Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK REKLING

MAKALAH PENCEMARAN UDARA

DOSEN PENGAMPU : HARMIYATI, ST., M.Si

NAMA KELOMPOK :

1. DILFIT MILLENETHEO (183110767)


2. JUNITA SARI (183110831)
3. MEILA FAIZA (183110838)
4. NAJLA MUMTAZAH (183110945)
5. RASYIDAH (183110840)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah -Nya kepada kita samua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pencemaran Udara”.

    Makalah ini telah disusun sedemikian rupa untuk menyelesaikan tugas
REKAYASA LINGKUNGAN dengan dosen pengampuh Ibuk HARMIYATI,
ST.,M.Si kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru, 1 Mei 2021

PENULIS

2
DAFTAR ISIY

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I..............................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................4

1.2 Tujuan....................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................6

2.1 Pengertian Pencemaran Udara..............................................................................6

2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara.......................................................................7

2.3 Sumber pencemaran udara....................................................................................8

2.4 Jenis-jenis Pencemaran Udara...............................................................................9

2.5 Jenis Zat-zat Pencemaran Udara.........................................................................10

2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara...................................................12

BAB III.........................................................................................................................19

PENUTUP.....................................................................................................................19

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................19

3.2 Saran....................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................21

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran udara merupakan suatu masalah yang berdampak buruk
bagi kehidupan makhluk hidup. Udara yang tercemar akan menimbulkan
berbagai macam penyakit, sehingga perlu dilakukan pengamatan tingkat
pencemaran udara dalam hal ini kandungan gas Karbon Dioksida (CO2) di
udara pada lingkungan masyarakat. Dampak perubahan kualitas udara akan
menyebabkan timbulnya beberapa dampak lanjutan, baik terhadap kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya, aspek estetika udara, keutuhan bangunan,
dan lainnya. Dampak terhadap kesehatan manusia yang banyak terjadi adalah
iritasi mata dan gangguan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), seperti
hidung berair, radang batang tenggorokan, dan bronkitis. Partikel berukuran
kecil dapat masuk sampai ke paru-paru dan kemudian menyebar melalui sistem
peredaran darah ke seluruh tubuh. Gas Karbon Dioksida (CO2), jika bercampur
dengan hemoglobin, akan mengganggu transportasi oksigen. Partikel timbal
akan mengganggu pembentukan sel darah merah. (Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan, 1998)

1.2 Tujuan
1. Pengertian dari pencemaran udara.
2. Sumber pencemaran udara.
3. Jenis pencemaran udara.
4. Cara mengatasi pencemaran udara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih
substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan.
Berbahaya kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis dari
pencemaran lingkungan hidup selain pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran
suara.

Pencemaran udara adalah perusakan terhadap kualitas udara. Kerusakan


kualitas ini disebabkan oleh berbagai sumber, baik sumber biologis maupun non
biologis. Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain: asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.

Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya


ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.

Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di


dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka
disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila
pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut
sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). Umumnya,  polutan yang
mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin

5
pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut
merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen
oksida).

2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya


pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak
pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak
langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :

1. Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan
dapat berupa:

a.       Polutan Gas terdiri dari:

 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon


oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
 Senyawa sulfur, yaitu oksida.
 Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin.

b.      Partikel

6
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut
dapat berasal dari proses kondensasi, proses  (misalnya proses menyemprot/ spraying)
maupun proses erosi bahan tertentu.

2.      Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi


pencemar-pencemar primer di atmosfer sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari
dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh
adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.

Proses  kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

a)      Konsentrasi relative dari bahan reaktran

b)      Derajat fotoaktivasi

c)      Kondisi iklim

d)     Topografi lokal dan adanya embun.

2.3 Sumber pencemaran udara

Sumber pencemaran udara terdiri dari dua sumber, yaitu:

1. Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung berapi.


Bisa juga berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
2. Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini
misalnya dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang
bersumber dari kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida

7
Sulfur (SOx), Oksida Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan
Oksida fotokimia, termasuk ozon.

2.4 Jenis-jenis Pencemaran Udara


 Berdasarkan bentuk
1. Gas, merupakan uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena
dipanaskan atau menguap sendiri. Misal seperti CO2, CO, SOx, Nox
2. Partikel, pencemaran udara yang berasal dari zarah-zarah kecil yang
terdispresi ke udara, wujudnya bisa padat, cair, atau padatan dan cairan
secara bersama. Seperti contoh debu, kabut, asap, dan sebagainya
 Berdasarkan asalnya
1. Pencemaran udara primer yaitu substansi pencemar ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran. Karbon monoksida adalah salah
satu contoh pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran.

2. Pencemaran udara sekunder yaitu substansi pencemar terbentuk dari


reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam proses fotokimia adalah contoh pencemaran sekunder. Atmosfer
merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh.
Belakangan ini, perhatian pada efek emisi polusi udara
terhadap perubahan iklim global dan penipisan lapisan ozon semakin
meningkat.
 Berdasarkan tempat
1. Pencemaran udara bisa juga terjadi pada ruangan (indoor air polution)
yang biasa disebut juga dengan istilah udara tidak bebas seperti di
rumah, bioskop, pabrik, sekolah, rumah sakit, dan juga bangunan-
bangunan lain. Umumnya pencemaran itu berupa asap rokok, dan asap-
asap yang lain
2. Pencemaran udara pada ruangan (outdoor air polution) biasa disebut

8
juga dengan istilah udara bebas seperti asap-asap dari sebuah industri
atau kendaraan bermotor
 Berdasarkan gangguan dan dampak kesehatan
1. Irritansia, merupakan suatu zat pencemar yang menimbulkan iritasi
pada jaringan tubuh, misal SO2, Ozon, juga Nitrogen Oksida
2. Aspeksia, ini adalah keadaan di mana darah dalam keadaan
kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas Karbon Diokasida. Gas
tersebut dihasilkan dari CO, H2S, NH3, & CH4
3. Anestesia, zat ini mempunyai efek membius dan umumnya adalah
pencemaran udara dalam ruangan. Contohnya seperti Formaldehide
Alkohol
4. Toksis, zat pencemar yang bisa mengakibatkan keracunan, seperti
Fluor, Cadmium, Timbal, dan Insektisida
 Berdasarkan susunan kimia
1. Anorganik, zat ini merupakan zat pencemar yang tidak mengandung
karbon seperti asbestos, asam sulfat, ammonia, dan sebagainya
2. Organik, merupakan zat pencemar yang memiliki kandungan karbon
seperti pestisida, herbisida, dan beberapa jenis alkohol dll.

2.5 Jenis Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,

Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran

9
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit

energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

3. Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari

pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya

digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong

pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara

b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara

d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara

10
5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak

6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.

Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran,

pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada


kendaraan

bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk


debu atau

partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

8. Karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan

pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara


Berikut upaya penanggulangan pencemaran udara.

1. Kurangi emisi

11
Kurangi penggunaan kendaraan pribadi, jika bertanya kenapa maka
jawabannya sangat sederhana yaitu asap dari kendaraan yang dikeluarkan itu
menjadi sumber masalah. Mungkin kamu mengatakan suda melakukan uji
emisi kendaraan, itu merupakan langkah yang baik untuk mengurangi
pencemaran udara. Akan tetapi lebih baik lagi kamu dapat melakukan upaya
maksimal seperti menggunakan transportasi umum.
Selain itu kebanyakan orang selalu menyalakan mesin kendaraan saat
sedang menunggu, alih-alih karena alasan cuaca yang panas. Betul, tapi untuk
menciptakan udara yang baik, maka cobalah untuk mematikan mesin.
2. Memilih produk hemat daya & ramah lingkungan
Menggunakan perlengkapan yang hemat energi seperti lampu LED, dan
pernagkat elektronik yang hemat daya juga dapat menjadi salah satu cara untuk
menghemat biaya dan melindungi lingkungan. Pastikan juga untuk mematikan
daya listrik saat tidak menggunakan pernagkat tersebut.
3. Tidak membakar sampah.
Tidak membakar sampah adalah salah satu cara untuk mengurangi
polusi udara. Banyak orang yang berpikir untuk menempuh cara ini untuk
mengurangi sampah yang ada. Akan tetapi ternyata ini bukan langkah yang
tepat, karena justru berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebagai
gantinya gunakan barang-barang yang mudah terurai serta ramah lingkuangan.
4. Bertanam.
Masalah yang sering dialami oleh kota besar adalah kurangnya tanaman
hijau yang memproduksi oksigen, belum lagi ditambah banyaknya kendaraan
yang membuat polusi udara. Banyak yang mengatakan jika ini terjadi akibat
lahan yang berkurang dipakai untuk industri.
Mulalilah untuk bertanam, semakin banyak kamu melakukan ini maka
semakin banyak juga udara bersih yang dihasilkan. Pasalnya keberadaan
tanamah hijau sangat membantu untuk menyaring udara kotor, dan menyerap

12
karbon dioksida lebih banyak. Selain itu untuk pemiliknya maka dapat
memberikan udara yang segar untuk lingkungan sekitar.
5. Hindari menggunakan bahan kimia berlebihan
Hindari penggunaan bahan kimia yang berlebihan, memang dalam
pembuatan produk membutuhkan banyak campuran bahan-bahan yang
terkadang tidak ramah lingkungan. Penyebab-penyebab inilah yang seharusnya
dihindari, karena pasalnya hal ini sudah mencemari udara dan bahkan kita
sendirilah yang akan menghirupnya udara itu kelak.
Untuk mendukung upaya ini tentunya kita harus bersama melakukan
sesuatu misalnya dengan mengurangi emisi yang ada dari perlengkapan yang
dimiliki. Selain itu pastikan juga untuk membeli perlengkapan yang ramah
lingkungan di Ruparupa.

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang


dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan
sesudah terjadinya pencemaran.

Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

1. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.

2. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.

3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi


industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

4. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.

5. Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan
AC dalam kehidupan sehari-hari.

6. Tidak merokok di dalam ruangan.

13
7. Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.

8. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.

9. Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.

10. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.

11. Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan


ruang.

12. Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.

13. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.

14. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.

b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usahauntuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.

2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan


lingkungan dari polutan.

3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur


ulang.

4. Menggunakan penyaring pada cerobong di kilang minyak atau pabrik yang


menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.

14
5. Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna
yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran
udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah
(BBG).

c. Program pemerintah

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan


programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu :

1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan


untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan
melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energy Alternatif lainnya.

4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.

5. Larangan menggunakan gas CFC.

6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro


etana).

7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.

8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan


ozon

15
Secara nasional dan internasional

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-
kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka
kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya :

1.      Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api diperbanyak dan ditinjau sesuai
denga  kebutuhan.

2.      Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu


dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama
yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

3.      Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap
pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan
mengurangi polusi udara.

4.     Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang


sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan
bermotor akan memperlambat laju.

5.      Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya
kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping
memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

16
 NOMOR 41 TAHUN 1999tentang PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
 Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
 Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
(lembaran negara tahun 1997 nomor 68, tambahan lembaran negara nomor
3699)

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kehadiran satu atau lebih substansi
kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang membahayakan. Berbahaya
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti. Polusi udara merupakan salah satu jenis dari pencemaran
lingkungan hidup selain pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran suara.

2. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya


pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak
pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak
langsung dalam kurun waktu lama.

3. Sumber pencemaran udara terdiri dari dua sumber, yaitu:

 Sumber pencemaran udara alamiah


 Sumber pencemaran udara berasal dari manusia.

4.TTerdapat dua macam pencemaran udara yaitu:

 Pencemaran udara sekunder


 Pencemaran udara primer

18
5.AAda beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.

6. Upaya penanggulangan.

1. Kurangi emisi
2. Memilih produk hemat daya & ramah lingkungan
3. Tidak membakar sampah.
4. Bertanam.
5. Hindari menggunakan bahan kimia berlebihan

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang


dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan
sesudah terjadinya pencemaran.

3.2 Saran

Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan kehidupan di bumi,


dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan  dan tumbuhan saja tetapi juga
kepada lapisan ozon bumi.

Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka
sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara.
Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek dari
pencemaran lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar
dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini
mungkin.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-solusi/

http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf

http://www.artikellingkunganhidup.com/penyebab-polusi-udara.html

http://dewa-sumberilmu.blogspot.com/2013/05/dampak-pencemaran-udara-dan
%20solusinya.html

20

Anda mungkin juga menyukai