Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah arteri yang tinggi secara persisten.
Klasifikasi Hipertensi
1. hipertensi primer, esensial, atau idiopatik dimana penyebabnya tidak diketahui
2. hipertensi sekunder dimana ia berasosiasi dengan penyakit lain
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa yang digunakan adalah menurut JNC (Joint National
Committe) VII tahun 2003.
Gagal Jantung
● Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)
● Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel, penurunan toleransi terhadap aktivitas, penurunan
kualitas hidup dan penurunan usia harapan hidup.
● Kegagalan jantung dalam memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
● Sindroma klinis kompleks yang di manifestasikan oleh nafas pendek, kelemahan dan fungsi
jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)
Klasifiksi Gagal Jantung
- Kegagalan arah belakang dan depan
- Kegagalan sisi kiri dan kanan Kegagalan arah belakang dan depan
● Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dari kegagalan ventrikel memompakan isinya,
menyebabkan akumulasi darah dan peningkatan tekanan ventrikel, atrium dan vena
● Kegagalan arah depan: situasi dimana proses patologis primernya adalah penurunan curah
jantung, yang berujung kepada penurunan perfusi organ vital.
Kedua kegagalan arah belakang dan depan dijumpai pada hampir semua pasien dengan gagal jantung
kkronik
Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung menurut NYHA:
● Kelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik
● Kelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan keletihan, sesak nafas, palpitasi
dan nyeri angina
● Kelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat
● Kelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman. Tanda insufusiensi jantung dan
nyeri angina dirasakan saat istirahat.
Komplikasi Gagal jantung (1)
● Efusi pleura: krn peningkatan tekanan kapiler pleura
● Arritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan jalur elektrik normal
Komplikasi Gagal jantung (2)
● Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung meningkatkan
kemungkinan pembentukan trombus
● Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis dan
sirhosis hepar
Pemeriksaan Diagnostik Gagal Jantung (1)
- Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
- Identifikasi faktor penyebab
- Analisa gas darah, kimia serum darah, tes fungsi hepar (SGOT, SGPT) - X-ray dada
Pemeriksaan Diagnostik Gagal Jantung (2)
- Monitoring hemodinamik
- EKGE
- chokardiogram
- Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan: Kolaborasi
● ACE inhibitor
● Diuretik
● Obat inotropik
● Obat vasodilator
● Antiarritmia
● Beta adrenergik bloker
● Diet: rendah sodium (500 – 2000 mg)
● Restriksi cairan
Pengkajian Keperawatan
● Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan
● Data objektif
- Pemeriksaan fisik Masalah
Keperawatan
● Penurunan curah jantung b.d gangguan kontraktilitas miokardium/perubahan inotropik jantung,
gangguan irama, frekwensi dan konduksi listrik jantung, gangguan preload, gangguan afterload
● Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan
umum, tirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup santai
● Hipervolemia b.d penurunan laju filtrasi glomerulus (penurunan curah jantung)/peningkatan
produksi ADH, retensi sodium dan air
● perfusi perifer tidak efektif
Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah
jantung OBSERVASI:
● Identifikasi tanda primer penurunan curah jantung (dispneu, kelelahan , edema, orthopneu,
peroxysmal nocturnal dypsneu, peningkatan CVP)identifikasi tanda skunder penurunan curah
jantung (peningkatan bb, hepatomegali, peningkatan JVP, palpitasi, ronchi basah, oliguria, batuk,
kulit pucat)
● monitot tek drh sblm dan setelah aktifitasMonitor saturasi oksigen
● Monitor keseimbangan intake dan output
● MonitorEKG
TERAPEUTIK
● Posisikan semi fowler/fowler dgn kaki dibawah atau posisi nyaman
● berikan diet jantung yg sesuai (batasi kafein, natrium, kolesterol, lemak)
● berikan terapi relaksasi u mengurangi stress ..bila perlu
● berikan dukungan emosional dan spiritual
● berikan oksigen untk mempertahankan sat o2 > 94%
Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah
jantung edukasi:
- anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
- anjurkan berhenti merokok
- anjurkan mengukur BB harian
- anjurkan pasien n keluarga mengukur intake output harian kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu
- rujuk ke program rehabilitasi jantung
TUJUAN
Mahasiswa akan dapat
•Menjelaskan proses hematopoesis
•Menjelaskan fungsi darah
•Menguraikan karakteristik sel darah
•Menjelaskan proses pembekuan darah
•Mejelaskan fungsi plasma darah
SUMSUM TULANG
•Terdapat pada bagian tengah rongga tulang panjang
•Mencapai 14 – 16% BB total
•Mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat serta sel bebas € SEL STEM
• Cell Mast
• Cell Myeloblast
• Cell Variety
Terbagi Atas:
•Sumsum merah
-Merupakan tempat produksi sel darah aktif dan merupakan hematopoetik utama
-Terdapat pada rusuk, kolumna vertebralis dan tulang pipih
•Sumsum kuning
-Tersusun oleh lemak dan merupakan komponen hematopoetik tidak aktif.
-Semakin bertambah usia maka jumlah sumsum kuning semakin tambah
Fungsi Darah
•Internal transport
-Respiration
-Nutrition
-Excretion
-Maintenance of water, electrolyte and acid-base balance
-Metabolic regulation
•Defence against infection by foreign organism
•Protection from injury and haemorrhage
•Maintenance of body temperatur
ERITROSIT
•NORMAL : berbentuk cakram bikonkaf
•Diameter 8 m dan fleksibel.
•Volume 90m3
•95% massa sel mengandung hemoglobin
HAEMOGLOBIN
•Haem = besi Globin = protein Mrp red-coloured protein pigment
•eritrosit Konsentrasi
haemoglobin : -Pria = 15,5 g/dl
(2,28 mmol/L) -Wanita = 14,0 g/dl
(2,06 mmol/L)
•Fungsi haemoglobin :
-Uptake oksigen di paru
-Mengikat gas lain : Carbondioxide –
Struktur haemoglobin :
•Globin
HbA = the mayor adult Hb
HbA2 = the minor adult Hb
HbF = fetal Hb
•Rantai
2a
2b
2a
2o
2a
LEUKOSIT
Jumlah total leukosit dalam darah :5.000 s/d 10.000 sel/mm3 terbagi atas dua kategori : granlosit dan
agranulosit
•Granulosit :
-Eosinofil
-Netrofil
-Basafil
•Agranulosit (Mononukle
-Limfosit € 30%
-Monosit € 5 %
•Fungsi Leukosit :
-Sistem Makrofag :
-PMN (Neutrofil) :
» fagositosit (1 jam setelah awitan infeksi)
» Berlangsung singkat
-Monosit :
» Melakukan fagositosis dalam jangka waktu lama
•Sistem immune :
-Sistem immune seluler : Sel T
-Sistem immune humoral: Antibody
TROMBOSIT
•Partikelkecil dengan diameter 2 - 4 m •Jumlah
150.000 – 450.000/ mm3
•Fungsi trombosit :
Berperan penting dalam kontrol perdarahan
PEMBEKUAN DARAH
•Suatu proses dimana komponen darah ditransformasikan menjadi materi semisolid
•Faktor pembekuan darah :
I. Fibrinogen Protrombin
II. Tromboplastin
III. Jaringan Kalsium
IV. Labil V.
VII. Faktor stabil
VIII. Faktor antihemofilik
IX. Faktor Christmas
X. Faktor Stuart-Power
XI. Plasma Tromboplastin
XII. Faktor Hageman
XIII. Faktor stabilisasi fibrin
Disamping
I. Fibrinogen Protrombin Faktor
II. Jaringan Kalsium
III. Labil
IV. PF3 (aktivitas koagulan trombosit)
V. PF4
VI. Faktor stabil
VI. AHF (Faktor antihemofilik)
VII. vWFb (faktor von Willebrand)
VIII. RAg (antigen yang sesuai)
IX. Faktor Christmas
X. Faktor Stuart-Power
XI. Plasma Tromboplastin
XII. HF (faktor Hageman)
XII. PK (Prekalikrein Fletcher)
XII. HMWK (Kininogen berat molekul tinggi)
XIII. Faktor stabilisasi fibrin
PLASMA DARAH
Merupakan cairan darah dengan mengabaikan komponen selul
•Mengandung :
-Ion
-Protein
•Albumin
-Blood volume maintenance
-Afinitas thd zat-zat dalam plasma >>>
-Protein transport untuk logam, asam lemak, billirubin, dan obat-obatan
•Globulin
-Tersusun oleh fraksi alfa, beta dan gamma
-Gamma globulin € pembentukan antibodi/ Immunoglobulin
● Mulai usia 4 bulan, sumsum tulang secara tahap menunjukkan peningkatan aktifitas
hematopoiesis sementara hati dan limpa mulai menurun terutama setelah janin berusia 6
bulan lebih
● Saat sekitar kelahiran atau pada bayi baru lahir peran hati dan limpah telah di gantikan
sepenuhnya oleh sumsum (intra) medullary hematopoiesis).
● Pada masa bayi atau anak semua sumsum adalah aktif hematopoiesis dan di sebut sumsum
merah.
● Setelah dewasa yang di mulai pada usia 18 tahun sumsum merah hanya di temukan pada
tulang vertebra iga sternum, pelvis, tengkorak, pangkal humerus dan femur
● sisanya menjadi sumsum kuning yang banyak berisi lemak dan sudah tidak aktif lagi.
● Darah adalah cairan tubuh yang paling sering di gunakan sebangai bahan pemeriksaan di
laboratorium.
● Untuk memperoleh darah dapat di lakukan fungsi vena, arteri, dan kapiler.
● Jenis dan banyaknya darah yang di ambil tegantung dari jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan.
Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologis dalam tubuh
Sirkulasi darah merupakan rangkaian aliran dari jantung ke aorta, arteri besar, sedang,
kecil (arteriola), kapiler, vena kecil (venula), sedang, besar untuk kemudian masuk lagi ke
jantung.
Fungsi Darah
● Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
● Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
● Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
● Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
● Menjaga stabilitas suhu tubuh
● Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan ●
Mencegah pendarahan
Komponen darah
Plasma
55%
Sel-sel darah
● Faktor pembekuan dalam serum telah terpakai untuk merubah fibrinogen menjadi benang
fibrin yang membentuk bekuan darah tersebut.
● Serum adalah bagian cairan yang bening di luar bekuan darah yang timbul bila darah di
tampung tanpa antikoagulan.
Sel-sel Darah
Terdiri dari
Eritrosit
Erythros = merah
Warna merah pada sel dikarenakan adanya unsur haem yang lebih dikenal dengan kata
Haemoglobin (Hb)
Karakteristik Erythrocyte
Karakteristik leukosit
Terdapat Dalam pembuluh darah dan diluar
pembuluh darah
Sumsum merah, limpa dan kelajar-kelenjar
Dihasilkan
getah bening
umur 12 hari
Agranulosit
Limfosit
Monosit
● Berinti satu
● Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-20 mikron ● Bersifat
fagosit
Granulosit
● Neutrofil
● Memiliki inti
● Berukuran sekitar 8 mikron
● Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
● Aktif selama 6-20 jam
● Eusinofil
● memiliki inti
● Bersifat fagosit lemah
● Berbentuk hampir seperti bola
● Berukuran sekitar 9 mikron
● Basofil
Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan interstitial pada tempat
infeksi atau peradangan, melepas toksin yang membunuh mikroorganisme penyusup
dan parasit.
Trombosit
Karakteristik Trombosit
4. Bentuk 7,5 µm 5 – 9 µm 2 – 4 µm
Membawa O2 ● Memakan
Sistem ABO
● Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan
darah berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah.
● Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan
berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen
B.
● Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi antibody
Sistem ABO
Golongan darah manusia ditentukan oleh sejenis protein dalam eritrosit yang disebut
AGLUTiNOGEN dan antibodi (aglutinin) dalam plasma
A A β (anti B)
B B α (Anti A)
AB A&B -
O - α dan β
Transfusi darah
Penggolongan darah beperan penting dalam tranfusi darah
● Donor =Orang yang memberikan darah ● Resipien = orang yang menerima darah
Tabel Hasil transfusi
A B AB O
R A √ X X √
E
B X √ X √
S
AB v √ √ √
I
P O X X X √
En
endokardium
Anatomi Fisiologi Jantung
• Organ muskular berongga, brbntuk kerucut (piramida terbalik)
• Letak di dalam perikardium pada mediastinum
• Jantung di bagi kedalam 4 bagian : Atrium Dextra, Atrium Sinistra, Ventricel dextra, ventricel
sinistra
• Berat 220 – 260 gram
• Besarnya sekepal tangan
• Batas dextra pada sternum dextra
• Batas Sinistra pada intracosta ke 5
• Hubungan jantung
- Atas : pembuluh darah besar
- Bawah : diapragma
- Setiap sisi : paru-paru
- Belakang : aorta descendes, oesophagus, dan columna vertebralis
Fungsi
• Memompa darah ke seluruh tubuh
- Arteri membawa darah dari jantung
- Vena membawa darah ke jantung
- Kapiler penghubung antara vena dan arteri
Atrium Dextra
• Berada di bagian atas kardio dextra
• Sebagian besar terletak di belakang sternum
• Terdapat pembuluh darah besar (Vena cava
Superior, dan vena cava inferior)
• Pembuluh darah yg kecil (sinus coronarius)
Ventrikel Dextra
• Berdinding tebal
• Membentuk sbagian besar jantung
• Terdapat katup trikusvidalis (valve atrioventricular dextra)
• Arteri pulmonalis menuju paru-paru
Atrium Sinistra
• Ruang berdinding tipis
• Letaknya dibagian belakang jantung
• Dua vena pulmonalis pada tiap sisi
Ventrikel Sinistra
Ruang berdinding tebal pada bgian kiri dan belakang jantung
• Dindingnya tiga kali lebih tebal daripada ventrikel dextra
• Katup mitral (valva atrioventricular)
Endokardium
• Katup arterioventrikular kanan (trikuspid), katup arterioventrikular kiri (mitral).
• Katup membuka menutup dengan pasif sesuai
perubahan tekanan dlm bilik
Katup Jantung
Aliran darah ke jantung
• Vena kava superior dan vena kava inferior, memompa darah ke atrium kanan. Melalui trikuspid
masuk ke ventrikel kanan, kemudian dipompa ke pulmonalis melalui arteri
pulmonalis. Diparu terjadi pertukaran gas. Gas kaya O2 dibawa dari paru ke atrium kiri
melalui vena pulmonalis. Darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral. Kemudian
diedarkan keseluruh tubuh melalui aorta
Sistem Sirkulasi Sirkulasi koronaria
• Vena Pulmonaris
- 4 Vena pulmonaris
- Membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri
• Aorta
- Membawa darah keluar dari ventrikel kiri
- Kaya akan oksigen (O2) dan nutrisi
Sistem Konduksi Jantung
• Jantung memiliki sistem intrinsik, yakni otot jantung scr otomatis terstimulasi utk
berkontraksi tanpa stimulus eksternal (autoritmesitas)
• Sumber listrik :
Sa nodes : didinding atrium kanan, pacemaker utama (kontraksi atrium)
Av node : diseptum atrium, pacemaker kedua
Berkas Av/his: menghantarkan impuls dr av node ke apeks (kontraksi ventrikular)
Sistem Penghantar Khusus: 20 – 40 x/menit
• SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt
• AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt
• Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel Serat purkinje, serat yg
menyebar ke miokard ventrikel
Saraf Yang Mempersyarafi jantung
Jantung dipengaruhi saraf autonom yg berasal dr
medulla oblongata yaitu : simpatis dan parasimpatis
Sy parasimpatik mempersyarafi otot atrium, sa
node dan av node. Stimulasi sy parasimpatik
mengurangi denyut jantung
• Sy simpatik mempersyarafi sa dan av node serta miokardium atrium dan ventrikel. Stimulasi
sy simpatik meningkatkan denyut jantung
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
• Dasar
tubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan elektroda di permukaan
tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam tubuh
• EKG mrp penjumlahan aktivitas listrik yg berasal dari semua sel otot jantung aktif
Siklus jantung
• Fungsi utama : mempertahankan sirkulasi darah. Jantung bekerja sbg pompa dgn
serangkaian kejadian (siklus jantung)
• Siklus jantung/menit = 60-80x/mnt
• Siklus terdiri : sistol atrium, sistol ventrikular, dan diastole jantung komplet (relaksasi atrium
dan ventrikel)
Siklus Jantung
• Peredaran darah yg terjadi dalam jantung
• Gerakan jantung
Sistole (kontraksi) 0,3 detik
- Sistol atrial (kontraksi kedua atrium)
- Diastol atrial (pengenduran kedua atrium)
Diastole (pengenduran) 0,5 detik
- Sistol ventrikuler (kontraksi kedua ventrikel)
- Diastol ventrikuler (pengenduran kedua ventrikel)
- Sistole normalnya 120 mmHg
- Diastole normalnya 80 mmHg
- Range antara sistole dan diatole normalnya
30 s/d 50 mmHg
Bunyi
Jantung
Bunyi pertama
- Menutupnya katup atrioventrikuler dan kontraksi ventrikel
- Panjang dan rata (lub)
• Bunyi kedua
- Menutupnya katup aortik dan pulmoner
- Pendek dan tajam (dub)
EKG
• Elektrokardiogram : gambaran aktivitas jantung
• Jantung normal berirama ritmis (tetap)
• Untuk menentukan kelainan jantung
Gambaran EKG Normal
Interpretasi EKG
• Gelombang P : depolarisasi atrium
• Gelombang Q : depolarisasi di berkas his
• Gelombang R : depolarisasi menyebar dr bgn dalam ke bgn luar dasar ventrikel
• Segmen PR : waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV node ; terjadi perlambatan
AV node
• Gelombang S : depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel
• Kompleks QRS : depolarisasi ventrikel
• Segmen ST : waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi repolarisasi (fase plateu) ;
saat tjd kontraksi & pengosongan ventrikel
• Gelombang T : repolarisasi atrium
• Interval TP : waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel
Nilai normal
• Gelombang P – R : 3 – 5 kotak kecil
(60-100)
- < 60 :
sinus bradikardi
- > 100 : sinus takikardi
Suara Jantung
• S1 (Lub)
Terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri ; dimulai pd awal
kontraksi / sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium S2 (Dup)
Terjadi saat penutup katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/diastole ventrikel akibat
teekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal
• S3
Disebabkkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba – tiba pd saat
pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding
toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
• S4
Terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd
individu normal
Pathofisiologi
Atherosklerosis merupakan penyebab utama penurunan aliran darah ke miokardium
Faktor resiko
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
- USIA
- JENIS KELAMIN
- KETURUNAN
DAPAT DIMODIFIKASI GAYA
HIDUP :
- MEROKOK, KEGEMUKAN, AKTIFITAS FISIK KURANG,HORMONAL ,DIET PATOLOGI :
- HIPERTENSI, HIPEKOLESTEROL, DM,
Previous Knowledge ANGINA PEKTORIS
Penurunan aliran darah coroner akibat ketidakseimbangan antara supplay dan kebutuhan miokardium
nyeri yang bersifat reversible dan sementara
SKA
Kondisi iskemik jantung tidak stabil, terdiri dari angina tidak stabil dan AMI dengan atau tanpa cedera
pada miokardium
AMI
Nekrosis (kematian) sel miokardium
ANGINA STABIL
Biasanya saat aktifitas, dan berkurang dengan istirahat dan nitrat
ANGINA PRINZMENTAL
Biasanya saat aktifitas, dan berkurang dengan istirahat dan nitrat
ANGINA TIDAK STABIL
Peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan. SKA
MANIFESTASI UTAMA
Nyeri Dada
1. Riwayat a. Nyeri dada bag dada depan ( bawah sternum) dg/ tnp penjalaran, kdg
berupa nyeri dagu,leher/spt sakit gigi, pend tdk bs menunjukan rasa
nyeri dada yg khas
nyeri dg satu jari tetapi dg tangan.
b. Kualitas nyeri spt ditekan,rasa berat/panas terbakar.
3. Kenaikan a. CKMB mrp enzim yg spesifik sbg penanda tjdnya kerusakan otot jtg ,
enzim otot enzim ini meningkat 6 – 10 jam stl nyeri dada & kembali normal dlm
jantung 48 – 72 jam
b. Px. Aspartate Amino Transferase (AST) ps. Dtg sth hr ke 3 nyeri dada/
LDH (laktat dehydrogenase meningkat ssdh hr ke 4 & normal pd hr ke
10
4. Kenaikan a. CKMB mrp enzim yg spesifik sbg penanda tjdnya kerusakan otot
enzim otot jtg , enzim ini meningkat 6 – 10 jam stl nyeri dada & kembali normal
jantung dlm 48 – 72 jam
b. Px. Aspartate Amino Transferase (AST) ps. Dtg sth hr ke 3 nyeri dada/
LDH (laktat dehydrogenase meningkat ssdh hr ke 4 & normal pd hr ke
10
PENGKAJIAN
A. Kel Utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas & pingsan
B. Riwayat Peny Saat Ini :
1. Provoking Incident : nyeri stl beraktifitas, tdk hilang dg istirahat/ peb nitrogliserin.
2. Quality of Pain : sifat nyeri spt tertekan, diperas atau diremas.
3. Regional Radiation : lokasi pd daerah substernal/diatas perikardium menyebar hingga area dada &
ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan.
4. Severity(skala) : antara 3 – 4 ( 0-4)/ 7 – 9 (skala 0 -10 )
5. Time :onset > 20 ‘
C. Riwayat Penyakit Dahulu
● Di tanyakan apakah ada hipertensi, DM, hiperlipidemia.
D. Riwayat Keluarga : apakah ada yg mengalami hal yg sama sprt ini.
E. Rwy Pekerjaan & Pola Hidup : lingkungan kerja. Merokok, mnm alkohol dll
F. Pengkajian Psikososial
● Perub Integritas ego : klien menyangkal, kuatir, takut mati
● Perub Integritas sosial : stres berbagai aspek pekerjaan, lingkungan,ekonomi, kesulitan koping.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
- composmentis dan akan berubah sesuai tingkat gg yg melibatkan perfusi sistem saraf pusat 1.
B 1 (breathing)
Sesak spt tercekik, frekuensi melebihi normal, akibat pengerahan tenaga , ↑ tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri ↑ tekanan vena pulmonalis Kegagalan ↑ curah drh ventrikel kiri pd waktu
melakukan kegiatan fisik. 2. B2 ( Blood )
● Inspeksi : adanya jaringan parut pd dada klien, nyeri daerah substernal/diatas perikardium
menyebar meluas kedada, ketidak mampuan mengerakan bahu dan tangan.
● Palpasi : nadi perifer melemah, thrill pd IMA tanpa komplikasi tdk diketemukan
● Auskultasi : tekanan drh ↓ akibat ↓ vol sekucup , bunyi jantung tambahan tdk terdengar
● Perkusi : batas jantung tdk mengalami pergeseran
3. B3 ( Brain )
Tdk ditemukan sianosis perifer, objektif klien wajah meringis, perub postur tbh, menangis,
merintih, meregang dan mengeliat merupakan respon nyeri dada.
4. B4 ( Bladder )
Pengukuran vol keluaran urine bd asupan cairan oliguria yg mrpk tanda awal syok
kardiogenik
5. B 5 (Bowel ) mengalami mual dan muntah,palpasi abdomen didptkan nyeri tekan keempat
kwadran,
↓ peristaltik usus mrpk tanda
utama.
6. B6 ( Bone ) :
lemah, kelelahan, tdk dpt tidur, pola hidup menetap, jadwal olah
raga tak teratur,kaji hegienis personal
Tanda : takikardi, dispnea pd saat istirahat/aktivitas
PENATALAKSANAAN
● Fase serangan akut
1. Penangan nyeri : morfin, nitrat, beta blocker
2. Membatasi ukuran Infark Miokardium ↑ suplai darah & O2 ke jaringan miokardium u/
memelihara, mempertahankan & memulihkan sirkulasi antikoagulanmencegah pembekuan
drh. trobolitik penghancur bekuan drh.
antipemik ↓ konsentrasi lipit dlm drh vasodilator perifer ↑ dilatasi pemblh drh yg
menyempit krn vasospasme
4. Pemberian oksigen ↑ saturasi darah
dpt diukur dg pulsa oksimetri 5.
Pembatasan aktifitas fisik INGAT !
MONA (Morfin, Oksigen, Nitrogliserin, Antikoagulan/Aspirin)
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut.
2. Penurunan curah jantung
3. Resiko penurunan curah jantung
4. Gangguan sirkulasi spontan
5. Resiko perfusi miokard tidak effektif
INTERVENSI
Nyeri AKUT b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari
penurunan suplai drh ke miokardium, ↑ produksi asam laktat
● Tujuan : Dlm waktu 1 X 24 jam terdapat penurunan respon nyeri dada.
● Kriteria hasil :
1. Secara subjektif klien menyatakan penurunan rasa nyeri dada.
2. Secara objektif didapatkan tanda vital dlm batas normal, wajah rileks, tdk terjadi penurunan
perfusi perifer, produksi urine > 600 ml.
INTERVENSI (OBSERVAS, TERAPEUTIK, RASIONAL
EDUKASI, KOLABORASI)
Catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, Variasi penampilan & perilaku klien krn nyeri
lamanya dan penyebarannya yg terjadi dianggap sebagai temuan pengkajian
Anjurkan klien u/ melaporkan nyeri dg segera Nyeri berat dpt mengakibatkan syok
kardiogenik yg dampak pd kematian mendadak
Lakukan managemen nyeri keperawatan ↑ asupan 02 kejarinag yg mengalami iskemik
1. Atur posisi fisiologis
CABG ( Coronary Arteri Bypass Graft ) Tandur pintas arteri koroner bertujuan ↑asupan
suplai darah ke miokardium dg mengganti alur
pintas
Penurunan curah jantung b.d perubahan, irama, konduksi elektrikal Aktual/ resiko tinggi ketidak
efektifan pola
● Tujuan : dlm waktu 2 X 24 jam tdk tjd ↓ curah jantung
● Kriteria hasil : stabilitas hemodinamik T : dbn, Curah jantung ↑,int & out sesuai, urine > 600 ml,
tanda disritmia -
Intervensi Rasional
Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi ↓ curah jantung mengakibatkan ↓ kekuatan nadi
Pantau frekuensi jtg & irama Perub frekuensi & irama jtg menunjukan
komplikasi disritmia
Beri makan kecil/ mdh dikunyah, batasi asupan Mkn besar dpt ↑kerja miokardium. Kafein dpdt
kafein merangsang lgs ke jtg shg ↑frekuensi jtg
Kolaborasi Jalur paten pemberian obat darurat
Pertahankan cara msk heparin (IV) sesuai indikasi Memantau perluasan infark,elektrolit berpengaruh
Pantau lab enzim jtg, GDA & elektrolit thd irama jantung
2. gg sirkulasi spontan
Tujuan : dlm 3 X 24 jam tdk terjadi perubahan pola napas Kriteria
hasil :
- tdk sesak napas RR dbn 16 – 20 x /mnt, respon batu berkurang
Intervensi
monitor EKG
Intervensi
Evaluasi
● Standar Luaran Kep Indonesia