Pembimbing:
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Citra Aulya Rahman P3.73.34.2.19.010
2. Maulina Afifah P3.73.34.2.19.023
3. Mochammad Raihan Ghani F. P3.73.34.2.19.024
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada Ibu Angki Purwanti dan Ibu Diah Lestari selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya sehingga makalah Toksikologi tentang Jenis
Jenis Racun ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, kami mohon bantuan dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf dan mengucapkan terima kasih
Bekasi, 11 Februari
Penyusun
;;
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3. Tujuan.........................................................................................................................4
1.4. Manfaat.......................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
ISI................................................................................................................................................6
2.1. Definisi Racun.............................................................................................................6
2.2. Jenis – Jenis Racun.....................................................................................................6
2.2.1. Narkotika..............................................................................................................6
2.2.2. Psikotropika..........................................................................................................8
2.2.3. Zat Adiktif..........................................................................................................10
2.2.4. Obat....................................................................................................................11
2.2.5. Logam berat........................................................................................................12
2.2.6. Pestisida..............................................................................................................13
2.2.7. Racun dari Lingkungan.......................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa/I dapat memahami apa itu racun dan toksik
2. Agar mahasiswa/I dapat membedakan jenis jenis racun beserta macam macamnya
3. Agar mahasiswa/I dapat mengetahui efek dari racun
4. Agar Mahasiswa/I dapat menahami lingkungan mana saja yang berpontensi
terpapar racun berdasarkan jenisnnya serta mengetahui bagaimana cara terpaparnya.
1.4. Manfaat
Manfaat yang kami harapkan dari pembahasan makalah ini adalah bagi penulis
dan pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis racun, efek yang
ditimbulkan, dan bagaimana cara terpaparnya, dan diharapkan agar pembaca dapat
menghindari paparan toksik yang berlebih.
Secara umum, racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu
proses kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui
jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam hubungan dengan biologi,
racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme, biasanya
dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul. [CITATION Osw96 \l
1057 ]
Istilah racun bersinonim dengan kata toksin, tetapi memiliki definisi yang berbeda
antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin" didefinisi sebagai racun yang dihasilkan
dari proses biologi, atau sering disebut sebagai biotoksin.
2. THC (Ganja)
Marijuana adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bunga,
batang, biji dan daun kering dari tanaman ganja, Cannabis sativa, tanaman
yang mengandung zat pengubah akal sehat delta-9 tetrahydrocannabiol
(THC) dan senyawa lain yang terkait.
Orang-orang menggunakan ganja kering/marijuana dengan memasukannya
ke dalam lintingan rokok atau ke dalam pipa (bong). Mereka juga
terkadang mengosongkan tembakau pada rokok dan diisi dengan
marijuana. Guna menghindari asap yang dihasilkan, banyak orang yang
menggunakan alat penguap (vaporizer) yang juga sering disebut bong. Alat
ini dapat menarik zat-zat aktif, termasuk THC dari ganja dan
mengumpulkan uap di unit penyimpanan. Seseorang yang menggunakan
narkotika jenis ini kemudian akan menghirup uapnya, bukan menghirup
asapnya. [ CITATION Tan21 \l 1057 ]
3. MOR (Morfin)
Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen
aktif utama yang ditemukan pada opium. Senyawa ini bekerja langsung
pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan nyeri. Morfina diberikan baik
dalam kasus nyeri akut maupun kronis. Pasien serangan jantung atau
persalinan sering kali diberikan morfina. Obat ini dikonsumsi melalui
mulut, suntikan ke otot, suntikan ke bawah kulit, intravena, suntikan ke
ruang sekitar sumsum tulang belakang, atau dubur.
Sumber utama dalam isolasi morfina adalah poppy straw Papaver
somniferum. Morfina menimbulkan ketergantungan dan rentan
4. Amfetamin
Amfetamina yang juga disebut Alfa-Metil-Fenetilamina, beta-fenil-
isopropilamina, atau benzedrin) adalah obat golongan stimulansia (hanya
dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya
untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau
Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan
anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka
traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus
narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis.
Di Indonesia dijual dalam kemasan injeksi dengan merk dagang generik.
Obat ini juga digunakan secara ilegal sebagai obat untuk kesenangan
(Recreational Club Drug) dan sebagai peningkat penampilan (menambah
percaya diri
5. Metamfetamin
Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan
dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan
simpatomimetik. Obat ini dipergunakan untuk kasus parah gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang
Desoxyn, tetapi juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal meth"
adalah bentuk kristal dari metamfetamina yang dapat dihisap lewat pipa.
2.2.2.Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan
menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa
ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai
dengan resep dokter. Efek kecanduan yang diberikan pun memiliki kadar yang
berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan hingga
ringan.[ CITATION Sun20 \l 1057 ]
Data menunjukkan sebagian besar pemakai yang sudah mengalami kecanduan,
dimulai dari kepuasan yang didapatkan usai mengkonsumsi zat tersebut yang
berupa perasaan senang dan tenang. Lama-kelamaan pemakaian mulai
ditingkatkan sehingga menyebabkan ketergantungan. Jika sudah mencapai level
parah, bisa mengakibatkan kematian.[ CITATION Sun20 \l 1057 ]
2. Benzodiazepin
Benzodiazepine adalah kelompok obat yang paling lazim untuk diresepkan
dan sering ditemukan dalam kasus toksikologi, serta beberapa kasus
penyalahgunaan. Diazepam (valium), bromazepam (lexotan), klordiazepoksid
(librium), dan nitrazepam (mogadon) merupakan jenis golongan
benzodiazepin yang paling banyak disalahgunakan. Benzodiazepin adalah
suatu kelompok obat-obatan penting yang berfungsi sebagai anti kejang,
relaksan otot, Dalam dosis normal, benzodiazepine umumnya dapat ditoleransi
dengan baik serta efektif untuk mengurangi cemas dan insomnia.
Penggunanya bisa mengantuk atau pusing, dan efek ini akan makin terasa
apabila dosisnya ditingkatkan. Identifikasi kasus-kasus penyalahgunaan obat
ini, memerlukan metode yang sensitif dan efektif untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi keberadaan senyawa ini dalam matriks biologis. Matriks
biologi yang umumnya digunakan dalam pemeriksaan psikotropika yaitu urin.
[ CITATION Bad08 \l 1057 ]
2. Metanol
Metanol adalah cairan tidak berwarna dan sedikit berbau dengan rumus
kimia CH3OH. Metanol disebut juga methyl acohol, wood spirit, carbinol,
wood alcohol, dan wood naphta.
Metanol banyak digunakan pada produk-produk industri dan sebagai
pelarut. Metanol digunakan sebagai cairan pembersih wiper, antifreeze,
bahan bakar model pesawat terbang, cairan duplikat, pembersih cat
( ICSA,1997). Saat ini metanol sedang dikembangkan sebagai bahan bakar
alternatif kendaraan bermotor (HSDB, 1999). Penggunaan metanol untuk
konsumsi tidak lah dibenarkan karena metanol adalah zat tidak layak
konsumsi dan beracun bagi tubuh. Dibandingkan alkohol, metanol
mempunyai dosis toksik yang lebih tinggi.
2.2.4.Obat
Obat adalah bahan/paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka
atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia/hewan, memperelok badan
atau bagian badan manusia.
2. Paracetamol
Parasetamol atau yang memiliki nama lain acetaminophen adalah obat
penurun demam dan pereda nyeri ringan hingga sedang. Obat ini biasanya
banyak dijual bebas di pasaran. Namun, ada pula parasetamol yang
memerlukan resep dokter. Lebih dari 600 obat mengandung parasetamol
termasuk untuk bayi, anak-anak, dan juga dewasa. Jika dikonsumsi
berlebihan, bukan tidak mungkin seseorang mengalami overdosis
parasetamol. Penyebab Anak-anak mengalami overdosis parasetamol
karena terlalu banyak mengonsumsinya sekaligus dalam satu waktu. Selain
2.2.5.Logam berat
Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang
diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun. Zat-zat
beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan
mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih
tambang, tanah, air, dan udara. Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara
rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk
dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam,
pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-
125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer, barometer,
baterai, saklar elektrik, dan peralatan elektronik.
2. Merkuri
Keracunan merkuri dapat terjadi akibat paparan merkuri secara berkala
dalam jangka waktu yang lama (kronis) dengan jumlah merkuri yang
sedikit, atau secara tiba-tiba (akut) dengan jumlah merkuri yang cukup
banyak.
Seseorang dapat keracunan merkuri berdasarkan beberapa keadaan yang
berbeda, seperti, mengonsumsi ikan yang tercemar merkuri, menghirup
asap gunung meletus atau kebakaran hutan, menghirup udara yang
tercemar akibat proses industri, seperti asap pembakaran batubara,
pembakaran bahan bakar minyak, dan pembakaran kayu
3. Timbal
Timbal yang ada di lingkungan lebih banyak dihasilkan oleh kegiatan
manusia dibandingkan timbal yang berasal dari proses alami. Timbal di
udara terutama berasal dari penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam
pembakarannya melepaskan timbal oksida berbentuk debu atau partikulat
yang dapat terhirup oleh manusia.
Debu Timbal juga dapat mengkontaminasi tanah pertanian dan mencemari
hasil pertanian yang dikonsumsi manusia. Penggunaan bahan bakar
bertimbal melepaskan 95% timbal yang mencemari udara di negara
berkembang. Keterpaparan yang terus-menerus pada system syaraf pusat
menunjukkan gejala insomnia (susah tidur), bingung atau pikiran kacau,
konsentrasi berkurang, dan gangguan ingatan
2.2.6.Pestisida
Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Penggunaan
pestisida yang tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping keracunan. Ada
2. Golongan Karbamat
Kelompok ini merupakan ester asam N-metilkarbamat. Bekerja
menghambat asetilkolinesterase. Tetapi pengaruhnya terhadap enzim
tersebut tidak berlangsung lama, karena prosesnya cepat reversibel. Kalau
timbul gejala, gejala itu tidak bertahan lama dan cepat kembali normal.
Pada umumnya, pestisida kelompok ini dapat bertahan dalam tubuh antara
1 sampai 24 jam sehingga cepat diekskresikan.
Pestisida golongan organofosfat dan karbamat Cara kerja semua jenis pestisida
organofosfat dan karbamat sama yaitu menghambat penyaluran impuls saraf
dengan cara mengikat kolinesterase, sehingga tidak terjadi hidrolisis asetilkolin
2. Sianida
Sianida adalah kelompok senyawa yang mengandung gugus siano (−C≡N) yang
terdapat dialam dalam bentuk-bentuk berbeda. Banyak bahan alam yang biasa
kita makan mengandung sianida walaupun dalam jumlah yang sedikit
diantaranya biji buah apel, singkong dan kentang. Sianida yang digunakan pada
industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium, kalium atau kalium
sianida. Sianida dapat terpapar dengan cara terhirup, tertelan atau terkena kulit
misalnya bahan pembasmi serangga. Sianida dalam bentuk hidrogen sianida
(HCN) dapat menyebabkan kematian yangsangat cepat jika dihirup dalam
konsentrasi tertentu
3. Formalin
Senyawa organic dengan struktur CH20, dihasilkan dari pembakaran tak
sempurna dari sejumlah senyawa organic. Terdapat dalam asap batubara dan
kayu, terutama asap yang dihasilkan untuk mengasapi daging babi dan ikan.
Ditemukan di udara, terutama kota-kota besar.
Oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan formalin sebagai bahan
makanan. Formalin mempunyai kemampuan untuk mengawetkan makanan
karena gugus aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein
membentuk senyawa methylene (-NCHOH)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat mengganggu proses
kehidupan sel suatu organisme. Bapak Toksikologi, Paracelsus, menyatakan bahwa:
Segala sesuatu adalah racun dan tidak ada yang tanpa racun. Hanya dosis yang
membuat sesuatu menjadi bukan racun (Dosis sola facit venenum).
Jenis jenis racun meliputi, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat, logam berat,
pestisida, dan racun dari lingkungan. Keracunan dapat terjadi karena disengaja atau
penyalah gunaan atau paparan secara langsung secara terus menerus.
Keracunan dikarenakan penyalahgunaan terdapat pada jenis NAPZA (Narkotika
Psikotropika dan Zat Adiktif ). Narkotika merupakan merupakan segala zat (kimia)
yang mengganggu bahkan sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan organisme
dibumi baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Psikotropika merupakan zat atau obat
yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susuan syaraf pusat sehingga
menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya.
Sedangkan zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dan menimbulkan kecanduan.
Keracunan karena paparan dari lingkungan kerja seperti pada racun jenis logam
berat, pestisida, dan racun dari lingkungan. Biasanya keracunan ini terjadi karena
tempat kerjan yang tidak menggunakan APD dengan lengkap sehingga tidak bisa
melindungi dari paparan racun.
3.2 Saran
Ada baiknya kita mempelajari setiap jenis jenis racun yang dapat membahayakan
kita dengan pengetahuan mengenai itu kita jadi mengetahui bagaimana cara
menghindari efek yang ditimbulkan dari racun tersebut.
Id, J. (2020). Pengertian Racun Dan Jenis Jenisnya . Diambil kembali dari Jagad.Id:
https://jagad.id/pengertian-racun-dan-jenis-jenisnya-definisi-toksik/
Raini, M. (2007). Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida. Media
Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 , 10.
Savitri, T. (2021, January 8). 4 Jenis Narkotika Populer di Indonesia dan Bahayanya Bagi
Tubuh. Retrieved from hellosehat.com: https://hellosehat.com/obatan-
suplemen/obat/narkoba-terpopuler-di-indonesia-apa-efeknya-pada-tubuh/#gref
Sunarto. (2020, May 8). Apa Itu Psikotropika dan Bahayanya. Retrieved from bnn.go.id:
https://bnn.go.id/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/