Anda di halaman 1dari 13

SISTEM SARAF MANUSIA

Rasa nikmat dan lezat dari setiap makanan yang dirasakan dipengaruhi oleh adanya rangsangan pada lidah. Ungkapan rasa sakit seperti mengucapkan kata aduh juga terkait rangsangan pada bagian tertentu tubuh kita. Oleh karena itu, rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsa ng an tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons). Sementara itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsang an semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor). Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor. 1. Sel Saraf (Neuron) Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagaiisolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk simpul saraf atau ganglion (jamak = ganglia). Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron sensorik yakni meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Oleh karena itu, neuron sensorik disebut pula neuron indra. Sementara itu, neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini, neuron motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik berhubungan dengan neurit neuron lain, adapun neuritnya berkaitan dengan efektor (otot dan kelenjar). Antara neuron sensorik dan neuron motorik dihubungkan oleh interneuron atau neuron adjustor dengan letak yang berada pada otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut pula neuron konektor. 2. Impuls Sel-sel saraf bekerja secara kimiawi. Sel saraf yang sedang tidak aktif mempunyai potensial listrik yang disebut potensial istirahat. Jika ada rangsang, misalnya sentuhan, potensial istirahat berubah menjadi potensial aksi. Potensial aksi merambat dalam bentuk arus listrik yang disebut impuls yang merambat dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke pusat saraf atau sebaliknya. Jadi, impuls adalah arus listrik yang timbul akibat adanya rangsang. 3. Sinapsis Dalam pelaksanaannya, sel-sel saraf bekerja bersama-sama. Pada saat datang rangsang, impuls mengalir dari satu sel saraf ke sel saraf penghubung, sampai ke pusat saraf atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel saraf terus ke efektor. Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis. Ujung neurit bercabang-cabang, dan ujung cabang yang berhubungan dengan sel saraf lain membesar disebut bongkol sinaps (knob). Pada hubungan dua sel saraf yang disebut sinaps tersebut, dilaksanakan dengan melekatnya neurit dengan dendrit atau dinding sel. Jika impuls sampai ke bongkol sinaps pada bongkol sinaps akan disintesis zat penghubung atau neurotransmiter, misalnya zat asetilkolin. Dengan zat transmiter inilah akan terjadi potensial aksi pada dendrite yang berubah menjadi impuls pada sel saraf yang dihubunginya. Setelah itu, asetilkolin akan segera tidak aktif karena diuraikan oleh enzim kolin esterase menjadi asetat dan kolin. 4. Mekanisme Penghntaran Impuls Saraf

Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyalsinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis. 4.1 Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsimelindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membran plasma neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma. Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi. Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot. 5. Susunan Sistem Saraf 5.1 Susunan Saraf Tidak Sadar 1. Sistem Saraf Pusat Tanpa sistem saraf pusat, kemungkinan kita menjadi makhluk yang tak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun. Sebab, di dalam sistem saraf pusat tubuh kita terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Dua bagian tubuh inilah yang menjadi sentral pusat koordinasi tubuh kita.

Pada manusia, otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh suatu tulang. Tulang yang melindungi otak adalah tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ penting ini juga dilindungi oleh suatu lapisan pembungkus yang tersusun dari jaringan pengikat. Lapisan ini disebut meninges. Meninges terbagi menjadi tiga lapisan, meliputi lapisan dalam disebut piameter; lapisan tengah disebut arachnoid; dan lapisan dalam disebut durameter. Di antara piameter dan arachnoid terdapat ruangan yang berisi cairan, disebut ruang subarachnoid. Cairannya dinamakan cairan serebrospinal. Fungsi cairan ini adalah sebagai bantalan yang meredam guncangan saat terjadi benturan pada otak dan sumsum tulang belakang. Di dalam otak dapat terjadi benturan misalnya antara otak dengan tulang kepala. Sedangkan pada sumsum tulang belakang, benturan yang terjadi antara sumsum tulang belakang dengan tulang belakang. 1. Otak Otak merupakan benda lengket yang lunak, bermi nyak, dan kenyal. Jutaan saraf menghubungkannya dengan seluruh tubuh, syaraf tersebut membawa pesan baik menuju otak atau dari otak. Beratnya sekitar 1,6 kg pada laki-laki dan 1,45 kg pada perempuan. Perbedaan ini terjadi semata-mata karena bentuk otak laki-laki yang lebih besar dan berat. Sementara, berat ini tidak terkait dengan kecerdasan seseorang. Namun, banyaknya jumlah hubungan sel dalam otaklah yang menunjukkan kecerdasan. Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni belahan kiri dan belahan kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada tali spinal, belahan otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh, sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali spinal (sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang berasal dari dasar otak hingga tulang belakang. Saat masih embrio, otak manusia terdapat tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Setelah dewasa, otak depannya terbagi menjadi telensefalon dan diensefalon. Sementara, otak belakangnya terbagi menjadi metensefalon dan mielensefalon. Bagian dorsal metensefalon membentuk serebelum, sedangkan mielensefalon menjadi medula oblongata. Antara bagian tengah sumsum tulang belakang dan otak terdapat saluran yang saling berhubungan, yang disebut ventrikel. Ventrikel membagi otak menjadi empat ruangan. Di dalam ventrikel, terdapat cairan serebrospinal yang dapat bertukar bahan dengan darah dari pembuluh kapiler pada otak. (1) Otak depan (Prosensefalon) Pada bagian depan otak manusia terdapat bagian yang paling menonjol disebut otak besar atau serebrum (cerebrum). Serebrum ini terbagi menjadi belahan (hemisfer) serebrum kanan dan kiri. Permukaan luar serebrum (korteks serebrum) berwarna abu-abu karena mengandung banyak badan sel saraf. Selain itu, pada bagian dalam (medula) otak depan terdapat lapisan yang berwarna putih, karena mengandung dendrit dan akson.

Korteks serebrum berkaitan dengan sinyal saraf ke dan dari berbagai bagian tubuh. Karenanya, pada korteks serebrum terdapat area sensorik yang menerima impuls dari reseptor pada indra. Di samping itu, bagian tersebut terdapat juga area motorik yang mengirimkan perintah pada efektor. Selain itu, terdapat terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motorik dan sensorik serta berperan dalam berbagai aktivitas misalnya berpikir, menyimpan ingatan, dan membuat keputusan. Otak depan manusia terbagi atas empat lobus (bagian), meliputi lobus frontalis (bagian depan), lobus temporalis (bagian samping), lobus oksipitalis (bagian belakang), dan lobus parietalis (bagian antara depan-belakang). Pada bagian kepala manusia, lobus frontalis berada pada bagian dahi; lobus temporalis berada pada bagian pelipis; lobus oksipitalis berada pada bagian belakang kepala; dan lobus parietalis berada pada bagian ubun-ubun. Lobus-lobus ini memiliki fungsi yang beragam. Lobus frontalis berfungsi sebagai pusat berpikir; lobus temporalis sebagai pusat pendengaran dan berbahasa; lobus oksipitalis sebagai pusat penglihatan; dan lobus parietalis sebagai pusat sentuhan dan gerakan. Otak depan juga mencakup bagian-bagian yang lain, seperti talamus, hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal.Sebelum diterima area sensorik serebrum, semua rangsangan akan diproses terlebih dahulu oleh talamus. Hanya rangsangan penciuman saja yang tidak diterima oleh talamus tersebut. Sedangkan fungsi talamus yang lain misalnya mengatur suhu dan kandungan air dalam darah, kemudian juga mengkoordinasi aktivitas yang terkait emosi. Hipotalamus merupakan bagian yang berfungsi mengatur suhu tubuh, selera makan, dan tingkah laku. Selain itu, hipotalamus juga mengontrol kelenjar pituitari, yakni kelenjar hormon yang berperan dalam mengontrol kelenjar-kelenjar homon lainya, seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenalin, dan pankreas. (b) Otak Tengah (Mesenfalon) Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak terlalu mencolok. Di dalam otak tengah terdapat bagian-bagian seperti lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan kolikulus inferior yang mengatur pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan impuls antara otak depan dan otak belakang, kemudian antara otak depan dan mata. (c) Otak Belakang (Rombesenfalon) Otak belakang manusia tersusun atas dua bagian utama yakni otak kecil (serebelum) dan medula oblongata. Serebelum adalah bagian yang berkerut di bagian belakang otak, dan terdiri atas dua. belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah sebagai pusat keseimbangan dalam tubuh, koordinasi motorik/gerakan otot, dan memantau kedudukan posisi tubuh. Adanya serebelum memungkinkan kita belajar gerakan yang terlatih dan saksama, seperti menulis atau bermain musik tanpa berpikir.

Di antara kedua belahan serebelum terdapat suatu bagian yang berisi serabut saraf. Bagian tersebut dinamakan jembatan varol (pons varolii). Fungsinya ialah menghantarkan impuls dari bagian kiri dan kanan otak kecil. Selain itu, jembatan varol juga menghubungkan korteks otak besar dengan otak kecil, dan antara otak depan dengan sumsum tulang belakang. Sementara itu, medula oblongata (sumsum lanjutan) tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Letaknya di antara bagian tertentu otak dengan sumsum tulang belakang. Medula oblongata berfungsi saat terjadi proses pengaturan denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernapasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin. Serebelum, jembatan varol, dan medula oblongata membentuk batang otak. Batang otak merupakan bagian otak sebelah bawah yang berhubungan dengan sumsum tulang belakang. Batang otak berfungsi mengontrol berbagai proses penting bagi kehidupan, seperti bernapas, denyut jantung, mencerna makanan, dan membuang kotoran. b) Sumsum Tulang Belakang Sumsum tulang belakang atau tali spinal merupakan tali putih kemilau berbentuk tabung dari dasar otak menuju ke tulang belakang. Pada irisan melintangnya, tampak ada dua bagian, yakni bagian luar yang berpenampakan putih dan bagian dalam yang berpenampakan abu-abu dengan berbentuk kupu-kupu. Bagian luar sumsum tulang belakang berwarna putih, karena tersusun oleh akson dan dendrit yang berselubung mielin. Sedangkan bagian dalamnya berwarna abu-abu, tersusun oleh badan sel yang tak berselubung mielin dari interneuron dan neuron motorik. Apabila sumsum tulang belakang diiris secara vertikal, bagian dalam berwarna abu-abu terdapat saluran tengah yang disebut ventrikel dan berisi cairan serebrospinal. Ventrikel ini berhubungan juga dengan ventrikel di dalam otak. Bagian dalamnya mempunyai dua akar saraf yaitu akar dorsal yang berisi saraf sensorik ke arah punggung, dan akar ventral yang berisi saraf motorik ke arah perut. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks. Mekanisme penghantaran impuls yang terjadi pada tulang belakang yakni sebagai berikut; rangsangan dari reseptor dibawa oleh neuron sensorik menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal untuk diolah dan ditanggapi. Selanjutnya, impuls dibawa neuron motorik melalui akar ventral ke efektor untuk direspons. 2) Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi dinamakan pula sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls) menuju dan dari system saraf pusat. Karena itu, di dalamnya terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf motorik (saraf eferen).

Serabut saraf sensorik adalah sekumpulan neuron yang menghantarkan impuls dari reseptor menuju sistem saraf pusat. Sedangkan serabut saraf motorik berperan dalam menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat menuju efektor (otot dan kelenjar) untuk ditanggapi. Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang masingmasing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat. b. Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf tak sadar merupakan sekumpulan saraf yang mengatur aktivitas yang tidak kita pikirkan terlebih dahulu. Misalnya saja, pergerakan paru-paru dan jantung. Kita tidak pernah berkehendak supaya aktivitas gerakan paru-paru dan jantung terjadi dengan koordinasi oleh sistem saraf pusat. Oleh karena itu, sistem saraf sadar disebut juga sistem saraf otonom. Organ yang beraktivitas dan dikontrol oleh sistem saraf sadar, meliputi kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat reproduksi. Menurut karakteristik kerjanya, sistem saraf sadar terbagi atas dua saraf, meliputi saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Masing-masing saraf ini dapat bekerja pada organ yang sama, namun kerja yang dilakukan saling berlawanan (antagonis). Sebagai contoh, saat saraf simpatik memengaruhi sebuah organ untuk mening katkan aktivitas organ tertentu, justru saraf parasimpatik malah menurunkannya. Perbedaan ini terjadi karena neurotransmiter yang dihasilkan kedua saraf tersebut berbeda. Noradrenalian merupakan neurotransmiter saraf simpatik, sedangkan asetilkolin ialah neurotransmiter saraf parasimpatik. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion. Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.

LAPORAN

LAPORAN
1. Laporan merupakan informasi yang berisi hasil kegiatan, bentuk pertanggungjawaban, maupun hasil pengamatan yang disampaikan secara tertulis maupun lisan.

2. Berdasarkan isinya, ada beberapa jenis laporan, yaitu laporan buku, laporan diskusi, laporan perjalanan, laporan peristiwa, dan laporan penelitian. 3. Fungsi laporan adalah sebagai. a. bukti pertanggungjawaban orang bagi yang mendapat tugas; b. landasan untuk mengambil keputusan; c. sarana untuk melakukan pengawasan; d. bahan studi dan pengalaman bagi orang lain; e. sarana untuk kepentingan pengarsipan dan pendokumentasikan 4. Hal yang harus kita perhatikan ketika menganalisa sebuah laporan adalah 5W+1H (what/ apa,who/ siapa, why/mengapa, when/ kapan, where/ di mana, dan how/bagaimana). 5. Untuk menemukan pokok-pokok isi laporan, kita dapat memerhatikan kata-kata kunci dalam setiap kalimat utama sebuah laporan. 6. Laporan peristiwa mengungkapkan hal-hal penting tentang suatu peristiwa. 7. Laporan peristiwa didasarkan bahwa peristiwa yang dialami narasumber sangat penting dan bermanfaat dengan untuk diketahui khalayak. 8. Laporan dapat disampaikan secara lisan dengan mengungkap hal-hal sebagai berikut. a. Latar belakang dan tujuan b. Tempat dan waktu c. Peristiwa yang dialami d. Hasil yang diperoleh

9. Contoh laporan secara lisan, misalnya laporan pandangan mata reporter radio atau televisi tentang suatu peristiwa.

Contoh laporan reporter radio Karnaval Peringatan HUT RI Ke-64 Kota Semarapura
Selamat siang pendengar radio Ceria FM. Pada saat ini kami berada di Jalan Surapati, Semarapura untuk mengikuti jalannya Karnaval Budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI yang ke64. Dapat kami laporkan bahwa pada hari ini di sepanjang Jalan Surapati dipenuhi oleh sebagian besar warga kota Semarapura. Mereka tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval pembangunan kali ini. Sementara itu beraneka ragam kendaraan hias , drum band, barisan anak sekolah yang menampilkan beragam atraksi tari daerah dengan rapi dan tertib mengikuti jalannya carnaval. Para peserta berasal dari berbagai sekolah yang ada di kabupaten Klungkung . Iring-iringan ini dimulai dari lapangan Puputan , menuju jalan Surapati, jalan Diponogoro, Jl Arjuna dan kembali ke Lapangan Puputan. Perlu kami sampaikan pula bahwa di depan Munumen Puputan Klungkung para peserta mendemontrasikan tarian daerah yang diiringi gong baleganjur disaksikan oleh pejabat Muspida kabupaten Klungkung. Demikian laporan pandangan mata dari kota Semarapura , selamat siang. Contoh Pembacaan Berita Oleh Reporter Televisi Dan Pembaca Radio - Oke saya kembali posting dengan beberapa tugas untuk sekolah kali ini. Karena saya mendapatkan tugas juga, sekedar berbagi pengalaman dan juga sharing, kali ini saya akan membuat posting tentang contoh pembacaan berita oleh reporter berita atau reporter yang sedang melaksanakan tugasnya dengan wawancara melaporkan suatu kejadian yang terjadi seperti di televisi, contoh berita dan lain-lain. Selain itu disini juga akan saya bahas contoh untuk pembawa acara di radio-radio FM. Belajar bagaimana membaca berita itu dibawakan dengan harapan pesan berita yang dikandung dapat tersampai pada pendengar, memang perlu dilakukan oleh calon pembaca berita. Tentunya dengan menggunakan intonasi, tekanan nada, tekanan dinamik dan ekpresi yang baik. Berikut di bawah Ini adalah contoh-contoh pembacaan berita di radio maupun televisi.

Menurut Wikipedia Indonesia (ensiklopedia bebas), berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran,Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Sedangkan menurut buku pelajaran saya (Bahasa Indonesia kelas VIII terbitan ESIS) berita adalah kejadian atau peristiwa yang dicitakan kembali dengan menggunakan kata-kata, suara, atau gambar. Isi berita adalah fakta-fakta. Berita tanpa fakta biasanya disebut sebagai kabar burung, gosip, atau berita bohong. Susunan suatu berita atau fakta-fakta dalam berita dapat diungkapkan melalui pertanyaan Apa, Siapa, Kapan, Di mana, Mengapa dan Bagaimana, atau yang biasa disebut dengan 5W 1H (what, who, where, when, why, how). Untuk menentukan pertanyaan berdasarkan fakta yang dicari : Apa : Penyebab atau akibat suatu kejadian.

Siapa

: Fakta lengkap tentang orang-orang yang terlibat dalam peristiwa/kejadian. : Waktu kejadian, sebelum kejadian, atau sesudah kejadian. Di mana Mengapa Bagaimana : Tempat kejadian (deskripsi lengkap). : Alasan tentang "Apa. : Fakta tentang proses kejadian.

Kapan

Seperti setiap tulisan atau teks memiliki tiga bagian inti, yaitu bagian pendahuluan/pembukaan, isi atau rincian, dan penutup. Ciri khas teks berita adalah menggunakan teknik piramida terbalik. Maka dari itu, fakta dalam berita yang paling menonjol atau diperkirakan paling menarik ditempatkan pada bagian pembukaan, bukan di bagian isi atau penutup. Oke saya kira cukup untuk penjelasanya langsung saja ke inti pokok materi. Contoh Berita Untuk Reporter Stasiun Televisi : Pohon Tumbang, Jalur Busway Ditutup Pada Hari Rabu, 12 Maret 2008, hujan deras yang disertai angin kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar di depan sekolah Al-Azhar di Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pohon itu telah menutup jalur busway di sana, sehingga bus transjakarta terpaksa melewati jalanan umum. Jalanan reguler yang awalnya sudah macet total karena hujan deras yang selalu mengguyur Jakarta akhir-akhir ini bertambah ramai lagi oleh bus transjakarta dari arah CSW yang menuju Bundaran Senayan. Menurut warga di sekitar kejadian, pohon itu tumbang pada pukul 15.10 WIB (sore hari). Dinas Pertamanan yang bertanggung jawab atas pohon tumbang tersebut belum juga tiba di lokasi setelah waktu yang cukup lama, sehingga bus transjakarta menambah ramai jalanan reguler di sini tutur petugas TMC (Traffic Management Centre) yang sedang menertibkan jalanan di tempat tersebut. Berita ini disampaikan kepada pengendara agar menghindari jalanan tersebut.

Contoh Berita Yang Dibawakan Oleh Pengisi Acara Di Stasiun Radio FM :

Pohon Tumbang Jalur Busway Ditutup Selamat siang, pemirsa. Kembali lagi di Sekejap Info bersama saya, Ghofar. Selama beberapa menit ke depan saya akan membawakan berita mengenai jalur busway yang ditutup akibat pohon tumbang.
Read more about Contoh Pembacaan Berita Oleh Reporter Televisi Dan Pembaca Radio

People come to this page is interested on : 5 w + 1 h pertanyaan mengenai satu berita , 5w+1h dalam berita , 5w+1h dalam berita radio , 5W1H pakai waktu kejadian atau waktu siaran tv? , acara tv berita terbaru contoh teksnya dalam bahasa jawa , apakah berita yang disampaikan reporter , artikel contoh berita 5w 1h , artikel contoh membawakan berita , artikel contoh teks baca berita , artikel contoh teks pembawa berita , artikel contoh teks reporter berita , artikel pohon tumbang beserta 5W 1H , artikel teks berita di tv , artikel teks pembawa berita , baca contoh texs berita , bacaan awal berita ditelevisi , bacaan berita jadi reporter , bacaan berita menggunakan bahasa jawa , Bacaan dan Pembacaan sebuah Berita oleh Reporter mulai dari pembukaan , bacaan pembawa acara di radio , bacaan pembawa berita tv , bacaan presenter pembawa berita , bacaan reporter , bacaan reporter tv , bacaan saat jadi reporter , bacaan teks pembaca berita , bacaan untuk pembawa berita , bacaan untuk reporter berita , bacaan yang benar BUSWAY , bacaan+yang+termasuk+reporter+te

Contoh Pembacaan Berita Oleh Reporter Televisi Dan Pembaca Radio - Oke saya kembali posting dengan beberapa tugas untuk sekolah kali ini. Karena saya mendapatkan tugas juga, sekedar berbagi pengalaman dan juga sharing, kali ini saya akan membuat posting tentang contoh pembacaan berita

oleh reporter berita atau reporter yang sedang melaksanakan tugasnya dengan wawancara melaporkan suatu kejadian yang terjadi seperti di televisi, contoh berita dan lain-lain. Selain itu disini juga akan saya bahas contoh untuk pembawa acara di radio-radio FM. Belajar bagaimana membaca berita itu dibawakan dengan harapan pesan berita yang dikandung dapat tersampai pada pendengar, memang perlu dilakukan oleh calon pembaca berita. Tentunya dengan menggunakan intonasi, tekanan nada, tekanan dinamik dan ekpresi yang baik. Berikut di bawah Ini adalah contoh-contoh pembacaan berita di radio maupun televisi. Menurut Wikipedia Indonesia (ensiklopedia bebas), berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran,Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Sedangkan menurut buku pelajaran saya (Bahasa Indonesia kelas VIII terbitan ESIS) berita adalah kejadian atau peristiwa yang dicitakan kembali dengan menggunakan kata-kata, suara, atau gambar. Isi berita adalah fakta-fakta. Berita tanpa fakta biasanya disebut sebagai kabar burung, gosip, atau berita bohong. Susunan suatu berita atau fakta-fakta dalam berita dapat diungkapkan melalui pertanyaan Apa, Siapa, Kapan, Di mana, Mengapa dan Bagaimana, atau yang biasa disebut dengan 5W 1H (what, who, where, when, why, how). Untuk menentukan pertanyaan berdasarkan fakta yang dicari : Apa : Penyebab atau akibat suatu kejadian.

Siapa

: Fakta lengkap tentang orang-orang yang terlibat dalam peristiwa/kejadian. : Waktu kejadian, sebelum kejadian, atau sesudah kejadian. Di mana Mengapa Bagaimana : Tempat kejadian (deskripsi lengkap). : Alasan tentang "Apa. : Fakta tentang proses kejadian.

Kapan

Seperti setiap tulisan atau teks memiliki tiga bagian inti, yaitu bagian pendahuluan/pembukaan, isi atau rincian, dan penutup. Ciri khas teks berita adalah menggunakan teknik piramida terbalik. Maka dari itu, fakta dalam berita yang paling menonjol atau diperkirakan paling menarik ditempatkan pada bagian pembukaan, bukan di bagian isi atau penutup. Oke saya kira cukup untuk penjelasanya langsung saja ke inti pokok materi. Contoh Berita Untuk Reporter Stasiun Televisi : Pohon Tumbang, Jalur Busway Ditutup Pada Hari Rabu, 12 Maret 2008, hujan deras yang disertai angin kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar di depan sekolah Al-Azhar di Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pohon itu telah menutup jalur busway di sana, sehingga bus transjakarta terpaksa melewati jalanan umum. Jalanan reguler yang awalnya sudah macet total karena hujan deras yang selalu mengguyur Jakarta akhir-akhir ini bertambah ramai lagi oleh bus transjakarta dari arah CSW yang

menuju Bundaran Senayan. Menurut warga di sekitar kejadian, pohon itu tumbang pada pukul 15.10 WIB (sore hari). Dinas Pertamanan yang bertanggung jawab atas pohon tumbang tersebut belum juga tiba di lokasi setelah waktu yang cukup lama, sehingga bus transjakarta menambah ramai jalanan reguler di sini tutur petugas TMC (Traffic Management Centre) yang sedang menertibkan jalanan di tempat tersebut. Berita ini disampaikan kepada pengendara agar menghindari jalanan tersebut.

Contoh Berita Yang Dibawakan Oleh Pengisi Acara Di Stasiun Radio FM : Pohon Tumbang Jalur Busway Ditutup Selamat siang, pemirsa. Kembali lagi di Sekejap Info bersama saya, Ghofar. Selama beberapa menit ke depan saya akan membawakan berita mengenai jalur busway yang ditutup akibat pohon tumbang.

Anda mungkin juga menyukai