Anda di halaman 1dari 74

SARAF, POTENSIAL

AKSI, MEKANISME
PENDENGARAN

SEL EKSITABEL
= SEL PEKA RANGSANG

SEL YANG BILA DIBERI RANGSANG-AN


YANG ADEKUAT MAMPU MENIM-BUL
KAN TERJADINYA POTENSIAL AKSI.
YAITU : SEL SARAF DAN SEL OTOT

SEL SARAF = NEURON

UNIT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL TERKECIL DARI SISTEM


SARAF
JUMLAH : 10

11

Sistem Saraf
tersusun dari jutaan
serabut sel saraf
(neuron) yang
berkumpul
membentuk suatu
berkas (fasikulum)
Neuron adalah
komponen utama
dalam sistem saraf
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau
tanggapan.

STRUKTUR SEL SARAF


Setiap neuron terdiri dari satu badan sel
yang di dalamnya terdapat sitoplasma
dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke
badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan
sel ke jaringan lain.
Akson biasanya sangat panjang.
Sebaliknya, dendrit pendek.

NEURON TERDIRI DARI :


* DENDRIT PENERIMA RANGSANG
* SOMA (PERIKARION, TUBUH SEL)
SEDIA BHN MAKANAN U/ HIDUP SEL
* AKSON PENGHANTAR IMPULS

BAGIAN-BAGIAN NEURON

NEUROGLIA
SEL

PENYANGGA/SEL PENYOKONG NEURON

JUMLAH
YAITU

: 5-10 X NEURON

:
- SEL SCHWANN (SST) , SEL SATELIT (SST)
OLIGODENDROSIT, SEL EPENDIMAL (SSP),
ASTROSIT, MIKROGLIA (SSP)

NEURON BERMIELIN DAN


MACAM SEL GLIA

KONDUKSI IMPULS SARAF PADA AKSON


BERMIELIN
MIELIN

--- > ISOLATOR LISTRIK.

KONDUKSI

PADA NODE OF RANVIER


(SIMPUL RANVIER).

SALTATORY
LEBIH

CONDUCTION

EFISIEN

KECEPATAN : LEBIH CEPAT


DIBANDING AKSON TAK
BERMIELIN
saraf bermielin : 120m/detik

saraf tak bermielin : 1 m/detik

makin kecil diameter serat saraf ,


makin lambat konduksinya.

NEURON BERDASARKAN STRUKTUR :

BIPOLAR
mis ; retina mata
MULTIPOLAR
mis : saraf motorik
PSEUDOUNI POLAR
mis ; saraf sensorik

SINAPS
HUBUNGAN ANTAR NEURON ATAU
NEURON DENGAN OTOT
NEUROMUSCULAR JUNCTION =
myoneural
HUBUNGAN ANTARA NEURON
DENGAN OTOT

NEUROTRANSMITER
BAHAN

YANG DISINTESIS OLEH


BADAN SEL DAN DISEKRESI OLEH
UJUNG AKSON

DAPAT

BERSIFAT EKSITASI DAN


INHIBISI

ZAT

TRANSMITER EKSITASI
Misal ; ASETILKOLIN, ZAT P
NOR ADRENALIN
ADRENALIN , GLUTAMAT.

ZAT TRANSMITER INHIBISI


Misal ; SEROTONIN, DOPAMIN
GABA, GLISIN, , ASPARTAT.

SARAF BERDASARKAN FUNGSI

ADA 3 MACAM

1.

S. SENSORIK = SARAF AFFERENT

2. S. MOTORIK = SARAF EFFERENT


3. S. ASOSIASI = INTER NEURON

JENIS SEL
Terdapat 3SARAF
(tiga) jenis sel saraf berdasarkan
fungsi, yaitu:
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum
tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan
impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung/konektor
Merupakan penghubung sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain.

Impuls merupakan rambatan listrik di


sepanjang akson.

Gambar. Macam-macam saraf

Sistem

saraf berperan penting dalam mengontrol


berbagai kegiatan biologis, memelihara fungsi
tubuh, serta menerima-mengolah-merespon
rangsangan dari internal maupun eksternal.
Dalam menerima, mengolah, dan merespon
rangsangan diperlukan komponen reseptor dan
efektor. Reseptor bertugas sebagai penerima
rangsangan.
Reseptor merupakan sel yang bereaksi terhadap
segala rangsangan eksternal dan internal, dan
kemudian mengubahnya menjadi impuls saraf.

Sistem

saraf merupakan komponen


yang menerima, mengolah, dan
menyampaikan hasil pengolahan
rangsangan kepada efektor berupa
sistem saraf tepi dan saraf pusat.
Efektor merupakan komponen yang
bertugas untuk memberikan reaksi
terhadap rangsangan yang diterima
tubuh, contohnya adalah otot dan
kelenjar.

Gambar. Jaringan saraf

Komponen jaringan saraf:


Sel

saraf (neuron), berfungsi


menghantar impuls menuju saraf pusat
atau sebaliknya. Neuron merupakan
struktur terkecil dari sistem saraf.
Sel Glia (neuroglia), atau sel Schwan
tidak berhubungan dengan
penghantaran impuls, tetapi berperan
untuk mendukung kerja neuron dalam
bentuk suplai nutrien dan proteksi
neuron

Sistem

saraf terdiri atas sel-sel saraf


yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk
mengantarkan impuls (signal elektrik).
Satu sel saraf tersusun dari badan sel,
dendrit, dan akson

Gambar. Neuron

PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS
Penghantaran impuls dapat melalui
dua cara, yaitu:
Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf
dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel.
Penghantaran Impuls melalui Sinapsis
adalah titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain.

Penghantaran Impuls melalui Sinaps


Saraf

yang satu dengan saraf lainnya


saling berhubungan. Hubungan antara
saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis
merupakan titik pertemuan yang
menghubungkan sel saraf satu dengan
yang lainnya atau yang menghubungkan
ujung akson dengan dendrit.

Akson mempunyai ujungujung khusus yang


dinamakan terminal sinapsis,
yang meneruskan sinyalsinyal dari neuron ke sel yang
lain dengan melepaskan
bahan kimia yang dinamakan
neurotransmiter.
Impuls dalam suatu sel saraf
berjalan dari dendrit, badan
sel, dan sepanjang akson
yang melalui selubung mielin.
Sel saraf yang satu dan yang
lainnya saling berhubungan.
Tempatnya berada di sinaps
atau sinapsis

Gambar. Sinaps

Mekanisme kerja sinaps


1.

2.

3.

4.

Impuls sampai di axon

presinap.
Saluran ion Ca (kalsium)
terbuka. Ion Ca masuk
translokasi vesikel.
Eksositosis (keluarnya
transmiter ke celah sinap).
Neurotransmiter berikatan
dengan reseptor. Terjadi
efek Excitatory
(menghantar) atau
Inhibitory (menghambat)
impuls.

Gambar. Mekanisme Kerja


Sinaps

Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat


di dalam sel dan ion positif tepat diluar membran sel

Di dalam sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein


Sel saraf menggunakan difusi pasif dan transportasi aktif
unt uk mempertahankan distribusi ion melalui membran
sel.
Membran sel istirahat (tidak ada impuls listrik),
konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel drpada di
dalam sel > dalam sel lebih negatif drpd di luar sel.
Potensial Didalam sel +70 mV, diluar sel 0 mV, beda
potensial=-70 mV

Stimulus (rangsangan) bisa berupa


(panas, dingin) kuat > depolarisasi
dari -90mV menjadi -50 mV (potensial
ambang), maka perubahan potensial
menjadi terbuka.

Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu


cepat dan jumlah banyak, sehingga
menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ >perubahan potensial listrik menjadi
+40mV
Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup
selama 1 ms sampai membran tidak dapat
dirangsang lagi.
Perubahan transien pada potensial listrik
diantara membran disebut potensial aksi.
Setelah mencapai puncak mekanisme
pengangkutan di dalam sel membran dengan
cepat mengembalikan ion Na+ ke luar sel >
potensial membran istirahat

Mekanisme Potensial Aksi


Rangsang berupa sinyal elektro-kimia atau impuls
bergerak di sepanjang sel saraf. Aliran impuls pada
saraf dapat dibandingkan dengan arus listrik pada kabel.
Impuls saraf bergerak lebih lambat daripada arus listrik
pada kabel.
Impuls saraf berjalan lebih kurang 100 meter perdetik,
sedangkan arus listrik 300.000 km perdetik.
Pada waktu sel saraf
istirahat atau tidak ada
rangsang, sel saraf
mempunyai muatan listrik
positif pada sebelah luar
membran sel dan bermuatan
negatif pada bagian dalam
membran.

Gambar. Distribusi Ion pada

lanjutan
Impuls tidak hanya berjalan di sepanjang
sel saraf, juga dari sel saraf yang satu ke
sel saraf yang lainnya. Di dalam sel saraf,
impuls dipindahkan secara elektrik.
Bahan kimia umumnya terlibat dalam
pergerakan impuls dari sel ke sel yang
lain.
Seperti sel-sel lain, neuron mempunyai
muatan listrik tertentu di sisi bagian dalam
dan bagian luar sel membran.

Jika

suatu neuron dalam


keadaan istirahat (resting
potential), maka sisi akson
bagian luar mempunyai
kandungan natrium (Na+)
yang banyaknya kira-kira
10 kali daripada di bagian
dalam akson.
Membran bagian dalam
bermuatan ion organik
negatif dan kira-kira 30 kali
ion Kalium (K+) daripada di
sebelah luarnya.

lanjutan
Pada

waktu potensial istirahat


(resting potensial), membran sel
bagian dalam sedikit bermuatan
negatif dan bagian luar sedikit
bermuatan positif. Pada saat ini, sel
dikatakan dalam keadaan polarisasi.
Kondisi ini dijaga oleh adanya pompa
Na+-K+

Neurotransmiter
Neurotransmiter

termasuk asetilkolin, asam


amino butirat, norepinefrin, serotonin dll. yang
merangsang dendrit terdekat untuk memulai
penyampaian kabar rangsangan yang baru.

Proses transmisi sinapsis secara umum terjadi


melalui 7 tahap sebagai berikut.
1. Molekul neurotransmitter disintesa, diproduksi
oleh substansi-substansi kimia dalam sitoplasma.
2. Molekul-molekul tersebut kemudian disimpan
pada kelenjar sinapsis (synaptic vesicles).
3. Molekul neurotransmitter yang keluar dari
synaptic vesicle karena suatu kebocoran, akan
dihancurkan oleh enzym-enzym disekitarnya.
4. Bila terjadi potensial aksi di bonggol sinap, vesicle
akan bersentuhan dengan membran presinapsis
dan molekul neurotransmitter dilepaskan ke celah
sinapsis.

lanjutan
5. Di celah synapsis, molekul neurotransmitter yang tidak
mengikatkan diri pada reseptor di membran presinapsis
(karena neurotransmitter yang dilepaskan sudah cukup
untuk meneruskan impuls) akan masuk kembali ke dalam
synaptic vesicles yang melepaskannya (autoreceptor) dan
sekaligus menghambat pelepasan neurotransmitter.
6. Neurotransmitter yang sampai pada reseptor di membran
postsinapsis akan meneruskan aktivitas sesuai dengan
pesan yang dibawanya.
7. Proses neurotransmitter ini akhirnya berhenti, baik karena
mekanisme penarikan neurotransmitter ke synapsis
vesicles maupun oleh enzim-enzim di celah sinapsis yang
memecah molekul-molekul neurotransmitter ini menjadi
substansi yang tidak digunakan lagi.

POTENSIAL
LISTRIK OTAK

Keterangan:
Ion
Molekul
Makromolekul
Organel
Sel
Jaringan
Organ
Sistem Organ
Organisme
47

pengantar faal/ikun/2007

Listrik

yang dihasilakan oleh


tubuh berfungsi untuk
mengendalikan dan
mengoprasikan saraf, otot dan
berbagai organ. Kerja otak pada
dasarnya bersifat elektrik.

DASAR BIOLISTRIK
Biolistrik:

kelistrikan di dalam sel atau


jaringan hidup
Berbagai kerja sistem tubuh diatur oleh
sistem saraf termasuk sistem pengendali
tubuh
Sel saraf sel peka rangsang
Berbagai transport zat membran
sel/plasma
Berbagai kompartmen pertukaran antara
lingkungan internal & eksternal

KELISTRIKAN SARAF

Kecepatan impuls serat syaraf : serat syaraf berdiameter


besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari
yang berdiameter kecil
Serat syarat ada 2 type :
1. Bermyelin :
banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang
kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal
dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.
2. Tanpa myelin :
- Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan 20 -50
m/s.
- Akson bermyelin diameter 1 m kecepatan 100 m/s.

Dalam keadaan normal


Na + diluar sel > Na + di dalam sel
Diukur dgn Galvanometer -90 mVolt Polarisasi
Bagaimana agar ion Na+ tersebut masuk ??
Ada rangsangan listrik, mekanik atau kimia
Na+
++++++++++++

-----------------

Membran sel

Ingat kembali!!!

Bagaimana sistem saraf bekerja?


dasar: penghantaran impuls di sel
saraf
Bagaimana proses terbangkitnya impuls?
peristiwa kelistrikan di sel saraf (depolarisasi &
potensial aksi/impuls)
Mengapa bisa terjadi?
- keterlibatan ion-ion dlm kompartmen tubuh, terutama ion
Na & K di ekstrasel & intrasel
- membran sel semipermeabel pertukaran ion

potensial membran gradien konsentrasi & muatan antara


ekstrasel & intrasel

Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda


ISTIRAHAT
Perpindahan ion antar
ekstrasel dan intrasel
(melalui membran sel)

+ + + +
_ _ _ _

Beda Kadar
Beda Muatan Listrik

Na+ Cl-

- 70 mV

Na+ Cl-

Kemudahan
menembus membran
(saluran ion)
Pompa Na - K
Ekstrasel: Na+

Cl -

K+

POLARISASI
(Isoelektris)

Beda potensial listrik


antara ekstrasel dan
intrasel: mantap

Intrasel: Na+ Cl -

K+

K+

K+

+ + + +
_ _ _ _

56

pengantar faal/ikun/2007

BILA SEL DIRANGSANG?


MEKANIK
RANGSANG SUHU
LISTRIK
KIMIA
PROSES

TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS
Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor
57

Penghantaran Kegiatan Listrik ke Pusat


pengantar Saraf
faal/ikun/2007

BILA SEL DIRANGSANG?


TRANSDUKSI RESEPTOR

Membran akan lebih permeabel, shg ion Na ekstrasel


masuk ke intrasel kenegatifan intrasel berkurang
penurunan beda potensial ekstrasel & intrasel
(DEPOLARISASI)
Depolarisasi akan meningkatkan permeabilitas membran
shg makin banyak ion Na ekstrasel yang masuk ke
intrasel dan depolarisasi makin besar
Bila peristiwa terus berlanjut, suatu saat depolarisasi
mencapai ambang letup shg terbentuklah POTENSIAL
AKSI; bila tidak berlanjut akan kembali ke keadaan
istirahat (REPOLARISASI)
Potensial aksi yang menjalar IMPULS

Peningkatan kuat rangsang


akan meningkatkan
amplitudo depolarisasi
(potensial reseptor)
Potensial Generator
(Reseptor)

Potensial reseptor
Potensial Aksi

Node of Ranvier

Akson

Sel Schwann

Penghantaran Impuls di Neuron tak bermielin

Penghantaran potensial aksi melalui saraf bermielin

Saltatory Conduction

Impuls: potensial aksi yang


dihantarkan

Penghantaran Impuls di Neuron bermielin

SINAPS
Impuls

di suatu neuron akan diteruskan ke


neuron lain mll SINAPS
Neuron sblm sinaps neuron presinaps
Neuron stlh sinaps neuron postsinaps/
pascasinaps
Penghantaran pd SINAPS LISTRIK akson
mll GAP JUNCTIONS
Penghantaran pd SINAPS KIMIA perlu
perantara NEUROTRANSMITTER

SINAPS LISTRIK & KIMIA

Kelistrikan & kemagnetan


yang timbul dalam tubuh
Aktivitas kelistrikan sel

perpindahan ion dari dalam sel ke luar sel, atau


sebaliknya melalui membran sel
Pada keadaan istirahat:
Ion Na+ luar sel >> potensial dalam sel > negatif
potensial membran negatif/ istirahat (-90 mVolt) = polarisasi
Ada rangsangan listrik terhadap membran :
Ion Na+ masuk ke dalam sel potensial dalam sel > positif
potensial membran positif = depolarisasi

MEKANISME
PENDENGARAN

Mendengar

adalah kemampuan untuk


mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang
kita sebut suara.
Dalam keadaan biasa, getaran mencapai
indera pendengar yaitu telinga.
Bunyi merupakan vibrasi (getaran) di
uadara yg hanya dpt di dengar oleh telinga
manusia antara 20 20.000 hertz.
Telinga manusia terdiri atas tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga
bagian dalam.

Anatomi Telinga

a. Telinga luar (outer ear)

DAUN TELINGA (Pinna auricularis,


tunggal = Pinnae auriculares, jamak)
berfungsi menangkap & mengarahkan
gelombang suara,

Lorong (Liang) Telinga (Eksternal Auditory


Meatus) yg mengandung rambut halus &
kelenjar lilin (minyak = sebaseus),

GENDANG TELINGA (membran


tympani), Terdiri dari jaringan fibrosa
elastis,Bentuk bundar dan cekung dari
luar, Berfungsi menerima getaran suara
dan meneruskannya pada tulang
pendengaran.

b. Telinga tengah (middle ear)


TULANG

PENDENGARAN
MIS (Maleus, Inkus,
Stapes) MArtil, LAndasan,
Sanggurdi.
Merupakan tulang terkecil
pada tubuh manusia,
Berfungsi meneruskan
amplitudo getaran yang
diterima dari membran
tympani dan
meneruskannya ke jendela
oval.

c. Telinga dalam (inner ear)

Terdiri atas

Vestibulum
kanalis semisirkularis tulang
(keseimbangan )
Koklea (rumah siput)
begitu juga kranial VIII (nervus
koklea vestibularis)

terjadi

aktivitas elektris yang


berjalan sepanjang cabang
vesti-bular nervus kranialis
VIII ke otak.

Cara Kerja Telinga

Getaran bunyi terkumpul di daun telinga.


Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam
lubang telinga.
Bila getaran bunyi tersebut mencapai gendang telinga
maka gendang tersebut ikut bergetar dan
menggetarkan tulang- tulang pendengaran demikan
pula cairan di rumah siput ikut bergetar.
Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut
menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran (auditory
nerve,) dan menuju ke pusat pendengaran di otak.
Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut
menjadi suara yang dapat dikenal oleh otak.

PROSES PENDENGARAN
MANUSIA

Proses pendengaran manusia Pertama di mulai dari daun


telinga (outer Ear) yang fungsinya menangkap suara-suara
di sekitar dan memasukkannya ke canal/ lubang telinga.
Proses kedua suara yang masuk melalui lubang telinga di
terima oleh gendang telinga yang berakibat bergetarnya tiga
tulang pendengaran yaitu maleus,inkus dan stapes(middle
Ear). Dan menyalurkan ke cohlea / rumah siput.
Proses ke tiga di dalam cohlea / Rumah siput terdapat hear
sell yang bergetar akibat suara dan getarannya
menghasilkan getaran listrik yang dihasilkan dari energy
kinestetik. Sehingga aliran listrik itu menjadikan sinyal yang
menyalurkan ke otak, yang di aliri oleh syaraf pendengaran,
untuk selanjutnya otak yang bekerja mengartikan semua
suara-suara yang masuk tadi.

Anda mungkin juga menyukai