Asthma PPOK
Penyakit paru obstruktif Penyakit paru obstruktif
kronis dengan hambatan kronis dengan hambatan
aliran udara di saluran nafas aliran udara di saluran nafas
(airflow limitation) yang (airflow limitation) yang
irreversible tidak sepenuhnya reversible
Hambatan aliran udara ini Hambatan aliran udara ini
bersifat bervariasi. bersifat progresif.
Berhubungan dengan respon Berhubungan dengan respon
inflamasi paru yang abnormal inflamasi paru yang abnormal
terhadap allergen terhadap partikel atau gas
yang beracun/berbahaya.
Epidemiologi PPOK
Paling sering/ paling utama terjadi pada perokok.
Non-perokok:
Wanita yang terlalu lama terpapar oleh polusi indoor sewaktu memasak.
Para pekerja yang dihubungkan dengan kadar tinggi partikel yang dihirup.
The Asia Pacific COPD Roundtable Group memperkirakan, jumlah
Oxidative stress
Emphysema
Perbedaan emphysema dan chronic bronchitis
Klasifikasi Asthma
Intermittent
gejala muncul kurang dari 1 kali dalam seminggu
eksaserbasi hanya sebentar
nocturnal symptoms tidak lebih dari 2 kali dalam satu bulan
FEV1 atau PEF ≥ 80% prediksi
Variabilitas PEF atau FEV1 < 20%
Mild persistent
Gejala muncul lebih dari 1 kali dalam seminggu, tetapi kurang
dari 1 kali perhari
eksaserbasi dapat mengganggu aktifitas dan tidur
nocturnal symptoms lebih dari dua kali sebulan
FEV1 atau PEF ≥ 80% prediksi
Variabilitas PEF atau FEV1 < 20-30%
Klasifikasi Asthma
Moderate persistent
gejala muncul setiap hari
eksaserbasi mengganggu aktifitas dan tidur
nocturnal symptoms lebih dari satu kali dalam seminggu
FEV1 atau PEF 60-80% prediksi
Variabilitas PEF atau FEV1 >30%
Severe persistent
gejala muncul setiap hari
eksaserbasi lebih sering
nocturnal symptoms sering
aktifitas fisik terbatas
FEV1 atau PEF ≤60% prediksi
Variabilitas PEF atau FEV1 >30%
PATOGENESIS
Patogenesis Bronkhitis Kronis
Mechanisms Underlying Airflow Limitation in
COPD
INFLAMMATIO
N
AIRFLOW LIMITATION
Patogenesis Asthma
Perkusi :
- Hipersonor
Auskultasi :
- VBS, normal/menurun
- Wheezing ++
- Ekspirasi memanjang
1. Spirometri : 1. Spirometri :
Reversibilti, yang perbaikan VEP1 ≥ 15 % FEV1 < 80% prediksi + FEV1/FVC
secara spontan , atau setelah inhalasi
bronkodilator ( uji bronkodilator ), atau
< 70% → mengkonfirmasi adanya
setelah pemberian bronkodilator oral 10-14 keterbatasan dari aliran udara
hari, atau setelah pemberian kortikosteroid yang tidak sepenuhnya reversible
(inhalasi/oral) 2 minggu. Reversibility ini FEV1 ≥ 80% prediksi, FEV1/FVC
dapat membantu diagnosis asma
< 70% → Indikator awal dari
2. Pemeriksaan Laboratorium
perkembangan keterbatasan dari
- Serum Imunoglobulin E aliran udara
- Eosinophil
2. Pemeriksaan Laboratorium
- AGD
(FEV1 < 40% / tanda klinis gagal nafas
dan gagal jantung kanan)
3. Stage II dan seterusnya
Bronchodilator reversibility testing
Glucocorticosteroid reversibility
testing
α-1 antitrypsin deficiency screening
Chest X-Ray:
- hiperinflasi
- hiperlusen
- diafragma mendatar
- corakan bronkovaskuler ↑
- bulla
- jantung pendulum
Diagnosis PPOK
Sesak nafas/dyspnea,
Batuk kronis atau produksi sputum, dan/atau
Riwayat paparan terhadap faktor resiko terutama
rokok.
Diagnosis dikonfirmasi dengan spirometri
(Pauwels, R et al. Global Strategy For The Diagnosis, Management, and
Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (GOLD). Updated
2007)
INSPEKSI
Sianosis sentral
AUSKULTASI
Penurunan suara pernafasan
Mengi
Crackles
Spirometry
Elderly
- COPD
- Asma kardiale
Komplikasi PPOK
Bronkitis akut
Pneumonia
Pulmonary thromboembolism
Heart failure
Hipertensi pulmonal
Cor pulmonale
Gagal nafas kronis
Pneumotoraks spontan
Penatalaksanaan PPOK
NON FARMAKOLOGI
Menghentikan kebiasaan merokok
Bullectomy
Pencegahan
Smoking cessation
Untuk high-risk patient Vaksin influenza (tiap
tahun) dan infeksi pneumokokal (5-10 tahun)
Prognosis PPOK
Indikator: umur dan keparahan
Jika ada hipoksia dan cor pulmonale prognosis
jelek
Dyspnea, obstruksi berat saluran nafas, FEV1 <
0.75 L (20%) angka kematian meningkat, 50%
Pasien berisiko meninggal dalam waktu 5 tahun
Penatalaksanaan Asthma
STEP 1 MILD INTERMITTENT
Long-Term Control tidak membutuhkan obat harian
Quick Relief:
Short acting bronchodilator: inhaled β2 agonists (ex:
salbutamol tab 3-4 X 0,05-0,1 mg/kg BB, adrenalin
0,2-0,5 cc dalam larutan 1 : 1.000 injeksi subcutan)
untuk menghilangkan gejala
Education:
Tentang asma
Group education
Laborator test
- Sputum culture
Etiologi dan Faktor resiko
Penyebab dari asma adalah karena terjadinya hiperresponsif
pada saluran pernapasan
Faktor resiko :
Host factor
genetik
obesitas
jenis kelamin
Enviromental factor
Allergen
Infeksi
Occupational sensitizers
Asap rokok
Polusi udara
Diet
Diagnosis Banding
Pada anak-anak usia 5 tahun dan di bawahnya
Older children and adults
Elderly
- COPD
- Asma kardiale
Diagnosis
Medical history
Pemeriksaan fisik
Spirometry
Group education