Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

CONGESTIVE HEART
FAILURE FC III

Pembimbing:
dr Moh. Saifur Rohman

Oleh :
dr. Ayu Niendar Puspita Dewi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIDERES


MAJALENGKA
2017
KETERANGAN UMUM

• Nama :Tn. D
• Jenis kelamin :Laki-laki
• Usia :50 tahun
• Alamat :Bungas Kulon
• Pekerjaan : Kuli Bangunan
• Status perkawinan:Menikah
• Agama :Islam
• Masuk RS :10 April 2017, pukul 21.48
ANAMNESIS

Keluhan utama : Sesak nafas


ANAMNESIS KHUSUS

Os mengeluh sesak napas sejak 4 hari smrs. Sesak


dirasakan bertambah berat. Sudah 5 hari os tidak
melakukan pekerjaan apapun dan lebih berkurang
sesak napas jika istirahat. Sesak muncul saat os
berjalan kaki dekat seperti ke kamar mandi ataupun
ke halaman depan rumah. Os tidur lebih nyaman
menggunakan 3 bantal saat tidur. Terkadang os
terbangun saat malam hari karena sesak.
Os juga mengeluhkan adanya kaki yang bengkak,
mual, namun tidak disertai muntah. Os juga
mengeluhkan nyeri kepala. Os emngeluhkan adanya
batuk namun tidak berdahak. BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Sesak tidak dipangaruhi cuaca, dan debu ataupun
bunyi mengi (-). Menyangkal adanya mata terlihat
kuning, adanya muntah darah, ataupun perut yang
membuncit. Menyangkal adanya BAK yang menjadi
jarang dan bengkak seluruh badan terutama mata di
pagi hari.
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat penyakit jantung sebelumnya (+)
• Riwayat HT (+)
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
• Keadaan umum : tampak sakit
• Keadaan sakit: sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan Darah : 150/90 mmHg
• Nadi : 90 kali per menit, reguler, isi dan tegangan
cukup
• Pernafasan: 28 kali per menit
• Suhu : 37o C
Kepala
• Bentuk lonjong, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-),
deformitas (-)

Mata
• Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-), pupil
isokor, reflek cahaya (+)
 
KGB
• Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba
• Pembesaran Tiroid tidak ada
• Peningkatan JVP tidak ada
Hidung
• Deformitas (-), secret (-), epistaksis (-).
 
Telinga
• Deformitas (-), secret (-)
 
Mulut
• Pembesaran tonsil (-), faring hiperemis (-) gusi berdarah (-)
Toraks
Bentuk dada normal, retraksi (-)
• Paru
• Inspeksi : simetris kanan dan kiri, dinamis ka = ki
• Palpasi : VF kanan = kiri
• Perkusi: sonor di kedua lapangan paru
• Auskultasi : VBS ka=ki, Rh +/+, Wh-/-
• Jantung
• Inspeksi :ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi :ictus cordis teraba linea axilaris anterior sinistra ICS VI
• Perkusi:batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis
dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra ICSVI
• Auskultasi :BJ S1=S2, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi :datar supel, Spider nevi (-), caput medusa (-)
• Palpasi :nyeri tekan daerah epigastrium (+)
• Perkusi :thympani, shifting dullness (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas
• Ekstremitas atas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik,
sianosis (-).
• Ekstremitas bawah: Pitting edema +/+, akral hangat
USULAN PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan darah rutin :
Hb : 13,2 g/dl
Leukosit : 5.100/mm3
Trombosit : 188.000/mm3
GDS : 151 mg/dl
Kreatinin : 1,1 mg/dl
SGPT : 35 UI
Kesan :
• Kardiomegali dengan
bendungan paru
• Efusi Pleura bilateral
minimal
DIAGNOSIS KERJA:

CHF FC III
PENATALKSANAAN
– Oksigen 3 lpm
– IVFD 10 tpm
– Furosemide 1x1 amp IV
– Ranitidin 2x1 amp IV
– Amlodipin 1x10 mg PO
– Ksr 1x1 PO
– Pasang DC
Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad malam


• Quo ad functionam : dubia ad malam
PEMBAHASAN
Gagal Jantung
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik
dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan.
Etiologi

• hipertensi sistemik
• penyakit katup mitral atau aorta
• penyakit jantung iskemik
• penyakit miokardium primer
Manifestasi Klinis

• Kelelahan
• Sesak napas
• Anoreksia, mual
• Edema perifer
• Asites
Kriteria Diagnosis :
Kriteria Framingham dipakai untuk diagnosis gagal jantung
kongestif
 
• Kriteria Major :
• Kriteria Minor :
– Paroksismal nokturnal
dispnea – Edema eksremitas
– Distensi vena leher – Batuk malam hari
– Ronki paru – Dispnea d’effort
– Kardiomegali – Hepatomegali
– Edema paru akut
– Efusi pleura
– Gallop S3
– Penurunan kapasitas
– Peninggian tekana vena
jugularis vital 1/3 dari normal
– Refluks hepatojugular – Takikardi(>120/menit)
•  
Pada pasien
Kriteria mayor : Kriteria Minor
• paroksismal nokturnal • Bengkak di kaki (pitting
dispneu dari hasil anamnesis. edema)
• Pemeriksaan fisik perkusi
• Dispnue d’effort yang
jantung, didapatkan adanya
pembesaran jantung, hal didapatkan dari hasil
yang sama juga didapatkan anamnesis pasien
dari hasil rontgen yang
menyatakan bahwa pada
pasien terdapat kardiomegali.
• Rh+/+
Klasifikasi NYHA
• NYHA class I, penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan
fisik serta tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit jantung seperti cepat
lelah, sesak napas atau berdebar-debar, apabila melakukan kegiatan biasa.
• NYHA class II, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik.
Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan fisik
yang biasa dapat menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti
kelelahan, jantung berdebar, sesak napas atau nyeri dada.
• NYHA class III, penderita penyakit dengan pembatasan yang lebih banyak
dalam kegiatan fisik. Mereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan
tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah menimbulkan
gejala-gejala insufisiensi jantung seperti yang tersebut di atas.
• NYHA class IV, penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun
tanpa menimbulkan keluhan, yang bertambah apabila mereka melakukan
kegiatan fisik meskipun sangat ringan.
Pada Pasien

Pada kasus ini ditemukan bahwa pasien


mengalami sesak yang dirasakan saat pasien berjalan
ke kamar mandi ataupun ke halaman depan rumah
yang menunjukan bahwa pasien memiliki sesak saat
berjalan dengan jarak yang dekat dan sesak terasa
membaik bila istirahat, serta pasien masih dapat
berbaring meskipun dengan 3 bantal.
Diagnosis

Gambaran Klinis

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik

Penunjang

• Laboratorium Darah rutin, Urin, BUN, enzim hepatik, profil lipid


• X-Ray
• EKG
• Echo
Penatalaksanaan
• Aktivitas fisik (latihan jasmani
: jalan 3-5 kali/minggu selama – Oksigen 3 lpm
20-30 menit – IVFD 10 tpm
• Oksigen 3-4 lpm – Furosemide 1x1 amp IV
• Pasien dalam kondisi duduk – Ranitidin 2x1 amp IV
• Obat-obatan :
– Amlodipin 1x10 mg PO
– Diutretik
– ACE Inhibitor
– Ksr 1x1 PO
– Beta Blocker – Pasang DC
– Digoksin
– Antikoagulan dan antiplatelet
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai