MAKALAH
Oleh :
Alfonsina A. A. Torimtubun
115061100111027
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pencemaran Air..........................................................................................3
2.2 Telaah Kualitas Air Sungai......................................................................................3
2.2.1 Alkalinitas......................................................................................................3
2.2.2 Asiditas...........................................................................................................4
2.2.3 Pembentukan Kompleks.................................................................................4
2.3 Bahan Pencemar Air Sungai... .................................................................................4
2.3.1 Bahan Pencemar Anorganik...........................................................................5
2.3.2 Bahan Pencemar Organik...............................................................................6
BAB III. PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Penyebab Pencemaran Air Sungai di Indonesia.......................................................8
3.2 Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia.......................................................10
3.3 Cara Mencegah Pencemaran Air Sungai di Indonesia...........................................11
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................13
4.2 Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pencemaran air secara umum?
2. Bagaimana menelaah kualitas air sungai?
3. Apa saja bahan pencemar air sungai?
4. Apa saja penyebab pencemaran air sungai di Indonesia?
5. Apa dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran air sungai di Indonesia?
6. Bagaimana cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Alkalinitas
Merupakan kapasitas air untuk menerima protein. Alkalinitas penting dalam
perlakuan air seperti pada proses pengolahan air limbah industri atau domestik. Dengan
mengetahui alkalinitas, dapat dihitung jumlah bahan kimia yang harus ditambahkan
dalam pengolahan air limbah. Air yang sangat alkali atau bersifat basa mempunyai pH
6
tinggi dan umumnya mengandung padatan terlarut yang tinggi. Alkalinitas memegang
peranan penting dalam penentuan air untuk mendukung pertumbuhan ganggang dan
kehidupan perairan lainnya. Pada umumnya, komponen utama yang memegang peranan
dalam menentukan alkalinitas perairan adalah ion karbonat, ion bikarbonat dan ion
hidroksil. Karena alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan asam, sehingga
penambahan alkalinitas lebih banyak dibutuhkan untuk mencegah air tidak menjadi
asam. Air dengan alkalinitas tinggi mempunyai konsentrasi karbon organik yang tinggi.
Dalam media dengan pH rendah, ion hidrogen dalam air mengurangi alkalinitas.
2.2.2 Asiditas
Asiditas adalah kapasitas air untuk menetralkan ion OH- atau basa. Penyebab
asiditas adalah asam-asam lemah, protein dan ion-ion logam yang bersifat asam,
terutama Fe3+. Penentuan asiditas lebih sukar dari alkalinitas karena adanya gas CO2 dan
H2S yang keduanya mudah menguap dan mudah hilang dari sampel yang diukur. Pada
pengolahan air limbah, penentuan asiditas menjadi penting untuk memperhitungkan
jumlah kapur atau zat-zat lain yang harus ditambahkan dalam proses penentuan kadar
asiditas dalam air limbah.
7
2.3.1 Bahan Pencemar Anorganik
Unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya dari unsur-unsur zat
pencemar. Seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Logam-logam ini
mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang sehingga dapat menyerang ikatan-
ikatan belerang dalam enzim sehingga enzim yang diserang menjadi tidak berfungsi.
Unsur metaloid, yaitu Arsen (As), Selenium (Se), dan Antimon (Sb) juga merupakan zat
pencemar air yang berbahaya.
1) Arsen terdapat pada konsentrasi rata-rata 2-5 ppm dalam kerak bumi. Pembakaran
bahan bakar fosil terutama batu bara, mengeluarkan sejumlah warangan (As2O3) ke
lingkungan, di mana sebagian besar akan masuk ke perairan. Sumber utama dari arsen
adalah hasil akhir pertambangan logam yang terakumulasi sebagai limbah. Sama
seperti merkuri, oleh bakteri beberapa proses dapat terjadi pada arsen sehingga
terbentuk senyawa-senyawa metil yang sangat toksik.
H3AsO4 + 2 H+ + 2 e H3AsO3 + H2O
metil kobalamin
H3AsO3 CH3AsO (OH)2 (asam metil arsenit)
2) Kadmium dalam air berasal dari pembuangan limbah industri dan limbah
pertambangan. Kadmium digunakan dalam proses pelapisan logam. Keracunan
kadmium di Jepang disebut “hai-hai” dimana sungai Jitusu tercemar kadmium dari
kegiatan pertambangan. Lapisan permukaan air yang bersifat aerobik mengandung
kadmium terlarut dalam konsentrasi relatif tinggi terutama dalam bentuk ion CaCl+.
Di lapisan tengah perairan yang kondisinya anaerob, hanya mengandung sedikit
kadmium karena terjadi proses oleh mikroba yang mereduksi sulfat menjadi sulfida
kemudian mengendapkan CaCl+ menjadi CdS.
3) Timbal terdapat dalam air dengan biloks +II dan dikeluarkan oleh sejumlah industri
dan pertambangan. Daya racun timbal yang akut pada perairan alami menyebabkan
kerusakan pada ginjal, hati, otak bahkan kematian.
4) Merkuri masuk ke perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari
penggunaan unsur tersebut oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia, buangan
farmasi, limbah tambang emas. Toksisida merkuri secara tragis terjadi di Teluk
Minamata Jepang yang disebabkan mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi oleh
merkuri. Merkuri dengan konsentrasi tinggi terdapat pada jaringan ikan yang berasal
dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH3Hg+ dan (CH3)2Hg dan pada
bakteri anaerob di dalam sedimen.
8
5) Ammonia merupakan produk utama dari penguraian (pembusukan) limbah nitrogen.
Kehadiran senyawa nitrogen dalam bentuk amonia memberikan masalah terhadap
kualitas air.
6) Hidrogen Sulfida dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik yang
mengandung belerang oleh bakteri anaerob, dari hasil reduksi dengan kondisi anaerob
terhadap sulfat oleh mikroorganisme dan dari air panas bumi.
7) Karbon dioksida bebas, seringkali terdapat dalam air dalam konsentrasi tinggi
sehubungan terjadinya pembusukan bahan organik. CO2 digunakan untuk
‘melunakkan air’. Kandungan CO2 yang cukup tinggi, akan lebih bersifat korosif dan
akan membahayakan kehidupan biota akuatik
9
Alamiah terjadi dari reaksi
Cosmis
14
Karbon-14 5730 tahun N (n,p) 14C, thermal netron dari Cosmis
atau senjata nuklir yg bereaksi dengan N2.
40
Silikaon-32 300 tahun Ar (p,x) 32Si, pemecahan inti argon
atmosfir oleh proton dari cahaya Cosmis
0,0119% dari Kalium alam.
Kalium-40 1,4 x 109 tahun Difusi dari sedimen-sedimen, atmosfir
238
Plutonium-239 24.300 tahun U (n,y) 239Pu, Penangkapan netron oleh
uranium
10
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
11
karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan
bahkan manusia.
Dari uraian penyebab pencemaran air di atas, jenis bahan pencemar serta pengaruhnya
dapat diklasifikasikan seperti terlihat dalam tabel berikut :
Jenis Bahan Pencemar Pengaruhnya
Unsur – unsur renik Kesehatan, biota akuatik
Senyawa organ logam Transpor logam
Polutan anorganik Toksisitas, biota akuatik
Asbestas Kesehatan manusia
Hara-ganggang Eutrofikasi
Radionuklida Toksisitas
Asiditas, Alkalinitas, Salinitas tinggi Kualitas air, kehidupan akuatik
Zat pencemar organik renik Toksisitas
Pestisida Toksisitas, biota akuatik, satwa liar
PCB Kesehatan manusia
Karsinogen Penyebab kanker
Limbah minyak Satwa liar, estetik
Patogen Kesehatan
Detergen Introfikasi, estetik
Sedimen Kualitas air, estetik
Rasa, Bau dan Warna Estetik
12
3.2 Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia
Berbagai dampak yang disebabkan oleh pencemaran air sungai di Indonesia, yaitu :
1) Meracuni sumber air minum
Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh
melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa,
saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.Selain
itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit
kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.
13
e. Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi
keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi
sampah sehingga mengganggu kehidupan akuatik.
14
a. Mengolah limbah industri menjadi barang yang bermanfaat. Misalnya mengolah
limbah industri gula menjadi tetes (yang dapat digunakan sebagai pupuk) maupun
menjadi micin (yang dapat digunakan sebagai penguat rasa makanan).
b. Memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang tumbuh secara tidak
terkendali menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas
c. Melestarikan hutan. Yaitu dilakukan agar ketersediaan air yang disimpan oleh
tumbuh-tumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga sumber-sumber mata air
sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume air sungai tetap stabil.
Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang dapat
mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air sungai
5) Menyadarkan masyarakat
Yang paling penting dari pencegahan pencemaran air sungai di Indonesia adalah
menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya aliran sungai bagi
kehidupan. Karena dengan kesadaran itu masayarakat akan menjaga dan melestarikan
sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga mereka tidak akan membuang
bahan pencemaran ke dalam sungai dan sungai akan terjaga kelestariannya yang akan
membawa kesejahteraan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pencemaran air sungai merupakan masalah penting bagi masyarakat di Indonesia
karena sungai merupakan sumber air yang sangat penting fungsinya dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Pencemaran air sungai di Indonesia dapat terjadi karena terdapat
bahan pencemar (polutan) dalam badan air sungai dikarenakan oleh faktor manusia ataupun
alam. Kualitas dan kuantitas air sungai di Indonesia perlu ditelaah secara fisika, kimia
maupun biologi agar air sungai memenuhi standar baku mutu air sungai. Dampak jika terjadi
pencemaran air sungai antara lain meracuni sumber air minum, mengakibatkan penularan
penyakit dan merusak ekosistema air sungai. Maka, sungai harus dilindungi dan dijaga
kelestariannya, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sesuai fungsi dan manfaatnya.
4.2. Saran
Diharapkan bagi pihak pemerintah untuk lebih selalu memantau kualitas air sungai
agar tetap sesuai dengan peruntukannya. Dan lebih memperketat baku mutu tentang
penanganan buangan limbah industri yang semakin berkembang di daerah aliran sungai.
Bagi pihak masyarakat, diharapkan agar menjaga air sungai dengan kesadaran
masing-masing dengan tidak membuang sampah ke sungai agar tidak menyebabkan bencana
alam seperti banjir, penularan penyakit dan rusaknya ekosistem sungai.
16
DAFTAR PUSTAKA
Azwir. 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri Kelapa
Sawit PT. Peputra Masterindo di Kabupaten Kampar. Semarang : Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius
Husnul, Muhammad. 2004. Hidrosfer & Pencemaran Air. Bandung : Departemen Biologi
ITB
Putri, Dwi. 2011. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai Siak.
Riau : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Subagyo, Joko. 2002. Hukum Lingkungan, Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
17