Presentan:
Kemas Yasir 12100117127
IDENTITAS PASIEN
• Nama: Tn. A
• Umur: 54 Tahun
• Jenis kelamin: Laki-laki
• Alamat: Cirengit
• Status: Menikah
• Pendidikan terakhir: SD
• Tanggal masuk rumah sakit: 7 Februari 2018
• Tanggal pemeriksaan: 12 Februari 2018
KELUHAN UTAMA
Sesak Nafas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Inspeksi
Anterior : Bentuk dan gerak simetris, deformitas (-), retraksi (+) minimal, ictus cordis
tidak terlihat. Jejas dan jar.Parut (-)
Posterior: bentuk dan gerak simetris, deformitas (-)
• Palpasi
Paru
• Vokal Fremitus normal, kanan = kiri
• Chest Expansion = Normal
Jantung
• Ictus Cordis : ICS 5 linea anterior axillary sinistra, kuat angkat, Thrill (-)
• Pelebaran sela iga (-)
THORAKS
Perkusi
Paru :
Perkusi sonor kanan = kiri
Batas paru hepar : ICS VI, peranjakan 2 cm
Jantung :
Batas kanan : ICS V linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea anterior axillary sinistra
Batas atas : ICS III parasternalis sinistra.
THORAKS
Auskultasi :
Paru
VBS kanan = kiri (anterior & posterior)
Ronchi (-/-)
Wheezing (-)
Pleural Rub (-/-)
Jantung
Bunyi jantung : S1>S2, Irregular, S3 gallop (+), Murmur (-)
• Abdomen:
• Inspeksi : datar
• Palpasi : lembut, massa (-). Hepar tidak teraba. Lien
tdk terpalpasi.
• Perkusi : timpani di semua quadran.
• Auskultasi : Bising usus (+) 8x/menit
• Ekstremitas:
• Edema +/+ (ekstrimitas bawah)
• Sianosis (-/-)
• Clubbing finger (-), Spoon nail (-)
• Capillary refill time < 2 detik
DIAGNOSIS BANDING
• Umum :
Inhalasi O2 2-4 L dengan nasal canule >>> gunakan 6-10 L dengan mask jika inhalasi dinilai
kurang mencukupi.
IV Line NaCl 20 gtt/min
• Khusus :
• Loop diuretik: Furosemide 40 mg 1-0-0
• Digoxin 0,75mg IV
PROGNOSIS
• B. Berdasarkan waktu
• Tidak memperlihatkan typical syndromedan/atau penurunan EF : LV systolic
dysfunction
• Beberapa kali terkena HF : Chronic HF
• Pasien yang sudah diobati, tanpa perubahan selama 1 bln : stable HF
• Chronic Stable HF deteriorates (memburuk) : Decompensated HF
• New onser (de novo) HF : akut, ex : AMI, dilated cardiomyopathy (DCM)
C. TERMINOLOGI BERDASARKAN
KEPARAHAN GEJALA
A. Chest X-ray
• Pada pasien yang dicurigai HF → penyebab cardiac atau pulmonary (ex : pulmonary
malignancy and interstitial pulmonary disease)
• Pada pasien HF : menunjukkan pulmonary venous congestion atau edema paru
• significant LV dysfunction bisa tanpa adanya kardiomegal pada chest X-ray
• B. Echocardiography
• Transthoracic echocardiography
• left ventricular systolic function : LV end diastolic volume (LVEDV) and LV end systolic
volume (LVESV)
• left ventricular diastolic function (harus disertai pemeriksaan dopler)
• right ventricular function and pulmonary arterial pressure :
• Transoesophageal echocardiography
• valve disease, suspected aortic dissection, suspected endocarditis or congenital heart disease
and for ruling out intracavitary thrombi in AF patients requiring cardioversion
• Dalam praktik klinis dan uji klinis, dibandingkan dengan pasien HFrEF, hanya sedikit
pasien HFpEF dan HFmrEF yang saat ini menerima pengobatan diuretik, beta-blocker,
MRA dan ACEI atau ARB.
• Diuretik biasanya akan memperbaiki sumbatan, jika ada, sehingga memperbaiki
gejala dan tanda HF.
• Bukti bahwa beta-blocker dan MRA memperbaiki gejala pada pasien ini kurang.
Ada bukti yang tidak konsisten untuk perbaikan gejala pada mereka yang
diobati dengan ARB (hanya untuk candesartan ada perbaikan di NYHA class)
dan ACEIs.
• Bagi pasien dengan irama sinus, ada beberapa bukti bahwa nebivolol, digoxin,
spironolakton dan candesartan dapat mencegah rawat inap di HF.
• Pada pasien AF harus diberikan antikoagulan untuk mengurangi risiko
kejadian tromboemboli
• Untuk mengobati hipertensi, pemberian diuretik, ACEI, ARB dan MRA
merupakan agen yang tepat, namun beta-blocker kurang efektif dalam
mengurangi SBP. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa
pasien dengan hipertensi dan HFpEF atau HFmrEF tidak boleh
menerima ARB (olmesartan) jika mereka menerima ACEI dan beta-
blocker.
• Obat hipoglikemik oral lini pertama untuk pasien HFpEF dan HFmrEF
harus metformin.
HF & COMORBID