Anda di halaman 1dari 16

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Namun, saat ini kualitas udara sangat memprihatinkan akibat pencemaran udara.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan
antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan
tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara
bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan
alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari
pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus,
khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran udara yang ada dapat
berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-partikel yang
lain. Saat ini mulai dilakukan upaya pemantauan pencemaran udara. Dari hasil
pemantauan tersebut diketahui ada beberapa parameter yang cukup
memprihatinkan, diantaranya: debu (partikulat), Sulfur Dioksida (SO2), Oksida

nitrogen (NOx), Carbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Pencemar lainnya

adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin (Premium). Keberadaan timbal
(Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan
semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi yang dapat
menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal ini memberikan
kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang dapat mengganggu
kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-
masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya
bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan
bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.
Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber
utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari persentase cemaran CO sebesar
98,8%, NOx sebesar 73,4% dan HC sebesar 88,9%, Pb sebesar 100% yang

semuanya berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor. Untuk


mengantisipasi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Kepmen LH
no 35 tahun 1993 tentang Baku Mutu Emisi kendaraan bermotor. Pemerintah
Daerah juga merespon situasi ini seperti contoh keluarnya SK Gubernur DKI
Jakarta no 1041 tahun 2000 dengan batasan yang lebih rendah.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari pencemaran udara?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?
3. Apakah factor-faktor penyebab pencemaran udara?
4. Apakah zat-zat yang dapat mencemari udara?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara?
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Siswa mengetahui klasifikasi bahan pencemar udara
3. Siswa mengetahui factor-faktor penyebab pencemaran udara
4. Siswa mengetahui sumber utama pencemaran udara
5. Siswa mengetahui dampak dari pencemaran udara
6. Siswa mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran
udara.
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut
Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan
normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik
berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin
mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di
dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka
disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila
pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka
disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap
tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna,
yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai
unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).

2.2. KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA


Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan partikel.Polutan gas terdiri
dari:senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen.
Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspensi aerosol caor di atmosfer. Bahan partikel
tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses
erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran
bahan partikulat, uap, gas, dank abut.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih
bahan kimia di udara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah
disosiasi NO2 dan O radikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua
yaitu sifat fisik dan kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder
ini adalah Ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan Formaldehid.

2.3. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:
- Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- Gas-gas vulkanik
- Debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- Bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,
seperti:
- Hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- Bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik
- Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- Pembakaran sampah rumah tangga
- Pembakaran hutan
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-
masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya
bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan
bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan.
Sumber pencemaran umumnya dari kegiatan industri pengolahan,
transportasi dan rumah tangga. Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa
penelitian yang telah dilakukan ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara
berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara yang melampaui
batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di
atas bumi ini.
Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap tumbuhan. Seiring dengan
laju pertambahan kendaraan bermotor, maka konsumsi bahan bakar juga
mengalami peningakatan dan berujung pada bertambahnya jumlah polutan yang
dilepaskan ke udara. Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan
oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat
berbahaya yang memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun
terhadap lingkungannya.
Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-kota besar
di Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber pencemar udara
utama Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi dari
pabrikpabrik, rumah tangga dan kebakaran hutan, data penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 80%. pencemaran udara yang terjadi di kotakota besar di Indonesia
di sebabkan oleh kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan
dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang
ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan
guna mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang
signifikan dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan
pemakaian kendaraan. kondisi ini diperparah dengan angka pertumbuhan jalan
yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2%
pertahun, semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor transportasi
telah dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan
ekonomi yang menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak secara intensif dalam
sektor ini menjadi penyebab utama timbulnya dampak terhadap lingkungan udara
terutama didaerah perkotaan.
Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik
berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat
rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal
tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara
menjadi tercemar dan kotor.

2.4. ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara yaitu:
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)


Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol: partikel yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut): aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair
dan melayang berhamburan di udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
6. Chloro fluoro carbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi.Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC,
alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada
parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal
oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

2.5 PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA

Salah satu permasalahan lingkungan dapat terjadi karena polusi udara yang
dihasilkan oleh industri. Meskipun saat ini telah banyak aturan yang diadakan
perkenaan dengan asap yang dihasilkan oleh industri, namun hal ini tidak terjadi
begitu saja. Manusia umumnya akan mengantisipasi, bila telah merasakan akibat
dari perbuatannya. Ada beberapa peristiwa yang terjadi diakibatkan polusi udara
yang sangat mematikan, bahkan menyebabkan kematian ribuan orang, yaitu great
smoke of London (1952 dan Donora Smog (1948).

1. Great Smoke of London


Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah membawa perubahan pada gaya
hidup masyarakatnya, baik dalam skala rumah tangga maupun industri.
Penggunaan bahan bakar berbasiskan batu bara menjadi sumber utama masyarakat
di London pada sekitar tahun 1500-an. Semenjak penggunaan batu bara sebagai
sumber bahan bakar, telah terjadi beberapa kali peristiwa kabut asap yang
disebabkan oleh pembakaran batu bara.

Pada Desember 1952 yang merupakan musim dingin, meningkatkan


pembakaran di skala rumah tangga (untuk penghangat) dan industri. Ribuan
rumah tangga menghasilkan asap yang berasal dari batu bara. Namun bukannya
sebagai penghangat, lebih banyak asap yang dihasilkan dari pembakaran ini.
2.Donora Smog

Asap yang menyebabkan peristiwa ini pertama kali terlihat pada tanggal 27
Oktober 1948 di Donora, Pennysylvania. Akibat dari ini banyak kematian dan
penyakit yang disebabkan oleh asma dan penyakit pernafasan lainnya, 20 orang
meninggal dan sepertiga dari penduduk kota sakit. Dampak dari peristiwa ini juga
masih terlihat sepuluh tahun kemudian, dimana tingkat kematian di kota tersebut
meningkat dengan pesat.

Donora Zinc Works yang merupakanindustri besi di Amerika membuat emisi


yang menghasilkan HF dan SO2 . Peristiwa ini disebabkan emisi tersebut terjebak
karena terjadinya inversi temperatur, dimana asap manjadi bertemperatur lebih
tinggi, udara terjebak di dalam bongkahan tersebut, serta tercampurnya polutan
kedalam asap.

2.6 Dampak Pencemaran Udara Bagi Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam,


antara lain:hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global

1.Hujan Asam

Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman)


kurang dari 5,6.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2
yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah
sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang
menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya
matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang
kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2
dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat
adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

2.Penipisan Lapisan Ozon


Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah
untuk melindungi bumi radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar
matahari dan berbahaya bagi kehidupan
3. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi
dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan
kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi
menjadi semakin panas (pemanasan global)

1.Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia


Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga
membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan,
tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1.Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada
dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan
menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila
keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat
menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2.Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3.Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4.Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit
terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5.Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
6.Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil
paru-paru.
7.NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

2.7 UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

1. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

2.Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

3.Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari


udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan
bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-
jalan di pinggir kota

4.Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan


oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara. Oleh
alam, hujan yang turun menyebabkan kotoran di udara berkurang dan angin akan
menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehinggatidak terkonsentrasi pada
daerah tertentu.
BAB III

PENUTUP

2.8 KESIMPULAN

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan


(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung, emisi
industri dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari udara.
Hujan asam menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat asam
di tanah, yang menyebabkan kerusakan bagi tanaman.

Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat (asap
atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)

Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan Lapisan


Ozon Dan Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia, hewan
dan tumbuhan.

2.9 SARAN

Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui


pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari
bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk
melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar
dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.
DAFTAR PUSTAKA

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga


UniversityPress: Surabaya

Anonim. 1948.DonoraSmog.http://en.wikipedia.org/wiki/1948_Donora_smog#So
urces diakses pada tanggal 06 Februari 2014

Karliansyah. 2011. Mendorong Peningkatan Kualitas udara perkotaan dari


pencemaran udara. http://www.menlh.go.id/langit-biru-mendorong-peningkatan-
kualitas-udara-perkotaan-dari-pencemaran-udara/ diakses pada tanggal 06
Februari 2014

Depkes. Parameter pencemar udara Dan dampaknya terhadap kesehatan.


http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF. diakses pada 06 Februari 2014

Rahmawaty. 2002. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-rahmawaty2.pdf.
diakses pada 06 Februari 2014

Asih Nindi. 2009. Akibat Pencemaran Udara.


http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-pencemaran-udara.pdf. di akses
pada 07 februari 2014

Sutiman. 2004. Upaya Pengendalian Pencemaran Udara Melalui Pengembangan


Teknologi Motor Bensin Dan Ems

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bahan%20Seminar%20Nasional%20KPRN_1.pdf
Diakses pada 07 februari 2014

http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaran-
partikel-debu-di-udara diakses pada tanggal 06 Februari 20
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7diakses pada
tanggal 06 Februari 2014

Anda mungkin juga menyukai