MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Biofisika
yang dibina oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si.
dan Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd, M.Pd
Oleh
Adinda Nora
Annafi Rhomadhiyana
(130351603586)
(130351603595)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan struktur kompleks dari kehidupan, ada yang uni
seluler (bersel satu) dan juga ada multiseluler (bersel banyak) pada tumbuhan
ataupun hewan. Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik
secara stuktural maupun fungsional. Hal ini berarti bahwa secara structural, sel
merupakan penyusun makhluk hidup, baik mahkluk bersel satu maupun bersel
banyak. Selain itu, setiap sel melakukan aktivitas kehidupan. untuk menjaga
kelangsungan aktivitasny, setiap selmempunyai struktur dan fungsi yang jelas.
Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu membrane sel (selaput plasma),
sitoplasma, dan organel-organel sel. Sementara itu, nucleus atau inti sel
merupakan
organel
terbesar.
Sel
memiliki
bentuk
dan
ukuran
yang
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
(lipid bilayer).
Membran lemak dapat terbentuk secara spontan dari campuran lipid dalam
dalam air.
Karena senyawa lipid ini merupakan molekul-molekul amphipatik, maka
bila dalam konsentrasi cukup tinggi molekul-nolekul lipid tersebut secara
vesikula.
Mengingat sebagian besar komponen sel adalah air, maka prinsip inipun
rupanya juga berlaku di dalam sel dengan sistem kompartementasinya.
Membran sel dapat dilewati zat-zat tertentu yang larut dalam lemak, zatzat yang tidak bermuatan (netral), molekul-molekul asam amino, asam lemak,
gliserol, gula sederhana, dan air. Zat-zat yang merupakan elektrolit lemah lebih
cepat melewati membran daripada elektrolit kuat, sehingga membran sel bersifat
permeabel terhadap zat-zat tersebut, tetapi membran sel tidak dapat melewati zatzat gula (seperti pati, polisakarida), protein, dan zat-zat yang mudah larut dalam
pelarut organik, sehingga membran bersifat impermeabel terhadap zat-zat
tersebut, karena membran bersifat permeable dan bersifat impermeable terhadap
zat-zat tertentu, maka membran dikatakan bersifat semipermeable.
Sebuah membran semipermeabel, juga disebut membran selektif
permeabel, membran plasma amfifilik; yaitu, mereka memiliki daerah hidrofilik
dan hidrofobik. Karakteristik ini membantu pergerakan beberapa bahan melalui
membran dan menghalangi gerakan yang lain. Bahan lipid-dapat larut dengan
molekul rendah dapat dengan mudah lolos dari inti lipid hidrofobik membran.
Zat-zat seperti vitamin A yang larut dalam lemak, D, E, dan K mudah melewati
membran plasma dalam saluran pencernaan dan jaringan lain. Obat yang larut
dalam lemak dan hormon juga mendapatkan kemudahan jalan ke dalam sel dan
dapat segera diangkut ke jaringan tubuh dan organ. Molekul oksigen dan karbon
dioksida tidak memiliki muatan dan sebagainya melewati membran melalui difusi
sederhana.
Senyawa polar menjadi masalah bagi membran. Molekul polar tidak
dapat dengan mudah melewati inti lipid dari membran plasma. Selain itu, ion kecil
serti air bisa dengan mudah menyelinap melalui ruang-ruang di mosaik
membrane, karena pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga
hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat
dilalui oleh molekul molekul lain Sedangkan, Ion seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klorida harus memiliki cara khusus menembus membran plasma.
Gula sederhana dan asam amino juga perlu bantuan untuk melintasi membran
plasma yaitu dibantu dengan berbagai protein transmembran (saluran).
1. Lipid
Lipid adalah salah satu penyusun utama dari membran sel dan merupakan
senyawa organik yang cenderung tidak larut dalam air. Pengkajian membran
plasma dengan difraksi sinar X pada berbagai membran organisme hidup
menunjukkan bahwa molekul-molekul lipid terbagi ke dalam dua lapisan/dwi
lapis (bilayer). Kesimpulan ini di dukung oleh kenyataan bahwa membran
plasma dapat dibelah secara mekanik melalui bidang tengahnya menjadi dua
lapisan
tunggal
menggunakan
pengelupasan/irisan beku).
metode
Freez-fracture
(metode
maupun
daerah
hidrofobik.
Sebagian
besar
membran
b. Kolesterol
Kolesterol adalah komponen lain dari membran sel. berfungsi memberi
bentuk pada membran sel, namun kolesterol tidak ditemukan pada sel
tumbuhan.
c. Glikolipid
Glikolipid terletak di permukaan membran sel, pada glikolipid terdapat
rantai gula karbohidrat yang berfungsi untuk mengenali sel-sel lainya di
tubuh kita.
2. Karbohidrat
Semua sel eukariotik mempunyai karbohidrat pada permukaanya yang
sebagian besar berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan
protein membran (glikoprotein) dan sebagian kecil terikat pada lipid
(glikolipid). Secara keseluruhan, perbandingan karbohidrat dalam membran
sel berkisar antara 2%-10% terhadap berat membran.
Karbohidrat pada membran umumnya dalam bentuk glikolipid dan
glikoprotein. Karbohidrat ini berfungsi meningkatkan hidrofilisitas lemak dan
protein, mempertahankan stabilitas membran oleh adanya struktur yang
disebut glikokaliks. Glikokaliks akan berinteraksi dengan glikokaliks sel lain
sehingga berfungsi melekatkan satu sel dengan sel yang lainnya. Glikolipid
yang terdapat pada membran sel juga berperanan dalam reaksi imunologis,
dengan membentuk antigen golongan darah.
Pada semua membran sel organisme hidup, molekul karbohidrat selalu
berada pada permukaan membran sel yang tidak berhadapan dengan
sitoplasma. Inilah salah satu penyebab adanya bentuk asimetri dari membran
sel yang terbentuk dari dua lapisan lipid. Karbohidrat berikatan secara
kovalen pada lipid dan protein. Pada membran plasma terkandung 2 10%
karbohidrat.
3. Protein membrane
Protein dalam membran sel terdiri atas protein intrinsik dan protein
ekstrinsik. Protein intrinsik adalah protein yang menembus dua lapis lipid,
bersifat hidrofobik. Protein ekstrinsik merupakan protein yang berada di
permukaan luar tidak menembus lipid, bersifat hidrofilik. Keberadaan
molekul molekul protein yang berbeda jenis dan berat molekul dalam
membran sel memberikan perbedaan sifat dan kemampuan fungsi dari masing
Protein integral
Protein peripheral
sebagai
barier
semipermeabel
yang
memungkinkan molekul yang berukuran kecil dapat keluar masuk ke dalam sel.
Hasil pengamatan mikroskop elektron terhadap membran sel menunjukkan bahwa
membran sel merupakan lipid bilayer. (disebut sebagai fluid-mosaic model).
Molekul penyusun utama adalah fosfolipid, yang terdiri dari bagian kepala yang
polar (hidrofilik) dan dua ekor nonpolar (hidrofobik). Fosfolipid ini tersusun atas
bagian nonpolar membentuk daerah hidrofobik yang diapit oleh daerah kepela
yang pada bagian dalam dan luar membran.
Berikut beberapa fungsi membran sel:
1. Interaksi antar sel
Alat tubuh pada umumnya terdiri dari macam sel yang berbeda yang
harus bekerja sama untuk melaksanakan fungsi keseluruhan. Membran sel
menyilahkan sel untuk saling mengenal kemudian saling bertukar substansi
dan informasi.
2. Pengubahan energi
Sel hewan maupun tumbuhan mampu untuk mengubah energi kimia yang
terkandung di dalam karbohidrat menjadi ATP atau senyawa lain yang
berenergi tinggi. Proses pengikatan energi ini terjadi di dalam membran dari
mitokondria dan kloroplas. Energi cahaya, termal dan mekanikal diubah oleh
reseptor dari system saraf menjadi impuls saraf yang merupakan cara
komunikasi dalam system saraf.
3. Transfer informasi
Membran mempunyai peran mentransfer informasi dari satu sel ke sel
yang lain. Di dalam membrane terdapat reseptor yang mampu berkombinasi
dengan molekul atau ion (ligand) tertentu dengan bentuk yang sesuai. Sel
yang berbeda memiliki reseptor yang berbeda pula. Ligand yang banyak
dipelajari adalah hormon, faktor tubuh dan neurotransmitter. Interaksi antara
reseptor dan ligand yang terdapat diluar sel dapat menimbulkan stimulus baru
yang terlibat dalam pengaturan bermacam-macam kejadian sel. Contohnya
sinyal yang dihasilkan membrane dapat bersifat pemberitahuan untuk
membelah atau berdiferensiasi atau pada bakteri pemberitahuan agar bergerak
mendekati makanan.
4. Penyediaan enzim
Banyak enzim yang terdapat didalam sel merupakan bagian dari membran
sel. Contohnya enzim sitokrom yang terlibat dalam respirasi merupakan
bagian dari membran mitokondria. Ditempatkannya enzim didalam membran
sel memiliki beberapa tujuan. Pada proses fosforilasi oksidatif pada
mitikondria, transport electron yang paling efisien tercapai apabila enzim
berada saling berdekatan. Sistem enzim dalam membran pada umunya
disebut adenilsiklase yang tedapat pada hampir semua jaringan mamalia
kecuali sel darah merah. Aktivasi terhadap adenilsiklase menimbulkan
perubahan ATP menjadi adenosine monofosfat siklik (cAMP) didalam sel.
Meningkatnya jumlah cAMP didalam sel selanjutnya membawa pengaruh
terhadap respons fisiologik dari sel misalnya aktifnya system enzim.
5. Fungsi Membran Sel sebagai Fasilitas Selektif Permeabel
Membran sel yang membungkus sel memiliki sifat pilih kasih dalam
memilih zat zat yang dapat masuk atau keluar sel. Hal ini disebut selektif
permeabel. Struktur yang dimiliki oleh membran sel membuatnya mampu
melakukan hal tersebut (Baca tentang Membran Sel). Selain dari strukturnya
fosfolipid bilayer, pilih kasih ini pula didukung oleh adanya mekanisme
transport aktif dan protein transport.
2.4 Mekanisme Transpor Membran
Mekanisme bagaimana suatu substansi bergerak menembus membran sel
adalah sangat penting bagi hidup matinya sel. Substansi tertentu misalnya harus
bergerak masuk ke dalam seluntuk menyokong agar sel itu hidup, namun
sebaliknya zat-zat buangan yang di hasilkan oleh metabolisme sel harus di
keluarkan dari dalam sel untuk selanjutnya di buang keluar tubuh. Pergerakan
substansi dapat dilakukan dengan cara pasif maupun aktif. Transpor melalui
membran berdasarkan aliran gradien elektrokimia dibagi menjadi transpor aktif
dan transpor pasif. Transpor pasif artinya molekul melewati membran tanpa
melawan gradien konsentrasi dan sel tidak mengeluarkan energi, misalnya air
secara osmosis dan O2 secara difusi. Ada juga mekanisme difusi yang dipermudah
dengan menggunakan protein spesifik atau sering juga disebut transpor
terfasilitasi.
Sumber : http://taufik-ardiyanto.blogspot.co.id/2011/07/makalahmembran-plasma.html
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak
termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan
campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang
mengonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran
selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut
total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke
dalam
transpor
pasif
karena
zat
terlarut
berpindah
menurut
gradien
konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan
glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa
terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
a.
Difusi Sederhana
Sumber : https://ruifareifa.wordpress.com/2012/05/
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekulmolekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut
dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran
secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel
terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa
molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk
dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran
besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral ,
Sumber : https://ruifareifa.wordpress.com/2012/05/
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui
membran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein
transporter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang
memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer
ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein
transporter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka,
otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Ketika terjadi transport nutrient melalui difusi terfasilitasi, terjadi
mekanisme ping dan pong pada protein kariernya. Pada formasi
pong sisi pengikatan nutrient pada protein karier membuka ke arah luar
membrane atau menuju gradient elektrokimia tinggi. Pada formasi ping
posisi pegikatan nutrient pada protein karier membuka ke arah dalam dari
membran. Perpindahan antara ping dan pong terjadi secara acak dan
reversible setelah selesai melakukan transport. Karena konsentrasi nutrient
di luar membran lebih tinggi, maka banyak nutrient yang terikat pada
protein karier formasi pong dari pada ping, sehingga terjadi transport
nutrient dari luar sel ke dalam sel yang disebabkan oleh perbedaan
gradient elektrokimia.
c.
Osmosis
Sumber : http://antranik.org/movement-of-substances-across-cellmembranes/
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya rendah melalui selaput atau membran
selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa
yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel,
maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrasinya tinggi melalui
selaput permeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
sebagai
larutan
hipertonis
sedangkan
larutan
yang
conformational
low change
ATP
high
Daftar Pustaka
Antranik. 2012. Movement of substances across cell membranes. (online),(
http://antranik.org/movement-of-substances-across-cell-membranes/).
Diakses 14 Oktober 2015.
Campbell, dkk. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kelana,
Adi.
2011.
PROSES
DIFUSI,OSMOSIS,PERMEABILITAS
SEMI PERMEABILITAS.
DAN
(online),