DOSEN:
Dr. Ari Fadiati Wira Soestisna, M.Si
Dibuat Oleh :
Muhamad Faturrahman Sywaludin - 1514622053
Amirah Hasna Afifah - 1514622054
Fananda Tadzakia Aliifah - 1514622056
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Pencemaran Udara”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr. Ari Fadiati Wira Soestisna, M.Si selaku dosen mata kuliah Kesehatan
Lingkungan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan sistematis dan dilengkapi dengan penjelasan
yang jelas. Sebagai penulis, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sangat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................3
BAB II.....................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................4
2.1 Definisi Pencemaran Udara............................................4
2.2 Sumber Pencemaran Udara............................................5
2.3 Macam-macam Pencemaran Udara................................6
2.4 Zat-zat Pencemar Udara (Pollutan)................................6
2.5 Faktor-faktor Penyebab Pencemaran Udara.................11
2.5.1.Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas
alam, seperti:....................................................................11
25.2.Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari
hasil aktivitas manusia, seperti:.......................................13
2.6 Dampak Pencemaran Udara.........................................18
Dampak pada Kesehatan..................................................19
2.7 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara.................22
2.8 Penerapan Eco Lifestyle...............................................23
BAB III.................................................................................25
PENUTUP.............................................................................25
3.1 Kesimpulan...................................................................25
3.2 Saran.............................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................26
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pencemaran udara akan terus berlangsung sejalan dengan laju
pertumbuhan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya kehidupan ekonomi,
masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahan-bahan berteknologi
tinggi yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan mobil.
Hal ini memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang
dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim
global.
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar
yang ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain.
Masing-masing sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan
pengaruhnya bagi kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
dilakukan.
Hasil penelitian Bapedal (1992) di beberapa kota besar (Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya) menunjukkan bahwa kendaraan bermotor
merupakan sumber utama pencemaran udara. Hal ini dapat dilihat dari
persentase cemaran CO sebesar 98,8%, NOx sebesar 73,4% dan HC sebesar
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui bahaya
pencemaran udara yang akan terjadi untuk kehidupan manusia, lingkungan, dan bumi.
Adapun tujuan khususnya, yaitu:
1.Mengetahui definisi dari pencemaran udara
2.Mengetahui sumber utama pencemaran udara
3.Mengetahui macam-macam pencemaran udara
4.Mengetahui zat-zat yang dapat mencemari udara
5.Mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran udara
6.Mengetahui dampak dari pencemaran udara
7.Mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangulangi pencemaran udara
3
BAB II
PEMBAHASAN
https://eticon.co.id/wp-content/uploads/
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan.
Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis
dari pencemaran lingkungan hidup selain pencemaran tanah, pencemaran air,
pencemaran suara.
Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan kualitas
ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non biologis.
Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap kendaraan
bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain. Beberapa
sumber ini juga menjadi sumber pencemaran tanah.
4
2.2 Sumber Pencemaran Udara
https://asset-a.grid.id//crop/0x0:0x0/700x465/photo/2019/10/31/1162410698.jpg
2. Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini
misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang
bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida
Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan
Oksida fotokimia, termasuk ozon.
https://moondoggiesmusic.com/wp-content/uploads/2019/01/Zat-Pencemaran-Udara-Polutan.jpg
5
2.3 Macam-macam Pencemaran Udara
1. Karbon Monoksida
https://www.hondasolobaru.co.id
6
Umum. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar
dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik
antara udara dan bahan bakar terutama terjadi pada mesin yang menggunakan
Turbocharge. Ini merupakan salah satu strategi meminimalkan emisi CO. Karbon
monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya
berat janin. Berpotensi meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
Karena itu, strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada
pengendalian. Pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah
bahan CO menjadi karbon dioksida. Penggunaan bahan bakar terbarukan rendah
polusi juga dapat menjadi solusi mengatasi masalah pencemaran udara.
https://asset.kompas.com/crops/
Karbon dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu meningkatkan
suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 akan naik. Dengan demikian,
suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti dialami DKI Jakarta.
Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan
titik-titik air. Percampuran ini membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari
namun tidak dapat dilepaskan kembali melewati awan ters ebut. Keadaan seperti itu
mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa fentilasi udara.
7
3. Nitrogen Dioksida (NO2)
https://896479.smushcdn.com/
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2
sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang
diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.
https://www.dictio.id/uploads/
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur
bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida
(SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx
terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan
8
pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap
pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita
yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
5. Ozon (O3)
https://statik.tempo.co/data/2013/01/14/id_161561/161561_620.jpg
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil
tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet
(UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari
dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2)
menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara
cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah
panjang gelombang 240-320 nm.
6. Timah (PB)
https://cdns.diadona.co.id/ diadona.id/resources/news/
Logam berwarna
kelabu keperakan
yang amat beracun
dalam setiap bentuknya ini
merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang
biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat
ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk
9
mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai
dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink)
7. Hidrokarbon (HC)
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net
https://putraprabu.files.wordpress.com
10
9. Khlorin (Cl2)
https://1.bp.blogspot.com/-iY9Si43BJAI/VxJaLfeGeWI/AAAAAAAABHw/
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida
yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada
perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi
pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru
dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat
sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat
mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang
terjadi di bawah ini.
https://cdn-2.tstatic.net/kupang/foto/bank/images
11
Abu Vulkanik adalah material vulkanik yang terdiri dari pecahan batuan,
mineral, dan gelas vulkanik, yang terbentuk selama erupsi gunung api dan
berdiameter kurang dari 2 mm (0,079 inci).
2) Gas-gas vulkanik
https://akcdn.detik.net.id/visual
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara
lain Karbon monoksida (CO),Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida
(H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan
manusia.
http://news.unair.ac.id/wp-content/uploads
Debu ialah nama umum untuk sejumlah partikel padat kecil dengan dimeter
kurang dari 500 mikrometer (lihat juga pasir atau granulat). Di atmosfer Bumi,
debu berasal dari sejumlah sumber yang disebarkan melalui angin, letusan
gunung berapi, pencemaran,
12
4) Bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic
https://mmc.kalteng.go.id/files/berita/22052018091450_1.jpg
2.5.2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia,
seperti:
https://1.bp.blogspot.com/-ay6UVfMUhNA/Y
13
2. bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan anorganik
https://blue.kumparan.com/image
Asap pabrik merupakan polusi udara yang berasal dari gas buangan hasil
olahan pabrik. Asap pabrik mengeluarkan gas karbon terbanyak di udara,
sehingga termasuk dalam pencemaran udara. Selain pencemaran udara,
dampak lainnya dari asap pabrik adalah sebagai berikut. Dapat memicu hujan
asam.
https://asset.kompas.com/crops/H7
menyebabkan tipisnya lapisan ozon. lapisan ozon yang semakin tipis bahkan
jika berlubag, sangat berbahaya bagi kehidupan dibumi.
14
4. pembakaran sampah rumah tangga
http://balicaringcommunity.org/wp-content/uploads/2014
5. pembakaran hutan
https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/sX9J7k42SGRnNQP5-l4hI05d7yc=/
15
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-masing
sumber pencemar yang berbeda-beda baik jumlah, jenis, dan pengaruhnya bagi
kehidupan. Pencemar udara yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakar
yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang dilakukan. Sumber pencemaran
umumnya dari kegiatan industri pengolahan, transportasi dan rumah tangga. Sumber
utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga mencakup 41% dari
sumber debu Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur
dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari
ambang batas.
Menurut Setyowidagdo (2000) dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
ternyata 70% dari total emisi yang dibuang ke udara berasal dari gas buang kendaraan
bermotor. Pencemaran udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan
dampak terhadap makhluk hidup yang hidup di atas bumi ini.
Di Indonesia sekitar lebih dari 70% merupakan hasil emisi kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan
dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan. Zat
berbahaya tersebut seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate
matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO),
dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100 persen
timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73%
NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara.
Di Indonesia kurang lebih 70 % pencemaran udara disebabkan oleh emisi
kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang
memiliki dampak negatif baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap
lingkungannya. Dalam beberapa tahun terakhir pencemaran udara terutama di kota-
kota besar di Indonesia merupakan masalah yang serius, beberapa sumber pencemar
udara utama Indonesia antara lain emisi gas buang kendaraan bermotor, emisi dari
pabrik-pabrik, rumah tangga dan kebakaran hutan, data penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 80% pencemaran udara yang terjadi di kotakota besar di Indonesia di
sebabkan oleh kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara yaitu dengan
dihasilkannya gas CO, HC, NOx yang merupakan bahan logam timah yang
ditambahkan kedalam bensin berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna
16
mencegah terjadinya letupan pada bensin. Peningkatan polusi udara yang signifikan
dari tahun ketahun disebabkan oleh naiknya angka pertumbuhan pemakaian
kendaraan. kondisi ini diperparah dengan angka pertumbuhan jalan yang tidak
sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang hanya 2% pertahun,
semakin memperburuk kondisi udara diberbagai kota. Sektor transportasi telah
dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi
yang menyeluruh. Penggunaan bahan bakar minyak secara intensif dalam sektor ini
menjadi penyebab utama timbulnya dampak terhadap lingkungan udara terutama
didaerah perkotaan.
Pembangunan lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik
berupa bangunan sarana dan prasarana, misalnya pertokoan, pemukiman, tempat
rekreasi dan industri otomotif. Dengan meningkatkan pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang seharusnya untuk penghisapan. Hal tersebut
dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga udara menjadi
tercemar dan kotor.
17
18
2.6 Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara menyerang berbagai sektor kehidupan manusia dan
makhluk hidup di bumi. Berikut ini adalah dampak pencemaran udara terhadap
kehidupan manusia dan lingkungan.
19
sel darah merah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun terdapat
sekitar 3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara di dunia. Hal ini
ditunjukan oleh gambar di bawah ini.
World Bank menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan
tertinggi setelah Beijing, New Delhi, Mexico. Pencemaran yang terjadi sangat
menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994,
dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta. Jika konsentrasi partikulat (PM)
diturunkan sesuai standar WHO, maka akan terjadi berbagai penurunan kasus
kesehatan. Penurunan kasus tersebut yaitu:
7. Peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran
pernapasan.
20
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/06/08/1447430755.jpg
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis, Merusak estetika, Mengganggu kenyamanan, Merusak gedung, kantor,
dan perumahan.
sHujan asam
https://mmc.tirto.id/image/otf/ 700x0/2019/01/28/prakiraan-cuaca-
istockphoto-2_ratio-16x9.jpg
21
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/2020/10/07/1067693806.jpg
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan udara kita, sebenarnya zat-zat ini ada di lapisan udara
menguntungkan, yaitu untuk menghalagi pemantulan panas dari bumi ke luar
angkasa, karena panas terhalangi maka udara di bumi siangnya tidak terlalu panas dan
malam nya tidak terlalu dingin, menguntungkan jika keberadaannya di udara dengan
jumlah sedikit, tapi fakta nya hari ini jumlah CO2, CFC, N2O di udara sangat banyak
dikarenakan gaya hidup manusia di dunia serba canggih daan serba menggunakan
bahan bakar minyak, karena jumlahnya yang begitu banyak maka jumlah energi
matahari yang masuk ke bumi hanya sedikit yang di pantulkan kembali ke luar
angkasa akibatnya suhu bumi naik, kalu kita analogikan jumlah sinar matahari yang
masuk 100 maka yang di pantulkan cuma 30, 70 nya lagi tetap berada di bumi. suhu
bumi yang naik ini lah yang di sebut dengan fenomen global warming (pemanasan
global) Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Naiknya permukaan air laut
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Tenggelamnya kota-kota di tepi laut
https://asset.kompas.com/crops/SCXgsP_29vPmNwTZogw7Er8ot0U=/0x15:500x349/750x500/data/photo/2020/02/26/5e566656ec847.jpg
22
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
23
Penerapan konsep eco-lifestyle perlu dilakukan oleh setiap orang setiap
hari agar dapat memberikan dampak yang signifikan. Pelaksanaan eco-
lifestyle merupakan kesadaran pribadi dari masing-masing orang, sehingga setiap
program dan kampanye yang dilakukan tidak dapat berhasil bila tidak dilakukan oleh
elemen masyarakat yang paling kecil, yaitu diri sendiri.
Berikut contoh-contoh penerapan eco lifestyle dalam kehidupan sehari-hari:
24
1. Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) punya komitmen untuk
melakukan inovasi dan transformasi yang bersifat ramah lingkungan. Inovasi
dan transformasi tersebut di tuangkan dengan cara menerapkan eco-lifestyle
dengan membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan Geothermal
(panas bumi) yang didapat melalui holding-holding milik PLN dan Pertamina.
Indonesia di proyeksikan sebagai negara dengan kapasitas geothermal terbesar
kedua di dunia.
2. Mengaplikasikan pembangkit listrik tenaga surya dengan membangun solar
cell terapung di waduk milik BUMN
3. Penggunaan kompor induksi. PLN mendorong masyarakat untuk beralih dari
kompor gas menjadi kompor listrik atau kompor induksi.
4. Membuat holding atau perusahaan khusus untuk melalukan daur ulang baterai
yang sudah tidak terpakai.
5. Membuat atau merancang mobil listrik yang dilaksanakan oleh PT. WIKA
6. Melalukan smart grid, yaitu menjual enegeri listrik yang sudah dihasilkan
secara massal atau bersama-sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penulisan makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa betapa bahayanya
pencemaran udara bagi kesehatan manusia, disamping itu pula bahaya atau dampak
terhadap bumi seperti contohnya penipisan ozon dan pemanasan global (global
warming), dan perlu bagi kita untuk menumbuhkan kesadaran yang tinggi untuk
mengurangi pencemaran udara di bumi kita.
25
3.2 Saran
Melihat semakin parahnya pencemaran udara dari tahun ke tahun,maka saran
yang bisa kami berikan adalah,tanamlah dalam diri masing-masing terlebih dahulu
bahwa udara yang sehat sangat penting bagi kesehatan diri sendiri dan lingkungan
yang berudara bersih juga baik untuk kita.Selanjutnya melakukan pendekatan-
pendekatan,yaitu ada pendekatan teknis dengan mengupayakan pembakaran sempurna
dan mencari bahan bakar alternatif dan pendekatan pendekatan edukatif dengan cara
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudian yang baik dan benar.
Adapun saran umum yang lainnya adalah sebagai berikut :
1.Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor.
2. Hemat Energi.
3.Membeli Produk Daur Ulang.
4.Menggunakan Produk yang Sustainable.
5.Menanam Pohon.
6. Berjalan, Bersepeda atau Memanfaatkan Transportasi Umum.
7. Makan Produk Lokal dan Organik.
8.Mengurangi Makan Daging.
DAFTAR PUSTAKA
26
“Dampak bahan bakar kayu bagi lingkungan”
https://forestsnews.cifor.org/42559/dampak-bahan-bakar-kayu-bagi-lingkungan-tidak-
seburuk-yang-diduga?fnl=en
“Pengaruh penggunaan tungku kayu bakar dan kompor gas terhadap keluhan ispa
pada balita”
https://repository.unair.ac.id/21880/
“Eco Lifesstyle”
https://properti.kompas.com/read/2022/10/03/193000221/ketahui-dampak-buruk-
freon-ac-bagi-lingkungan
https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp10/5-penerapan-eco-lifestyle/
https://www.youtube.com/watch?v=yqv0ZkmhBlo
27