limbah yang dihasilkan
dapat dibedakan menjadi sumber limbah domestik dan sumber limbah non-
domestik. Sumber limbah domestik umumnya berasal dari daerah pemukiman
penduduk dan sumber limbah non domestik berasal dari kegiatan seperti industri,
pertanian dan peternakan, perikanan, pertambangan atau kegiatan yang bukan
berasal dari wilayah pemukiman.
Penyebab waduk dapat tercemar antara lain tercemar berat oleh limbah
anorganik dan organik yang berturut-turut berasal dari limbah industri dan,
pemukiman . Pencemaran juga bisa berasal dari dalam (internal sources) dan luar
(external source) waduk.
Pencemaran yang berasal dari dalam waduk salah satunya adalah kegiatan
budidaya ikan dalam keramba jaring apung (KJA), sementara yang berasal dari
luar antara lain beban dari pemanfaatan daerah tangkapan air yang masuk melalui
aliran sungai yang bermuara di Waduk.
2.3. Akibat dan Dampak Pencemaran air waduk
Kondisi tercemarnya air waduk tersebut berpengaruh pada kondisi ekonomi
masyarakat.
Pencemaran sungai bagian tengah memiliki beberapa dampak yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran kehidupan dalam air yang terganggu
dengan  mematikan hewan dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena oksigen yang
terlarut dalam air  akan habis dipakai untuk dekomposisi aerobik dari zat-zat
organik yang banyak terkandung dalam air buangan.

Pencemaran yang terus – menerus terjadi dan tidak dicegah akan


menimbulkan beberapa hal, yaitu:

1. Dapat merusak Ekosistem waduk


2. Kerugian ekonomi penduduk setempat
3. Dapat Membuat sumber penyakit
4. Terganggunya organisme di dalam waduk
2.4 Penanggulangan Pencemaran Air Waduk 
Pengelolaan kesuburan dan pencemaran perairan Waduk perlu dilakukan
peningkatan persepsi dan kesadaran masyarakat di sekitar lokasi waduk. Efisiensi
pemberian pakan budidaya ikan dan jenis pakan yang rendah phospor dan
pengolahan lahan berorientsai konservasi lingkungan.Sedangkan penanggulangan
secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya,
misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu
yang dapat mengurangi pencemaran.
Lemahnya faktor internal dan banyaknya ancaman dari faktor eksternal,
maka rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan. Strategi ini
dilakukan sambil terus berupaya membenahi diri. Upaya perbaikan dilakukan
dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat berdasarkan analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki. Untuk menentukan
upaya/strategi kebijakan pengendalian pencemaran yang baru dan efektif.
Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran, Penetapan daya tampung
beban pencemaran merupakan strategi pengendalian pencemaran air waduk
dengan menggunakan pendekatan kualitas air. Hal ini bertujuan untuk
mengendalikan zat pencemar yang masuk ke dalam sumber air.
Pemantauan kualitas air dilakukan bertujuan untuk menentukan status dari
kualitas air suatu waduk, merupakan dasar untuk evaluasi terhadap pengaruh
lingkungan sekitar daerah pengaliran waduk bersangkutan, memberi masukan
bagi pengambil keputusan dan merupakan peringatan dalam terjadinya kasus
pencemaran. Selain itu, pemantauan kualitas air berfungsi untuk memberikan
informasi faktual tentang kondisi (status) kualitas air masa sekarang,
kecenderungan masa lalu dan prediksi perubahan lingkungan masa depan.
BAB.III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sumber cemaran Waduk secara keseluruhan berupa limbah rumah tangga,
sisa-sisa pupuk pertanian, pakan ternak dan ikan yang mati. Beban pencemaran
Waduk Batujai yang terbesar ditunjukkan oleh parameter fisika yaitu padatan
tersuspensi (TSS) sebesar dan parameter COD (Chemical Oxygen Demand).
Strategi pengendalian pencemaran air di Waduk dapat dilakukan dengan
meningkatkan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air, meningkatkan
pengelolaan limbah, menetapkan daya tampung beban pencemaran, meningkatkan
pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah, meningkatkan
pengawasan terhadap pembuangan air limbah dan meningkatkan pemantauan
kualitas air waduk.
Saran
Karena waduk merupakan sumberdaya alam yang sangat penting, jadi
sebagai mahluk Tuhan yang paling mulia sebaiknya kita tidak mencemari segala
sesuatu yang berhubungan dengan perairan. Agar waduk dapat bermanfaat secara
berkelanjutan sesuai dengan peruntukannya.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air. 2003. Jakarta.

Maharani, A. Ciptomulyono U, Santosa B. (2008). “Pengembangan Model


Optimasi Manajemen Pengelolaan Kualitas Air Kali Surabaya dengan
Interval Fuzzy Linier Programming (IFLP)”. Prosiding Seminar Nasional
Manajemen Teknologi VIII Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya. Surabaya, 2 Agustus 2008.

Mitsch, W. J. & Gosselink, J. G. (1993). Wetlands Second Edition. New York:


Van Nostrand Reinhold.

Nikoo, M.R., Kerachian, R., Karimi, A. & Azadnia, A.A. (2013). “Optimal Water
and Waste-Load Allocations in Rivers Using a Fuzzy Transformation
Technique: a Case Study”. Environ Monit Assess (2013) 185:2483-2502.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang


Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 2001.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai