Hipertensi
Oleh:
Juli Fahria
Identitas Pasien
• Nama : Ny. Ernawati
• Usia : 55 tahun
• Alamat : Pasar tangor
• No. RM : 90.24.40
• Pekerjaan : IRT
• Status : Menikah
• Tgl Periksa : 5 April 2017
Anamnesis
• KU : Nyeri tengkuk
• RPS : Pasien perempuan, 55 tahun datang ke poli
usila dengan keluhan nyeri tengkuk sejak 2 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kepala terasa
berat. Keluhan mual, muntah, dan pandangan
kabur disangkal. Nafsu makan baik. Pola BAB dan
BAK normal. Pasien mengaku memiliki riwayat
hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Pasien biasanya
rutin kontrol ke puskesmas dan minum obat.
Namun, sejak 1 minggu yang lalu obat pasien habis
dan belum sempat kontrol ke puskesmas.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu,
pasien mengaku rutin kontrol dan minum obat
• Riwayat DM, asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Ibu pasien menderita hipertensi
• Riwayat pengobatan (+) : captopril
Riwayat Psikososial
• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
• Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• Tanda vital
• Tek darah : 160/100 mmHg
• Nadi : 88 kali/menit
• Pernapasan : 20 kali/menit
• Suhu : 36,4C
Kepala
• Kulit : sawo matang, ikterik (-), pucat (-), ptechie
(-)
• Kepala : normocephale
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : pernapasan cuping hidung (-/-)
• Mulut : bibir sianosis(-), mukosa bibir tdk
kering
• Leher : tidak ada pembesaran KGB & tiroid, tidak
ada benjolan
Thorax
Anterior Posterior
Inspeksi Pergerakan dinding dada Pergerakan dinding dada simetris,
simetris, jejas trauma (-), otot jejas trauma (-), otot bantu
bantu pernapasan (-) pernapasan (-)
Palpasi Vocal fremitus simetris kanan Vocal fremitus simetris kanan dan
dan kiri, nyeri tekan (-) kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor di lapang paru kiri Sonor di lapang paru kanan dan kiri
Redup di lapang paru kanan
mulai SIC III-VI
Auskultasi Tidak terdengar suara napas Suara napas tambahan: rhonki (-/-),
tambahan di lapang paru kiri & wheezing (-/-)
kanan
Terdengar BJ I-II pada lapang
paru kanan
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V
linea midclavicularis dextra
• Perkusi : batas kanan SIC V linea axilaris
anterior dextra, batas atas SIC III linea sternal
dextra
• Auskultasi : BJ I-II murni regular, gallop (-),
murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar, caput medusa (-), striae (-)
• Auskultasi: bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani diseluruh kuadran
• Palpasi : supel, tidak teraba massa, nyeri
tekan (-), nyeri lepas (-)
• Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
• Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Diagnosis
• Hipertensi esensial grade II
Penatalaksanaan
• Edukasi
• Hidrochlortiazid tab 2x25 mg
• Captopril tab 3x12,5 mg
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7
• Menghilangkan stres
• Menurunkan asupan garam
• Menurunkan berat badan berlebih
• Menurunkan konsumsi alkohol
• Latihan fisik
• Menghentikan merokok
• Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta
menurunkan asupan lemak.
Komplikasi
• Stroke
• Infark miokard
• Gagal ginjal
• Heart failure (CHF)
Kesimpulan
• Tekanan darah penderita hipertensi dikontrol oleh
mekanisme serupa dengan orang normotensi, tetapi
baroreseptor dan sistem kontrol tekanan volume darah ginjal
tampak ditetapkan pada suatu tingakt tekana darah yang
lebih tinggi
• 3 pendekatan utama dalam terapi hipertensi :
– Menurunkan curah jantung
– Menurunkan volume darah
– Menurunkan resistensi perifer
• Tujuan penatalaksanaan penderita hipertensi adalah
menurunkan faktor risiko yang menyebabkan aterosklerosis
untuk menghindari komplikasi seperti stroke, penyakit
jantung dan lain-lain yang dilakukan seumur hidup untuk
mengurangi gejala, faktor resiko dan komplikasi