MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Makalah Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Penulis:
DESI RATNA SARI SINAGA
NPM. 210911008
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pencemaran Air.
Makalah ini berisi mengenai konsep Pencemaran Air mulai dari pengertian sampai
kepadacara penanggulangan pencemaran air untuk pembaca dapat mengetahui lebih
dalam mengenai pencemaran air sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dosen Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar Universitas Santo Thomas
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman mahasiswa kelas karyawan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Santo Thomas Medan yang telah memberikan
dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam
penyelesaian makalah ini baik Orangtua, pasangan, dan lain-lain.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, namun diharapkan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan juga dunia pendidikan.
1
DAFTAR ISI
Cover .......................................................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
Bab II Pembahasan ................................................................................................. 6
A. Pengertian Pencemaran Air ........................................................................ 6
B. Penyebab Pencemaran Air .......................................................................... 9
C. Dampak Pencemaran Air ............................................................................ 10
D. Penanggulangan Pencemaran Air ............................................................... 12
Bab III Penutup ....................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Air limbah yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa
pada perairan, khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air pada masa
mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan
tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kaum akademisi tidak peduli terhadap
permasalahan tersebut.
3
Ketersediaan sumber daya air sungai cenderung menurun karena penurunan
kualitas dan kuantitas yang tersedia juga karena kualitas yang ada menjadi tidak dapat
dimanfaatkan karena adanya pencemaran. Pengelolaan air limbah merupakan salah
satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Air mempunyai
karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi kehidupan organisme di
dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan
pencemaran lingkungan, maka daya dukung air tersebut terhadap kehidupan akan
teracam.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera,
terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga,
maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga
terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan
di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang
terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah
mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta
4
keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem
pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu
orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan
definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian
pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari
pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang.
Dalam praktik operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah
ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah
dan pencemaran air. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada
definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Lingkungan Hidup.
6
bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang
disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam
tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi
pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan
kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air
yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas)
dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada
standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan
air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak
dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung
meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak
dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.
7
pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya
mengakibatkan pencemaran air tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang
meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :
Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan
bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang
ditimbun dalam tanah).
Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan.
Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida).
Limbah pengolahan kayu.
Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan
seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan
sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
8
B. Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
perusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan
mati, dan aktivitas bakteri menurun.
9
C. Dampak Pencemaran Air
Jenis dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air banyak sekali ragamnya.
Dampak ini dapat terbagi dan dikategorikan ke dalam empat kelas antara lain
Dampak terhadap kehidupan biota air, kualitas air tanah, kesehatan dan Estetika
lingkungan.
Zat pencemar di dalam air akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut di
dalam air. Oksigen diperlukan untuk mendegradasi / menguraikan zat-zat pencemar.
Kehidupan air membutuhkan jumlah oksigen yang cukup. Jika kadar oksigennya
menurun sampai pada tingkat tertentu, maka kehidupan biota perairan akan
terganggu. Kematian biota perairan antara lain ikan-ikan dan tumbuhan air juga
disebabkan oleh adanya zat-zat beracun. Jika bakteri mati, maka proses penjernihan
air limbah secara alamiah juga akan mengalami hambatan. Polusi termal dari limbah
juga akan mengganggu kehidupan biota perairan.
Polutan akan meresap ke dalam tanah melalui poripori tanah. Pada proses
peresapan ini, tanah akan menjadi jenuh. Hal ini akan menimbulkan gangguan
terhadap air tanah, sebagai salah satu sumber air minum yang paling banyak
digunakan.
Dampak terhadap kesehatan tergantung dari kualitas air, karena air merupakan
media bagi penyebaran penyakit. Penularan penyakit dapat bermacam-macam yaitu :
Air sebagai media hidup bagi mahluk hidup termasuk mikroba, air sebagai sarang
penyebar penyaki dan jumlah air yang berkurang menyebabkan tidak tercukupinya
kebutuhan manusia untuk membersihkan dirinya. Di Indonesia terdapat beberapa
10
penyakit yang dikategorikan sebagai waterborn diseases atau penyakit yang dibawa
oleh air. Penyakit ini dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke
dalam sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jenis mikroba yang
penyebarannya melalui air cukup banyak, antara lain bakteri, protozoa dan virus. Di
bawah ini akan diuraikan beberapa penyakit yang termasuk dalam kategori waterborn
diseases beserta agen pembawanya.
11
dan lemak juga menimbulkan masalah estetika lingkungan, yaitu sekitar tempat
pembuangan limbah menjadi licin.
Pada dasarnya ada lima cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran air, yaitu:
12
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan
EPCM (environmental pollution control manager).
2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
3. Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil
dan sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak
dan sebagai tempat kakus
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan.
Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas
maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia
serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang
pembangunan yang berkelanjutan.
B. Saran
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan.
Sikap tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon
seorang guru wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak
didik kita agar mereka mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang
kita tempati ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Juli Soemirat Slamet. 1996, Kesehatan lingkungan, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Suratno, F.. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Suyasa, W.B. 2015. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Udayana
University Press, Denpasar.
Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai.
15