Anda di halaman 1dari 48

Kelompok 3

Sistem koordinasi
Nama anggota kelompok :

• 1.Defenda Deviatri
• 2. Intan Permata Sari
• 3. Nabila Permata Yois
• 4. Tiwi Viesti Berliani
• 5 .Yurikha Okhtafia
Pembahasan :

1. Sistem saraf
2. Sistem indra
3. Sistem endokrin
4. Pengaruh narkotika dan psikotropika pada
sistem koordinasi
5. Kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi
1. Sistem saraf
Sistem saraf memainkan peranan penting
dalam regulasi atau pengaturan aktivitas
tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi dua
bagian utama,yaitu sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
tersusun atas otak dan sumsum tulang
belakang. Fungsi sistem saraf pusat
adalah menerima informasi
Lanjutan..
Dari semua bagian tubuh, menganalisis dan
menyimpan informasi, serta mengirimkan perintah
berdasarkan informasi yang diterimanya
Adapun sistem saraf tepi tersusun atas serabut-serabut
saraf yang membawa informasi dari semua bagian
tubuh ke sistem saraf pusat dan dari sistem saraf
pusat ke berbagai bagian tubuh. Sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf sadar(sistem saraf somatik)
dan sistem saraf tak sadar(sistem saraf otonom).
Lanjutan ....
1 .struktur sel saraf
Sistem saraf manusia, baik sistem saraf pusat
maupun sistem saraf tepi, tersusun atas
miliaran sel saraf yang disebut neuron. Sel-sel
saraf tersebut saling bersambungan
membentuk jaringan komunikasi yang besar.
Sebuah neuron atau sel saraf tersusun atas satu
badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma, nukleus, dan organel-organel sel
Lanjutan ...
lainnya, termaksuk mitokondria dan granula-granula
nissl. Granula nissl merupakan kelompok retikulum
endoplasma kasar yang berhubungan dengan
sintetis protein, terutama neuro
transmitter(pembawa pesan kimia). Dari badan sel
saraf keluar serabut-serabut yang merupakan
penonjolan sitoplasmanya. Serabut-serabut itu
berfungsi mengirimkan informasi atau pesan dalam
bentuk ransangan elektro kimiawi(sinyal listrik).
Lanjutan .....
Serabut-serabut itu terdiri atas dua macam,yaitu
dendron dan akson(neorit). Setiap neuron
hanya memiliki satu akson dan beberapa
dendron.
Dendron merupakan serabut pendek bercabang
yang meneruskan ransang dari reseptor ke
badan sel saraf saraf. Reseptor adalah ujung-
ujung saraf pada alat indra yang berfungsi
sebagai penerima ransang dari luar.
Lanjutan .....
Dendron tersusun atas serabut-serabut pendek yang
lebih kecil, dinamakan dendrit. Ujung dendrit
berhubungan lansung dengan reseptor atu ujung
akson dari neuron lainnya.
Akson atau neurit merupakan serabut panjang yang
meneruskan ransang dari badan sel ke neuron
lainnya ataupun ke efektor. Efektor adalah organ,
jaringan , atau sel yang mampu bereaksi terhadap
ransangan. akson dapat mencapai panjang lebih dari
1 m.
Lanjutan ..
Akson yang menuju kaki bisa saja memiliki
badan sel di sumsum tulang belakang.
Pertemuan antara ujung akson suatu sel saraf
dendrit sel saraf lainnya atau antara suatu sel
saraf lainnya atau antara suatu sel saraf dan
suatu serabut otot membentuk suatu struktur
seperti bongkol yang dinamakan bongkol
sinapsis.nodus ranvier berfungsi menpercepat
penghantaran ransang.
lanjutan ...
Berdasarkan fungsinya dalam membawa ransang,
sel saraf dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel
saraf konektor(penghubung).
a. Sel saraf sensori
Sel saraf sensori adalah sel saraf yang berfungsi
menghantarkan implus atau membawa ransang
dari reseptor(alat indra) ke sistem saraf
pusat,yaitu otak dan sumsum tulang belakang
Lanjutan..
b.Sel saraf motor
Sel saraf motor adalah sel saraf yang berfungsi
mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke
efektor(otot atau kelenjar)
c.Sel saraf konektor
Sel saraf konektor merupakan sel saraf yang
berfungsi menghubungkan sel saraf sensori
dengan sel saraf motor di dalam sistem saraf pusat
, misalnya di dalam sumsum tulang belakang.
2.Mekanisme penghantar ransang
Ransang adalah pergerakan suatu potensial
kerja(sinyal)di sepanjang akson suatu sel saraf.
a. Penghantar ransang melalui akson
Penghantar ransang pada serabut saraf
disebabkan oleh adanya perbedaan potensial
listrik tersebut. Perbedaan potensial listri
ditimbulkan oleh perbedaan muatan listrik
pada sisi membran.
Lanjutan..
Pada saat sel saraf beristirahat(tidak menghantar
ransang), bagian luar membran bermuatan
positif, sedangkan bagian dalam membran
bermuatan negatif. Kadaan muatan listrik seperti
itu dinamakan potensial istirahat, sedangkan
membran akson dalam kedaan polarisasi. Akson
yang beristirahat memiliki perbedaan potensial
listrik antara -50 milivolt(mV) hingga -90 mV,
bergantung pada jenis makhluk hidupnya.
Lanjutan..
Namun umumnya adalah -70 mV. Pada sebagian
besar sel tubuh, keadaan seperti itu selalu
tetap. Namun, sel-sel saraf, sel-sel otot, dan
reseptor mudah teransang sehingga muatan
listriknya juga mudah berubah.
Adanya stimulus pada reseptor dapat
menyebabkan terjadinya pembalikan muatan
listrik untuk sementara waktu.
Lanjutan ...
Bagian luar membran yang tadinya bermuatan listrik
positif berubah menjadi bermuatan negatif. Begitu
pula sebaliknya, bagian dalam membran yang
tadinya bermuatan negatif berubah menjadi
bermuatan positif. Perubahan atau pembalikan
muatan listrik ini disebut depolarisasi. Depolarisasi
tersebut terjadi secara berurutan di sepanjang
akson. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat
karena datangnya ransang dinamakan potensial
kerja.
Lanjutan..
Pada saat potensial kerja, perbedaan potensial di
dalam membran berbalik dari -70mV menjadi
mendekati +40mV. Kecepatan penghantaran
ransang atau potensial kerja di sepanjang
akson sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya
diameter akson serta ada tidaknya selubung
mielin. Pada akson bermielin, potensial kerja
tidak dapat berbentuk karena membran akson
tidak dapat distimulasi oleh aliran listrik.
Lanjutan..
Namun, potensial kerja dapat terbentuk pada
nodus rainver yang tidak berselubung meilin
sehingga ransang saraf atau potensial kerja
“melompat” dari satu nodus rainver ke nodus
rainver lainnya (karena depolarisasi dihambat
pada nodus rainver). Penghantaran ransang
pada akson bermielin dinamakan
penghantaran atau konduksi saltatori (karena
ransang melompat di sepanjang akson).
Lanjutan..
Kata saltatori berasl dari bahasa latin saltus yang
berarti melompat.
Jadi, keberadaan selubung mielin pada akson
mempercepat penghantaran ransang di
sepanjang akson.
b. Penghantaran ransang melalui sinapsis
Suatu ransang dari ujung jari harus melewati
setidaknya tiga sel saraf sebelum mencapai otak
dan menghasilkan perasaan sadar.
Lanjutan..
Ransang dari ujung akson suatu sel saraf akan
diteruskan ke badan sel ataupun ujung dendrit
sel saraf berikutnya melalui titik pertemuan yan
disebut sinapsis. Akson itu berasal dari sel saraf
pascasinapsis. Sedangkan badan sel atau dendrit
berasal dari sel saraf pascasinapsis. Di dalam
bongkol sinapsis terdapat mitokondria dan
struktur terbungkus membran (disebut vesikula
sinapsis) yang berisi cairan neurotransmitter.
Lanjutan ..
Neurotransmitter adalah suatu senyawa kimia
yang dapat menghantarkan ransang dari suatu
sel saraf ke sel saraf lainnya dengan cara
difusi. Pada mamalia, bahan neurotrnsmitter
yang paling penting adalah asetilkolin (ACh).
Badan transmitter (penghantar) penting
lainnya adalah adrenalin, noradrenalin,
depomin, dan serotonin.
Lanjutan ..
Datangnya ransang pada ujung akson prasinapsis
membuat vesikula sinapsis mendekat dan melebur
dengan membran prasinapsis (membran ujung
akson). Kemudian, vesikula sinapsis melepaskan
neurotransmitter yang berupa asetikolin dengan
cara eksositosis ke celah sinapsis. Asetikolin ini
selanjutnya berdifusi melalui celah sinapsis dan
berikatan dengan protein reseptor pada membran
pascasinapsis (membran ujung dendrit sel saraf
berikutnya).
3.Proses terjadinya gerak
a. Gerak biasa
Gerak biasa atau gerak sadar umumnya terjadi lebih
lambat daripada gerak refleks karena perjalanan
ransang pada gerak sadar melalui proses yang
panjang. Mula-mula, ransang yang diterima oleh
reseptor akan diteruskan ke saraf sensori, lalu
dihantarkan ke saraf pusat (otak). Di otak, ransang
itu akan diolah dan hasilnya yang berupa tanggapan
akan dikirim oleh otk melalui saraf motor untuk di
laksanakan oleh efektor (otot)
Lanjutan ...
b. Gerak refleks
Adapun yang dimaksud dengan gerak refleks
adalah gerak yang terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak dari otak. Gerak refleks terjadi
sangat cepat karena jalan yang ditempuh oleh
ransang lebih pendek daripada gerak biasa.
Jalan pintas yang di tempuh oleh gerak refleks
itu dinamakan busur refleks.
4.Susunan sistem saraf
a.Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak (ensoflon) dan
sumsum tulang belakang (medula spinalis).
1. Otak
Otak merupakan organ bertekstur lunak yang
dilindungi oleh tulang tengkorak. Otak otak di
kelilingi olehcairan serebrospinal yang berfungsi
memberi makan otak dan melindungi otak dari
guncangan.
Lanjutan..
Fungsi otak meliputi
a. Menerima ransang sensori dari dalam dan luar tubuh;
b. Memproses dan mengatur tanggapan terhadap
ransang;
c. Mempertahankan aktivitas atau gerak yyang tidak kita
sadari, misalnya detak jantung;
d. Memprakasai aktivitas yang kita sadari, misalnya
berjalan;
e. Penalaran, pengetahuan, dan daya ingat.
Lanjutan ..
b. Sistem saraf tepi
1) Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar atau sistem saraf somatik
berfungsi mengatur aktivitas-aktivitas yang
kita sadari. Sistem saraf terdiri atas sistem
saraf kranial (disusun oleh saraf otak) dan
sistem saraf spinal (di susun oleh saraf
sumsum tulang belakang)
Lanjutan..
2. Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom
berhubungan dengan pengaturan lingkungan internal
tubuh dan tidak melibatkan otot-otot rangka.
Berbeda dengan sistem saraf sadar, sitem saraf tak
sadar hanya terdiri atas sel-sel saraf motor dan tidak
memiliki sel saraf sensori. Sistem saraf otonom ini
dibagi menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem
saraf parasimpatetik.
B.Sistem indra
Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama
(disebut pancaindra), yaitu mata (indra
penglihat), telinga (indra pendengar), lidah
(indra pengecap), dan hidung (indra pembau)
Lanjutan...
1. Indra penglihat
a) Mata berfungsi sebagai foto reseptor, yaitu reseptor
yang mendeteksi atau mengenali stimulus yang
berupa cahaya.
2 .indra pendengar
b) Telinga merupakan indra pendengar yang menerima
ransang berupa suara . Selain berfungsi sebagai indra
pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat
keseimbangan. Telinga tersusun dari telinga bagian
luar, telinga bagian dalam , dan telinga bagian tengah.
Lanjutan ..
Mekanisme kerja indra pendengar sebagai
berikut.
Getaran suara, daun telinga, saluran telinga,
gendang telinga(membra timpani), tiga tulang
pendengar, rumah siput(koklea), sel-sel rambut
dalam organ korti,sel saraf auditori, otak
3. Indra peraba
c) Kulit
Lanjutan ..
Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap
ransang fisik. (mekanoreseptor)
4. Indra pembau
d) Hidung
Serabut-serabut saraf penciuman terdapat pada
bagian atas serabut lendir hidung.
5 . Indra pengecap
e. Lidah
Lanjutan..
Lidah berfungsi sebagai alat bicara, membantu
mengatur letak makanan ketika dikunyah ,
membantu proses menelan makanan ,serta
sebagai indra pengecap .mekanisme keja alat
indra pengecap :
Makanan / larutan berasa ke papila lidah ke
saraf gustatori ke medula oblongata ke
talamus ke otak .
C. SISTEM ENDOKTRIN (HORMON)
• Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis ,
pertumbuhan , reproduksi ,metabolisme , dan
tingkah laku hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tertentu
,tetapi langsung menuju saluran darah .
Macam – macam kelenjar endoktrin :
1. Hiposis sering disebut master of glands karena
memengaruhi aktivitas kelenjar yang lain
2. Tiroid / gondok berfungsi memacu
lanjutan
Tiroid berfungsi sebagai memacu pengendapan kalsium dalam
tulang
3. Paratiroid/anak gondok
Paratiroid berfungsi mengendalikan kadar kalsium dan fosfat
dalam darah dan tulang.
4.adrenal/anak ginjal
Adrenal berfungsi menaikkan denyut jantung, kecepatan
pernafasan, dan tekanan darah.
5. pankreas/langerhans
Pankreas berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen dihati
D. Pegaruh narkotika dan psikotropika pada
sistem koordinasi
1.Narkotika
Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 35 tahun 2009,
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman,baik sintetis
maupun semi sintetis,yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahankesadaran,hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri,dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Lanjutan ..
2. Psikotropika
Menurut pasal 1angka 1 UU No.5 tahun 1997,
psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika,yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
3.Dampak penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika
1. Jasmani
• Gangguan pada sistem saraf: kejang-kejang
halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan
saraf;
• Gangguan pada jantung dan pembuluh darah:
infeksi akut jantung, dan gangguan peredaran
darah;
• Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan.
Lanjutan ..
2. Kejiwaan (rohani)
• Introksi(keracunan), yaitu gejala ditandai seorang telah
merasakan efek penggunaan narkobanya(mabuk).
• Toleransi: merupakan istilah yang digunakan untuk
menunjukkan kebutuhan zat seseorang yang lebih
banyak untuk memperoleh efek yang sama setelah
pemakaian berulang.
• Withdrawal syindrome (gejala putus zat): biasa dikenal
oleh pecandu dengan sebutan sakau, gejala ini akan
hilang jika menggunakan kembali zat tersebut.
Lanjutan ..
c. Dependesi (ketergantungan)
Dependesi merupakan keadaan yang ditandai dengan
seseorang selalu membutuhkan zat tertentu
(kecanduan atau diksi)
d. Dampak sosial
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa
persentase kriminalitas yang terjadi ditiumbulkan oleh
penyalahgunaan psikoaktif yang dapat meningkatkan
perilaku agresif seseorang, baik fisik maupun psikis.
E. Kelainan dan pennyakit pada sistem
koordinasi
1. Kelainan dan penyakit pada saraf
a. Menigitis, yaitu peradangan di bagian selaput
otak (meninges), yang di sebabkan oleh
bakteri atau virus.
b. Neuritis, yaitu gangguan pada saraf tepi
(perifer) yang disebabkan adanya
peradangan, keracunan, tekanan, ataupun
defenisi vitamin B1, B6 danB12
Lanjutan ..
c. Penyakit parkinson, merupakan penyakit
kemunduran otak akibat bagian otak yang
mengendalikan gerakan otot akibat berkurangnya
neurotranslator dopamin pada dasar ganglion.
d. Gegar otak, yaitu gangguan pada otak akibat
benturan keras pada kepala.
e. amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang
untuk mengat dan mengenali kejadian yang
terjadi dalam suatu priode masa lampau.
Lanjutan ..
f. Multiple schlerosis (MS = sklerosis ganda atau
dessiminated sclerosis) merupakan penyakit saraf
kronis yang memengaruhi sistem saraf pusat
sehingga dapat menyebabkan gangguan organ.
2.Kelainan dan penyakit pada sistem endokrin
a. Gondok, yaitu perbesaran kelenjar tiroid akibat
kekurangan yodium.
b. Kanker, yaitu perkembangan tumor ganas pada
kelenjer tiroid
Lanjutan ..
c. Hipopituitarisme, yaitu penurunan sekresi
hormon hipofisis
d. Hiperpituitarisme, merupakan suatu sekresi
yang berlebihan hormon hipofisis anterior yang
terjadi akibat adanya tumor.
e. Akromegali, disebabkan oleh kelebihan produksi
hormon pertumbuhan.
f. Penyakit addison, disebabkan oleh hiposekresi
hormon oleh kelenjar adrenal.
3. Kelainan dan penyakit pada sistem indra

a. Pada mata
1) miopia, kelainan mata tidak dapat melihat objek yang jauh
dengan jelas.
2) Hipermetropia, kelainan mata tidak dapat melihat objek
dekat dengan jelas.
3) Katarak, kelainan pada mata yang terjadi karena adanya
pengapuran pada lensa sehingga elastisnya berkurang dan
matanya menjadi kabur.
4) Buta warna, ketidakmampuan membedakan warna-warna
tertentu akibat defisiensi sel-sel kerucut pada retina.
Lanjutan ..
b. Pada telinga
1) otitis media: radang telinga tengah yang
disebabkan oleh bakteri/virus.
2) Presbikubis :suatu keadaan yang ditandai
dengan terjadinya pengurangan pendengaran
akibat pertambahan usia yang normal.
3) Otoklerosis :merupakan tuli kunduksi yang
menahunkarena tulang sanggurdi kaku dan
tidak dapat bergerak secara lelusa.
Lanjutan ..
c. Pada kulit
1) infeksi kulit: disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
serta agen parasit.
2) Kutil: disebabkan oleh virus papiloma manusia
(HPV)
3) Kurap: disebabkan oleh inveksi jamur.
d. Pada lidah
1) Sariawan :disebabkan kekurangan vitamin C,
alergi jamur , atau karena tergigit.
Lanjutan ..
2) Kanker lidah: kebanyakan diderita oleh para
perokok.
3) Atropic glossitis: disebabkan kekurangan zat besi.
e. Pada hidung
1) Rhinitis allergica: disebabkan reaksi alergi pada
hidung.
2) Sinusitis peradangan pada rongga sinus
3) Anosmia kehilangan kemampuan untuk membau
akibat penyumpatan rongga hidung
4) mimisan suatu keadaan pendarahan pada hidung

Anda mungkin juga menyukai