Anda di halaman 1dari 56

Fisiologi bag 2

Saraf
PENGERTIAN SISTEM SARAF
 Sistem saraf merupakan salah
satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh.
 Sistem saraf memungkinkan
makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam.
FUNGSI-FUNGSI SISTEM SARAF
1. Menerima informasi (rangsangan)
dari dalam maupun luar tubuh
2. Pusat pengendali tanggapan
terhadap rangsangan
3. Pusat koordinasi kerja organ-
organ tubuh
STIMULUS DAN IMPULS
 Stimulus adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar. Contoh-contoh rangsangan:
1) Perubahan dari dingin menjadi panas.
2) Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
3) Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
4) Suatu benda yang menarik perhatian.
5) Suara bising.
6) Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan. dsb
 Impuls merupakan serangkaian pulsa elektrik yang menjalar pada
serabut saraf.
ALUR SISTEM SARAF
DALAM MENERIMA
 Reseptor merupakan molekul protein yang
RANGSANGAN
menerima stimulus dan mengubahnya
menjadi sinyal berupa impuls.
 Impuls dari reseptor akan dibawa ke sistem Konduktor

saraf oleh sel saraf sensorik.


 Sistem saraf berperan pada pengolahan
informasi sekaligus penghantar impus
(konduktor) itu sendiri
 Impuls yang sudah diolah di sistem saraf akan Konduktor

diteruskan ke efektor oleh sel saraf motorik.


 Efektor merupakan organ tubuh yang akan
merespon stimulus yang diberikan
SEL SARAF (NEURON)
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF (NEURON)
3 Bagian Utama Sel Saraf:
1) Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek
dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.

2) Badan Sel
Badan sel berfungsi utk menerima
rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Seperti suatu
sel, badan sel saraf memiliki nukleus dan
organel sel.
Badan nissl 3) Akson (Neurit)
merupakan kumpulan
retikulum endoplasma Akson adalah serabut sel saraf panjang
yang merupakan perjuluran sitoplasma
tempat transportasi badan sel dan diakhiri dengan serabut
sintesis protein. neurofibril. Akson berfungsi
menhantarkan impuls ke sel saraf
lainnya.
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF (NEURON)
Sel Schwann merupakan sel
glia (pendukung sistem saraf)
yang memproduksi selubung
mielin dan menyediakan
makanan bagi sel saraf

Selubung Mielin merupakan


selubung yang melindungi
akson dari kerusakan dan
menghantar impuls sepanjang
akson

Nodus Renvier merupakan


lekukan dari akson yang tidak
berselubung berfungsi
mempercepat impuls saraf
PEMBUNGKUSAN MIELIN OLEH SELUBUNG MIELIN
JENIS SEL SARAF BERDASARKAN BENTUK DAN
JUMLAH JULURANNYA
JENIS SEL SARAF BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Sel Saraf Sensorik (Sel Saraf Afferent) – Sel saraf yang


berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor
(penerima rangsangan) ke saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang)

2. Sel Saraf Penghubung (Konektor atau Intermidiet)- Sel


saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain, penyusun 90% sistem saraf.

3. Sel Saraf Motorik (Sel Saraf Efferent) Sel saraf yang


berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan
saraf pusat ke efektor.
SEL GANGLION
Sel Ganglion adalah sel yang terdiri dari massa jaringan saraf dalam tubuh. Sel-
sel iti terdiri dari struktur akson dan struktur dendrit yang mengirim dan menerima
impuls saraf
SINAPSIS
 Sinapsis adalah pertemuan antara
ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan
ujung dendrit di sel saraf lainnya.
 Pada setiap sinapsis terdapat celah
sinapsis.
 Pada bagian ujung akson terdapat
kantong yang disebut bulbus akson.
 Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter.
 Neurotransmiter dapat berupa
asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian impuls
saraf pada sinapsis.
 Neurotransmiter dapat bersifar eksitasi
(meningkatkan impuls) dan inhibisi
(menghambat impuls)
SINAPSIS
NEUROGLIA (SEL GLIAL)
 Neuroglia merupakan sel di dalam sistem saraf yang beperan dalam mendukung
kerja sel saraf (neuron).
 Neuroglia memiliki struktu yang mirip dengan neuron namun tidak berperan dalam
menghantarkan impuls.

 Neuroglia dibagi menjadi 2


kelompok:
1) Neuroglia pada sistem saraf
pusat (central nervous system):
sel ependymal, oligodendrosit,
astrosit, dan mikroglia
2) Neuroglia pada sistem saraf tepi
(peripheral nervous system): sel
satelit dan sel schwann
IMPULS

Impuls adalah perubahan energi listrik yang dirambatkan sepanjang


akson. Impuls saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Hukum “semua atau tidak” artinya bila intensitas rangsang ditingkatkan tidak
akan meningkatkan kekuatan respons.
2. Pada akson didalam tubuh arah pergerakan impuls hanya menuju satu arah
saja, yaitu dari badan sel ke akson atau dari dendrit ke badan sel.
3. Bila dalam keadaaan tidak normal seperti kekurangan oksigen, kemampuan
saraf akan berkurang.
4. Kecepatan impuls saraf dipengaruhi oleh: suhu tubuh, diameter serabut saraf,
ada tidaknya selubung mielin, blokade impuls saraf.
CARA KERJA IMPULS SARAF

Cara kerja impuls saraf menurut teori membran adalah


sebagai berikut:
1. Saat tidak menghantarkan impuls serabut saraf dalam
keadaan polarisasi.
2. Bila dirangsang, akan terjadi depolarisasi.
3. Daerah polarisadi dengan depolarisasi akan timbul arus
elektrik
4. Depolarisasi akan menjalar sepanjang serabut saraf.
5. Daerahdepolarisasai akan mengalami refakter (tidak peka
tehadap rangsang) yang berlangsung selama 1 sampai 5
milidetik.
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS
DI SEL SARAF
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan
melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel
saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif
terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat.
PENGHANTARAN IMPULS
DI SINAPSIS
 Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis.
 Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan
membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
 Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis.
 Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan
melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron
pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat
di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di
otak.
LARUTAN KIMIA PENGHAMBAT
IMPULS SARAF
Larutan kimia yang dapat menghambat impuls saraf dapat
digolongkan dalam:
1. Anestasia merupakan kondisi hilangnya sebagian atau seluruh
perasaaan (sensasi) yang disertai dengan ketidaksadaran.
Disebabkan pemberian eter, kokain, prokain dll
2. Sedatif adalah suatu keadaan dimana iritabilitas saraf menurun
sehingga mempunyai efek penenang. Disebabkan pemberian
bromida, opium, dll.
3. Hipnotik adalah suatu keadaan dimana hewan itu tidur.
Disebabkan oleh morfin, luminal, veronal, dll.
Endokrin
Pengertian
• System endokrin merupakan sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran (ductless).
• Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat :
menit, jam,bulan, atau tahun.
• Komunikasi Sistem Endokrin melalui media yaitu
HORMON.
• Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan“
melalui aliran darah ke berbagai sel dan
menerjemahkan "pesan“ sebagai tindakan
SISTEM ENDOKRIN
• Kata “hormone” berasal dari bahasa yunani yang berarti
membangkitkan untuk beraktifitas.
• Sesuai definisi klasiknya, hormon adalah suatu zat yang disintesis di
satu organ dan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja di jaringan
lain.
Faktor yang mengatur kerja hormon

• Kecepatan sintesa dan kecepatan sekresi


• Sistem transport yang spesifik dalam plasma
• Konversi kedalam bentuk yang lebih aktif
• Reseptor hormon spesifik pada sitosol atau membran sel target yang
berbeda
• Pemecahan akhir dari hormon
METODE PEMERIKSAAN KADAR HORMON

• Pemeriksaan secara biologis (Bio-assay)


• Pemeriksaan secara kimiawi (chemical assay)
• Pemeriksaan secara imunologis (immuno-assay) : RIA, ELISA,
Fluoroimuno assay, Luminescen imuno assay)
SIFAT-SIFAT HORMON
• Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh
tertentu atau aktivitas tertentu
• Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat
sedikit tetapi memiliki pengaruh besar terhadap
aktivitas tertentu dalam tubuh
• Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan
seperti pada pengaturan oleh syaraf
• Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan
setiap waktu.
• Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan
KELENJAR ENDOKRIN
• Kelenjar hipofise atau pituitary (hypophysis or
pituitary gland), terletak di dalam rongga kepala
dekat dasar otak
• Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
• Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar
gondok, terletak di leher bagian depan
• Kelenjar paratiroid (parathyroid gland), dekat
kelenjar tiroid
• Kelenjar suprarenal (suprarenal gland),
terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan
• Pulau langerhans (islets of
langerhans), di dalam jaringan
pancreas
• Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di
tetis dan perempuan di indung telur.
• Kelenjar Timus, di dalam mediastinum
di belakang os sternum
HIPOTALAMUS
• Merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar
endokrin yang menjalankan fungsinya
melalui hormonal dan saraf.
• Hormon yang dihasilkan : faktor R
(releasing) dan I (inhibiting) yang mengontrol
sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior.
HORMON UTAMA YANG DIHASILKAN
HIPOTALAMUS
• Corticotrophin releasing hormone, CRH, mengontrol pelepasan ACTH :
• Dopamin menghambat pelepasan prolaktin:
• Growth hormone releasing hormone (GHRH) menyebabkan pelepasan
hormone pertumbuhan.
• Somatostatin menghambat pelepasan hormone pertumbuhan
• Gonadotropin releasing hormone -GnRH menyebabkan
pelepasan hormone luteinisasi (LH)
• Thyrotropin releasing hormone (TRH) menyebabkan
pelepasan thyroid- stimulating hormone (TSH).
• Oksitosin menyebabkan keluarnya air susu dan kontraksi
uterus saat persalinan
• Vasopresin ( antidiuretic hormone, ADH) meningkatkan
reabsorpsi air di tubulus ginjal
GLAND HYPOPHYSE (KELENJAR PITUITARY)
• Disebut sebagai Master Gland karena
mensekresi hormon yang selanjutnya akan
mengendalikan sekresi kelenjar endokrin
lainnya
• Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior
- Lobus Posterior
- Lobus intermediate
LOBUS ANTERIOR
• Hormon yg dihasilkan :
• GH / somatotropik merangsang pertumbuhan jaringan tubuh dan
tulang, merangsang sintesa protein
• Prolaktin merangsang pertumbuhan jaringan payudara dan laktasi
• TSH merangsang kelenjar tyroid, menambah metabolisme lemak
• Gonadotropik hormon (LH dan FSH)  mempengaruhi pertumbuhan,
maturitas fungsi organ seks sekunder dan primer
• ACTH  merangsang pembentukan steroid oleh korteks adrenal
LOBUS POSTERIOR
• Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
neurohipofise
• Hormon yg dihasilkan :
• ADH/ vasopressin  meningkatkan reabsopsi air
oleh tubulus distal dan tubulus koleduktus ginjal
sehingga menurunkan produksi urin.
• Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI,
kontraksi uterus, terlibat dalam transport
sperma dalam traktus reproduksi wanita.
LOBUS INTERMEDIATE
• Terletak diantara lobus posterior dan anterior.
• Menghasilkan MSH/ melanotropin yang berfungsi merangsang
melanogenesis : memberi warna gelap pada kulit.
• Selain itu juga menghasilkan Endorphin: Mengendalikan reseptor rasa
nyeri
GLAND PINEAL
• Terletak diatas kelenjar Hipofise.
• Menghasilkan hormon Melatonin.
• Fungsi: mengatur sekresi yang
dilakukan Oleh Corpus Lutheum dan
mengaktifkan sel melanosit
menghasilkan melatonin untuk warna
kulit.
GLAND THYROID
• Terletak di leher bagian depan, di samping kiri dan kanan trakea.
• Kelenjar tyroid menghasilkan 3 jenis hormon :
• T3 (triiodotironin)
• T4 (tetraiodotironin)
• Tyrokalsitonin
• Bahan dasar pembentukan hormon adalah
yodium yang diperoleh dari makanan dan
minuman
• Fungsi kel tyroid :
• Mengatur keg metabolik
• Merangsang oksidasi
• Mengatur penggunaan O2 dan pengeluaran CO2
• Mempengaruhi perkemb susunan saraf
• Merangsang pertumbuhan
GLAND PARATYROID
• Menempel pada bagian anterior dan posterior
kedua lobus kelenjar tyroid, menghasilkan
hormon paratiroksin.
• Fungsi hormon paratyroid :
• Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan kadar fosfat
• Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca
meningkat
• Organ target PTH  tulang, ginjal dan usus halus
Hormon Paratiroid
• Fx mempertahankan konsentrasi ion Ca dalam plasma dan
mengontrol ekskresi calsium dan fosfat
• Peningkatan PTH menyebabkan
- Me Ca serum dan me fosfat serum.
- Me ekskresi dari P tetapi me ekskresi Ca
- Merangsang pelepasan Ca dari tulang
- Me alkali fosfatase serum bila tjd prbh tlg
- Mengaktivkan vit D dalam ginjal (25-hydroxycalciferol menjadi 1,25 –
dihydroxycholecalciferol)
KELENJAR PANKREAS
• Terletak di retroperitoneal rongga abdomen
bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas
terdiri atas :
• Asini
• Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke dalam
duodenum
• Pulau Lagerhans
• Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke
dalam darah
• Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel A,
sel beta / sel B, sel C dan sel D
• Pulau Langerhans
• Sel alfa/ sel A
• Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan
cara memobilisasi glukosa, asam lemak dan asam
amino dari tempat cadangannya ke dalam darah.
• Sel beta/ sel B
• Mensekresi insulin yang berfungsi untuk menurunkan
kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan
simpanan glukosa hati ke hati
• Sel C
• Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
• Menekan Gh
• Menghambat saluran cerna (pengosongan lambung,
sekresi asam lambung, kontraksi bladder)
• Sel D
• Mensekresi polipeptida (Gastrin)
Insulin
Fungsi:
• Meningkatkan metabolisme karbohidrat
• Meningkatkan timbunan glikogen
• Meningkatkan sintesa asam lemak
• Meningkatkan intake asam amino
• Meningkatkan sintesa protein
Sekresi insulin dipengaruhi glukosa darah juga dirangsang: as amino,
as lemak bebas, benda keton, glukagon, sekretin, dan tolbutamid
Sekresi insulin dihambat epinefrin dan norepinefrin
• Terletak di kutub atas
kedua ginjal sehingga
disebut juga kelenjar
suprarenal
Medulla Adrenal
• Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf otonom. 90% hasil sekresi
medula adrenal adalah efinefrin/adrenalin, sisanya norefinefrin
• Fungsi:
• Meningkatkan denyut jantung
• Menambah tekanan darah
• Mempercepat pernapasan
• Meningkatkan produksi gula darah di hati
KELENJAR TIMUS
• Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum.
Menghasilkan hormon timus. Hanya dijumpai pada anak
usia di bawah 18 tahun, ukurannya pada bayi kira2 10 gr,
bertambah pada masa remaja 30-40 gr, kemudian
berkerut.
• Fungsi kelenjar timus
• Mengaktifkan pertumbuhan badan
• Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
• Sebagai imunitas tubuh
Kelenjar Testis
• Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial
testis. Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig
dan menghasilkan hormon Relaksin dan
Testosteron.
• Hormon Relaksin berperan dalam mengatur
relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat
kelamin.
• Hormon Testosteron berperan penting dalam
pengaturan pembentukan sperma dan ciri
kelamin skunder pria
Kelenjar Ovarium
• Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
• Hormon estrogen (hormon-hormon folikuler)
dihasilkan oleh folikel de Graff
• Hormon progesteron  korpus luteum
• Hormon estrogen berperan penting dalam mengatur
siklus menstruasi dan mengatur sistem reproduksi
• Hormon Progesteron berperan penting dalam mengatur
siklus menstruasi, perkembangan ovum dan ciri kelamin
sekunder wanita.

Anda mungkin juga menyukai