Saraf
KLASIFIKASI SISTEM SARAF
Otak Besar
Otak Tengah
OTAK
SISTEM Otak Kecil
SARAF Sumsum Lanjutan
PUSAT (Medula Oblongata)
SUMSUM TULANG
SISTEM BELAKANG
(MEDULA SPINALIS)
SARAF
Saraf kranial (12 Psng
serabut saraf otak)
Saraf sadar
SISTEM (Somatik) Saraf spinal (31 Psng
SARAF
serabut saraf otak)
TEPI
Saraf tak Simpatik
sadar
(Otonom) Parasimpatik
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI
• Sistem saraf sadar (somatik) merupakan sistem saraf yang mengatur segala gerakan
yang disadari di bawah koordinasi saraf pusat. Sistem saraf sadar terdiri dari saraf kranial
(12 pasang serabut saraf yang berasal dari otak) dan saraf spinal (31 pasang serabut
saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang). Gerakan sadar meliputi berbicara,
berjalan, makan, berpikir, belajar dsb.
• Sistem saraf tak sadar (otonom) merupakan sistem saraf yang mengatur segala
gerakan yang tidak disadari (gerak refleks) seperti denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem ini terdiri dari sistem saraf simpatik dan
parasimpatik.
OTAK
Otak merupakan pusat kendali tubuh
Otak memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
PONS VAROLI
LAPISAN PELINDUNG OTAK
Otak dan sumsum tulang
belakang merupakan organ
yang sangat penting namun
lunak dan butuh
perlindungan.
Jika sumsum tulang
belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang,
maka Otak dilindungi oleh
tengkorak dan selaput
Meninges.
LAPISAN PELINDUNG OTAK
lapisan:
OTAK KECIL
berfungsi dalam
OTAK TENGAH berfungsi koordinasi otot secara
pada proses visual dan sadar, keseimbangan,
audio, posisi tubuh.
Penghung otak kecil (kanan-kiri), Sumsum Lanjutan mengontrol detak jantung, tekanan darah,
menghubungkan otak besar dan sumsum volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, sekresi
tlng belakang kelenjar pencernaan, dan gerak reflek (batuk, bersin, berkedip)
OTAK BESAR
3 Area Otak Besar:
1) Lobus frontalis (bagian depan) sebagai pengendali gerak otot dan berpikir
2) Lobus temporalis (bagian samping) sebagai pusat pendengaran, penciuman, dan pengecap
3) Lobus Parietalis (bagian tengah), sebagai pengatur perubahan pada kulit dan otot.
KIRI KANAN
SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLONGATA)
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULA SPINALIS)
Sumsum Tulang Belakang bekerja
secara sadar dan tak sadar.
Sumsung tulang belakang
berfungsi menghubungkan saraf
tepi ke otak.
Informasi melalui neuron sensori
ditransmisi dengan bantuan
interneuron (impuls dari dan ke
otak) memungkinkan jalan
terpendek dari proses transmisi
impuls dan menimpulkan gerak
refleks.
PENAMPANG MELINTANG OTAK DAN
SUMSUM TULANG BELAKANG
• Substansi Kelabu Substansia
Grissea) adalah kumpulan
badan neuron, dendrit, awal
akson dan sel glia tidak
bermielin.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion.
2. Saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.
FUNGSI SARAF SIMPATIK DAN
PARASIMPATIK
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
sumsum sambung.
Panca Indra
PENDAHULUAN
• Sense: ~ Indra: kemampuan menerima rangsang.
• Pengindraan (The senses):semua proses yang berkaitan dengan
informasi yang diterima otak mengenai lingkungan dan tubuh sendiri.
• Proses Pengindraan: dimulai dari rangsangan pada reseptor-reseptor
sensoris, sampai proses Persepsi yang merupakan tahap
diketahui/disadari oleh otak.
PENDAHULUAN
• Reseptor: Organ akhir khusus untuk menerima
rangsangan tertentu ubah menjadi impuls
• Rangsangan berupa : sentuhan, pengecapan,
penglihatan, penciuman dan suara.
• Setiap organ indra menerima stimulus tertentu,
menghasilkan mengirimkan impuls, dan interpretasi di
SSP.
• Muncul sensasi/rasa: lapar, haus, sakit, panas, dingin,
bising dll.
INDERA PENGLIHATAN (MATA/EYE)
• Terdiri atas : organ okuli assesoria (alat bantu mata), okulus (bola
mata) dan saraf sensoris
• Saraf sensoris oleh N-II (N. OPTIKUS) yang dibentuk dari kumpulan
sel2 ganglion pada retina bergabung membentuk N-II.
• Organ okuli aksesoria berfungsi melindungi, lubrikasi dan pergerakan
bola mata. A.l: alis, bulu mata, konjunctiva, sistem lakrimalis dan otot
mata ekstriksik.
MATA BAGIAN LUAR
Sistem lakrimalis
Organ okuli assesoria
1. CAVUM ORBITA : dibentuk oleh : os frontalis, os zigamatikum, os sfenoidal, os
etmoidalea, os palatum dan os lakrimal.
rongga mata tda : jaringan lemak, fascia, otot, saraf, pembuluh darah, dan
apparatus lakrimalis.
2. SUPERCILIA (ALIS MATA)
Sebagai pelindung dan kosmetik
3. PALPEBRA (KELOPAK MATA)
• Palpebra superior et inferior
• Penggerak : m. lavator palpebra
• Terdapat bulu mata (silia)
• Tarsus (bagian kelopak mata yang berlipat2) terdapat kelenjar tarsalia dan
sebaceae.
• FUNGSI : pelindung bola mata
4. APPARATUS LAKRIMALIS (kelenjar air mata),
air mata dihasilakan o/ gland. Lakrimalis sup et inf. dc.
Eksretorius lakrimalis sakus konjungtiva bgn depan bola
mata ke sudut mata kanalis lakrimalis dc.
Nasolakrimalis meatus nasalis inferior.
5. KONJUNGTIVA
Permukaan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva
palpebra), konjungtiva yang nelekat pada bola mata
(konjungtiva bulbi).
terdapat banyak kelenjar limfe dan pembuluh darah.
Otot-otot bola mata
Otot – otot bola mata
No. nama otot Fungsi otot
A. Telinga luar
• Auricula or Pinna
• Rawan elastis
• Liang telinga luar
• sampai acoustic meatus
Telinga tengah
B. Telinga tengah
• Membrana Tympani
• Tiga (3) tulang pendengaran
• Incus, Malleus Stapes
• Mengantarkan getaran suara ke
telinga bagian dalam
• Eustachian Tube = Auditory Tube =
Pharyngotympanic Tube
Telinga bagian dalam
Struktur kokhlea
• Ductus 2,5 lingkaran
Organ Korti
• Membran basal terdapat sel rambut dengan stereosilia
• Membran tectorial diatas sel rambut
• Getaran suara menyebabkan sel rambut bergerak dan menyentuh membrana
tectorial menyebabkan transduksi/penerjemahan stimulus
PROSES PENDENGARAN
1. GETARAN SUARA GELOMBANG SUARA
2. TELINGA LUAR
3. MEMBRANA TIMPANI BERGETAR
4. INKUS, STAPEDIUS, MALEUS BERGETAR (GELOMBANG SUARA
DI AMPLIFIKASI (DIKUATKAN)
5. FENESTRA VESTIBULUM CAIRAN PERILIMFE ENDOLIMFE
- UJUNG2 SARAF DLM ORGAN KORTI SSP
INTERPRETASI BUNYI ATAU SUARA
Proses mendengar
Persarafan proses mendengar
Keseimbangan
• Indra keseimbangan mempunyai 2 komponen: keseimbangan statis
dan dinamis
• Static equilibrium: berkaitan dengan evaluasi posisi manusia
terutama posisi kepala relatif terhadap gravitasi dan merupakan
fungsi organ vestibule
• Dynamic equilibrium: dihubungkan dengan fungsi kanalis
semicircular, berfungsi mengevaluasi perubahan arah kecepatan
gerakan kepala
TELINGA DALAM (AURIS INTERNA)
LABIRINTUS MEMBRANOSA
LABIRINTUS OSEUS 1. UTRIKULUS
1. VESTIBULUM (bagian tengah
2. SAKULUS
labirin osseus)
3. DUCTUS SEMISIRKULARIS
2. KOKLEA (RUMAH SIPUT)
4. DUCTUS KOKLEARIS
3. KANALIS SEMISIRKULARIS.
Tda : KSS superior , inferior et
posterior, dan lateralis.
Kompleks vestibulum (keseimbangan)
Kompleks vestibulum
• Vestibulum
• Sacculus
• Utriculus
• Static equilibrium
• Tiga semicircular canals
dengan ampullae
(mutually perpendicular)
• Linear acceleration
• Reseptor organ vestibulum
•2 makula
• : macula of saccule plus macula of utricle
• Vertical and horizontal orientation
• Mengandung otolith yang bergerak sesuai
gravitasi
• Sel rambut hantarkan impuls ke N - VIII
Canalis semisirkularis
• Orientasi perpendicular
• Anterior
• Posterior
• Lateral
• Masing2 punya ampulla
• Crista ampullaris bends
INDERA PENGECAP
Gustatorius senses
INDERA PENGECAP
• Chemoreceptors PADA TASTE BUDS
• Terutama papillae lidah
• Circumvallate, fungiform
• Masing2 punya sel 2 gustatorius (PENGECAP)
• Manis, asam, pahit, asin,, Bitter, Umami
• CN VII and IX to medulla oblongata
INDERA PENCIUMAN
• Terjadi sebagai respon terhadap molekul yg ada di udara (airborne) yg
disebut odorant, yang masuk ke rongga hidung.
• Saraf Olfactorius adalah saraf bipolar dalam epitel olfaktorius
• Dendrit dari saraf olfactorius memanjang sampai permukaan epitel,
kemudian berubah menjadi silia yang khusus (gambar)
• Terdapat lapisan mukus yang menjaga tetap basah dan membantu
mencampur molekul odorant.
INDERA PENCIUMAN
INDERA PENCIUMAN
INDERA PERABA (KULIT)
RESEPTOR PADA KULIT UJNG SARAF BEBAS
(RESEPTOR NYERI)
UJUNG SARAF
BEBAS (RESEPTOR SUHU)
DISCUS MERKEL
(RESEPTOR RABA)
CORPUS PACINI
(RESEPTOR TEKAN)
CORPUS MEISSNER
CORPUS RUFFINI
(RESEPTOR RABA)
(RESEPTOR TEKAN)