Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

ASMA PADA ANAK

Dokter Pembimbing:
dr. Dyah Kurniati, Sp.A

Disusun oleh:
Andi Siti Hardiyanti
11.2015.098
Definisi

Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik


yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi

Penyempitan dan obstruksi pada saluran respiratori terjadi akibat


penebalan dinding bronkus, kontraksi otot polos, edema mukosa,
hipersekresi mucus
Patogenesis
Patofisiologi
Karakteristik mengarah ke asma:
Bersifat episodic

Reversibilitas,yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan


pemberian obat asma

Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan dalam
24 jam. Gejala timbul/memburuk terutama malam ( nocturnal )

Adanya riwayat atopi

Diawali oleh faktor pencetus ( debu, kelembapan, asap rokok, olahraga,


infeksi)
Manifestasi Klinis
Gejala Karakteristik

Batuk, sesak napas, wheezing , rasa berat di dada, dan Biasanya lebih dari 1 gejala respiratori
produksi sputum Gejala berfluktuasi intensitasnya dari waktu ke waktu
Gejala memberat pada malam hari
Gejala timbul bila ada pencetus

Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi

Gambaran obstruksi saluran respiratori FEV1 Rendah (< 80 % nilai prediksi)


FEV/FVC 90%

Uji reversibilitas Peningkatan FEV > 12 %

Variabilitas Perbedaan PEFR harian > 13%

Uji provokasi Penurunan FEV 20% atau PEFR >15%


Pemeriksaan Penunjang
Uji fungsi paru dengan spirometri

Uji provokasi bronkus

Uji cukit kulit (skin Prick test), eosinophil total darah, pemeriksaan IgE spesifik
Diagnosis Banding
Infeksi dan kelainan imunologis Chronic upper airway cough syndrome, Rhinitis, Rhinosinusitis

Infeksi respiratori berulang Bronkiolitis , Aspirasi berulang, Tuberkulosis

Obstruksi mekanis Laringomalasia, trakeomalasia, Disfungsi pita suara , Aspirasi benda asing,
Disfungsi pita suara
Malformasi kongenital saluran respiratori

Patologi bronkus Dysplasia, bronkopulmonal, Bronkiektasis, dyskinesia silia primer, Fibrosis


kistik

Kelainan kongenital GERD, Penyakit jantung bawaan, Gangguan neuromuscular


Klasifikasi Asma
Berdasarkan umur Asma bayi-baduta (bawah dua tahun)
Asma balita
Asma usia sekolah ( 5-11 tahun )
Asma Remaja (12-17 tahun )

Berdasarkan fenotip Asma tercetus infeksi virus


Asma tercetus aktifitas
Asma tercetus alergen
Asma tercetus obesitas
Asma dengan banyak pencetus
Berdasarkan Asma intermitten
kekerapan timbul Asma persisten ringan
Asma persisten sedang
Asma persisten berat
Penegakan Diagnosis
Diagnosis kekerapan
Dibuat dalam waktu 6 minggu setelah dibuat diagnosis asma, dapat kurang dari 6
minggu bila informasi klinis sudah kuat. Untuk dapat menilai derajat kekerapan dengan
lebih akurat, minimal pasien sudah mengalami gejala asma selama 6 bulan.

Diagnosis derajat kendali


Dibuat setelah 6 minggu menjalani tata laksana jangka panjang awal sesuai klasifikasi
kekerapan.
Derajat Asma
Derajat asma Kekerapan gejala asma

Intermitten Episode gejala asma ,6x/tahun atau jarak antara gejala


6minggu

Persisten ringan Episode gejala asma >1x/bulan,1x/minggu

Persisten sedang Episode gejala asma >1x/minggu, namun tidak setiap


hari

Persisten berat Episode gejala asma terjadi hampir setiap hari


Steroid Inhalasi
Obat
Dewasa > 12th Dosis rendah mcg Dosis medium Dosis tinggi
Beklometason dipropionat (CFC) 200-500 >500-1000 ug >1000 ug
Beklometason dipropionat (HFA) 100-200 >200-400 >400 ug
Budesonid (DPI) 200-400 >400-800 ug >800
Ciclesonide (HFA) 80-160 >160-320 >320 ug
Flunisolid (DPI) 100-250 >250-500 >500 ug
Flutikason (HFA) 400-1000 >250-500 ug >500 ug
Mometasone furoate 110-220 >220-440 >440
Triamsinolon asetonid 400-1000 >1000-2000 >2000
Anak 6-11 th Dosis rendah Dosis medium Dosis tinggi
Beklometason dipropionat (CFC) 100-200 >200-400 ug >400
Beklometason dipropionat (HFA) 50-100 >100-200 >200 ug
Budesonid (DPI) 100-200 >200-400 ug >400
Budesonid (Nebules) 250-500 >500-1000 >1000
Ciclesonide 80 >80-160 >160 ug
Flunisolid (DPI) 100-200 >200-400 >400 ug
Flutikason (HFA) 100-200 >200-500 >500 ug
Mometasone furoate 110 >220-440 >440
Triamsinolon asetonid 400-800 >800-1200 >1200

E.S: kandidiasis oral


dan
suara parau
Agonis -2 Kerja Lama
Tidak diberikan dosis tunggal
Memperbaiki gejala
Memperbaiki faal paru Formoterol
Menurunkan kebutuhan Budesonid + formoterol (DPI)
agonis -2 kerja singkat
Pengendali + pengontrol : >12 th : 2 inhalasi/hari
(pelega)
Pengendali : > 12 th : 1-2 inhalasi/hari
Menurunkan frekuensi
serangan asma > 6 th : turbuhaler 80/4.5 mcg 1 inhalasi/hari
Salmeterol
ES: rangsangan Flutikason + salmeterol (MDI dan DPI)
kardiovaskular, ansietas dan > 12 th : 1-2 inhalasi/hari
tremor otot rangka
Antileukotriene
Efek bronkodilatasi yang kecil dan bervariasi, mengurangi gejala termasuk batuk, memperbaiki
fungsi paru, mengurangi inflamasi jalan napas dan mengurangi eksaserbasi

Steroid inhalasi + antileukotrien menurunkan angka serangan asma dan menurunkan


kebutuhan dosis steroid inflamasi

Dosis: 1-5 th 4mg/hari ; 6-14 th 5mg/hari

Teofilin Lepas Lambat


Memperbaiki kendali asma dan dapat menurunkan dosis inhalasi pada anak dengan asma
persisten

ES: mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, palpitasi, takikardi, aritmia, nyeri perut, dan diare

Dosis: >6 th 150 mg 2x/hari pagi malam


Anti IgE
Pasien asma yang telah mendapat steroid inhalasi dosis tinggi dan agonis 2 kerja
panjang namun masih sering mengalami eksaserbasi dan terbukti asma karena
alergi

Reaksi anafilaksis dapat terjadi dini ketika pemberian dosis pertama atau setelah
pemberian selama 1 tahun.

ES: urtikaria, kemerahan, gatal.


Dosis: 75-600mg ,1-4x inj. SC setiap 2-4 minggu (sediaan 150mg)
Agonis -2 Kerja cepat
Fenoterol
( <6 th : 50mcg/kgBB/kali 3x, 6-12 th : 0,25-1,5ml/kali 4x, >12 th 0,5-2 ml/kali 4x)

Prokaterol
> 6 tahun 25 mcg 2kali/hari
< 6 tahun 1.25 mcg /Kgbb 2-3 kali/hari
10-30 mcg / dosis
10 mcg 4kali/hari

Salbutamol/ Albuterol
oral 0.05-0,1 mg/kgbb/kali
MDI 100-200mcg 4x
Nebulizer 2,5 mg 4x

Terbutalin
0,05-0,1 mg/kgbb/kali
Nebulizer >25 kg :5mg 2-4x
Pirbuterol
Steroid sistemik
Lebih murah
Mempercepat perbaikan serangan dan mencegah kekambuhan
Diberikan pada 1 jam pertama serangan
Prednison dan metilprednisolon
Dosis : 1-2 mg/kgBB/hari , dosis maksimum 40 mg/hari
Diberikan 1 kali dalam 1 bulan, lama pemberian 3-5 hari tanpa tappering off
Antikolinergik
Menimbulkan bronkodilatasi

Onsetnya lama dan dibutuhkan 30-60 menit

Kombinasi inhalasi antikolinergik dan agnonis beta-2 kerja singkat sebagai


bronkodilator

Tidak bermanfaat diberikan jangka panjang

ES: berupa rasa kering di mulut dan rasa pahit


Aminofilin Intravena MgSO4

Sempit dan efek samping yang sering Cara Dosis Pengenceran Lama
adalah mual, muntah, takikardi, dan pemberian pemberian
agitasi.
Bolus tunggal 20-100 Dilarutkan 20 menit
Toksisitas yang berat dapat menyebabkan mg/kgBB dalam
aritmia,hipotensi dan kejang Bolus 20- dekstrose 5% 20 menit
berulang 50/kgBB/dosis atau saline

Dosis inisiasi bolus pelan 6-8 setiap 4 jam dengan

mg/kgBB/jam dalam 20 menit dilanjutkan Tetes Kecepatan pengenceran Berkelanjutan


dengan pemberian drip 1 mg/kgBB/jam berkelanjutan 240-480 60 mg/ml

mg/kgBB/hari
Target kadar
magnesium
4mg/dl
Tatalaksana Jangka Tatalaksana di Rumah
Panjang

Tatalaksana
Tatalaksana di IGD

Tatalaksana Saat
Serangan

Tatalaksana Ruang Rawat


Tujuan Tatalaksana Asma Jangka Panjang
Pasien dapat menjalani aktivitas normal seorang anak.

Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari.

Kebutuhan obat seminimal mungkin, kurang dari sekali dalam dua tiga hari, dan tidak ada
serangan.

ES obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin timbul, terutama yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Derajat Kendali Penyakit Asma (dalam 6-8 minggu terakhir)

Manifestasi klinis Terkendali penuh Terkendali sebagian Tidak terkendali


dengan/tanpa obat
pengendali (minimal 1 kriteria
terpenuhi)

Gejala siang hari tidak pernah 2 >2kali/minggu Tiga kriteria terkendali


kali/minggu
sebagian

Aktivitas terbatas Tidak ada Ada

Terbangun malam hari Tidak ada Ada


karena asma

Pemakaian pereda Tidak ada 2 kali/minggu >2 kali/minggu


Tatalaksana Asma Jangka Panjang
Tujuan Tatalaksana Serangan Asma
Mengatasi penyempitan saluran respiratori secepat mungkin

Mengurangi hipoksemia

Mengembalikan fungsi paru

Mengevaluasi dan memperbaharui tatalaksana jangka panjang untuk mencegah


kekambuhan.
Tatalaksana dirumah Nebulizer
Berikan agonis 2 kerja pendek responnya ?

Bila gejala (sesak napas atau wheezing ) hilang cukup diberikan 1x.

Belum membaik dalam 30 menit ulangi pemberian sekali lagi.

Jika dengan 2 kali pemberian agonis 2 kerja pendek via nebulizer belum
membaik IGD.
Tatalaksana dirumah MDI + Spacer
Berikan agonis 2 kerja pendek serial via spacer 2-4 semprot.

Berikan semprotan pertama obat ke dalam spacer diikuti 6-8 tarikan napas melalui sambungan untuk perlekatan ke wajah
antara muka berupa masker.

Lanjutkan semprotan kedua dengan sebelumnya mengocok MDI, baru menyemprot ulang.

Pemberian semprotan hingga 4 kali berturut-turut (1 siklus), setara dengan 1 kali nebulasi.

Tunggu 30 menit respon (-) semprotan berikutnya dengan cara yang sama.

Jika membaik dengan dosis 4 sempro inhalasi dihentikan.

Jika gejala belum membaik dalam 30 menit berikan semprotan berikutnya dengan siklus yang sama.

Jika gejala tidak membaik denga dosis 2 kali 2-4 semprotan IGD
Tatalaksana
Di IGD
Tata laksana di ruang
rawat
Belum mendapat aminofilin dosis awal
Pemberian O2 sebesar 6-8 mg/kgBB, yang dilarutkan dalam
garam fisiologis atau dekstrosa sebanyak 20 ml,
dan diberikan dalam 30 menit
Dehidrasi dan asidosis (+) cairan IV dan koreksi
asidosisnya Respon belum optimal aminofilin rumatan
0,5-1 mg /kgBB/jam
Steroid IV diberikan secara bolus, setiap 6-8 jam.
Telah mendapat aminofilin <8 jam dosis
Nebulasi agonis 2 kerja pendek + ipratropium
bromide + O2 dilanjutkan setiap 1-2 jam.

Jika dalam 4-6 kali pemberian perbaikan klinis


jarak pemberian dapat diperlebar menjadi 4-6 jam.

Aminofilin diberikan secara intravena dengan


dosis:
Kadar aminofilin sebaiknya diukur dan dipertahankan 10-20 mcg/ml

Pantau gejala-gejala intoksikasi aminofilin, efek samping aminofilin yang paling sering
adalah mual, muntah, takikardi, dan agitasi.

Bila telah terjadi perbaikan klinis nebulisasi di diteruskan setiap 6 jam - 24 jam, dan steroid
harus digantikan dengan pemberian per oral, serta aminofilin diganti dengan pemberian
teofilin peroral.

Jika dalam 24 jam pasien tetap stabil dipulangkan dengan dibekali obat agonis 2
(inhalasi atau oral) yang diberikan setiap 4-6 jam selama 3-5 hari,

Selain itu, steroid oral dilanjutkan hingga pasien control dalam 3-5 hari untuk reevaluasi
tatalaksana.
Non Medika Mentosa
Program Komunikasi, Informasi, dan Zona Hijau
Edukasi (KIE) Menunjukan 80-100 % dari nilai terbaik anak,
Rencana Aksi Asma biasanya tanpa gejala dan mengisyaratkan tetap
menggunakan obat pengendali asma.

Rencana Aksi Asma (RAA) yang berisi tentang Zona Kuning


instruksi:
Menunjukkan asma of physical effort (APE) 50-80 %
Kapan meningkatkan dosis pengobatan gejala sudah tampak jelas ini mengisyaratkan
Lamanya pengobatan dinaikkan penggunaan pereda sebagai tambahan obat.
Kapan harus mentukan untuk mencari
pertolongan medis. Zona Merah
Menunjukkan APE <50%, gejala asma makin berat
sesudah pemberian obat zona kuning, kesulitan
makan dan bicara,berjalan dan bermain serta
gelisah sampai penurunan kesadaran.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai