Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu Biokimia

Klasifikasi Lemak

Oleh :

Andika Hendra Saputra


155050109111003
KELAS A

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan ringkasan ilmiah biokimia yang berjudul
Klasifikasi Lemak dengan tepat waktu. Penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen biokimia yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan ringkasan ini
dan teman-teman atas dukungannya.
Ringkasan ilmiah ini dibuat untuk memenuhi syarat penilaian tugas
biokimia secara individu yang menjelaskan tentang klasifikasi lemak. Penulis
menyadari banyak kekurangan dari penyusunan ringkasan ilmiah ini, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan penyusunan ringkasan ilmiah selanjutnya. Akhirnya
penulis berharap karya ilmiah ini nantinya banyak membantu dan berguna bagi
penulis pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya.

Malang, 1 Oktober 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kover Makalah....................................................................................................1
Kata Pengantar....................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................4
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Struktur Lemak.................................................................................5
2.2 Asam Lemak.......................................................................................6
2.3 Fungsi Lemak dalam Tubuh Ternak................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, atau manusia, dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah
lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, karena
sifat kimia dan biologinya berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli
biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat
fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid.
Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut
organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena, yang sering disebut
pelarut lemak.
2. Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Pada sifat fisika, lipid dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan dengan
cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya.
Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung
banyak lipid. Pada karya ilmiah ini akan membahas tentang klasifikasi emak
meliputi struktur, kandungan asam lemak, dan fungsi lemak dalam tubuh
ternak.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja struktur lemak ?
Apa saja kandungan asam lemak ?
Apa fungsi lemak pada tubuh ternak?
1.3 Manfaat
Mengetahui struktur lemak.
Mengetahui kandungan asm lemak.
Mengetahui fungsi lemak dalam tubuh ternak.

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Struktur Lemak


Lemak merupakan golongan senyawa-senyawa yang tidak larut baik
dalam air atau larutan yang mengandung campuran air, tetapi lemak larut

4
dalam pelarut organik seperti heksan. Beberapa senyawa yang termasuk
dalam kelompok lemak antara lain fosfolipida, glikolipida, asam lemak bebas
dan trigliserida. Fosfolipida terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan
dengan dua molekul asam lemak dan satu gugus fosfat. Glikolipida adalah
jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam hijauan. Glikolipida terdiri dari
satu molekul gliserol berikatan dengan dua molekul asam lemak dan satu atau
dua molekul gula seperti galaktosa. Trigliserida adalah jenis lemak yang
paling banyak dijumpai dalam serealia, bijian yang mengandung minyak.
Trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga
molekul asam lemak (Christie 2013).
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai
berikut, Lipid 9,5 kkal/g, Protein 5,6 kkal/g, Karbohidrat 4,1 kkal/g.
Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein
yang sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu,
trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak,
khususnya unggas dan monogastrik. Struktur umum molekul lemak sebagai
berikut
D O
H2C-O-O-C-R1
O
HC O - C-R2
O
H 2C - O - C R 3

Pada rumus struktur di atas R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH


adalah molekul asam lemak yang terika gliserol. Ketiga molekul asam lemak
itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan berbeda (disebut lemak
campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau
lebih macam asam lemak.
2.2 Asam Lemak

5
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang.
Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbon berupa
ikatan tunggal. Contoh : asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolanat.
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Nama Asam
Rumus Struktur Rumus Molekul
Lemak

a. Asam lemak jenuh


CH3(CH2)10COOH C11H23COOH Asam laurat
2
CH3(CH )14COOH C15H31COOH Asam palmiat
CH3(CH2)16COOH C17H35COOH Asam stearat
b. Asam lemak tak jenuh
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH C17H33COOH Asam oleat
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)3COOH C17H31COOH Asam linoleat
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)3COOH C17H29COOH Asam linolenat

Ada tiga faktor yang menentukan sifat asam lemak yaitu:


1) Panjangnya rantai karbon penyusun asam lemak; ada yang berantai
pendek, rantai menengah dan rantai panjang (>C16).
2) Ada atau tidak adanya ikatan rangkap dan jumlah ikatan rangkap; ada
yang berikatan jenuh (tidak mempunyai ikatan rangkap) seperti asam
palmitat (C16:0), asam stearat (C18:0), asam lemak yang berikatan
tidak jenuh tunggal (monounsaturated:
MUFA) contohnya: asam oleat (C18:1) sedangkan ikatan tidak jenuh
jamak (polyunsaturated: PUFA) sebagai contoh: asam linoleat (C18:2)
dan asam linolenat (C18:3) (Rustan dan Devron 2005).

6
3) Lokasi dan orientasi dari ikatan rangkap ini; konjugasi dan non-
konjugasi serta orientasi cis atau trans. Orientasi cis artinya
atom Hidrogen yang menempel pada atom Carbon yang berikatan
rangkap, masing-masing menghadap ke posisi yang sama, sedangkan
orientasi trans artinya atom Hidrogen yang menempel pada atom
Carbon yang berikatan rangkap, menghadap ke posisi yang berlawanan.
Asam lemak konjugasi adalah asam lemak yang mempunyai posisi
ikatan rangkap (tidak jenuh) berdekatan/bersebelahan dan terpisah
hanya oleh satu ikatan jenuh (Gambar 1).
H
H H
CC=CC CC=CC
H
orientasi cis orientasi trans
C=CCC=C CC=CC=C
non-konjungasi konjungasi
Gambar 1. Orientasi cis dan trans pada asam lemak tidak jenuh
serta asam lemak non konjugasi dan konjugasi
Sumber: Lock et al. (2004)
2.3 Fungsi lemak dalam tubuh ternak
a. Produksi dan kualitas susu
Pemberian kalsium lemak pada sapi perah bervariasi dari 2,5-4% di
dalam total ransum. Maeng et al. (1993) melaporkan bahwa penambahan
3% kalsium lemak ke dalam pakan sapi perah menyebabkan produksi
susu meningkat dari 18,88 kg/hari menjadi 22,48 kg/hari. Hasil yang
sama dilaporkan oleh Reis et al. (2012) yang memperoleh hasil susu yang
lebih tinggi 37,8 kg/hari dari sapi yang diberikan kalsium lemak PUFA
dibandingkan dengan 35,3 kg/hari dari sapi kontrol. Sedangkan pada
pemberian kalsium lemak yang lebih tinggi (4%) pada sapi silangan
dilaporkan produksi susu yang lebih tinggi dari pada control
(Purushothaman et al. 2008).
b. Reproduksi

7
Pada awal peripartum, perkembangkan folikel tidak dipengaruhi
oleh suplementasi lemak terproteksi, tetapi setelah 12 hari masa laktasi,
pemberian lemak terproteksi (yang mengandung kadar asam lemak tidak
jenuh yang tinggi) sebanyak 215 g/hari akan meningkatkan konsentrasi
progesterone dalam folikel aktif sehingga hal ini akan mempercepat estrus
dan mempercepat kebuntingan sapi (Moallem et al. 2007). Pemberian
1,5% Ca-minyak ikan mackerel meningkatkan berat badan induk kambing
PE (148,47 g/hari) pada kebuntingan tahap akhir dibandingkan dengan
kontrol tanpa pemberian Ca-minyak (121,68 g/hari)
(Supriyati et al. 2008).
c. Kualitas Karkas
Pemberian 500 g konsentrat yang mengandung 10% kalsium lemak
sawit pada domba Garut menghasilkan persentase karkas (dressing
percentage) yang lebih tinggi dari pada perlakuan kontrol tanpa
penambahan lemak sawit (47,28 vs 43,62%) tetapi kualitas daging (pH,
subcutaneous fat, ribeye area) tidak berbeda nyata antara perlakuan.

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lemak merupakan golongan senyawa-senyawa yang tidak larut baik
dalam air atau larutan yang mengandung campuran air, tetapi lemak larut
dalam pelarut organik seperti heksan. Menentukan sifat asam lemak ada tiga
yaitu panjang rantai karbon, ada atau tidak adanya ikatan rangkap, dan Lokasi

8
dan orientasi dari ikatan rangkap. Fungsi lemak dalam tubuh ternak adalah
produksi dan kualitas susu, reproduksi, dan kualitas karkas.
3.2 Saran
Setelah mempelajari klasifikasi lemak diharapkan faham dan mampu
menjelaskan serta dapat menerapkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Christie WW. 2013. What is a lipid. AOAC Lipid Library [Internet]. [cited 2013
August 12]. Available from: http://lipidlibrary.aocs.org/
Lipids/whatlip/file.pdf

9
Lock AL, Perfield IIJW, Bauman DE. 2004. Trans fatty acids in ruminant derives
foods: fact and fiction. In: Proceedings Cornell Nutrition Conference. New
York (USA): Cornell University. p. 123-134.
Lubis D, Wina E. 1998. Carcass production and meat quality of sheep fed high
level of rumen bypass fat diets. Bull Anim Sci. Suppl ed:401-407.
Maeng WJ, Lim JH, Lee SR. 1993. Effects of calcium salts of long-chain fatty
acids on ruminal digestibility, microbial protein yield and lactation
performance. AJAS. 6:395-400.
Moallem U, Katz M, Lehrer H, Livshitz L, Yakoby S. 2007. Role of peripartum
dietary propylene glycol or protected fats on metabolism and early
postpartum ovarian follicles. J Dairy Sci. 90:1243-1254.
Purushothaman S, Kumar A, Tiwari DP. 2008. Effect of feeding calcium salts of
palm oil fatty acids on performance of lactating crossbred cows. Asian-Aust
J Anim Sci. 21:376-385.
Reis MM, Cooke RF, Ranches J, Vasconcelos JL. 2012. Effects of calcium salts of
poly unsaturated fatty acids on productive and reproductive parameters of
lactating Holstein cows. J Dairy Sci. 95:7039-7050.
Rustan AC, Devron CA. 2005. Fatty acids: structures and properties. In:
Encyclopedia of Life Sciences. New York (USA): John Wiley & Sons, Ltd.
p. 1-7.
Supriyati, Puastuti W, Sutama IK, Budiarsana IGM, Mathius IW, Lubis D. 2008.
The effect of Ca-mackarel oil supplementation on productivity, milk
production and quality of PE goat. In: Proceedings International Seminar on
Production Increases in Meat and Dairy Goats by The Incremental
Improvement in Technology and Infrastructure for Small-Scale Farmer in
Asia Asia. Bogor, 2008 August 4-8. Bogor (Indonesia): FFTCASPAC-
IRIAP. p. 21-24.
Wina, E dan Susana, I. Manfaat lemak terproteksi untuk meningkatkan Produksi
dan reproduksi ternak ruminansia Balai penelitian ternak, po box 221,
Bogor 16002.

10

Anda mungkin juga menyukai