[1]
Eksata Murliagraha Perdana, [2]Abdul Muid, [3]Yulrio Brianorman
[1][3]
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
[2]
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp./Fax.: (0561) 577963
e-mail : [1]argahernandez@gmail.com, [2]muidssi@yahoo.com, [3]yulrio.brianorman@siskom.untan.ac.id
ABSTRAK
Telah dibuat Pengukur Kadar Alkohol berbasis arduino, menggunakan sensor gas MQ-3 dan
mikrokontroller Atmega328p. Sebagai indikatornya alat ini menggunakan Buzzer, LED dan LCD.
Kadar alkohol pada cairan dideteksi dengan menggunakan sensor gas alkohol MQ-3. Tegangan
keluaran dari sensor MQ-3 kemudian dihubungkan ke mikrokontroler untuk diproses, dengan
mengubah tegangan analog menjadi digital pada ADC dan ditampilkan pada LCD. Dari hasil
peracangan alat ukur kadar alkohol didapatkan hasil yang menunjukkan adanya kenaikan nilai
tegangan keluaran sensor saat sensor mendeteksi adanya alkohol. Alat ini dapat mendeteksi kadar
alkohol pada suatu zat dengan jarak terjauh 2 cm dari sampel.
Kata Kunci: Pengukur kadar alkohol, Sensor gas MQ-3, Mikrokontroler Atmega328p, Arduino
ProMini
1. PENDAHULUAN menghasilkan alat yang dapat mendeteksi
Penggunaan etanol atau alkohol sebagai kadar alkohol. Pada penelitian Anggraeni
bahan campuran pada minuman dan sebuah (2010) tentang rancang bangun deteksi
produk industri sudah dikenal luas.Saat ini alkohol pada urine dengan sensor MQ-
terdapat banyak merek minuman beralkohol 3berbasis mikrokontroler AT89S51 dan
yang beredar dipasar, baik produk dalam Adbizar (2013) tentang aplikasi sensor etanol
negeri maupun produk luar negeri. Apabila sebagai pendeteksi gas alkohol berbasis
seseorang mengkonsumsi minuman beralkohol mikrokontroler AVR dengan tampilan LCD
maka akan terjadi dampak buruk bagi telah menghasilkan alat yang dapat mendeteksi
kesehatan. Diantaranya, merusak sistem kadar alkohol namun pada penelitian ini masih
kinerja otak, gangguan jantung, penyakit belum praktis untuk dapat digunakan.
kanker, mengganggu kehamilan dan bahkan Berdasarkan permasalahan di atas perlu
jika berlebihan maka akan menyebabkan dibuat prototipe alat untuk pendeteksi kadar
gangguan mental seperti bertindak kasar, alkohol. Pada penelitian ini akan dibuat
mudah marah, bahkan dapat melakukan prototipe alat pengukur kadar alkohol dengan
tindakan kriminal. menggunakan sensor gas MQ-3 dan modul
Untuk mengetahui kadar alkohol pada sistem minimumArduino. Sensor ini mampu
minuman beralkohol tidak bisa diketahui mendeteksi keberadaan gas etanol yang
secara langsung, perlu melakukan pengujian di merupakan gas yang terdapat pada alkohol.
laboratorium. Alat yang digunakan di Alat ini dirancang dengan bentuk relatif kecil
laboratorium padaumumnyamemiliki dimensi yang akan memudahkan dalam penggunaan
yang cukup besar dengan harga yang mahal. alat sehingga lebih efektif dalam pemakaian
Karena itu perlu dirancang sebuah alatyang karena dapat dibawa kemana-mana. Alat ini
dapatdigunakanuntukmengetahuikadaralkohol juga di lengkapi dengan 3 jenis pemberitahuan
dengandimensi kecil, harga relatif murah, dan yaitu, LCD(Liquid crystal display), LED
penggunaan yang mudahserta portable. (Light Emitting Diode) dan buzzer.
Sehingga masyarakat dapat menggunakan alat
tersebut untuk mengetahui kadar alkohol pada
suatu minumandengancepat. 2. TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang elektronik telah 2.1 Gas Alkohol
107
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume
ume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
107
108
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
Void main() {
Gambar 3Arduino Uno Result = num_a * num_b;
2.4 Liquid Crystal Display (LCD) }
Gambar 5 Contoh Instruksi Bahasa C
Liquid Crystal Display (LCD) adalah
3. METODOLOGI PENELITIAN
modul penampil yang banyak digunakan
Penelitian ini memakai dua metode,
karena tampilannya menarik. LCD merupakan
yaitu metode studi literatur dan metode
kristal cair pada layar yang digunakan sebagai
eksperimen. Metode studi literatur pada
tampilan dengan memanfaatkan listrik untuk
penilitian ini adalah mencari data, bahan dan
mengubah-ubah bentuk kristal-kristal cairnya
penelitian sebelumnya mengenai pendeteksi
sehingga membentuk tampilan angka dan atau
gas. Metode eksperimen yang dimaksud
huruf pada layar. Ada dua tipe utama dari
adalah merancang, merakit dan menguji alat.
tampilan LCD, yaitu numerik (biasa 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
digunakan pada jam dan kalkulator) dan teks SISTEM
alphanumerik (biasa digunakan pada 4.1 Perancangan Sistem
photocoupler dan mobile telephone)[5] Alat pengukur alkohol merupakan alat
yang dirancang sedemikian rupa agar alat
tersebut dapat mengidentifikasi gas alkohol,
kadar alkohol yang terdapat pada suatu
minuman. Sistem ini terdiri dari beberapa
bagian pendukung yakni, bagian displayLCD,
bagian mikrokontroler, bagian sensor, dan
bagian indikator serta saklar.
Gambar 4LCD (Liquid Crystal Langkah pertama dalam membangun alat
Display)16x4 pengukur kadar alkohol ini adalah dengan
2.5 Bahasa Pemrograman C mendesain blok diagram perangkat-perangkat
tersebut. Melalui desain blok diagram ini kita
Akar dari bahasa C adalah dari bahasa
dapat mengidentifikasi komponen-komponen
BCPL yang dikembangkan oleh Martin
yang akan digunakan pada alat. Sehingga
Richards pada tahun 1976. Bahasa ini
proses pembuatan alat dapat berjalan dengan
memberikan ide kepada Ken Thompson yang
cepat dan tepat. Gambar di bawah ini adalah
kemudian mengembangkan bahasa yang
diagram blok rancang bangun sistem
disebut dengan B pada tahun 1970.
pendeteksi gas ini.
Perkembangan selanjutnya dari bahasa B
adalah C oleh Dennis Ricthie sekitar tahun
1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc.
(sekarang adalah AT&T. Bell Laboratories).
Bahasa C pertama kali digunakan di komputer
Digital Equipment Corporation PDP-11 yang
menggunakan sistem operasi UNIX.[6]
C adalah bahasa yang standar, artinya
suatu program yang ditulis dengan versi
bahasa C tertentu akan dapat dikompolasi
dengan versi bahasa C yang lain dengan Gambar 6BlokDiagram Sistem
sedikit modifikasi. Standar bahasa C yang adil 4.2 Perancangan Perangkat Keras (Elektronik)
adalah standar dari UNIX. Patokan dari Perancangan perangkat keras
standar UNIX ini diambilkan dari buku yang merupakan tahap kedua dari membangun
ditulis oleh Brian Kernighan dan Dennis alat pengukur kadar alkohol. Adapun di
Ritchie berjudul the C Programming
dalam perancangan perangkat keras ini
Language, diterbitkan oleh Prentice Hall
tahun 1978. Deskripsi C dari Kerninghan dan
menggunakan acuan perancangan blok
109
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume
ume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
107
110
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume
ume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
107
111
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume
ume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
107
yang tidak terlalu besar. LCD 16x4 pengidentifikasian kadar alkohol dan indikator
membutuhkan tegangan kerja sebesar 3,3Volt. LED dan buzzer. Sakelar ini di rancang agar
LCD 16x4 telah dilengkapi dengan modul dapat memudahkan dalam pencarian nilai
driver-nya
nya sehingga cukup dengan kadar alkohol yang sedang di cari. Dapat
memberikan tegangan kerja 5Volt saja maka dilihat lebih jelas pada Gambar di bawah ini.
LCD sudah dapat digunakan. LCD 16x4
memiliki karakter sebesar 16 kolom dan 4
baris, dan dapat digunakan dalam Bahasa
inggris dan bahasa Jepang. Cara
berkomunikasi
rkomunikasi pada Teks LCD ada dua yaitu
secara serial (seperti I2C) dan paralel. Dalam
unit tulisan ini akan disampaikan LCD dengan
komunikasi paralel, khususnya oleh chip
controller LCD 16x4 HD44780U dari Hitachi.
LCD Teks standar HD44780U mempunyai 16
kaki,
ki, dengan kaki 14 dan 2 pengontrol kaki
untuk sumber daya listrik "LED cahaya
background . Sistem interface antara Gambar 11 Rangkaian Saklar
mikrokontroler dengan LCD membutuhkan 5
4.3 Sampel
jalur data sedangkan untuk jenis komunikasi
Pada penelitian ini yang digunakan
yang digunakan tidak diketahui, karena LCD
sebagai sampel dibagi menjadi 2 bagian yaitu
16x4 mengunakan kan jenis protokol atau
sampel pertama adalah sampel dari larutan
komunikasi data tersendiri sesuai dengan data
alkohol yang dibeli di toko obat yang biasa
sheet LCD tersebut. LCD 16x4 membutuhkan
digunakan untuk
tuk mencuci luka dan sampel dari
7 jalur pengkabelan, dapat lebih jelas dilihat
minuman bahan industri yang umum dijumpai
pada Gambar di bawah ini.
di toko minuman seperti minuman botol
hingga minuman kaleng dan lain sebagainya.
Sampel ini akan diuji dengan menggunakan
alat pendeteksi kadar alkohol untuk dilihat
nilai kadar alkohol
ohol yang terkandung pada
sampel tersebut.
a. Sampel 10%
Sampel etanol 10% adalah sampel yang
terbuat dari pengenceran bahan etanol 70%
dengan menggunakan persamaan satu (1).
Karena akan melarutkan alkohol 70%
sebanyak 0,5 liter maka pada larutan alkohol
ini menggunakan perbandingan 0,071 liter
Gambar 11 Rangkaian LCD
alkohol yang dicampur dengan aquades
4.2.6 Perancangan Rangkaian Tombol Saklar
sebanyak 0,429 liter aquades.
Pada perancangan alat pengukur kadar b. Sampel 20%
alkohol ini menggunakan 2 buah sakelar yang Sampel etanol 20% adalah sampel yang
mempunyai fungsi berbeda-beda
beda pada masing-
masing terbuat dari pengenceran bahan etanol 70%
masing saklar. Saklar pertama berfungsi dengan menggunakan persamaan satu (1).
sebagai pengubah status dari padam (off)
( ke Karena akan melarutkan alkohol 70%
nyala (on),
), dimana bila ditekan ke satu arah, sebanyak 0,5 liter maka pada larutan alkohol
saklar
lar memutus sambungan sehingga sirkuit ini menggunakan perbandingan 0,14 liter
membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, alkohol yang dicampur dengan aquades
saklar menghubungkan sambungan sehingga sebanyak 0,36 liter aquades.
sirkuit menutup. Banyak digunakan pada c. Sampel 30%
berbagai perangkat listrik dan elektronik, Sampel etanol 30% adalah sampel yang
terutama sebagai saklar daya (power switch)
switch terbuat dari pengenceran bahan etanol 70%
atau saklar nyala. dengan
gan menggunakan persamaan satu (1).
Sakelar kedua jika di tekan berfungsi Karena akan melarutkan alkohol 70%
sebagai tombol untuk memulai sebanyak 0,5 liter maka pada larutan alkohol
112
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
113
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
114
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
Rangkaian
Buzzer
115
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
menggunakan multimeter untuk melakukan merupakan aquades murni. Dari hasil uji coba
pengukuran tegangan keluaran dari LED tidak terdapat alkohol pada aquades tersebut.
tersebut. Indikasi dari keberhasilan pengujian
rangkaian adalah tegangan LED mendekati
Rangkaian LED dapat di lihat lebih jelas pada
Gambar di bawah ini.
Gambar 21 PengujianCairan 0%
b. Cairan 5%
Hasil pengujian pada alat yang
Gambar 19 Rangkaian LED menggunakan sampel cairan 5% yang di
Pengujian pada rangkaian LEDdilakukan dapatkan dari hasil pengenceran yang di
dengan pengunduhan program pada ujidalam wadah yang tertutup dan didapatkan
mikrokontroler bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran 5,50%.
apakah kode program yang telah dibuat dapat
dijalankan oleh mikrokontroler dengannilai
5Volt dan LED menyala ketika masukan
rangkaian di tekan indikatornya. Rangkaian
LEDpada PCB dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
116
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
Dari beberapa pengujian yang telah Buzzer dan LED akan menyala ketika sensor
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa alat mendapatkankadar alkohol.
dapat melakukan deteksi kadar alkohol.
117
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan ISSN: 2338-493X
Volume 04 No.2 (2016), hal. 107-118
Daftar Pustaka
[1] Istadi, D., 2013, Chemical Engineering,
http://tekim.undip.ac.
id/staf/istadi/files/2013/09/01-
introduction-natural-gas-processing .pdf,
diakses tanggal 18 Maret 2015.
[2] Fessenden, Ralph J., dkk., 1997.
Pelarutan alkohol,
http://tekim.undip.ac.id/staf/istadi/files/20
13/09/02-pelarutan-proses-gas-
alkohol.pdf, diakses tanggal 20
September 2015
[3] Gerrit, B., 1988, Dasar dasar Histologi
edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta.
[4] Astari, R, 2014, Arduino dan
Pemrograman : Konsep - Konsep Inti,
Erlangga, Jakarta.
118