Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TOKSIKOLOGI

“JENIS JENIS RACUN”


Tahun Ajaran 2019/2020 Semester 4

Pembimbing:

1. Dra. Angki Purwanti, Apt., M.Si


2. Dra. Diah Lestari, MKM

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Citra Aulya Rahman P3.73.34.2.19.010
2. Maulina Afifah P3.73.34.2.19.023
3. Mochammad Raihan Ghani F. P3.73.34.2.19.024

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Jl. Melati 2 No.15, Jatiwarna, Kec. Pd. Melati, Kota Bks, Jawa Barat 17415
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada Ibu Angki Purwanti dan Ibu Diah Lestari selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya sehingga makalah Toksikologi tentang Jenis
Jenis Racun ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, kami mohon bantuan dari para pembaca.

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf dan mengucapkan terima kasih

Bekasi, 11 Februari

Penyusun

;;
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3. Tujuan.........................................................................................................................4
1.4. Manfaat.......................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
ISI................................................................................................................................................6
2.1. Definisi Racun.............................................................................................................6
2.2. Jenis – Jenis Racun.....................................................................................................6
2.2.1. Narkotika..............................................................................................................6
2.2.2. Psikotropika..........................................................................................................8
2.2.3. Zat Adiktif..........................................................................................................10
2.2.4. Obat....................................................................................................................11
2.2.5. Logam berat........................................................................................................12
2.2.6. Pestisida..............................................................................................................13
2.2.7. Racun dari Lingkungan.......................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................Error! Bookmark not defined.

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Racun atau istilah lainnya disebut toksik merupakan segala zat (kimia) yang
mengganggu bahkan sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan organisme dibumi
baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Racun atau toksik merupakan zat kimia
berbahaya dengan dosis tinggi berbentuk zat padat, cair dan gas baik yang dapat
diamati dengan mata langsung atau menggunakan alat bantu. [ CITATION Jag20 \l
1057 ]
Secara umum, racun atau toksik dapat meyebabkan rasa sakit, luka,
menghambat kerja organ tubuh pada manusia atau binatang. Toksik masuk melalui
permukaan kulit dan mulut kemudian menghasilkan reaksi kimia yang tidak dapat
ditolerir tubuh dan tumbuhan, merusak sel jaringan tumbuhan bahkan yang paling fatal
adalah menyebabkan kematian. [ CITATION Jag20 \l 1057 ]

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah Pengendalian Mikroorganisme secara kimia adalah :
1. Definisi Racun
2. Definisi Narkotika dan Macam-Macamnya
3. Definisi Psikotropika dan Macam-Macamnya
4. Definisi Zat Adiktif dan Macam-Macamnya
5. Definisi Obat dan Macam-Macamnya
6. Definisi Logam Berat dan Macam-Macamnya
7. Definisi Pestisida dan Macam-Macamnya
8. Racun dari lingkungan dan Macam-Macamnya

1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa/I dapat memahami apa itu racun dan toksik
2. Agar mahasiswa/I dapat membedakan jenis jenis racun beserta macam macamnya
3. Agar mahasiswa/I dapat mengetahui efek dari racun
4. Agar Mahasiswa/I dapat menahami lingkungan mana saja yang berpontensi
terpapar racun berdasarkan jenisnnya serta mengetahui bagaimana cara terpaparnya.
1.4. Manfaat
Manfaat yang kami harapkan dari pembahasan makalah ini adalah bagi penulis
dan pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis racun, efek yang
ditimbulkan, dan bagaimana cara terpaparnya, dan diharapkan agar pembaca dapat
menghindari paparan toksik yang berlebih.

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 5


BAB II
ISI

2.1. Definisi Racun

Secara umum, racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu
proses kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui
jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam hubungan dengan biologi,
racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme, biasanya
dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul. [CITATION Osw96 \l
1057 ]

Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa: Segala sesuatu adalah racun


dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang membuat sesuatu menjadi bukan
racun (Dosis sola facit venenum).[ CITATION Sei96 \l 1057 ]

Istilah racun bersinonim dengan kata toksin, tetapi memiliki definisi yang berbeda
antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin" didefinisi sebagai racun yang dihasilkan
dari proses biologi, atau sering disebut sebagai biotoksin.

2.2. Jenis – Jenis Racun


2.2.1.Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu narke atau narkam yang berarti
terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari perkataan
narcotic yang artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan efek stupor (bengong), bahan-bahan pembius dan obat bius.
Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan
terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga
dada dan rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang
lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan.

Macam Macam Narkotika Sebagai Berikut


1. COC (Kokain)
Kokaina atau juga disebut sebagai kokain adalah senyawa sintesis yang
memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokaina merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka
Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan. Daunnya biasa
dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-
nya juga membantu. Kokaina diklasifikasikan sebagai suatu narkotika,
bersama dengan morfina dan heroina karena efek adiktif. [ CITATION
Wik19 \l 1057 ]

2. THC (Ganja)
Marijuana adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bunga,
batang, biji dan daun kering dari tanaman ganja, Cannabis sativa, tanaman
yang mengandung zat pengubah akal sehat delta-9 tetrahydrocannabiol
(THC) dan senyawa lain yang terkait.
Orang-orang menggunakan ganja kering/marijuana dengan memasukannya
ke dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong). Mereka juga
terkadang mengosongkan tembakau pada rokok dan diisi dengan
marijuana. Guna menghindari asap yang dihasilkan, banyak orang yang
menggunakan alat penguap (vaporizer) yang juga sering disebut bong. Alat
ini dapat menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja dan
mengumpulkan uap di unit penyimpanan. Seseorang yang menggunakan
narkotika jenis ini kemudian akan menghirup uapnya, bukan menghirup
asapnya. [ CITATION Tan21 \l 1057 ]

3. MOR (Morfin)
Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen
aktif utama yang ditemukan pada opium. Senyawa ini bekerja langsung
pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan nyeri. Morfina diberikan baik
dalam kasus nyeri akut maupun kronis. Pasien serangan jantung atau
persalinan sering kali diberikan morfina. Obat ini dikonsumsi melalui
mulut, suntikan ke otot, suntikan ke bawah kulit, intravena, suntikan ke
ruang sekitar sumsum tulang belakang, atau dubur.
Sumber utama dalam isolasi morfina adalah poppy straw Papaver
somniferum. Morfina menimbulkan ketergantungan dan rentan

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 7


disalahgunakan. Jika dosis dikurangi setelah penggunaan jangka panjang,
gejala putus obat opiat dapat terjadi. Efek samping yang umum termasuk
kantuk, muntah, dan sembelit. [ CITATION Wik191 \l 1057 ]

4. Amfetamin
Amfetamina yang juga disebut Alfa-Metil-Fenetilamina, beta-fenil-
isopropilamina, atau benzedrin) adalah obat golongan stimulansia (hanya
dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya
untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau
Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan
anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka
traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus
narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis.
Di Indonesia dijual dalam kemasan injeksi dengan merk dagang generik.
Obat ini juga digunakan secara ilegal sebagai obat untuk kesenangan
(Recreational Club Drug) dan sebagai peningkat penampilan (menambah
percaya diri

5. Metamfetamin
Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan
dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan
simpatomimetik. Obat ini dipergunakan untuk kasus parah gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang
Desoxyn, tetapi juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal meth"
adalah bentuk kristal dari metamfetamina yang dapat dihisap lewat pipa.

2.2.2.Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan
menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa
ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai
dengan resep dokter. Efek kecanduan yang diberikan pun memiliki kadar yang
berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan hingga
ringan.[ CITATION Sun20 \l 1057 ]
Data menunjukkan sebagian besar pemakai yang sudah mengalami kecanduan,
dimulai dari kepuasan yang didapatkan usai mengkonsumsi zat tersebut yang
berupa perasaan senang dan tenang. Lama-kelamaan pemakaian mulai
ditingkatkan sehingga menyebabkan ketergantungan. Jika sudah mencapai level
parah, bisa mengakibatkan kematian.[ CITATION Sun20 \l 1057 ]

Macam Macam Psikotropika


1. Barbiturat
Barbiturat adalah golongan obat penenang yang biasa digunakan sebelum
operasi atau untuk mengatasi kejang. Obat golongan ini dapat menyebabkan
efek rileks dan kantuk, karena barbiturat dapat mengurangi aktivitas saraf di
otak. [ CITATION Tji19 \l 1057 ]
Barbiturat kerap disalahgunakan. Penggunaan barbiturat yang tidak tepat
sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecanduan, ketergantungan,
koma, hingga kematian. hal ini ditentukan pula oleh jumlah dan golongan
barbiturat yang dicerna. Untuk mengidentifikasi golongan barbiturat yang
dikandung dalam darah atau dalam lambung pada keadaan pasien fatal yang
didukung oleh hasil yang positif dalam urin pasien. [CITATION Bad08 \l 1057 ]

2. Benzodiazepin
Benzodiazepine adalah kelompok obat yang paling lazim untuk diresepkan
dan sering ditemukan dalam kasus toksikologi, serta beberapa kasus
penyalahgunaan. Diazepam (valium), bromazepam (lexotan), klordiazepoksid
(librium), dan nitrazepam (mogadon) merupakan jenis golongan
benzodiazepin yang paling banyak disalahgunakan. Benzodiazepin adalah
suatu kelompok obat-obatan penting yang berfungsi sebagai anti kejang,
relaksan otot, Dalam dosis normal, benzodiazepine umumnya dapat ditoleransi
dengan baik serta efektif untuk mengurangi cemas dan insomnia.
Penggunanya bisa mengantuk atau pusing, dan efek ini akan makin terasa
apabila dosisnya ditingkatkan. Identifikasi kasus-kasus penyalahgunaan obat
ini, memerlukan metode yang sensitif dan efektif untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi keberadaan senyawa ini dalam matriks biologis. Matriks
biologi yang umumnya digunakan dalam pemeriksaan psikotropika yaitu urin.
[ CITATION Bad08 \l 1057 ]

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 9


2.2.3.Zat Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-menerus. Jika dihentikan dapat memberi efek lelah
luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Zat yang bukan tergolong narkotika dan
psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan antara lain kopi, rokok, minuman
keras, dll.

Macam Macam Zat Adiktif


1. Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar,
tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti disinfektan, parfum, perasa, pewarna
makanan dan obat-obatan. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan
dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.[ CITATION Wik21 \l
1057 ]
Etanol merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia
yang diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-
umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi
dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang
lebih tinggi bahkan mencapai 100%..Elkohol terdeteksi di dalam darah,
urin dan nafas seseorang yang baru mengkonsumsi alkohol.[ CITATION
Bad08 \l 1057 ]

2. Metanol
Metanol adalah cairan tidak berwarna dan sedikit berbau dengan rumus
kimia CH3OH. Metanol disebut juga methyl acohol, wood spirit, carbinol,
wood alcohol, dan wood naphta.
Metanol banyak digunakan pada produk-produk industri dan sebagai
pelarut. Metanol digunakan sebagai cairan pembersih wiper, antifreeze,
bahan bakar model pesawat terbang, cairan duplikat, pembersih cat
( ICSA,1997). Saat ini metanol sedang dikembangkan sebagai bahan bakar
alternatif kendaraan bermotor (HSDB, 1999). Penggunaan metanol untuk
konsumsi tidak lah dibenarkan karena metanol adalah zat tidak layak
konsumsi dan beracun bagi tubuh. Dibandingkan alkohol, metanol
mempunyai dosis toksik yang lebih tinggi.

2.2.4.Obat
Obat adalah bahan/paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka
atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia/hewan, memperelok badan
atau bagian badan manusia.

Macam Macam Obat


1. Aspirin
Aspirin adalah nama lain dari asam asetilsalisilat, obat pereda nyeri jenis
analgesik. Keracunan aspirin dapat segera terjadi ketika seseorang
menenggak aspirin dalam dosis tinggi, atau terjadi perlahan setelah
berulang kali minum aspirin dalam dosis rendah. Banyak hal yang memicu
orang meminum aspirin dalam dosis tinggi sekaligus, di antaranya tindak
bunuh diri, mencari perhatian, kekerasan pada anak. Keracunan dapat
didiagnosis lewat tes darah untuk mengukur seberapa banyak kandungan
aspirin dalam darah. Pengukuran pH darah (berapa banyak asam dalam
darah) dan kadar karbon dioksida atau bikarbonat dalam darah juga dapat
menentukan tingkat keparahan keracunan. Tes mungkin diulang beberapa
kali selama masa pengobatan untuk mencari tahu apakah kondisi Anda
sudah membaik. [ CITATION Tan211 \l 1057 ]

2. Paracetamol
Parasetamol atau yang memiliki nama lain acetaminophen adalah obat
penurun demam dan pereda nyeri ringan hingga sedang. Obat ini biasanya
banyak dijual bebas di pasaran. Namun, ada pula parasetamol yang
memerlukan resep dokter. Lebih dari 600 obat mengandung parasetamol
termasuk untuk bayi, anak-anak, dan juga dewasa. Jika dikonsumsi
berlebihan, bukan tidak mungkin seseorang mengalami overdosis
parasetamol. Penyebab Anak-anak mengalami overdosis parasetamol
karena terlalu banyak mengonsumsinya sekaligus dalam satu waktu. Selain

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 11


itu, hal ini juga bisa disebabkan saat anak mengonsumsi lebih dari satu
produk obat yang mengandung parasetamol. Faktor lainnya yang juga
sangat umum terjadi ialah salah menakar parasetamol. Penyebab Pada
orang dewasa, kelebihan parasetamol diakibatkan oleh:
• Mengonsumsi dosis berikutnya terlalu cepat tanpa memberikan jeda
yang cukup.
• Mengonsumsi beberapa obat yang mengandung parasetamol pada saat
yang bersamaan.
• Mengonsumsi parasetamol dengan dosis yang terlalu tinggi.
mengonsumsi terlalu banyak parasetamol dapat merusak hati (liver).
Dalam kasus yang parah, overdosis parasetamol dapat menyebabkan gagal
hati hingga kematian. [ CITATION Dam20 \l 1057 ]

2.2.5.Logam berat
Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang
diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun. Zat-zat
beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan
mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih
tambang, tanah, air, dan udara. Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara
rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk
dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam,
pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-
125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer, barometer,
baterai, saklar elektrik, dan peralatan elektronik.

Macam Macam Logam Berat


1. Arsen
Senyawa arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara, yaitu peroral,
inhalasi, dan absorpsi melalui kulit atau mukosa membran. Arsen bersifat
sitotoksik, karena menyebabkan efek racun pada protoplasma sel tubuh
manusia. Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap
secara sempurna di dalam usus dan masuk ke aliran darah dan disebar ke
seluruh organ tubuh. Distribusinya tergantung dari lama pemberian dan
jenis arsen. Sebagian besar arsen disimpan dalam hati, ginjal, jantung dan
paru paru.
Keracunan arsenik umumnya terjadi akibat mengonsumsi air tanah yang
terkontaminasi arsenik. Hal ini dikarenakan air tanah bisa menyerap
arsenik secara alami dan bisa tercemar limbah industri. Arsenik tidak
memiliki rasa dan bau, sehingga seseorang bisa terpapar arsenik tanpa
menyadarinya. Gejala keracunan berupa urin berwarna gelap, urin dan
nafas berbau bawang putih.

2. Merkuri
Keracunan merkuri dapat terjadi akibat paparan merkuri secara berkala
dalam jangka waktu yang lama (kronis) dengan jumlah merkuri yang
sedikit, atau secara tiba-tiba (akut) dengan jumlah merkuri yang cukup
banyak.
Seseorang dapat keracunan merkuri berdasarkan beberapa keadaan yang
berbeda, seperti, mengonsumsi ikan yang tercemar merkuri, menghirup
asap gunung meletus atau kebakaran hutan, menghirup udara yang
tercemar akibat proses industri, seperti asap pembakaran batubara,
pembakaran bahan bakar minyak, dan pembakaran kayu

3. Timbal
Timbal yang ada di lingkungan lebih banyak dihasilkan oleh kegiatan
manusia dibandingkan timbal yang berasal dari proses alami. Timbal di
udara terutama berasal dari penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam
pembakarannya melepaskan timbal oksida berbentuk debu atau partikulat
yang dapat terhirup oleh manusia.
Debu Timbal juga dapat mengkontaminasi tanah pertanian dan mencemari
hasil pertanian yang dikonsumsi manusia. Penggunaan bahan bakar
bertimbal melepaskan 95% timbal yang mencemari udara di negara
berkembang. Keterpaparan yang terus-menerus pada system syaraf pusat
menunjukkan gejala insomnia (susah tidur), bingung atau pikiran kacau,
konsentrasi berkurang, dan gangguan ingatan

2.2.6.Pestisida
Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Penggunaan
pestisida yang tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping keracunan. Ada

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 13


beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida antara
lain tingkat pengetahuan. sikap/perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat
pelindung, serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan resiko penggunaan
pestisida. Selain itu petani lebih banyak mendapat informasi mengenai pestisida
dari petugas pabrik pembuat pestisida dibanding petugas kesehatan. [ CITATION
Rai07 \l 1057 ]

Macam Macam Golongan Pestisida


1. Golongan Organofosfat
Insektisida ini merupakan ester asam fosfat atau asam tiofosfat. Pestisida
ini umumnya merupakan racun pembasmi serangga yang paling toksik
secara akut terhadap binatang bertulang belakang seperti ikan, burung,
cicak dan mamalia. Pestisida ini mempunyai efek, memblokade penyaluran
impuls syaraf dengan cara mengikat enzim asetilkolinesterase. Keracunan
kronis pestisida golongan organofosfat berpotensi karsinogenik.

2. Golongan Karbamat
Kelompok ini merupakan ester asam N-metilkarbamat. Bekerja
menghambat asetilkolinesterase. Tetapi pengaruhnya terhadap enzim
tersebut tidak berlangsung lama, karena prosesnya cepat reversibel. Kalau
timbul gejala, gejala itu tidak bertahan lama dan cepat kembali normal.
Pada umumnya, pestisida kelompok ini dapat bertahan dalam tubuh antara
1 sampai 24 jam sehingga cepat diekskresikan.

Pestisida golongan organofosfat dan karbamat Cara kerja semua jenis pestisida
organofosfat dan karbamat sama yaitu menghambat penyaluran impuls saraf
dengan cara mengikat kolinesterase, sehingga tidak terjadi hidrolisis asetilkolin

Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit (dermal), pernafasan


(inhalasi) atau mulut (oral). Pestisida akan segera diabsorpsi jika kontak melalui
kulit atau mata. Absorpsi ini akan terus berlangsung selama pestisida masih ada
pada kulit. Pada umumnya korban keracunan pestisida merupakan petani atau
pekerja pertanian.

2.2.7.Racun dari Lingkungan


1. Karbondioksida
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang
dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna dari material yang
berbahan dasar karbon seperti kayu, batu bara, bahan bakar minyak dan zat-zat
organik lainnya.
Sumber CO dari luar termasuk pembakaran bahan bakar berkarbon, seperti
bensin, gas alam, minyak tanah, atau minyak. Knalpot mobil bertanggung
jawab atas lebih dari setengah kematian yang tidak disengaja.
Asap yang berasal dari pembakaran batu bara, kayu, bahan bakar kendaraan
bermotor, generator portabel, atau peralatan rumah tangga yang menghasilkan
gas, akan meningkatkan kadar karbon monoksida di udara. Kondisi ini akan
semakin berbahaya jika asap hasil pembakaran tersebut berkumpul di ruang
tertutup tanpa ventilasi. Saat mengalami keracunan karbon monoksida,
seseorang akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.

2. Sianida
Sianida adalah kelompok senyawa yang mengandung gugus siano (−C≡N) yang
terdapat dialam dalam bentuk-bentuk berbeda. Banyak bahan alam yang biasa
kita makan mengandung sianida walaupun dalam jumlah yang sedikit
diantaranya biji buah apel, singkong dan kentang. Sianida yang digunakan pada
industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium, kalium atau kalium
sianida. Sianida dapat terpapar dengan cara terhirup, tertelan atau terkena kulit
misalnya bahan pembasmi serangga. Sianida dalam bentuk hidrogen sianida
(HCN) dapat menyebabkan kematian yangsangat cepat jika dihirup dalam
konsentrasi tertentu

3. Formalin
Senyawa organic dengan struktur CH20, dihasilkan dari pembakaran tak
sempurna dari sejumlah senyawa organic. Terdapat dalam asap batubara dan
kayu, terutama asap yang dihasilkan untuk mengasapi daging babi dan ikan.
Ditemukan di udara, terutama kota-kota besar.
Oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan formalin sebagai bahan
makanan. Formalin mempunyai kemampuan untuk mengawetkan makanan
karena gugus aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein
membentuk senyawa methylene (-NCHOH)

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 15


Jika terhirup akan menyebabkan iritasi dan bahkan rasa terbakar pada hidung
dan tenggorokan. Jika kontak dengan kulit. Uap atau larutannya dapat
menyebabkan rasa sakit, kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar. Jika
tertelan akan dalam jumlah yang banyak maka dapat menyebabkan mual,
muntah-muntah.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses
kehidupan sel suatu organisme. Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa:
Segala sesuatu adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang
membuat sesuatu menjadi bukan racun (Dosis sola facit venenum).
Jenis jenis racun meliputi, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat, logam berat,
pestisida, dan racun dari lingkungan. Keracunan dapat terjadi karena disengaja atau
penyalah gunaan atau paparan secara langsung secara terus menerus.
Keracunan dikarenakan penyalahgunaan terdapat pada jenis NAPZA (Narkotika
Psikotropika dan Zat Adiktif ). Narkotika merupakan merupakan segala zat (kimia)
yang mengganggu bahkan sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan organisme
dibumi baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Psikotropika merupakan zat atau obat
yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susuan syaraf pusat sehingga
menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya.
Sedangkan zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dan menimbulkan kecanduan.
Keracunan karena paparan dari lingkungan kerja seperti pada racun jenis logam
berat, pestisida, dan racun dari lingkungan. Biasanya keracunan ini terjadi karena
tempat kerjan yang tidak menggunakan APD dengan lengkap sehingga tidak bisa
melindungi dari paparan racun.

3.2 Saran

Ada baiknya kita mempelajari setiap jenis jenis racun yang dapat membahayakan
kita dengan pengetahuan mengenai itu kita jadi mengetahui bagaimana cara
menghindari efek yang ditimbulkan dari racun tersebut.

Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 17


References
BNN. (2008). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika, dan Obat Obatan
Berbahaya. Diambil kembali dari http://cdn.stikesmucis.ac.id/:
http://cdn.stikesmucis.ac.id/BNN%20&%20DEPKES%20Pedoman%20PEm.%20LAb.
%20NArkotika,%20Psikotropika%20dan%20Obat%20Berbahaya%20tahun
%202008.pdf

Gary, O. (1996). Toxicology. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-683-06664-7, 1.

Horst, S. (1996). Tropical animal health. Springer. ISBN 978-0-7923-3821-5, 442.

Id, J. (2020). Pengertian Racun Dan Jenis Jenisnya . Diambil kembali dari Jagad.Id:
https://jagad.id/pengertian-racun-dan-jenis-jenisnya-definisi-toksik/

Raini, M. (2007). Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida. Media
Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 , 10.

Savitri, T. (2021, January 8). 4 Jenis Narkotika Populer di Indonesia dan Bahayanya Bagi
Tubuh. Retrieved from hellosehat.com: https://hellosehat.com/obatan-
suplemen/obat/narkoba-terpopuler-di-indonesia-apa-efeknya-pada-tubuh/#gref

Savitri, T. (2021, January 8). Keracunan Aspirin. Retrieved from hellosehat.com:


https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/keracunan-aspirin/#gref

Sunarto. (2020, May 8). Apa Itu Psikotropika dan Bahayanya. Retrieved from bnn.go.id:
https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/

Upahita, D. (2020, September 28). Overdosis Paracetamol. Diambil kembali dari


hellosehat.com: https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/gejala-dan-penyebab-
overdosis-parasetamol/#gref

Wikipedia. (2019, September 16). Kokain. Diambil kembali dari id.wikipedia.org:


https://id.wikipedia.org/wiki/Kokaina

Wikipedia. (2019, April 8). Morfina. Diambil kembali dari id.Wikipedia.org:


https://id.wikipedia.org/wiki/Morfina

Wikipedia. (2021, January 25). Etanol. Diambil kembali dari id.wikipedia.org:


https://id.wikipedia.org/wiki/Etanol

Willy, T. (2019, August 9). Barbiturat. Diambil kembali dari alodokter.com:


https://www.alodokter.com/barbiturat#:~:text=Barbiturat%20adalah%20golongan
%20obat%20penenang,mengurangi%20aktivitas%20saraf%20di%20otak.
Toksikologi “Jenis-Jenis Racun” | 19

Anda mungkin juga menyukai