DI SUSUN OLEH :
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Pencemaran Lingkungan salah satunya
mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, kami membuat makalah ini agar mahasiswa lebih
Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat mengharapkan
Makassar,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………….…16
3.2 SARAN……………………………………………………………………………….….16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..……....17
BAB I
PENDAHULUAN
hidrokarbon (HC). Pencemar lainnya adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin
(Premium). Keberadaan timbal (Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia.
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju pertumbuhan
ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan
semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi yang dapat menimbulkan
pencemaran udara seperti motor dan mobil. Hal ini memberikan kontribusi besar dalam
menurunkan kualitas udara yang dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan
keseimbangan iklim global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada
seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing sumber
pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi kehidupan.
Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar yang digunakan,
teknologi serta pengawasan yang dilakukan.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari pencemaran udara
2. Mahasiswa mengetahui klasifikasi bahan pencemar udara
3. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran udara
4. Mahasiswa mengetahui sumber utama pencemaran udara
5. Mahasiswa mengetahui dampak dari pencemaran udara
6. Mahasiswa mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran
udara.
1.4 MANFAAT
Setiap penelitian diharapkan mempunyai manfaat bagi peneliti maupun masyarakat. Dalam
penelitian ini manfaat yang diharapakan adalah :
1. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang pencemaran udara yang disebabkan oleh
gas buang kendaraan bermotor bagi kehidupan manusia.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengupayakan usaha penanggulangan
pencemaran udara.
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang ada
seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Data IQAir pada
Oktober 2015 menyebutkan pencemaran udara di Indonesia dipicu hampir 5.000 kasus
kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi serentak. Dalam satu hari saja, sekitar 80
juta metrik ton karbon dioksida (CO2) diproduksi.kualitas udara di Indonesia kian
memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu. Dan Pada 2019, Indonesia
menduduki peringkat ke-6 negara paling berpolusi dari 98 negara di seluruh dunia.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang
dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga
mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara
akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan
diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam.
Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan
deposisi asam.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi
dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi
kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon
sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan
tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan
O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diyakini bahwa penyebab menipisnya lapisan ozon ini adalah gas CFC baik CFC-
11(CFCl2) dan CFC-12 (CF2Cl2). Gas ini banyak dipergunakan dalam industri untuk
pendingin yang lebih dikenal dengan istilah freon (Graedel and Crutzen, 1990).
3. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan
dampak berupa berubahnya pola iklim.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan
memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka
pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali
dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin
panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah
kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan
di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah
kaca tidak dapat keluar.
2. Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga
membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan,
tumbuhan dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat.
Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas
pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 –
80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti
dengan kematian.
1. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
2. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
3. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
4. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
5. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-
paru.
6. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
2. Dampak Pencemaran Bagi Hewan
1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan
pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan
hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia
yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan
naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan
menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan
permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan
daerah-daerah pesisir pantai.
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu dilakukan usaha-
usaha sebagai berikut, antara lain :
Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya
sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah:
1. Untuk udara yang mengandung gas atau uap :
- Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi
dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
- Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar
terbakar semua.
2. Untuk udara yang mengandung debu atau alcohol
- Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut
kamar pengendap agar debu-debunya mengendap.
- Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembapan sehingga partikel yang
ada di dalam nya tidak ikut bersama aliran udara.
- Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar (cyclone)
sehingga partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding
- Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-balingyang
menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di
sekitar baling-baling.
- Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter
khusus. Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan
tegangan listrik diantara dua kutub listrik.
3. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari
udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor
yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir
kota.
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram
yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu;
- PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk
meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan
uji emisi kendaraan bermotor.
- Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
- Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
energy alternatif lainnya.
- Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak
pakai.
- Larangan menggunakan gas CFC
- Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro
etana).
- Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
- Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon
(secara nasional dan internasional).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University Press:
Surabaya
Rahmawaty. 2002. Dampak pencemar udara terhadap tumbuhan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-rahmawaty2.pdf.