Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN KESEHATAN LINGKUNGAN

“MASALAH PENCEMARAN UDARA”

DI SUSUN OLEH :

MUH AMAL MA RUF ( 230102501010 )


ANDI SYAHRATUL AENI ( 230102501004 )
PUTRI AMALIAH ( 230102501003 )
NURUL MASYITA AYU ( 230102501009 )
SRI SARA SASNISYA ( 230102501015 )
AULIA RAMADANI BANSUARI (230102500008)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,

rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah

Pencemaran Udara ini dengan baik.

Sesuai dengan materi pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk mengetahui

dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Pencemaran Lingkungan salah satunya

mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, kami membuat makalah ini agar mahasiswa lebih

mengetahui tentang Pencemaran Udara.

Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan dalam

penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat mengharapkan

kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen .

Atas perhatiannya saya ucapkan terimah kasih.

Makassar,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..1


1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..2
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………........2
1.4 MANFAAT……………………………………………………………………………....3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA…………………………………………...3

2.2 KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA………………………………….4

2.3 FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA………………………….………..4

2.4 ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA………………………………………………….6

2.5 DAMPAK PENCEMARAN UDARA......................................……………….……......8

2.6 UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA……………………......13

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………….…16

3.2 SARAN……………………………………………………………………………….….16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..……....17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang
kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi
mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun, saat ini kualitas udara sangat
memprihatinkan akibat pencemaran udara.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara
lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut
merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas.
Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti
kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara
tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap
kesehatan manusia.
Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus,
khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran udara yang ada dapat berasal dari
asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-partikel yang lain. Saat ini mulai
dilakukan upaya pemantauan pencemaran udara. Dari hasil pemantauan tersebut
diketahui ada beberapa parameter yang cukup memprihatinkan, diantaranya: debu
(partikulat), Sulfur Dioksida (SO2), Oksida nitrogen (NOx), Carbon dioksida (CO) dan

hidrokarbon (HC). Pencemar lainnya adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin
(Premium). Keberadaan timbal (Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia.
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan
semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi yang dapat menimbulkan
pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal ini memberikan kontribusi besar dalam
menurunkan kualitas udara yang dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan
keseimbangan iklim global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada
seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber
pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan.
Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan,
teknologi serta pengawasan yang dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari pencemaran udara?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?
3. Apakah faktor-faktor penyebab pencemaran udara?
4. Apakah zat-zat yang dapat mencemari udara?
5. Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
6. Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Mahasiswa mengetahui klasifikasi bahan pencemar udara
3. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran udara
4. Mahasiswa mengetahui sumber utama pencemaran udara
5. Mahasiswa mengetahui dampak dari pencemaran udara
6. Mahasiswa mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran
udara.
1.4 MANFAAT
Setiap penelitian diharapkan mempunyai manfaat bagi peneliti maupun masyarakat. Dalam
penelitian ini manfaat yang diharapakan adalah :
1. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang pencemaran udara yang disebabkan oleh
gas buang kendaraan bermotor bagi kehidupan manusia.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengupayakan usaha penanggulangan
pencemaran udara.
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut
Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara
yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung
maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap
tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang
dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain
itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan
bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan
NOx (nitrogenoksida).

2.2 KLASIFIKASI BAHAN PENCEMARAN UDARA


Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu.
Polutan primer berupa polutan gas dan partikel Polutan gas terdiri dari senyawa
karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen.
Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspensi aerosol caor di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal
dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap
sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan
kabut.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di
udara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan O
radikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimia
yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl
Nitrat (PAN), dan Formaldehid.

2.3 FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:
- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan

Limbah manusia debu letusan gunung berapi

Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada
seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Data IQAir pada
Oktober 2015 menyebutkan pencemaran udara di Indonesia dipicu hampir 5.000 kasus
kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi serentak. Dalam satu hari saja, sekitar 80
juta metrik ton karbon dioksida (CO2) diproduksi.kualitas udara di Indonesia kian
memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu. Dan Pada 2019, Indonesia
menduduki peringkat ke-6 negara paling berpolusi dari 98 negara di seluruh dunia.

Indonesia, bersama dengan China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria


menyumbang 75% dari total beban polusi udara global karena tingkat polusi udara yang
tinggi dan jumlah populasi yang besar.

Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan


dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang ditambahkan
kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegah
terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan dari tahun
ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian kendaraan
semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor transportasi telah
dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi
yang menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak secara intensif dalam sektor ini
menjadi penyebab utama timbulnya dampak terhadap lingkungan udara terutama
didaerah perkotaan.

Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik berupa


bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat rekreasi dan
industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut mengakibatkan
berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal tersebut dapat
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara menjadi tercemar dan
kotor.

2.4 ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna.
6. Chloro fluoro carbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer
bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

2.5 DAMPAK PENCEMARAN UDARA

1. Dampak Pencemaran Udara Bagi Alam


Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara
lain:hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
1. Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang
dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga
mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara
akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan
diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam.
Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan
deposisi asam.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi
dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi
kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon
sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan
tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan
O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas CFC baik CFC-
11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak dipergunakan dalam industri untuk
pendingin yang lebih dikenal dengan istilah freon (Graedel and Crutzen, 1990).

3. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan
dampak berupa berubahnya pola iklim.

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan
memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka
pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali
dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin
panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah
kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan
di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah
kaca tidak dapat keluar.
2. Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga
membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan,
tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat.
Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas
pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 –
80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti
dengan kematian.
1. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
2. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
3. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
4. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
5. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-
paru.
6. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
2. Dampak Pencemaran Bagi Hewan
1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan
pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan
hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia
yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan
naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan
menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan
permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan
daerah-daerah pesisir pantai.

3. Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan


Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1. Hujan Asam
- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu
pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah
akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai
makanan di laut.
3. Pemanasan Global
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk
bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya
4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetic
(perubahan sifat organisme).

2.6. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan


sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya
pencemaran.
1. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
- mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan
- mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat
- mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi
industry atau usaha yang menghasilkan limbah
- tidak membakar sampah di pekarangan rumah
- tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC
dalam kehidupan sehari-hari
- tidak merokok di dalam ruangan
- menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot
- ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan
- ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
- tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan
- mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang
- menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC
- mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC
- mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4
2. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha untuk
memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
- menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.
- kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan
dari polutan.
- melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang.
- menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau pabrik yang
menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
- mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang
berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara,
misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu dilakukan usaha-
usaha sebagai berikut, antara lain :

 Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya
sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah:
1. Untuk udara yang mengandung gas atau uap :
- Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi
dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
- Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar
terbakar semua.
2. Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol
- Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut
kamar pengendap agar debu-debunya mengendap.
- Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan sehingga partikel yang
ada di dalam nya tidak ikut bersama aliran udara.
- Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar (cyclone)
sehingga partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding
- Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-balingyang
menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di
sekitar baling-baling.
- Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter
khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan
tegangan listrik diantara dua kutub listrik.
3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari
udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor
yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir
kota.

4. Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan


oksigen pada siang hari di samping menyerap karbon dioksida dari udara. Oleh alam,
hujan yang turun menyebabkankotoran di udara berkurang dan angin akan menyebabkan
kotoran di udara tersebar luas, sehinggatidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram
yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;
- PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk
meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan
uji emisi kendaraan bermotor.
- Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
- Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
energy alternatif lainnya.
- Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak
pakai.
- Larangan menggunakan gas CFC
- Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro
etana).
- Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
- Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon
(secara nasional dan internasional).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur


berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya
kualitas udara (lingkungan).
Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung, emisi industri
dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat mencemari udara. Hujan asam
menyebabkan menurunnya pH perairan dan mengendapnya zat asam di tanah, yang
menyebabkan kerusakan bagi tanaman.
Zat-zat yang berasal dari kegiatan industri maupun kendaraan separti Karbon monoksida
(CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat (asap atau jelaga),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)
Pencemaran udara tersebut akan mengakibatkan Hujan Asam, Penipisan Lapisan Ozon Dan
Pemanasan Global. Dan berdampak pada lingkungan, manusia, hewan dan tumbuhan.

SARAN

Untuk mengendalikan pencemaran Pb tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan teknis


yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif.
Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi,
administrasi dan hukum. Sedangkan untuk meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara
pengemudian yang baik dan benar dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif.
DAFTAR PUSTAKA

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University Press:
Surabaya
Rahmawaty. 2002. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-rahmawaty2.pdf.

Asih Nindi. 2009. Akibat Pencemaran Udara. http://nindiasih.files.wordpress.com/2009/05/akibat-


pencemaran-udara.pdf.

Sutiman. 2004. Upaya Pengendalian Pencemaran Udara Melalui Pengembangan Teknologi


Motor Bensin Dan Ems

Penyakit akibat debu di udara http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-


akibat-pencemaran-partikel-debu-di-udara

bbc. 2023. kualitas udara negara indonesia https://www.bbc.com/indonesia/articles/c72enp76622o

kompas.com polusi udara di indonesia https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/03/14/polusi-


udara-di-indonesia-terburuk-di-asia-tenggara

proses terjadinya hujan asam https://rumushitung.com/2018/09/07/proses-terjadinya-hujan-


asam-dampak-yang-ditimbulkan-dan-pencegahannya/

Anda mungkin juga menyukai