Anda di halaman 1dari 31

PENCEMARAN UDARA

MATA KULIAH KESEHATAN LINGKUNGAN

DOSEN:
Dr. Ari Fadiati Wira Soestisna, M.Si

Dibuat Oleh :
Muhamad Faturrahman Sywaludin - 1514622053
Amirah Hasna Afifah - 1514622054
Fananda Tadzakia Aliifah - 1514622056

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI


KULINER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Pencemaran Udara”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr. Ari Fadiati Wira Soestisna, M.Si selaku dosen mata kuliah Kesehatan
Lingkungan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan sistematis dan dilengkapi dengan penjelasan
yang jelas. Sebagai penulis, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sangat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.

Jakarta, 5 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................3
BAB II.....................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................4
2.1 Definisi Pencemaran Udara............................................4
2.2 Sumber Pencemaran Udara............................................5
2.3 Macam-macam Pencemaran Udara................................6
2.4 Zat-zat Pencemar Udara (Pollutan)................................6
2.5 Faktor-faktor Penyebab Pencemaran Udara.................11
2.5.1.Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas
alam, seperti:....................................................................11
25.2.Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari
hasil aktivitas manusia, seperti:.......................................13
2.6 Dampak Pencemaran Udara.........................................18
Dampak pada Kesehatan..................................................19
2.7 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara.................22
2.8 Penerapan Eco Lifestyle...............................................23
BAB III.................................................................................25
PENUTUP.............................................................................25
3.1 Kesimpulan...................................................................25
3.2 Saran.............................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................26

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di


bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
Namun, saat ini kualitas udara sangat memprihatinkan akibat pencemaran
udara.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang
sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai
kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan.
Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara
yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat
disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung
meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut
adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif
terhadap kesehatan manusia.
Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian
khusus, khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Pencemaran udara yang
ada dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-
partikel yang lain. Saat ini mulai dilakukan upaya pemantauan pencemaran
udara. Dari hasil pemantauan tersebut diketahui ada beberapa parameter yang
cukup memprihatinkan, diantaranya: debu (partikulat), Sulfur Dioksida (SO2),

Oksida nitrogen (NOx), Carbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC).

Pencemar lainnya adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin


(Premium). Keberadaan timbal (Pb) di udara dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia.

1
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju
pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi,
masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi
tinggi yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil.
Hal ini memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang
dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim
global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.
Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
dilakukan.
Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor
merupakan sumber utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari
persentase cemaran CO sebesar 98,8%, NOx sebesar 73,4% dan HC sebesar

88,9%, Pb sebesar 100% yang semuanya berasal dari hasil pembakaran


kendaraan bermotor. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah mengeluarkan
kebijakan melalui Kepmen LH no 35 tahun 1993 tentang Baku Mutu Emisi
kendaraan bermotor. Pemerintah Daerah juga merespon situasi ini seperti
contoh keluarnya SK Gubernur DKI Jakarta no 1041 tahun 2000 dengan
batasan yang lebih rendah.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:


1.Apakah definisi dari pencemaran udara?
2.Apa sumber pencemaran udara?
3.Apa macam-macam pencemaanr udara?
4.Apakah zat-zat yang dapat mencemari udara?
5.Apakah faktor-faktor penyebab pencemaran udara?
6.Bagaimana dampak dari pencemaran udara?
7.Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran udara?

1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui bahaya
pencemaran udara yang akan terjadi untuk kehidupan manusia, lingkungan, dan bumi.
Adapun tujuan khususnya, yaitu:
1.Mengetahui definisi dari pencemaran udara
2.Mengetahui sumber utama pencemaran udara
3.Mengetahui macam-macam pencemaran udara
4.Mengetahui zat-zat yang dapat mencemari udara
5.Mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran udara
6.Mengetahui dampak dari pencemaran udara
7.Mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran udara

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pencemaran Udara

https://eticon.co.id/wp-content/uploads/

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan.
Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis
dari pencemaran lingkungan hidup selain pencemaran tanah, pencemaran air,
pencemaran suara.
Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas
ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non biologis.
Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap kendaraan
bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain. Beberapa
sumber ini juga menjadi sumber pencemaran tanah.

4
2.2 Sumber Pencemaran Udara

Sumber pencemaran udara terdiri dari dua sumber, yaitu:

1. Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung berapi.


Bisa juga berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.

https://asset-a.grid.id//crop/0x0:0x0/700x465/photo/2019/10/31/1162410698.jpg

2. Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini
misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang
bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida
Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan
Oksida fotokimia, termasuk ozon.

https://moondoggiesmusic.com/wp-content/uploads/2019/01/Zat-Pencemaran-Udara-Polutan.jpg

5
2.3 Macam-macam Pencemaran Udara

Terdapat dua macam pencemaran udara yaitu:

1. Pencemaran udara primer yaitu substansi pencemar ditimbulkan langsung dari


sumber pencemaran. Karbon monoksida adalah salah satu contoh pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.

2. Pencemaran udara sekunder yaitu substansi pencemar terbentuk dari reaksi


pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam proses
fotokimia adalah contoh pencemaran sekunder. Atmosfer merupakan sebuah
sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini, perhatian pada efek
emisi polusi udara terhadap perubahan iklim global dan penipisan lapisan ozon
semakin meningkat.

2.4 Zat-zat Pencemar Udara (Pollutan)


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa zat pencemar atau polutan.  Amerika
Serikat, misalnya, memiliki  daftar 187 polutan berbahaya (hazardous list
pollutants) bagi kualitas udara. Jenis polutan ini ditetapkan dan dipantau oleh
Environmental Protection Agency. Tiap jenis polutan memiliki bahaya yang dapat
berujung pada kematian. Bahaya dari masing-masing zat pencemaran udara adalah:

1. Karbon Monoksida

https://www.hondasolobaru.co.id

Asap kendaraan merupakan sumber utama karbon monoksida di perkotaan. Data


mengungkapkan bahwa 60% polusi udara di Jakarta disebabkan karena benda
bergerak atau transportasi berbahan bakar solar. Terutama berasal dari Angkutan

6
Umum. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar
dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik
antara udara dan bahan bakar terutama terjadi pada mesin yang menggunakan
Turbocharge. Ini merupakan salah satu strategi meminimalkan emisi CO. Karbon
monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya
berat janin. Berpotensi meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
Karena itu, strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada
pengendalian. Pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah
bahan CO menjadi karbon dioksida. Penggunaan bahan bakar terbarukan rendah
polusi juga dapat menjadi solusi mengatasi masalah pencemaran udara.

Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup,


termasuk manusia. Gas CO akan mengganggu pengikatan oksigen (O2) pada darah
karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan oksigen. Darah yang
tercemar oleh CO pada kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian.

2. Gas Karbon Dioksida

https://asset.kompas.com/crops/

Karbon dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu meningkatkan
suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 akan naik. Dengan demikian,
suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti dialami DKI Jakarta.
Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan
titik-titik air. Percampuran ini membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari
namun tidak dapat dilepaskan kembali melewati awan ters ebut. Keadaan seperti itu
mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa fentilasi udara.

7
3. Nitrogen Dioksida (NO2)

https://896479.smushcdn.com/

 NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2
sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang
diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.

4. Sulfur Dioksida (SOx)

https://www.dictio.id/uploads/

 Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur
bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida
(SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx
terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan

8
pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap
pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita
yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. 

5. Ozon (O3)

https://statik.tempo.co/data/2013/01/14/id_161561/161561_620.jpg

 Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil
tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet
(UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari
dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2)
menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara
cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah
panjang gelombang 240-320 nm.

6. Timah (PB)

https://cdns.diadona.co.id/ diadona.id/resources/news/

 Logam berwarna
kelabu keperakan
yang amat beracun
dalam setiap bentuknya ini
merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang
biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat
ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk

9
mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai
dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink)

7. Hidrokarbon (HC)

https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net

 Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan


membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang
banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam
paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. 

8. Partikulat Debu (TSP)

https://putraprabu.files.wordpress.com

 Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat


udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron
tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran
pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

10
9. Khlorin (Cl2)

https://1.bp.blogspot.com/-iY9Si43BJAI/VxJaLfeGeWI/AAAAAAAABHw/

 Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida
yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada
perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi
pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru
dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat
sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat
mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang
terjadi di bawah ini. 

2.5 Faktor-faktor Penyebab Pencemaran Udara


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

2.5.1.Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:

1) Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi ( abu vulkanik )

https://cdn-2.tstatic.net/kupang/foto/bank/images

11
Abu Vulkanik adalah material vulkanik yang terdiri dari pecahan batuan,
mineral, dan gelas vulkanik, yang terbentuk selama erupsi gunung api dan
berdiameter kurang dari 2 mm (0,079 inci).
2) Gas-gas vulkanik

https://akcdn.detik.net.id/visual

Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara
lain Karbon monoksida (CO),Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida
(H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan
manusia.

3) Debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

http://news.unair.ac.id/wp-content/uploads

Debu ialah nama umum untuk sejumlah partikel padat kecil dengan dimeter
kurang dari 500 mikrometer (lihat juga pasir atau granulat). Di atmosfer Bumi,
debu berasal dari sejumlah sumber yang disebarkan melalui angin, letusan
gunung berapi, pencemaran,

12
4) Bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic

https://mmc.kalteng.go.id/files/berita/22052018091450_1.jpg

Sampah organik didefinisikan sebagai sampah yang berasal dari sisa-sisa


makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia. Karena
karakteristiknya yang organik, sampah ini sebenarnya bisa terurai sendiri di
alam dengan proses alamiah.

2.5.2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,
seperti:

1. hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor

https://1.bp.blogspot.com/-ay6UVfMUhNA/Y

Asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara


karena mengandung berbagai macam polutan. Polutan ini dapat masuk ke
dalam tubuh melalui saluran pernapasan sehingga berbahaya bagi kesehatan,
salah satunya dapat mengganggu kerja dan fungsi organ ginjal

13
2. bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik

https://blue.kumparan.com/image

Asap pabrik merupakan polusi udara yang berasal dari gas buangan hasil
olahan pabrik. Asap pabrik mengeluarkan gas karbon terbanyak di udara,
sehingga termasuk dalam pencemaran udara. Selain pencemaran udara,
dampak lainnya dari asap pabrik adalah sebagai berikut. Dapat memicu hujan
asam.

3. pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

https://asset.kompas.com/crops/H7

 menyebabkan tipisnya lapisan ozon. lapisan ozon yang semakin tipis bahkan
jika berlubag, sangat berbahaya bagi kehidupan dibumi.

14
4. pembakaran sampah rumah tangga

http://balicaringcommunity.org/wp-content/uploads/2014

Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari


dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

5. pembakaran hutan

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/sX9J7k42SGRnNQP5-l4hI05d7yc=/

Zat-zat yang terkandung di dalam asap menyebabkan berbagai masalah


kesehatan. Asap kebakaran hutan mengandung tiga komponen utama yang
berbahaya bagi kesehatan:

1. Komponen gas seperti karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO),


nitrogen oksida (NO), Sulfur dioksida (SO2), dan lainnya.
2. Partikel padat yang disebut sebagai particulate matter (PM) yang beterbangan
dalam abu asap kebakaran.
3. Zat kimia sebagai hasil sisa pembakaran seperti akrolein, formaldehid,
benzene, dan dioksin

Komponen tersebut dapat menimbulan dampak yang bersifat langsung


(akut) dan yang berlangsung lama (kronis). Pada kondisi akut, partikel padat
dan zat-zat kimia yang terkandung dalam asap menyebabkan iritasi langsung
pada mata dan saluran pernafasan. Paparan pada mata dapat menyebabkan
mata perih dan berair.

15
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing
sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi
kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar
yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan. Sumber pencemaran
umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi dan rumah tangga. Sumber
utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga mencakup 41% dari
sumber debu Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur
dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari
ambang batas.
Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buang kendaraan
bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan
dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.
Di Indonesia sekitar lebih dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan
dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan. Zat
berbahaya tersebut seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate
matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO),
dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100 persen
timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73%
NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara.
Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi
kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang
memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap
lingkungannya. Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-
kota besar di Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber pencemar
udara utama Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi dari
pabrik-pabrik, rumah tangga dan kebakaran hutan, data penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 80% pencemaran udara yang terjadi di kotakota besar di Indonesia di
sebabkan oleh kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan
dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang
ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna

16
mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan
dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian
kendaraan. kondisi ini diperparah dengan angka pertumbuhan jalan yang tidak
sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2% pertahun,
semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor transportasi telah
dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi
yang menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak secara intensif dalam sektor ini
menjadi penyebab utama timbulnya dampak terhadap lingkungan udara terutama
didaerah perkotaan.
Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik
berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat
rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal tersebut
dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara menjadi
tercemar dan kotor.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara


kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas
udara dan bagaimana dampaknya terhadap Kesehatan setelah menghirup udara
tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan
tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan
nilai estetika. Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian

Dampak Lingkungan (BAPEDA) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997 seperti yang


dirangkum pada table dibawah ini;

17
18
2.6 Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara menyerang berbagai sektor kehidupan manusia dan
makhluk hidup di bumi. Berikut ini adalah dampak pencemaran udara terhadap
kehidupan manusia dan lingkungan.

Dampak pada Kesehatan

dampak pencemaran debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta


penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemaran oleh zat kimia
seperti Karbon Monoksida dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam

19
sel darah merah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat
sekitar 3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara di dunia. Hal ini
ditunjukan oleh gambar di bawah ini.

Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di


perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001,
terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%.
Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk.
Hal ini akibat perawatan kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar
kualitas buruk, misalnya kadar timbal/Pb yang tinggi.

World Bank menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan
tertinggi setelah Beijing, New Delhi, Mexico. Pencemaran yang terjadi sangat
menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994,

dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta. Jika konsentrasi partikulat (PM)
diturunkan sesuai standar WHO, maka akan terjadi berbagai penurunan kasus
kesehatan. Penurunan kasus tersebut yaitu:

1. Penurunan 1400 kasus kematian bayi prematur.

2. Penurunan 2000 kasus rawat inap di Rumah Sakit.

3. Penurunan sebesar 49.000 kasus kunjungan ke gawat darurat.

4. Penurunan 600.000 serangan asma.

5. Penurunan 124.000 kasus bronchitis pada anak.

6. Penurunan 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan.

7. Peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran
pernapasan.

Dampak terhadap tanaman

20
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/06/08/1447430755.jpg

 Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis, Merusak estetika, Mengganggu kenyamanan, Merusak gedung, kantor,
dan perumahan.

sHujan asam

https://mmc.tirto.id/image/otf/ 700x0/2019/01/28/prakiraan-cuaca-
istockphoto-2_ratio-16x9.jpg

 PH normal air hujan adalah 5,6


karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan
air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam
ini antara lain:

1. Mempengaruhi kualitas air permukaan


2. Merusak tanaman
3. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.

Efek rumah kaca

21
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2020/10/07/1067693806.jpg

 Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan udara kita, sebenarnya zat-zat ini ada di lapisan udara
menguntungkan, yaitu untuk menghalagi pemantulan panas dari bumi ke luar
angkasa, karena panas terhalangi maka udara di bumi siangnya tidak terlalu panas dan
malam nya tidak terlalu dingin, menguntungkan jika keberadaannya di udara dengan
jumlah sedikit, tapi fakta nya hari ini jumlah CO2, CFC, N2O di udara sangat banyak
dikarenakan gaya hidup manusia di dunia serba canggih daan serba menggunakan
bahan bakar minyak, karena jumlahnya yang begitu banyak maka jumlah energi
matahari yang masuk ke bumi hanya sedikit yang di pantulkan kembali ke luar
angkasa akibatnya suhu bumi naik, kalu kita analogikan jumlah sinar matahari yang
masuk 100 maka yang di pantulkan cuma 30, 70 nya lagi tetap berada di bumi. suhu
bumi yang naik ini lah yang di sebut dengan fenomen global warming (pemanasan
global) Dampak dari pemanasan global adalah:
 Pencairan es di kutub
 Naiknya permukaan air laut
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
 Tenggelamnya kota-kota di tepi laut

Kerusakan lapisan ozon

https://asset.kompas.com/crops/SCXgsP_29vPmNwTZogw7Er8ot0U=/0x15:500x349/750x500/data/photo/2020/02/26/5e566656ec847.jpg

 Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan


pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultra violet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari

22
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. 

2.7 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara


Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Solusi tersebut yaitu:
1. Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk kendaraan kita
2. Hemat energi, matikan kipas angin, lampu, penyejuk udara saat ingin
berpergian keluar. Sejumlah besar bahan bakar fosil dibakar untuk
menghasilkan listrik. Dengan mengurangi pemakaian listrik, berarti kita turut
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menyelamatkan udara.
3 Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan membuang
barang-barang yang tidak berguna bagi anda. Anda mungkin saja dapat
menggunakan barang-barang tersebut untuk hal lain, misalnya menghasilkan
kerajinan. Bahkan, anda bisa menghasilkan uang dari sampah didaur ulang.

4. Penghijaun,dengan adanya penghijauan maka lingkungan akan lebih terlihat


asri dan sehat.

5. Tidak melakukan penebangan hutan secara sembarangan, karena jika


menebang hutan secara sembarangan akan menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan dan manusia. Jika kita melakukan penebangan hutan
secara sembarangan,maka juga akan mengurangi pepohonan yang dapat
mengurangi pencemaran udara. Serta melakukan reboisasi atau penanaman
kembali pohon-pohon.

2.8 Penerapan Eco Lifestyle


Gaya hidup manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
kaitannya dengan pemanasan global. Cara manusia hidup dengan memboroskan
sumber daya, energi, serta menggunakan berbagai macam teknologi dengan tidak
bijak memberikan sumbangsih bagi kerusakan bumi, pencemaran udara dan global
warming.  

23
Penerapan konsep eco-lifestyle perlu dilakukan oleh setiap orang setiap
hari agar dapat memberikan dampak yang signifikan. Pelaksanaan eco-
lifestyle merupakan kesadaran pribadi dari masing-masing orang, sehingga setiap
program dan kampanye yang dilakukan tidak dapat berhasil bila tidak dilakukan oleh
elemen masyarakat yang paling kecil, yaitu diri sendiri.
Berikut contoh-contoh penerapan eco lifestyle dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menanam pohon di halaman sendiri. Sederhana, namun sangat efektif


dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, karena ia bisa menyerap gas
karbon sepanjang usianya. Selain itu pohon pun bisa berfungsi sebagai
pendingin rumah yang alami pada hari yang terik, sehingga tidak perlu lagi
memasang mesin pendingin ruangan di rumah-rumah atau di kantor-kantor.
Misalnya, tanaman Boston Fern, yang menghilangkan lebih banyak
formaldehid dibandingkan tanaman lain. Tanaman ini juga terhitung efisien
untuk menghilangkan polutan udara dalam ruangan, seperti benzene dan
xylene (biasanya muncul pada rumah yang memiliki garasi).
2. Tidak menyalakan lampu bila tidak diperlukan, Penggunaan lampu secara
terus-menerus dapat membuat usia bola lampu menjadi lebih pendek, serta
meningkatkan temperatur di dalam ruangan, yang ikut berdampak
pada pemanasan global.
3. Menggunakan transportasi umum Memanfaatkan transportasi umum
merupakan bentuk partisipasi untuk mendukung kebijakan pemerintah,
sekaligus peduli terhadap lingkungan guna mengurangi polusi akibat asap
kendaraan.
4. Mengurangi penggunaan AC karena ac memiliki Freon yang memiliki
dampak buruk bagi lingkungan. Freon menjadi penyebab utama
terjadinya degradasi lapisan ozon pada bumi. Freon juga dapat
menghasilkan gas rumah kaca yang besar sehingga mampu mengikat panas
yang seharusnya dipancarkan bumi ke luar angkasa. Saat melewati udara,
komponen kimia freon menurunkan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon
meningkatkan jumlah radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi.

Contoh penerapan eco lifestyle yang dilakukan pemerintah:

24
1. Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) punya komitmen untuk
melakukan inovasi dan transformasi yang bersifat ramah lingkungan. Inovasi
dan transformasi tersebut di tuangkan dengan cara menerapkan eco-lifestyle
dengan membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan Geothermal
(panas bumi) yang didapat melalui holding-holding milik PLN dan Pertamina.
Indonesia di proyeksikan sebagai negara dengan kapasitas geothermal terbesar
kedua di dunia.
2. Mengaplikasikan pembangkit listrik tenaga surya dengan membangun solar
cell terapung di waduk milik BUMN
3. Penggunaan kompor induksi. PLN mendorong masyarakat untuk beralih dari
kompor gas menjadi kompor listrik atau kompor induksi.
4. Membuat holding atau perusahaan khusus untuk melalukan daur ulang baterai
yang sudah tidak terpakai.
5. Membuat atau merancang mobil listrik yang dilaksanakan oleh PT. WIKA
6. Melalukan smart grid, yaitu menjual enegeri listrik yang sudah dihasilkan
secara massal atau bersama-sama.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penulisan makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa betapa bahayanya
pencemaran udara bagi kesehatan manusia, disamping itu pula bahaya atau dampak
terhadap bumi seperti contohnya penipisan ozon dan pemanasan global (global
warming), dan perlu bagi kita untuk menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk
mengurangi pencemaran udara di bumi kita.

25
3.2 Saran
Melihat semakin parahnya pencemaran udara dari tahun ke tahun,maka saran
yang bisa kami berikan adalah,tanamlah dalam diri masing-masing terlebih dahulu
bahwa udara yang sehat sangat penting bagi kesehatan diri sendiri dan lingkungan
yang berudara bersih juga baik untuk kita.Selanjutnya melakukan pendekatan-
pendekatan,yaitu ada pendekatan teknis dengan mengupayakan pembakaran sempurna
dan mencari bahan bakar alternatif dan pendekatan pendekatan edukatif dengan cara
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar.
Adapun saran umum yang lainnya adalah sebagai berikut :
1.Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor.
2. Hemat Energi.
3.Membeli Produk Daur Ulang.
4.Menggunakan Produk yang Sustainable.
5.Menanam Pohon.
6. Berjalan, Bersepeda atau Memanfaatkan Transportasi Umum.
7. Makan Produk Lokal dan Organik.
8.Mengurangi Makan Daging.

DAFTAR PUSTAKA

“Pengertian,Penyebab,Dampak,Pollutan,dan Penanggulangan Pencemaran Udara”.


https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-solusi/

“Cara Mengurangi Polusi Udara”.


https://www.zurich.co.id/id-id/blog/articles/2019/08/5-cara-yang-bisa-anda-lakukan-
untuk-mengurangi-polusi-udara-di-jakarta

“Zat-zat Pencemaran Udara”.


https://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-udara.html

26
“Dampak bahan bakar kayu bagi lingkungan”
https://forestsnews.cifor.org/42559/dampak-bahan-bakar-kayu-bagi-lingkungan-tidak-
seburuk-yang-diduga?fnl=en

“Pengaruh penggunaan tungku kayu bakar dan kompor gas terhadap keluhan ispa
pada balita”
https://repository.unair.ac.id/21880/

Alfi,Amalia. 2014 “Pendekatan Teknis dan Pendekatan Edukatif”. Makalah. Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

“Eco Lifesstyle”
https://properti.kompas.com/read/2022/10/03/193000221/ketahui-dampak-buruk-
freon-ac-bagi-lingkungan

https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp10/5-penerapan-eco-lifestyle/

https://www.youtube.com/watch?v=yqv0ZkmhBlo

27

Anda mungkin juga menyukai