Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf merupakan
komunikasi antara berbagai bagian tubuh, merupakan mekanisme dimana semua jenis
sensasi diterima dari lingkungan, jaringan, dan organ tubuh itu sendiri. Bertanggung
jawab menginterprestasi sensasi yang sudah tersimpan dalam memori, serta
merupakan sistem dimana aksi dibawa melalui impuls ke bagian lain sistem saraf dan
organ lain tubuh. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara
berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang
harmonis. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon
terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang
puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. (oger, !""!#
Sel saraf memiliki tugas utama membawa pesan dengan cepat ke sel lain,
terutama ke sel saraf, tetapi juga ke otot. $ang tidak kalah penting adalah saraf yang
membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke otak, dan memungkinkan kita
mengetahui semua yang terjadi di sekitar kita. Semua transfer pesan ini dilakukan
secara pintar dengan mengirim pesan di sepanjang sel saraf berdasarkan perubahan
muatan listrik lintas membran sel. %erubahan potensial dari negatif ke positif
mendepolarisasi daerah membran di dekatnya, kemudian mengalami proses yang
sama dengan membiarkan natrium masuk dan mengubah potensial local (local
potential) membran sel. &ni seperti saraf mengirim pesan berbunyi 'positif(. %esan
ini, yang disebut potensial aksi (action potential), merambat di sepanjang akson dan
merupakan cara sel saraf mengirim sinyal, atau la)im disebut impuls saraf. &mpuls
saraf juga dapat dihantar hanya dalam satu arah ke dalam neuron melalui badan sel
atau dendrite dan keluar melalui akson. %ada sinaps, ada jarak pendek yang
memungkinkan pesan kimia dilepaskan untuk mengisi celah di antara pertemuan dua
*
neuron sehingga impuls dapat melewati neuron berikutnya. +da miliaran impuls saraf
yang merambat di miliaran sel saraf anda sekarang. (,ewis, !"**#
1.2 Tujuan
-ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai macam
fungsi dari sistem saraf dan juga untuk mengetahui fisiologi potensial aksi.
1.3 Manfaat
%enulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai
bagaimana mekanisme penghantaran potensial aksi dalam proses transmisi impuls
pada sel saraf dan sel otot. Kita juga akan dapat mengetahui bagaimana sinyal
dilewatkan dari satu neuron ke neuron lain.
!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Suunan !an Struktur S"te# Saraf
Sistem saraf terdiri atas sel.sel saraf (neuron# dan sel.sel penyokong
(neuroglia dan Sel Schwann#. Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan
terintegrasi satu sama lain sehingga bersama.sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem
saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SS%# dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan
eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral#. /tak dibagi
menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon.
0edula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari
medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna
vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal *.!. Secara anatomis sistem saraf tepi
dibagi menjadi 1* pasang saraf spinal dan *! pasang saraf kranial. Suplai darah pada
sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria
karotis interna, yang cabang.cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus
arteriosus serebri 2ilisi. +liran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke
sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. (2ilson. !""3, Budianto. !""3,
4uyton56all. !""7#
1
4ambar *. Concept Map sistem saraf manusia (www.biotechnologygen.blogspot.com#
2.1.1 $ung" Saraf
*. 0enerima informasi (rangsangan# dari dalam maupun dari luar tubuh
melalui saraf sensori . Saraf sensori disebut juga Afferent Sensory Pathway.
!. 0engkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf
pusat.
1. 0engolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun di
otak untuk selanjutnya menentukan jawaban atau respon.
8. 0engantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ke organ.organ
tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan. Saraf motorik disebut
juga Efferent Motorik Pathway. (%eter, *997#
2.1.2 Sel Saraf %Neur&n'
:euron yang juga disebut dengan sel saraf, merupakan unit dasar dan
fungsional sistem saraf dan merupakan sel yang sangat khusus yang mempunyai sifat
excitability artinya siap memberi respon saat terstimulasi. 0aturasi saraf terjadi
sebelum atau segera setelah lahir. Saat matur, neuron tidak menjalani reproduksi sel
dan tidak dapat diganti. Setiap neuron berfungsi untuk menerima stimulus yang
datang dari, dan mengirim stimulus yang keluar ke saraf lain, otot, atau kelenjar.
8
:euron melewati dan menerima sinyal melalui perubahan aliran ion bermuatan listrik
bolak.balik melintasi membran sel neuron. (;li)abeth,!""9#
4ambar !. Struktur Sel Saraf (www.psychologymania.com#
Satu sel saraf mempunyai badan sel disebut soma yang mempunyai dua jenis
penjuluran yaitu dendrite dan umumnya menerima input dan menghantarkan sinyal
ke badan sel, dan akson yang menghantarkan sinyal meninggalkan badan sel. <engan
kata lain, <endrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan
akson berfungsi sebagai pembawa impuls. %ada ujung akson, masing.masing cabang
terminal mempunyai terminal sinaptik yang membuat persambungan dengan neuron
atau sel target lain. %ada sistem saraf tepi, sel.sel pendukung yang disebut sel
Schwann membungkus banyak akson dengan selubung myelin yang menginsulasi.
=elah di antara sel Schwann yang berurutan disebut nodus ranvier. :euron akan
dibungkus myelin dalam sistem saraf yang sedang berkembang ketika sel Schwann
atau oligodendrosit tumbuh di sekitar akson sedemikian rupa sehingga membrane
plasmanya membentuk lapisan konsentris (melilit#, agak mirip dengan gulungan jeli.
0embran itu sebagian besar disusun oleh lipid, yang merupakan konduktor arus
listrik yang buruk. <engan demikian, selubung myelin memberikan insulasi listrik
3
pada akson, analog dengan insulasi plastik yang membungkus kabel tembaga. Jadi
selubung myelin meningkatkan kecepatan impuls saraf. (=ampbell, !""8#
Secara fungsional, terdapat tiga golongan neuron, yang masing.masing
berkaitan dengan tiga fungsi utama sistem saraf. :euron sensoris (sensory neuron#
mengkomunikasikan informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal dari
reseptor sensoris ke sistem saraf pusat. Sebagian besar neuron sensoris bersinapsis
dengan interneuron, golongan kedua sel saraf, yang berlokasi di dalam SS%.
&nterneuron mengintegrasikan input sensoris dan output motoris. &nterneuron
membuat persambungan sinaptik hanya dengan neuron lain. 4olongan ketiga sel
saraf, neuron motoris, mengirimkan impuls (output motoris# dari SS% ke sel efektor.
:euron dari ketiga golongan diatas berbeda nyata bentuknya karena mempunyai
fungsi yang berbeda. <i dalam masing.masing kelas juga terdapat variasi bentuk.
Sistem saraf melibatkan aktivitas terkoordinasi dari sekitar puluhan ribu sampai
miliaran sel saraf yang bermacam.macam. :euron tersusun dalam sirkuit yang terdiri
dari dua atau lebih jenis fungsional. Sirkuit neuron yang paling sederhana hanya
melibatkan sinapsis antara dua jenis neuron, neuron sensoris dan neuron motoris.
0asing.masing neuron sensoris mengirimkan sinyal dari reseptor sensoris ke neuron
motoris, yang selanjutnya mengirimkan sinyal ke efektor. 6asilnya seringkali adalah
suatu respons otomatis yang sederhana, yang disebut refleks. (=ampbell, !""8#
Sel.sel saraf membentuk mata rantai yang panjang dari perifer ke pusat dan
sebaliknya, dengan demikian impuls dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke
neuron lainnya. -empat dimana terjadi kontak antara satu neuron ke neuron lainnya
disebut sinaps. %engahantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya berlangsung
dengan perantaran )at kimia yang disebut neurotransmitter. (%eter, *997#
2.2 P&ten"al Me#(ran
-elah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang disebut membran sel, di
dalam sel ini terdapat ion :a, K, =l dan protein (+
.
#. Selain itu, pada beberapa sel
misalnya sel saraf dan sel otot, memiliki kemampuan memindahkan ion dari satu sisi
ke sisi yang lain, kemampuan sel ini disebut aktifitas kelistrikan sel. %otensial
7
membran adalah pemisahan muatan yang berlawanan di kedua sisi membran plasma.
&stilah potensial membran merujuk kepada pemisahan muatan di kedua sisi membran
atau perbedaan dalam jumlah relatif kation dan anion di =&; dan =;S. %otensial
membrane disebabkan oleh perbedaan komposisi ionik dalam cairan intraseluler dan
ekstraseluler. %ermeabilitas selektif membrane plasma, yang merupakan rintangan
diantara kedua jaringan tersebut, mempertahankan perbedaan ionik tersebut. =airan
intraseluler dan cairan ekstraseluler mengandung berbagai jenis )at terlarut, yang
meliputi beragam )at yang bermuatan listrik (ion#. <i dalam sel, kation utama (ion
bermuatan positif# adalah Kalium (K
>
#, meskipun juga ada natrium (:a
>
#. <i luar sel
keadaan menjadi terbalik, dengan :a
>
menjadi kation utama, dan K
>
mempunyai
konsentrasi yang jauh lebih rendah. <i dalam sel, anion utama adalah protein, asam
amino, sulfat,fosfat, dan ion bermuatan negatif lainnya yang dapat dikelompokkan
dan disimbolkan dengan +
.
. Klorida (=l
.
# juga dijumpai, akan tetapi dalam
konsentrasi yang relatif rendah. <i luar sel, =l
.
merupakan anion utama, terdapat
anion lain namun kurang penting dalam konteks potensial membran.
<alam keadaan biasa konsentrasi :a
>
lebih besar di luar sel daripada di dalam sel.
4ambar 1. %otensial 0embran :egatif. (4abriel, *997#
%ada keadaan demikian potensial di dalam sel relatif negatif dibandingkan dengan
potensial di luar sel, dalam keadaan demikian disebut potensial membran negatif. Jika
konsentrasi ion :a
>
terdapat banyak di dalam sel daripada di luar sel, perbedaan
potensial listrik di dalam sel lebih positif daripada di luar sel keadaan ini disebut
potensial membran positif. (4abriel, *997#
?
0uatan yang berlawanan cenderung saling tarik dan muatan yang sama
cenderung saling tolak. 6arus dilakukan kerja (pengeluaran energi# untuk
memisahkan muatan yang berlawanan setelah keduanya menyatu. Sebaliknya, ketika
partikel.partikel yang muatannya berbeda telah dipisahkan maka gaya tarik listrik
antara keduanya dapat dimanfaatkan untuk melakukan kerja jika muatan.muatan
tersebut dibiarkan menyatu kembali. &ni adalah prinsip yang mendasari alat.alat listrik
karena muatan.muatan yang terpisah memiliki 'potensial( untuk melakukan kerja,
maka pemisahan muatan di kedua sisi membran disebut potensial membran. %otensial
membran diukur dalam satuan volt (satuan yang sama yang digunakan untuk
tegangan dalam alat listrik#, tetapi karena potensial membran relatif rendah maka
satuan yang digunakan adalah #"l")&lt %#)' (* m@ A *B*""" volt#. (Sherwood,
!"**#
4ambar 8. +, %embentukan potensial 'difusi( yang melintasi membran
sel, yang disebabkan oleh difusi ion kalium dari bagian sel ke bagian luar
melalui suatu membran yang bersifat permeabel selektif hanya terhadap
kalium. B, pembentukan 'potensial difusi( bila membran hanya
permeabel untuk ion natrium. (4uyton56all , !""7#
Jadi, pada kedua bagian 4ambar !, kita mengetahui bahwa perbedaan
konsentrasi ion yang melintasi membran permeabel yang selektif dalam kondisi
tertentu, menciptakan potensial membran, yang diamati selama transmisi impuls saraf
C
dan otot, berasal dari terjadinya perubahan pada potensial difusi tersebut. <engan
kata lain, terjadi pemisahan muatan.muatan yang berlawanan di kedua sisi membran,
atau perbedaan dalam jumlah relatif muatan positif dan negative di kedua sisi. $aitu,
kini terdapat potensial membran. (4uyton56all, !""7#
%emanfaatan khusus potensial membran di sel saraf dan otot yaitu sel saraf
dan otot telah mengembangkan mekanisme pemanfaatan khusus potensial membran.
Kedua jenis sel ini dapat secara cepat dan transien mengubah permeabilitas membran
mereka terhadap ion.ion yang berperan sebagai respons terhadap rangsangan yang
sesuai sehingga terjadi fluktuasi potensial membran. Dluktuasi potensial yang cepat
tersebut berperan menimbulkan impuls saraf di sel saraf dan memicu kontraksi di sel
otot. 0eskipun semua sel memperlihatkan potensial membran namun makna
potensial ini di sel lain belum jelas, walaupun potensial di sebagian sel sekretorik
tampaknya berkaitan dengan derajat aktivitas sekretorik sel.sel tersebut. (Sherwood,
!""?#
2.3 P&ten"al L&kal !an P&ten"al Ak"
%otensial aksi merupakan fenomena keseluruhan atau tidak sama sekali (all or
none) yang berarti bahwa begitu nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan
amplitudo dari akan selalu sama, tidak peduli macam apapun intensitas dari
rangsangan. (4abriel, *997#
Begitu suatu potensial aksi timbul pada titik manapun dalam membran serabut
normal, proses depolarisasi berjalan sepanjang membran jika kondisinya
memungkinkan, atau tidak berjalan sama sekali jika keadaan tidak memungkinkan.
Keadaan ini disebut prinsip semua atau tidak sama sekali (all or none), dan prinsip
tersebut berlaku di semua jaringan normal yang mudah tereksitasi. +dakalanya,
potensial aksi mencapai suatu titik pada membran di mana titik tersebut tidak
menimbulkan voltase yang cukup untuk merangsang daerah membran berikutnya.
Bila hal ini terjadi, penyebaran depolarisasi akan terhenti. /leh karena itu, agar
penjalaran impuls terjadi terus menerus, perbandingan potensial aksi terhadap nilai
9
ambang untuk perangsangan pada setiap saat harus lebih besar dari *. (4uyton56all,
!""7#
4ambar 3. Suatu rangsangan mencapai nilai ambang
timbul potensial aksi (4abriel, *997#
Sinyal saraf dihantarkan oleh potensial aksi, yang merupakan perubahan cepat
pada potensial membran yang menyebar secara cepat di sepanjang membran serabut
saraf. Setiap potensial aksi dimulai dengan perubahan mendadak dari potensial
membran negatif istirahat normal menjadi potensial positif dan kemudian berakhir
dengan kecepatan yang hampir sama dan kembali ke potensial negatif. Entuk
menghantarkan sinyal saraf, potensial aksi bergerak di sepanjang sabut saraf sampai
tiba di ujung serabut. (4uyton56all , !""7#
%ada sel otot (serabut.serabut otot#, potensial aksi menyebabkan otot berkontraksi. Jika
sebuah sel jaringan tidak memperlihatkan perubahan potensial yang cepat disebut juga dengan
potensial membran istirahat. &mpuls saraf terdiri atas suatu gelombang depolarisasi membran
yang disebut %otensial +ksi dan merambat sepanjang sel saraf. (Seeley, !""!#
*"
4ambar 7. %erubahan pada membran selama %otensial +ksi (4uyton56all , !""7#
2.3.1 Urutan ta*a+, $ae +&ten"al ak"
Erutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikutF
a. Ta*a+ It"ra*at (RMP), ini adalah potensial membran istirahat sebelum
terjadinya potensial aksi. 0embran dikatakan menjadi 'terpolarisasi( selama
tahap ini karena adanya potensial membran negatif sebesar .9" milivolt.
(. Ta*a+ De+&lar"a"- pada saat ini membran tiba.tiba menjadi sangat permeabel
terhadap ion natrium, sehingga sejumah besar ion natrium bermuatan positif yang
mengalir masuk, dan potensial meningkat dengan cepat kearah positif. Keadaan
ini disebut depolarisasi. %ada serabut saraf besar, sejumlah ion natrium bermuatan
positif yang bergerak ke dalam menyebabkan potensial membrane secara nyata
'melampaui( nilai nol dan menjadi sedikit positif. %ada beberapa serabut yang
lebih kecil, dan pada banyak neuron sistem saraf pusat, potensial hanya mendekati
nilai nol dan tak melampaui sampai keadaan positif.
.. Ta*a+ /e+&lar"a"- <alam waktu seperberapa puluh detik sesudah membran
menjadi sangat permeabel terhadap ion natrium, kanal natrium mulai tertutup dan
kanal kalium terbuka lebih dari biasanya. Selanjutnya, difusi ion kalium yang
berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran
istirahat negatif yang normal. %eristiwa ini disebut repolarisasi membran.
(4uyton56all , !""7#
2.3.2 Per"t"0a1+er"t"0a 2ang #en2e(a(kan P&ten"al Ak"
**
%otensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. %otensial aksi itu sendiri mempunyai
kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai
ambang. <engan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan
sel membran. (4abriel, *997#
:euron mempunyai saluran ion khusus, yang disebut saluran ion bergerbang
(ated ion channel), yang memungkinkan sel tersebut mengubah potensial
membrannya sebagai respon terhadap stimulus yang diterima oleh sel tersebut.
%engaruh stimulus pada neuron bergantung pada jenis saluran ion bergerbang yang
akan terbuka oleh stimulus tersebut. %otensial aksi timbul karena membran plasma
sel.sel yang dapat dirangsang, mempunyai saluran ion bergerbang voltase (!oltae"
ate ion channel).
%erubahan potensial membran sel saraf dapat menyebabkan perubahan lokal
arus listrik, yang disebut potensial berjenjang (raded potential), atau dapat
menyebabkan perubahan yang besar dan menyebar pada arus listrik, yang disebut
potensial aksi. 0elalui potensial berjenjang dan potensial aksi, sistem saraf mengirim
dan menerima sinyal. %otensial berjenjang dihasilkan oleh stimulus kimia atau listrik,
dan dapat berupa eksitasi (depolarisasi# atau inhibisi (hiperpolarisasi#. Jika potensial
berjenjang bersifat sangat eksitasi, potensial tersebut dapat menyebabkan area neuron
yang berdekatan mengalami depolarisasi dan mencetuskan potensial aksi.
(;li)abeth,!""9#
Semakin kuat rangsang yang diberikan semakin besar pula potensial yang terjadi.
+pabila potensial berjenjang secara lokal terjadi pada membran sel saraf atau sel otot, terdapat
potensial yang berbeda di daerah tersebut, bukan di bagian membran lainnya yang masih berada
dalam potensial istirahat. Karena muatan yang berlawanan akan saling tarik menarik, arus secara
pasif mengalir antara daerah yang terlibat dan daerah.daerah yang berdekatan baik di bagian dalam
maupun luar membran. %enyebab terjadinya potensial aksi ini ialah peningkatan permeabilitas
membran terhadap ion :a
>
secara transien (dalam rentang fraksi dari satu milidetik# kemudian
diikuti oleh peningkatan permeabilitas membran terhadap ion K
>
secara transien serta
penurunan drastis pada permeabilitas membran terhadap ion :a>. %erubahan permeabilitas yang
*!
spesifik ion itu (hanya khusus ion tertentu# disebabkan oleh adanya protein membran transaxonal.
%rotein tersebut berfungsi sebagai saluran.saluran spesifik ion (ion :a> atau ion K# yang sensitif
terhadap beda potensial. Kita dapat menyebutnya dengan !oltae"sensiti!e channels. (Seeley,
!""!#.
4ambar ?. Sifat.sifat kanal natrium dan kalium bergerbang voltase, yang
memperlihatkan secara berurutan aktivasi yang tertunda di kanal kalium bila
potensial membran berubah dari nilai negatif istirahat yang normal menjadi
nilai positif. (4uyton56all, !""7#
%ada sel yang dapat dirangsang seperti neuron, respons terhadap stimulus
yang membuatnya terdepolarisasi, diurutkan sesuai sesuai dengan intensitas stimulus
sampai ke level depolarisasi tertentu yang disebut potensial ambang (threshold
potential). Jika depolarisasi mencapai mencapai potensial ambang, satu jenis respons
yang berbeda disebut +&ten"al ak" (action potential) akan dihasilkan. (;li)abeth,
!""9#
%ada neuron makhluk vertebrata, akson saraf seringkali terselubung oleh
myelin yang merupakan selubung penginsulasi elektris. Selubung ini juga
menginsulasi secara elektris (bersifat isolator# dan menghindari kontak antara saraf
dengan medium ekstrasel (di luar sel#. 2alaupun hampir tidak ada ion.ion dapat
*1
mengalir melewati selubung myelin yang tebal pada saraf bermielin, ion.ion itu dapat
mengalir dengan mudah melewati nodus ranvier dan di tempat inilah akson dapat
berinteraksi dengan medium ekstrasel. /leh karena itu, +&ten"al ak" t"#(ul *an2a
+a!a n&!u. %otensial aksi juga terbukti melompat.lompat antara nodus. nodus dan
proses lompatan.lompatan ini disebut konduksi saltatory. &mpuls pada saraf
termyelinasi dapat memiliki laju sekitar *"" mBs sedangkan pada saraf tak
termyelinasi, laju impuls hanyalah *" mBs. <ari sini dapat ditarik kesimpulan secara
empiris bahwa adanya myelin justru meningkatkan laju hantaran impuls saraf.
Jadi, nodus anvier yang memiliki beda potensial dan medan listrik di sekitarnya
akan mempengaruhi nodus selanjutnya dan memulai proses penghantaran potensial
aksi sekaligus memperkuatnya. :odus.nodus anvier juga berlaku sebagai stasiun.
stasiun untuk mempertahankan intensitas impuls saraf (melalui pertukaran ion
transmembran#. Karena itu, tanpa pertukaran ion transmembran, impuls akan
melemah. (+di, !""!#
2.3 Mekan"#e Pera#(atan P&ten"al Ak" !an L&kal !ala# Tran#"" I#+ul
Keadaan dimana terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel
membran disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Begitu
potensial aksi terbentuk, maka potensial aksi akan bergerak sepanjang akson sebagai
impuls saraf. Entuk ini, maka potensial aksi harus mengalami propagasi atau
perambatan (transmisi#. %ropagasi terjadi karena efek ion natrium yang memasuki
akson. &on natrium akan menghasilkan area bermuatan positif dan arus dapat
mengalir dala sirkuit lokal di antara area positif aktif ini dan area istirahat yang
bermuatan negatif pada akson tepat di depannya. +liran arus lokal akan
mendepolarisasi membran sel di sebelahnya dan akan menyebabkan terbukanya kanal
natrium dan terbentuknya potensial aksi baru. <epolarisasi berulang akan
menghasilkan potensial aksi yang merambat sepanjang akson. (Joyce, !""!#
*8
4ambar C. %erambatan atau %ropagasi (transmisi# %otensial +ksi (Joyce, !""!#
%otensial aksi yang timbul pada salah satu titik manapun di membran yang
mudah terangsang biasanya akan mengeksitasi bagian membran yang di dekat titik
tersebut, sehingga terjadi penyebaran potensial aksi di sepanjang membran. 0uatan
listrik positif dibawa ion natrium yang berdifusi ke dalam melewati membrane yang
terdepolarisasi. Karena itu, kanal natrium pada tempat ini segera terbuka, dan
potensial aksi yang meletup menjadi tersebar. <aerah depolarisasi ini menghasilkan
sirkuit lokal aliran listrik lebih lanjut di sepanjang membran dan menimbulkan
depolarisasi yang progresif. Jadi, proses depolarisasi terjadi sepanjang keseluruhan
panjang serabut. -ransmisi proses depolarisasi sepanjang serabut otot atau saraf
disebut i#puls saraf atau otot. 0embran yang mudah tereksitasi tidak mempunyai
satu arah penyebaran, namun potensial aksi berjalan dalam semua arah menjauhi
rangsangan bahkan sepanjang semua cabang serabut saraf sampai keseluruhan
membran menjadi terdepolarisasi. (4uyton56all, !""7#
2.3.1 Pera#(atan "#+ul #elalu" el araf
&mpuls adalah sinyal listrik yang bergantung pada aliran ion yang menembus
membran plasma neuron. Sinyal tersebut berawal sebagai suatu perubahan gradien
dalam listrik yang melintasi membran plasma sel. (4abriel, *997#
&mpuls saraf terdiri atas suatu gelombang depolarisasi membran yang disebut
%otensial +ksi dan merambat sepanjang sel saraf. &mpuls.impuls saraf dirambatkan
oleh potensial.potensial aksi. :euron, seperti sel.sel lainnya selalu menciptakan
gradien ionik antara kedua sisi membran plasmanya melalui proses pemompaan ion.
*3
ion tertentu. %emompaan yang seringkali dilibatkan ialah pemompaan (:a
>
.K
>
# yang
terkait dengan en)im (:a
>
.K
>
#.+-%ase. %roses ini memompa ion K kedalam sel
namun memompa ion :a keluar sel sehingga menghasilkan konsentrasi ionik intrasel
maupun ekstrasel ion.ion tertentu. Beda potensial membran yang terjadi antara kedua
sisi membran (potensial sisi luar relatif dengan potensial sisi dalam#. %otensial
membran tercipta oleh ketidakseimbangan kecil pada distribusi ion antara sisi
membran. (+di, !""!#
:euron sebagai penghantar impuls saraf ke sistem saraf yang lain dibantu
dengan adanya gradien konsentrasi dari :a
>
,K
>
, beberapa kanal :a
>
dan K
>
. Kanal
dan ion ini mengatur impuls yang disebut dengan potensial aksi. Suatu neuron
memiliki bagian akson yang permukaannya dipenuhi dengan kanal :a
>
dan K
>
.
Kanal :a
>
ini berfungsi melewatkan ion :a
>
ke neuron. Sedangkan kanal K
>
berfungsi sebagai jalan dari ion K
>
untuk melewati membran. Ketika neuron dalam
keadaan istirahat, maka kanal ion :a
>
bagian luar akan tertutup,namun bagian dalam
neuron akan terbuka. %ada keadaan ini kanal K
>
bagian intrasel akan terbuka
sedangkan bagian ekstrasel akan tertutup.
4ambar 9. %erambatan impuls melalui sel saraf (www.dokter.kita.com#
%ada keadaan depolarisasi, keadaan ini akan membuka kanal :a
>
bagian luar,
kemudian ion :a
>
akan masuk dan menyebabkan depolarisasi. <epolarisasi ini
menyebabkan kanal :a
>
disebelahnya membuka dan terjadi depolarisasi juga dikanal
tersebut. <emikian seterusnya sehingga potensial aksi akan terhantar sepanjang akson
*7
sampai ke ujung saraf. %eristiwa yang terjadi pada kanal :a
>
ini disebut dengan
propagasi potensial aksi. %ropagasi ini berjalan ke satu arah dan tidak berbalik arah
karena kanal ion yang sudah membuka selanjutnya menjadi inaktif dan tidak
terpengaruh lagi oleh adanya depolarisasi. <epolarisasi yang terjadi menyebabkan
pembukaan kanal K
>
sehingga ion K
>
keluar melintasi membran sel. %erpindahan ini
menyebabkan potensial membran lebih negatif dan sel terjadi repolarisasi. Ketika sel
menjadi lebih negatif, maka pintu kanal K
>
akan tertutup , kanal :a
>
bagian luar
tertutup dan kanal :a
>
bagian dalam terbuka. %embukaan kanal K
>
yang lama
menyebabkan potensial membran terjadi hiperpolarisasi sebentar sampai kanal K
>
benar.benar tertutup. %enutupan kanal ini menyebabkan potensial membran kembali
ke level istirahat. %eristiwa ini membutuhkan waktu yang sangat singkat. Jadi
potensial aksi terjadi disepanjang akson dan ini menunjukkan perjalanan dari badan
sel ke akson terminal. Ketika saraf terminal terdepolarisasi,ini akan mengeluarkan
droplet yang sangat kecil yang disebut dengan neurotrans#itter, sebuah molekul
kima dari dendrit ke saraf yang lain. %roses ini diulang pada saraf selanjutnya. (,itha,
!""9#
2.3.2 Pera#(atan I#+ul #elalu" S"na+
Sinapsis adalah persambungan unik yang mengontrol komunikasi antara satu
neuron dengan sel.sel lain. Sinapsis ditemukan antara dua neuron, antara reseptor
sensoris dan neuron sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya,
dan antara neuron dengan sel kelenjar. Salah satu fungsi penting sinapsis adalah
menghantarkan impuls saraf hanya dalam satu arah sepanjang jalur neural. @esikula
sinaptik hanya ditemukan pada terminal sinaptik, dan dengan demikian hanya
membran prasinaptik yang dapat melepaskan neurotrans#itter. eseptor hanya
terdapat pada membran pascasinaptik, yang menjamin bahwa hanya membran inilah
yang menerima sinyal kimiawi dari neuron lain.
%ada sinapsis kimiawi, sebuah celah sempit atau celah sinaptik (synaptic
cleft), memisahkan sel prasinaptik dari sel pascasinaptik. +danya celah tersebut
menyebabkan sel.sel tidak dapat dikopel secara elektrik, dan potensial aksi yang
terjadi pada sel prasinaptik tidak dapat dirambatkan secara langsung ke membran sel
*?
pascasinaptik. +lih.alih, suatu rangkaian kejadian mengubah sinyal listrik potensial
aksi yang tiba di terminal sinaptik itu menjasi sinyal kimiawi yang mengalir melewati
sinapsis, dimana sinyal kimiawi diubah kembali menjasi sinyal listrik pada sel
pascasinaptik. Banyak kantung yang disebut vesikula sinaptik (synaptic !esicle)
terdapat dalam sitoplasma ujung akson prasinaptik. 0asing.masing vesikula
mengandung ribuan molekul neurotrans#itter, )at dibebaskan sebagai #essener
antarsel ke dalam celah sinaptik. (=ampbell, !""8#
%otensial aksi menyebar ke dalam akson menyebabkan penggabungan vesikel
sinaps dengan membran presinaps. 6al ini mengakibatkan pelepasan trans#itter ke
dalam synaptic cleft. Setelah trlepas ke dalam synaptic cleft,transmitter akan berdifusi
melewati sinaps dan berinteraksi dengan reseptor postsynaps. (6eni, !""?#
Bila ada penjalaran potensial aksi disepanjang serat terminal, maka proses
depolarisasi meningkatkan permeabilitas membran serat saraf terhadap ion kalsium,
sehingga mempermudah ion ini untuk berdifusi keujung saraf atau varikositas saraf.
&on kalsium memainkan peranan penting dalam mengubah impuls listrik menjadi
sinyal kimiawi. <epolarisasi membran prasinaptik menyebabkan =a
!>
masuk secara
cepat ke dalam neuron melalui saluran bergerbang voltase. %eningkatan konsentrasi
=a
!>
sitosolik secara mendadak merangsang vesikula sinaptik menyatu dengan
membrane prasinaptik dan melepaskan neurotrans#itter ke dalam celah sinaptik
melalui eksositosis. Jadi, bahan transmitter akhirnya disekresikan. (&wan, !""9#
*C
4ambar *". %enghantaran impuls melalui sinaps. (www.biologigon).blogspot.com#
:eurotransmitter berdifusi melewati jarak pendek dari membran prasinaptik
sampai membran pascasinaptik (postsynaptic #e#brane). 0embran pascasinaptik
dikhususkan untuk menerima pesan kimiawi. %enjuluran permukaan ekstraseluler
membran itu adalah protein yang berfungsi sebagai reseptor spesifik untuk
neurotransmitter. eseptor tersebut merupakan bagian dari saluran ion selektif yang
membuka dan menutup, yang mengontrol pergerakan ion melewati membran
pascasinaptik. <engan demikian, gerbang sauran ion membran pascasinaptik dibuka
dan ditutup oleh )at kimia (bergerbang )at kimia#, berbeda dari saluran bergerbang
voltase yang bertanggung jawab atas pembangkitan potensial aksi. %ergerakan ion
disebabkan oleh pengikatan neurotrans#itter pada reseptornya akan mengubah
potensial membran sel pascasinaptik. Bergantung pada jenis reseptor dan saluran ion
yang dikontrol neurotrans#itter, pengikatan neurotrans#itter dengan membran
pascasinaptik bisa merangsang membran dengan membuat voltasenya mendekati
potensial ambang atau bisa menghambat sel pascasinaptik dengan cara membuat
membrannya mengalami hiperpolarisasi. (=ampbell, !""8#
*9
BAB III
PENUTUP
3.1 S"#+ulan
Simpulan dari penulisan makalah ini antara lain F
. :euron yang juga disebut dengan sel saraf, merupakan unit dasar dan fungsional
sistem saraf. Setiap neuron berfungsi untuk menerima stimulus yang datang dari,
dan mengirim stimulus yang keluar ke saraf lain, otot, atau kelenjar.
. Semua sel memiliki potensial membran, yaitu pemisahan muatan yang
berlawanan di kedua sisi membran plasma. %otensial membran disebabkan oleh
perbedaan komposisi ionik dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler.
. %otensial aksi merupakan fenomena keseluruhan atau tidak sama sekali (all or
none), artinya suatu potensial aksi timbul pada titik manapun dalam membran
serabut normal, proses depolarisasi berjalan sepanjang membran jika kondisinya
memungkinkan, atau tidak berjalan sama sekali jika keadaan tidak
memungkinkan. %otensial +ksi terjadi jika Suatu rangsangan mencapai nilai
ambang. Dase urutan terjadinya potensial aksi meliputi tahap potensial membran
istirahat, depolarisasi, dan repolarisasi.
. +danya mielin pada akson dapat meningkatkan laju hantaran impuls saraf.
%otensial aksi dikonduksikan dari nodus ke nodus, hal ini disebut konduksi
melompat (saltatory), artinya aliran arus listrik mengalir melalui sekeliling cairan
ekstrasel di luar selubung mielin dan di dalam akson dari nodus ke nodus secara
berurutan satu per satu. Jadi, impuls saraf melompat.lompati serabut.
. %erambatan impuls saraf oleh potensial aksi dapat melalui sel saraf dan sinapsis.
ambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk pulsa elektrik. +lur
impuls yang terjadi yaitu impuls ke dendrit, ke badan sel saraf, lalu neurit dan
keluar melewati sinapsis. <alam perambatan impuls melalui sinapsis, terjadi
peristiwa pelepasan neurotrans#itter dari membran presynaps ke membran
postsynaps melewati celah sinaps (synaptic cleft).
3.2 Saran
<alam penulisan makalah ini, tidak didapatkan sumber yang membahas jelas
tentang potensial lokal. %enulisan ini dirasa lebih mengutamakan %otensial +ksinya.
!"
Sedangkan sebenarnya %otensial lokal juga berpengaruh pada mekanisme transmisi
impuls bersama.sama dengan potensial aksi. /leh karena itu, diharapkan dapat
dilakukan penulisan lanjutan untuk analisis secara mendalam tentang peranan dan
pengaruh keberadaan potensial lokal terhadap transmisi impuls.
DA$TA/ PUSTAKA
!*
*. Budianto, +nang. !""3. $uidance to Anato#y %%. Surakarta F Keluarga Besar
+sisten +natomi DKE:S.
!. =ahyono &wan. &eurotrans#itter 'ala# (isioloi Saraf )tono#. Jurnal
+nestesiologi &ndonesia !""9G * (*#F hlm. 8?.8C.
1. =ampbell, :eil +., Jane B. eece dan ,awrence 4. 0itchell. !""8. *ioloi
Edisi +eli#a ,ilid -. JakartaF ;rlangga.
8. =orwin, ;li)abeth J. !""9. .andbook )f Pathophysioloy, 1
rd
;d. ,ippincott
2illiams 5 2ilkinsF ES+.
3. <uus, %eter. *997. 'ianosis /opik &euroloi Anato#i, (isioloi, /anda, dan
$e0ala. Jakarta F ;4=.
7. 4abriel J.D, *997. (isika +edokteran. JakartaF ;4=.
?. 4unawan +di. Mekanis#e Penhantaran dala# &euron (&eurotrans#isi).
&ntegral !""!G ? (*#F hlm. 1C.8*.
C. 4uyton, +.=. and 6all, J.;., !""7. /extbook of Medical Physioloy. **
th
ed.
%hiladelphia, %+, ES+F ;lsevier Saunders.
9. James, Joyce, =olin Baker dan 6elen Swain. !""C. Prinsip"prinsip Sains
untuk +eperawatan. JakartaF ;rlangga.
*". ,itha, !""9. Mekanis#e Potensial Aksi. +vailable fromF
www.muslimahsakura9".wordpress.com. +ccescedF 0ay C, !"*1.
**. iyanto 6eni, !""?. Penunaan *ri#onidin sebaai /erapi $lauko#a.
Jurnal /ftalmologi &ndonesiaG 3 (*#F hlm. !C.
*!. Seeley, . ., -.<. Stephens, %. -ate. !""1. Essentials of Anato#y dan
Physioloy. 8
th
ed. :ew $orkF 0c4raw.6ill =ompanies.
*1. Sherwood ,auralee, !"**. .u#an Physioloy1 (ro# Cells to Syste#. &nF
$esdelita :, ;ditors. (isioloi Manusia dari Sel ke Siste#, 7
th
ed. JakartaF
;4=.
*8. 2atson oger, !""!. Anato#y and Physioloy for nurses. &nF Syabariyah S,
Komalasari, ;ditors. Anato#i dan (isioloi untuk Perawat, *"
th
ed. JakartaF
;4=.
*3. 2ilson ,0, %rice S+. Anato#i dan (isioloi Siste# Saraf. &nF %endit BE,
6artanto 6, 2ulansari %, 0ahanani <+, ;ditors. %atofisiologiF +onsep +linis
Proses"Proses Penyakit, 7
th
ed. JakartaF ;4=G !""3Gp.*""?.
!!

Anda mungkin juga menyukai