Anda di halaman 1dari 45

HIPERTENSI

Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah arteri yang tinggi secara persisten.
Klasifikasi Hipertensi
1. hipertensi primer, esensial, atau idiopatik dimana penyebabnya tidak diketahui
2. hipertensi sekunder dimana ia berasosiasi dengan penyakit lain
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa yang digunakan adalah menurut JNC (Joint National
Committe) VII tahun 2003.

Klasifikasi TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80


Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage I 140-159 90-99
Hipertensi stage II >160 >100

Faktor ResikoHipertensi Primer


Faktor resiko, seperti:
1. diet dan asupan garam, stress , ras , obesitas,merokok,genetis
2. sistem saraf simpatis
3. keseimbangan modulator vasodilatasi dan vasokontriksi
4. pengaruh sistem RAA
Etiologi Hipertensi Sekunder
1. hipertensi vaskular renal
2. feokromositomi
3. Hipertensi endokrin
4. hipertensi karena kehamilan.
Pengaturan Tekanan Darah
Tekanan darah : Cardiac Output (CO) X Total Periperal Resisten (TPR)

Cardiac Output : Stroke Volume (SV) X denyut Jantung (HR)

Kerusakan Organ Target


1. jantung
● hipertrofi ventrikel kiri
● angina atau infark miokardium
● gagal jantung
2. otak
● strok atau transient ischemic attack
3. penyakit ginjal kronis
4. penyakit arteri perifer
5. retinopati
Penatalaksanaan Hipertensi
● Target tekanan darah yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular adalah 140/90 nnHg.
Namun, pada penyakit diabetes atau penyakit ginjal target tekanan darah kurang dari 130/80
mmHg.
Lifestyle mmodification
- weight reduction
- sodium restriction
- dietary fat modification
- exercise
- alcohol restriction
- caffeine restriction
- relaxation techniques
- potassium supplementation

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG


Review Anatomi
Aliran darah melalui jantung

Gagal Jantung
● Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)
● Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel, penurunan toleransi terhadap aktivitas, penurunan
kualitas hidup dan penurunan usia harapan hidup.
● Kegagalan jantung dalam memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
● Sindroma klinis kompleks yang di manifestasikan oleh nafas pendek, kelemahan dan fungsi
jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)
Klasifiksi Gagal Jantung
- Kegagalan arah belakang dan depan
- Kegagalan sisi kiri dan kanan Kegagalan arah belakang dan depan
● Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dari kegagalan ventrikel memompakan isinya,
menyebabkan akumulasi darah dan peningkatan tekanan ventrikel, atrium dan vena
● Kegagalan arah depan: situasi dimana proses patologis primernya adalah penurunan curah
jantung, yang berujung kepada penurunan perfusi organ vital.
Kedua kegagalan arah belakang dan depan dijumpai pada hampir semua pasien dengan gagal jantung
kkronik

Kegagalan sisi kiri dan kanan


● Gagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiri menurun dan darah terakumulasi di ventrikel
kiri, atrium kiri dan sirkulasi pulmoner.
Etiologi: hipertensi, infark miokard, stenosis aorta atau mitral
● Gagal jantung kanan: ketidakmampuan jantung kanan mengosongkan isinya, menyebabkan aliran
balik ke sirkulasi sistemik.
Etiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmoner (kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli
pumoner) stenosis katub trikuspid atau ppulmoner
Kondisi Penyebab Gagal Jantung (1)
● Kerusakan fungsi miokardium: PJK, kardiomiopai, demam rheumatik
● Peningkatan Beban Jantung: hipertensi, gangguan katup, anemia, kelainan jantung kongenital ●
Kondisi non jantung: kelebihan beban volume, hipertiroid, demam , infeksi, embolus paru massif.
Mekanisme Kompensasi
- Respon Sistem Saraf Simpatis meningkatkan frekuensi nadi
- Kompensasi Ginjal edema
- Dilatasi Ventrikel --> menurunkan kontraktilitas ventrikel
- Hipertropi Miokardium --> idem
Manifestasi Klinis Gagal Jantung Kiri
● Pembesaran ventrikel kiri
● Pernafasan Cheyne-Stokes (cepat dalam)
● Peningkatan HR
● Hipertropi ventrikel kiri
● Pertukaran O2 buruk
● Crackles
● Bunyi jantung S3 dan S4

Manifestasi Klinis Gagal Jantung Kanan


● Pembesaran ventrikel kanan
● Murmur
● Edema perifer, terlokalisis, anasarka
● Peningkatan BB
● Peningkatan HR
● AsitesDistensi vena jugularis
● Hepatomegali
● Efusi pleura

Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung menurut NYHA:
● Kelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik
● Kelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan keletihan, sesak nafas, palpitasi
dan nyeri angina
● Kelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat
● Kelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman. Tanda insufusiensi jantung dan
nyeri angina dirasakan saat istirahat.
Komplikasi Gagal jantung (1)
● Efusi pleura: krn peningkatan tekanan kapiler pleura
● Arritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan jalur elektrik normal
Komplikasi Gagal jantung (2)
● Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung meningkatkan
kemungkinan pembentukan trombus
● Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis dan
sirhosis hepar
Pemeriksaan Diagnostik Gagal Jantung (1)
- Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
- Identifikasi faktor penyebab
- Analisa gas darah, kimia serum darah, tes fungsi hepar (SGOT, SGPT) - X-ray dada
Pemeriksaan Diagnostik Gagal Jantung (2)
- Monitoring hemodinamik
- EKGE
- chokardiogram
- Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan: Kolaborasi
● ACE inhibitor
● Diuretik
● Obat inotropik
● Obat vasodilator
● Antiarritmia
● Beta adrenergik bloker
● Diet: rendah sodium (500 – 2000 mg)
● Restriksi cairan
Pengkajian Keperawatan
● Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan
● Data objektif
- Pemeriksaan fisik Masalah
Keperawatan
● Penurunan curah jantung b.d gangguan kontraktilitas miokardium/perubahan inotropik jantung,
gangguan irama, frekwensi dan konduksi listrik jantung, gangguan preload, gangguan afterload
● Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan
umum, tirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup santai
● Hipervolemia b.d penurunan laju filtrasi glomerulus (penurunan curah jantung)/peningkatan
produksi ADH, retensi sodium dan air
● perfusi perifer tidak efektif
Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah
jantung OBSERVASI:
● Identifikasi tanda primer penurunan curah jantung (dispneu, kelelahan , edema, orthopneu,
peroxysmal nocturnal dypsneu, peningkatan CVP)identifikasi tanda skunder penurunan curah
jantung (peningkatan bb, hepatomegali, peningkatan JVP, palpitasi, ronchi basah, oliguria, batuk,
kulit pucat)
● monitot tek drh sblm dan setelah aktifitasMonitor saturasi oksigen
● Monitor keseimbangan intake dan output
● MonitorEKG
TERAPEUTIK
● Posisikan semi fowler/fowler dgn kaki dibawah atau posisi nyaman
● berikan diet jantung yg sesuai (batasi kafein, natrium, kolesterol, lemak)
● berikan terapi relaksasi u mengurangi stress ..bila perlu
● berikan dukungan emosional dan spiritual
● berikan oksigen untk mempertahankan sat o2 > 94%
Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah
jantung edukasi:
- anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
- anjurkan berhenti merokok
- anjurkan mengukur BB harian
- anjurkan pasien n keluarga mengukur intake output harian kolaborasi
- kolaborasi pemberian antiaritmia jika perlu
- rujuk ke program rehabilitasi jantung

REVIEW SISTEM HEMATOLOGY

TUJUAN
Mahasiswa akan dapat
•Menjelaskan proses hematopoesis
•Menjelaskan fungsi darah
•Menguraikan karakteristik sel darah
•Menjelaskan proses pembekuan darah
•Mejelaskan fungsi plasma darah

SUMSUM TULANG
•Terdapat pada bagian tengah rongga tulang panjang
•Mencapai 14 – 16% BB total
•Mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat serta sel bebas € SEL STEM

Prekursor garis keturunan sel dara


-Mieloid : Eritrosit, Leukosit dan Trombosit
-Limfoid

• Cell Mast

• Cell Myeloblast

• Cell Variety

Terbagi Atas:
•Sumsum merah
-Merupakan tempat produksi sel darah aktif dan merupakan hematopoetik utama
-Terdapat pada rusuk, kolumna vertebralis dan tulang pipih
•Sumsum kuning
-Tersusun oleh lemak dan merupakan komponen hematopoetik tidak aktif.
-Semakin bertambah usia maka jumlah sumsum kuning semakin tambah

Fungsi Darah
•Internal transport
-Respiration
-Nutrition
-Excretion
-Maintenance of water, electrolyte and acid-base balance
-Metabolic regulation
•Defence against infection by foreign organism
•Protection from injury and haemorrhage
•Maintenance of body temperatur
ERITROSIT
•NORMAL : berbentuk cakram bikonkaf
•Diameter 8 m dan fleksibel.
•Volume 90m3
•95% massa sel mengandung hemoglobin

HAEMOGLOBIN
•Haem = besi Globin = protein Mrp red-coloured protein pigment
•eritrosit Konsentrasi
haemoglobin : -Pria = 15,5 g/dl
(2,28 mmol/L) -Wanita = 14,0 g/dl
(2,06 mmol/L)
•Fungsi haemoglobin :
-Uptake oksigen di paru
-Mengikat gas lain : Carbondioxide –
Struktur haemoglobin :
•Globin
HbA = the mayor adult Hb
HbA2 = the minor adult Hb
HbF = fetal Hb
•Rantai
2a
2b
2a
2o
2a

LEUKOSIT
Jumlah total leukosit dalam darah :5.000 s/d 10.000 sel/mm3 terbagi atas dua kategori : granlosit dan
agranulosit
•Granulosit :
-Eosinofil
-Netrofil
-Basafil
•Agranulosit (Mononukle
-Limfosit € 30%
-Monosit € 5 %

•Fungsi Leukosit :
-Sistem Makrofag :
-PMN (Neutrofil) :
» fagositosit (1 jam setelah awitan infeksi)
» Berlangsung singkat
-Monosit :
» Melakukan fagositosis dalam jangka waktu lama
•Sistem immune :
-Sistem immune seluler : Sel T
-Sistem immune humoral: Antibody

TROMBOSIT
•Partikelkecil dengan diameter 2 - 4 m •Jumlah
150.000 – 450.000/ mm3
•Fungsi trombosit :
Berperan penting dalam kontrol perdarahan

PEMBEKUAN DARAH
•Suatu proses dimana komponen darah ditransformasikan menjadi materi semisolid
•Faktor pembekuan darah :
I. Fibrinogen Protrombin
II. Tromboplastin
III. Jaringan Kalsium
IV. Labil V.
VII. Faktor stabil
VIII. Faktor antihemofilik
IX. Faktor Christmas
X. Faktor Stuart-Power
XI. Plasma Tromboplastin
XII. Faktor Hageman
XIII. Faktor stabilisasi fibrin
Disamping
I. Fibrinogen Protrombin Faktor
II. Jaringan Kalsium
III. Labil
IV. PF3 (aktivitas koagulan trombosit)
V. PF4
VI. Faktor stabil
VI. AHF (Faktor antihemofilik)
VII. vWFb (faktor von Willebrand)
VIII. RAg (antigen yang sesuai)
IX. Faktor Christmas
X. Faktor Stuart-Power
XI. Plasma Tromboplastin
XII. HF (faktor Hageman)
XII. PK (Prekalikrein Fletcher)
XII. HMWK (Kininogen berat molekul tinggi)
XIII. Faktor stabilisasi fibrin

PLASMA DARAH
Merupakan cairan darah dengan mengabaikan komponen selul
•Mengandung :
-Ion
-Protein
•Albumin
-Blood volume maintenance
-Afinitas thd zat-zat dalam plasma >>>
-Protein transport untuk logam, asam lemak, billirubin, dan obat-obatan
•Globulin
-Tersusun oleh fraksi alfa, beta dan gamma
-Gamma globulin € pembentukan antibodi/ Immunoglobulin

FUNGSI PLASMA DARAH


•Intravascular osmotic effect
•Contribution to the viscosity of plasma
•Transport
•Protein reverse
•Clotting and fibrinolysis
•Inflammatory response
•Protection from infection
•Maintenance of acid-base balance
Konsep Hematologi
● Hematologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jaringan pembentuk darah
(blood-forming tissues) dan komponen-komponen darah (circulating blood components)
yang terdapat dalam sirkulasi darah.
● Hematopoiesis adalah proses pembentukan atau perkembangan sel darah atau teori tentang
asal usul darah. Pembentukan dan perkembangan sel-sel darah dimulai sejak masa embrio
yaitu pada lapisan mesoderm.

● Mulai usia 4 bulan, sumsum tulang secara tahap menunjukkan peningkatan aktifitas
hematopoiesis sementara hati dan limpa mulai menurun terutama setelah janin berusia 6
bulan lebih
● Saat sekitar kelahiran atau pada bayi baru lahir peran hati dan limpah telah di gantikan
sepenuhnya oleh sumsum (intra) medullary hematopoiesis).
● Pada masa bayi atau anak semua sumsum adalah aktif hematopoiesis dan di sebut sumsum
merah.

● Setelah dewasa yang di mulai pada usia 18 tahun sumsum merah hanya di temukan pada
tulang vertebra iga sternum, pelvis, tengkorak, pangkal humerus dan femur
● sisanya menjadi sumsum kuning yang banyak berisi lemak dan sudah tidak aktif lagi.
● Darah adalah cairan tubuh yang paling sering di gunakan sebangai bahan pemeriksaan di
laboratorium.
● Untuk memperoleh darah dapat di lakukan fungsi vena, arteri, dan kapiler.
● Jenis dan banyaknya darah yang di ambil tegantung dari jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan.

Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologis dalam tubuh
Sirkulasi darah merupakan rangkaian aliran dari jantung ke aorta, arteri besar, sedang,
kecil (arteriola), kapiler, vena kecil (venula), sedang, besar untuk kemudian masuk lagi ke
jantung.

Fungsi Darah
● Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
● Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
● Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
● Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
● Menjaga stabilitas suhu tubuh
● Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan ●
Mencegah pendarahan

Komponen darah

Plasma

55%

Sel-sel darah

45% Secara umum darah digolongkan dalam dua komponen


● Plasma darah
● Sel-sel darah
Plasma Darah
● 91 % AIR
● 8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari

albumin, fibrinogen, globulin


● 0,9 % ENZIM diantaranya asam amino, lemak, glukosa, urea, garam, sodium bikarbonat
● 0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
● Darah terdiri dari 2 komponen utama yaitu komponen cairan atau plasma darah dan
komponen seluler. Komponen cairan plasma darah adalah bagian darah sirkulasi tanpa
disertai komponen sel.

● Faktor pembekuan dalam serum telah terpakai untuk merubah fibrinogen menjadi benang
fibrin yang membentuk bekuan darah tersebut.

● Serum adalah bagian cairan yang bening di luar bekuan darah yang timbul bila darah di
tampung tanpa antikoagulan.

Sel-sel Darah
Terdiri dari

Eritrosit (sel darah merah)

Leukosit (sel darah putih)

Trombosit (keping-keping darah)

Eritrosit
Erythros = merah

Kytos = ruang sel

Warna merah pada sel dikarenakan adanya unsur haem yang lebih dikenal dengan kata
Haemoglobin (Hb)

Karakteristik Erythrocyte

Terdapat Di pembuluh darah

Komponen dasar Haemolobin yang mengandung unsur besi


(Fe)
Bayi : hati
Dihasilkan
Orang dewasa: sumsum tulang belakang

bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti

umur 120 hari

inti Tidak ada

● Fungsinya mengangkut zat makanan, oksigen dan zat sisa metabolime


Hb(aq)+O2(g) HbO2(aq)
Haem →Zat warna empedu

Sel darah merah dianggap tua ketika berumur 120 hari,

Hati & limpa

Fe(besi) → Membentuk sel darah merah baru

Sel darah putih (Leukosit)


Leukos = putih

Kytos = ruang sel

● Fagositosit 🡪 dapat memakan terutama bakteri, virus, parasit lainnya


● Diapedesis 🡪 dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah
● Terdapat sekitar 5000-10000 butir sel darah putih untuk setiap mikrometer darah manusia

Karakteristik leukosit
Terdapat Dalam pembuluh darah dan diluar
pembuluh darah
Sumsum merah, limpa dan kelajar-kelenjar
Dihasilkan
getah bening

Tidak tetap (amoeboid) dan tidak


bentuk
berpigmen

umur 12 hari

inti Berinti satu

Agranulosit
Limfosit

● Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron


● Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
● Limfosit, tidak dapat bergerak
● berinti satu
● berfungsi untuk membentuk antibodi

Monosit

● Berinti satu
● Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-20 mikron ● Bersifat
fagosit
Granulosit
● Neutrofil
● Memiliki inti
● Berukuran sekitar 8 mikron
● Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
● Aktif selama 6-20 jam

● Eusinofil
● memiliki inti
● Bersifat fagosit lemah
● Berbentuk hampir seperti bola
● Berukuran sekitar 9 mikron

● Basofil

Bentuknya bulat atau oval

Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan interstitial pada tempat
infeksi atau peradangan, melepas toksin yang membunuh mikroorganisme penyusup
dan parasit.

Trombosit

● Masa hidupnya 5-9 hari


● Memainkan peran penting dalam pembekuan darah.

Karakteristik Trombosit

Terdapat Dalam pembuluh darah

Dihasilkan Sumsum tulang

Berbentuk bulat, bulat lonjong atau


bentuk
spindle, cakram
umur 5-9 hari

inti Tidak memiliki inti

Perbandingan sel-sel darah

No Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit

1. Tempat Sumsum Sumsum Sumsum


Produksi tulang tulang & buku tulang
2. Jumlah limfa

3. Ukuran 5.000.000/mm3 7.000/mm3 250.000/mm3

4. Bentuk 7,5 µm 5 – 9 µm 2 – 4 µm

Bulat pipih, Tidak beraturan Tidak beraturan


5. Struktur bikonkaf
● Tanpa ● Ada ● Tanpa
nukleus Nukleus Nukleus
6. ● Ada ● Tanpa ● Tanpa Hb
Fungsi hemoglobi Hemoglobi
n (Hb) n Pembekuan
darah

Membawa O2 ● Memakan

dari paru-paru kuman


ke seluruh ●
bagian tubuh
Menghasil
kan antibodi
untuk
membunuh
kuman

Sistem ABO
● Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan
darah berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah.

● Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan
berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen
B.

● Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi antibody
Sistem ABO
Golongan darah manusia ditentukan oleh sejenis protein dalam eritrosit yang disebut
AGLUTiNOGEN dan antibodi (aglutinin) dalam plasma

Golongan darah Aglutinogen dalam Aglutinin dalam Plasma


darah
Sel darah merah

A A β (anti B)

B B α (Anti A)

AB A&B -

O - α dan β

Tes golongan darah


● Tes golongan darah A
● Tes golongan darah B
● Tes golongan darah AB
● Tes golongan darah O

Transfusi darah
Penggolongan darah beperan penting dalam tranfusi darah
● Donor =Orang yang memberikan darah ● Resipien = orang yang menerima darah
Tabel Hasil transfusi

Golongan darah donor

A B AB O

R A √ X X √
E
B X √ X √
S
AB v √ √ √
I
P O X X X √
En

PERSPEKTIF KEPERAWATAN DEWASA / KEP MEDIKAL BEDAH


Keperawatan
perlindungan, promosi, pengoptimalan Kesehatan dan kemampuan, pencegahan sakit dan cedera,
peredaan penyakit melalui diagnosis dan terapi respon manusia, serta advokasi pada layanan
individu, keluarga, konunitas dan populasi (ANA, 2004) Keperawatan medical bedah
promosi kesehatan, layanan Kesehatan dan perawatan penyakit pada orang dewasa berdasarkan
pengetahuan yang berasal dari seni dan ilmu serta dibentuk oleh pengetahuan (ilmu) keperawatan
(ANA, 2004)
Kmb
• orang dewasa = remaja akhir – usia awal 100an
• focus terhadap respon perubahan Kesehatan yang actual maupun potensial
• Perawat KMB 🡪 pengetahuan seluruh system tubuh, gg yang mempengaruhi, keterkaitan antar
system tubuh, masalah Kesehatan
• Perawat KMB 🡪 komunikator effektif (tim kes lain, keluarga, pasien)
• Perawat KMB 🡪 melakukan ketrampilan secara aman
• Layanan Kep dilakukan berdasarkan penalaran klinis serta berfikir kritis dalam proses kep
Dasar Kompetensi Inti Perawat KMB
1. Komunikasi
2. pengetahuan
3. Ketrampilan teknis
4. Penalaran klinis
5. Berfikir kritis
6. Nilai-nilai pada praktik klinik
Kompetensi Inti (QSEN, 2007)
Kompetensi 1 : Memberikan layanan berpusat pada pasien
Kompetensi 2 : bekerja dalam tim antar disiplin
Kompetensi 3 : menggunakan praktik berbasis bukti
Kompetensi 4 : menerapkan perbaikan mutu
Kompetensi 5 : meningkatkan keamanan
Kompetensi 6 : menggunakan informatika
Ketika mempraktikkan berfikir kritis
1. Menggunakan ilmu yang dipelajari di kelas, buku ajar dan sumber terbaru
2. Pengalaman
3. Memahami pasien sbg individu
4. Nilai dan keyakinan serta pemahaman terhadap prasangka yang mempengaruhi pemikiran 5.
Kemampuan untk mengidentifikasi pilihan, mengevalusi alternatif dan mencapai kesimpulan .
Sikap & Integritas
• Mampu berfikir secara mandiri sehingga dapat mengambil keputusan klinis berdasarkan
pemikiran dan penilaian
• Mau mendengarkan dan bersikap adil terhadap gagasan dan keyakinan orang lain
• Memiliki empati denagn mampu menempatkan diri pada posisi orang lain

Tidak berprasangka dan mempertimbangkan semua sudut pandang sebelum mengambil


keputusan
• Bertindak disiplin
• Kreatif dan percaya diri
Keterampilan
• Pemikiran divergen : kemampuan mempertimbangkan informasi. Data pasien (abnormal)
• Penalaran : membedakan antara fakta dan dugaan
• Klarifikasi : memperhatikan kesamaan dan perbedaan untk membantu memfokuskan keadaan
• Refleksi : menggunakan waktu untk berfikir kritis, membandingkan situasi berbeda dengan
situasi serupa
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosis kep
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Peran perawat KMB
• PEMBERI PELAYANAN
• PENDIDIK
• ADVOKAT
• MANAGER
• DELEGASI  PENELITI
Praktik keperawatan
Indonesia : UU KESEHATAN 2023
Sebelumnya UU KEP NO 38/2014

ASPEK ETIS DAN LEGAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Kode etik keperawatan merupakan pembimbing dalam melakukan tindakan keperawatan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam etika Virtue (kebaikan)
• Fidelity: kesetiaan untuk komitmen terhadap diri dan orang lain, bisa menjaga kerahasiaan 
Veracity: kejujuran
• Integrity: holistic
• Compassion: caring: emphaty
• Discernment: bijaksana
• Trustworthiness: dipercaya
• Respecfulness: menghargai
Prinsip - prinsip etik
• Autonomy: menentukan diri sendiri
• Beneficence: kebaikan buat pasien
• Nonmaleficence: tidak melakukan hal-hal yang merugikan pasien  Justice: fairness and
equity
Membuat keputusan etik
• Mengumpulkan dan memferifikasi informasi
• Klarifikasi nilai-nilai
• Identifikasi dilema etik dan konflik nilai
• Mengkaji kemungkinan tindakan dan konsekuensinya
• Menentukan dasar etik untuk tiap tindakan
• Menentukan tindakan yang terbaik dengan
• Melaksanakan tindakan
• Eavaluasi hasil
STANDAR PERAWATAN (ANA,1991)
Standar I Pengkajian
Rperawat mengumpulkan data kesehatan klien
Standar II Diagnosis
Perawat menganalisa data hasilpengkajian untuk menentukan dign
Standar III Identifikasi luaran
Perawat mengidentifikasi luaran (outcome) yang diharapkan secara individu klie
Standar IV Perencanaan
Perawat mengembangkan suatu rencana perawatan yang mencakup intervensi-intervensi untuk
mencapai luaran yang diharapkan Standar V Implementasi
Perawat melaksanakan intervensi dalam asuhan keperawatan
Standar VI Evaluasi
Perawat mengevaluasi perkembangan klien dalam mencapai luaran yang diharapkan
STANDAR PENAMPILAN PROFESIONAL (ANA, 1991)
Standar I Qualitas perawatan
Perawat secara sistematis menilai kualitas dan efetifitas asuhan keperawayan
Standar II Penilaian penampilan
Perawat mengevaluasi praktiknya dalam hubungannya dengan standar praktik profesional dan peraturan
yang berlaku
Standar III Pendidikan
Perawat mendapat dan mempertahankan pengetahuan terkini dari praktik keperawatannya Standar
IV Kolegialitas
Perawat mendukung perkembangan profesionalisme kelompoknya, kolega, dan yang lainnya
Standar V Etika
Keputusan dan tindakan perawat atas nama klien diatur dalam suatu rumusan kode etik
Standar VI Kolaborasi
Perawat bekerjasama dengan klien, orang kunci, dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan
Standar VII Penelitian
Perawat menggunakan penemuan-penemuan riset dalam praktik
Standar VIII Pendayagunaan sumber daya
Perawat mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan, efektifitas, dan biaya
dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan Didalam KMB terdapat area-area
spesialisasi:
Keperawatan Kardiovaskuler
• Keperawatan Luka dan Stoma
• Keperawatan Onkologi

• Keperawatan Pengendalian Infeksi (Infection Control Nursing)  Spesialisasi lain


Beberapa Perawat Medikal Bedah membatasi praktiknya pada pasien dengan masalah-masalah tertentu
seperti: Penyakit pernapasan, Diabetes, Luka bakar, Gangguan mata, Ostomi, Luka, dll
TEMPAT PRAKTIK PERAWAT MEDIKAL BEDAH
Rumah sakit (Hospital setting)
• Unit Perawatan Kritis
• Unit Perawatan Intermediate
• Unit Perawatan Jangka Lama (Long-term care)
Nonhospital setting
• Ambulatory health care,
• Nurse-managed centered
• Outpatient and ambulatory surgical facilities
• Adult day health centers
• Home-based care
• Hospice care
• Community based in long-term care service
• Rehabilitation in long-term facilities
• Public health departments
• Occupational health
• School based setting

ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER


Review Anatomi
• Jantung berada dalam rongga thoraks di area
mediastinum (ruang antar paru)
• Terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan basal
(costalis 2)
• Terdiri dr 3 lapisan : perikardium, miokardium dan

endokardium
Anatomi Fisiologi Jantung
• Organ muskular berongga, brbntuk kerucut (piramida terbalik)
• Letak di dalam perikardium pada mediastinum
• Jantung di bagi kedalam 4 bagian : Atrium Dextra, Atrium Sinistra, Ventricel dextra, ventricel
sinistra
• Berat 220 – 260 gram
• Besarnya sekepal tangan
• Batas dextra pada sternum dextra
• Batas Sinistra pada intracosta ke 5
• Hubungan jantung
- Atas : pembuluh darah besar
- Bawah : diapragma
- Setiap sisi : paru-paru
- Belakang : aorta descendes, oesophagus, dan columna vertebralis
Fungsi
• Memompa darah ke seluruh tubuh
- Arteri membawa darah dari jantung
- Vena membawa darah ke jantung
- Kapiler penghubung antara vena dan arteri
Atrium Dextra
• Berada di bagian atas kardio dextra
• Sebagian besar terletak di belakang sternum
• Terdapat pembuluh darah besar (Vena cava
Superior, dan vena cava inferior)
• Pembuluh darah yg kecil (sinus coronarius)
Ventrikel Dextra
• Berdinding tebal
• Membentuk sbagian besar jantung
• Terdapat katup trikusvidalis (valve atrioventricular dextra)
• Arteri pulmonalis menuju paru-paru
Atrium Sinistra
• Ruang berdinding tipis
• Letaknya dibagian belakang jantung
• Dua vena pulmonalis pada tiap sisi
Ventrikel Sinistra
Ruang berdinding tebal pada bgian kiri dan belakang jantung
• Dindingnya tiga kali lebih tebal daripada ventrikel dextra
• Katup mitral (valva atrioventricular)

• Pembuluh darah aorta yg menyebarkan darah ke seluruh tubuh


Lapisan Jantung
• Miokardium :Terdiri atas otot jantung.
Gerakannya involunter.
Miokardium paling tebal berada pada bag apeks
dan paling tipis di basal
• Endokardium : melapisi bilik katup jantung.
Mengkilat, halus dan tipis utk aliran darah
• Perikardium : viseral dan parietal, menghasilkan
cairan serosa kedalam ruang antara visera dan
parietal, shg gerakannya halus saat kontraksi

Endokardium
• Katup arterioventrikular kanan (trikuspid), katup arterioventrikular kiri (mitral).
• Katup membuka menutup dengan pasif sesuai
perubahan tekanan dlm bilik

Katup Jantung
Aliran darah ke jantung
• Vena kava superior dan vena kava inferior, memompa darah ke atrium kanan. Melalui trikuspid
masuk ke ventrikel kanan, kemudian dipompa ke pulmonalis melalui arteri
pulmonalis. Diparu terjadi pertukaran gas. Gas kaya O2 dibawa dari paru ke atrium kiri
melalui vena pulmonalis. Darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral. Kemudian
diedarkan keseluruh tubuh melalui aorta
Sistem Sirkulasi Sirkulasi koronaria

Suplai darah ke jantung


• Diperdarahi oleh arteri koronaria kanan dan kiri, yang bercabang di aorta.
• Arteri koronaria menerima sekitar 5 % darah yang dipompa dari jantung
Pembuluh Darah yg Tersambung ke Jantung
Jantung Dextra
• Vena kava superior dan vena kava inferior
- Menuangkan darah ke atrium kanan
- Terdapat katup semilunar eustakhius
- Kaya akan kabondioksida (CO2)
• Arteri Pulmonalis
Membawa darah keluar dari ventrikel kanan menuju paru-paru
Jantung Sinistra

• Vena Pulmonaris
- 4 Vena pulmonaris
- Membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri
• Aorta
- Membawa darah keluar dari ventrikel kiri
- Kaya akan oksigen (O2) dan nutrisi
Sistem Konduksi Jantung
• Jantung memiliki sistem intrinsik, yakni otot jantung scr otomatis terstimulasi utk
berkontraksi tanpa stimulus eksternal (autoritmesitas)
• Sumber listrik :
Sa nodes : didinding atrium kanan, pacemaker utama (kontraksi atrium)
Av node : diseptum atrium, pacemaker kedua
Berkas Av/his: menghantarkan impuls dr av node ke apeks (kontraksi ventrikular)
Sistem Penghantar Khusus: 20 – 40 x/menit
• SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt
• AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt
• Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel  Serat purkinje, serat yg
menyebar ke miokard ventrikel


Saraf Yang Mempersyarafi jantung
Jantung dipengaruhi saraf autonom yg berasal dr
medulla oblongata yaitu : simpatis dan parasimpatis
Sy parasimpatik mempersyarafi otot atrium, sa
node dan av node. Stimulasi sy parasimpatik
mengurangi denyut jantung
• Sy simpatik mempersyarafi sa dan av node serta miokardium atrium dan ventrikel. Stimulasi
sy simpatik meningkatkan denyut jantung
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
• Dasar
tubuh manusia bersifat sbg konduktor shg memungkinkan penempatan elektroda di permukaan
tubuh dpt merekam peristiwa listrik di dalam tubuh
• EKG mrp penjumlahan aktivitas listrik yg berasal dari semua sel otot jantung aktif
Siklus jantung
• Fungsi utama : mempertahankan sirkulasi darah. Jantung bekerja sbg pompa dgn
serangkaian kejadian (siklus jantung)
• Siklus jantung/menit = 60-80x/mnt
• Siklus terdiri : sistol atrium, sistol ventrikular, dan diastole jantung komplet (relaksasi atrium
dan ventrikel)

Siklus Jantung
• Peredaran darah yg terjadi dalam jantung
• Gerakan jantung
Sistole (kontraksi) 0,3 detik
- Sistol atrial (kontraksi kedua atrium)
- Diastol atrial (pengenduran kedua atrium)
Diastole (pengenduran) 0,5 detik
- Sistol ventrikuler (kontraksi kedua ventrikel)
- Diastol ventrikuler (pengenduran kedua ventrikel)
- Sistole normalnya 120 mmHg
- Diastole normalnya 80 mmHg
- Range antara sistole dan diatole normalnya
30 s/d 50 mmHg

Bunyi
Jantung
 Bunyi pertama
- Menutupnya katup atrioventrikuler dan kontraksi ventrikel
- Panjang dan rata (lub)
• Bunyi kedua
- Menutupnya katup aortik dan pulmoner
- Pendek dan tajam (dub)
EKG
• Elektrokardiogram : gambaran aktivitas jantung
• Jantung normal berirama ritmis (tetap)
• Untuk menentukan kelainan jantung
Gambaran EKG Normal
Interpretasi EKG
• Gelombang P : depolarisasi atrium
• Gelombang Q : depolarisasi di berkas his
• Gelombang R : depolarisasi menyebar dr bgn dalam ke bgn luar dasar ventrikel
• Segmen PR : waktu yg dibutuhkan oleh impuls dari SA node ke AV node ; terjadi perlambatan
AV node
• Gelombang S : depolarisasi menyebar naik dr bgn dasar ventrikel
• Kompleks QRS : depolarisasi ventrikel
• Segmen ST : waktu sejak akhir depolarisasi ventrikel sebelum terjadi repolarisasi (fase plateu) ;
saat tjd kontraksi & pengosongan ventrikel
• Gelombang T : repolarisasi atrium
• Interval TP : waktu saat terjadinya relaksasi & pengisian ventrikel

Nilai normal
• Gelombang P – R : 3 – 5 kotak kecil
(60-100)
- < 60 :
sinus bradikardi
- > 100 : sinus takikardi
Suara Jantung
• S1 (Lub)
Terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri ; dimulai pd awal
kontraksi / sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium  S2 (Dup)
Terjadi saat penutup katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/diastole ventrikel akibat
teekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal
• S3
Disebabkkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba – tiba pd saat
pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding
toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
• S4
Terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd
individu normal

Murmur (bising jantung)


• Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung &
pembuluh darah.
• Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu : stenosis (katup tdk dpt membuka scr
sempurna) atau insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr sempurna)
• Murmur diastole : setelah S2 akibat stenosis katup AV atau insufisiensi katup semilunar
• Murmur sistol : setelah S1 akibat insufisiensi katup AV atau stenosis katup semilunar
Pengontrolan Curah Jantung
• Curah jantung (cardiac output) : jumlah darah yg dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
• Pd orang dewasa (istirahat) kurang lebih 5L/menit ; meningkat sesuai dg kebutuhan
• Curah jantung = isi sekuncup x denyut jantung per menit
• Isi sekuncup (stroke volume) : volume darah yang dipompa ventrikel tiap denyut
• Setiap berdenyut, ventrikel memompa kurang lebih 2/3 volume venttrikel ;
- Jml darah yang dipompa : fraksi ejeksi
- Sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir : volume akhir sistol (ESV = end
systolic volume)
- Jumlah darah yg dapat ditampung ventrikel sampai diastole berakhir : volume akhir diastole
(ESD = end diastolic volume)
Faktor – faktor yg mempengaruhi curah jantung
Frekuensi jantung
• Frekuensi jantung ditentukan oleh curah jantung (berbanding lurus).
• Faktor yg menentukan : sistem saraf otonom, zat kimia (adrnalin, tiroksin), posisi, latihan, status
emosional, jenis kelamin, usia, suhu tubuh, reflek baroreseptor
Reflek baroreseptor
• Reflek baroreseptor berbanding terbalik dengan frekuensi jantung.
• Peningkatan tekanan darah di arteri menstimulasi baroreseptor meningkatkan aktivitas
parasimpatik shg memperlambat frek jantung dan stimulasi simpatik di pemb darah dihambat
menyebabkan vasodilatasi akibatnya tekanan darah sitemik turun
Pengontrolan kerja jantung
Askep pasien pjk
“gangguan aliran darah miokardium = penyakit jantung koroner .” Anatomi
pembuluh darah coroner

Pasien PJK / CHD / CAD


1. Pasien Angina Pektoris
2. Pasien SKA
3. Pasien AMI

Arteri coroner Arteri


coroner kiri
a. Desenden anterior
Interventrikel anterior dan ventrikel kiri trn=msk apeks
b. Sirkumfleksa
 Dinding lateral ventrikel kiri

Arteri koroner kanan a. desenden posterior


 Ventrikel kanan dan posterior jantung

Pathofisiologi
Atherosklerosis merupakan penyebab utama penurunan aliran darah ke miokardium
Faktor resiko
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
- USIA
- JENIS KELAMIN
- KETURUNAN
DAPAT DIMODIFIKASI GAYA
HIDUP :
- MEROKOK, KEGEMUKAN, AKTIFITAS FISIK KURANG,HORMONAL ,DIET PATOLOGI :
- HIPERTENSI, HIPEKOLESTEROL, DM,
Previous Knowledge ANGINA PEKTORIS
Penurunan aliran darah coroner akibat ketidakseimbangan antara supplay dan kebutuhan miokardium 
nyeri yang bersifat reversible dan sementara
SKA
Kondisi iskemik jantung tidak stabil, terdiri dari angina tidak stabil dan AMI dengan atau tanpa cedera
pada miokardium
AMI
Nekrosis (kematian) sel miokardium
ANGINA STABIL
Biasanya saat aktifitas, dan berkurang dengan istirahat dan nitrat
ANGINA PRINZMENTAL
Biasanya saat aktifitas, dan berkurang dengan istirahat dan nitrat
ANGINA TIDAK STABIL
Peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan.  SKA
MANIFESTASI UTAMA
Nyeri Dada

TRIAS DIAGNOSTIK PJK


GEJALA GEJALA KHAS

1. Riwayat a. Nyeri dada bag dada depan ( bawah sternum) dg/ tnp penjalaran, kdg
berupa nyeri dagu,leher/spt sakit gigi, pend tdk bs menunjukan rasa
nyeri dada yg khas
nyeri dg satu jari tetapi dg tangan.
b. Kualitas nyeri spt ditekan,rasa berat/panas terbakar.

c. Durasi . < / > 20 ‘

d. Kdg disertai mual, keringat dingin, berdebar/sesak


e. Nyeri hilang / tidak hlg dg istirahat/ nitrogliserin sublingual

2. Adanya a. Gelombang Q (signifikan infark) / Q patologis


perubahan
b. Segmen ST elevansi
EKG
c. Gel T meninggi/menurun

3. Kenaikan a. CKMB mrp enzim yg spesifik sbg penanda tjdnya kerusakan otot jtg ,
enzim otot enzim ini meningkat 6 – 10 jam stl nyeri dada & kembali normal dlm
jantung 48 – 72 jam
b. Px. Aspartate Amino Transferase (AST) ps. Dtg sth hr ke 3 nyeri dada/
LDH (laktat dehydrogenase meningkat ssdh hr ke 4 & normal pd hr ke
10

3. Adanya a. Gelombang Q (signifikan infark) / Q patologis


perubahan
EKG b. Segmen ST elevansi
c. Gel T meninggi/menurun

4. Kenaikan a. CKMB mrp enzim yg spesifik sbg penanda tjdnya kerusakan otot
enzim otot jtg , enzim ini meningkat 6 – 10 jam stl nyeri dada & kembali normal
jantung dlm 48 – 72 jam
b. Px. Aspartate Amino Transferase (AST) ps. Dtg sth hr ke 3 nyeri dada/
LDH (laktat dehydrogenase meningkat ssdh hr ke 4 & normal pd hr ke
10
PENGKAJIAN
A. Kel Utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas & pingsan
B. Riwayat Peny Saat Ini :
1. Provoking Incident : nyeri stl beraktifitas, tdk hilang dg istirahat/ peb nitrogliserin.
2. Quality of Pain : sifat nyeri spt tertekan, diperas atau diremas.
3. Regional Radiation : lokasi pd daerah substernal/diatas perikardium menyebar hingga area dada &
ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan.
4. Severity(skala) : antara 3 – 4 ( 0-4)/ 7 – 9 (skala 0 -10 )
5. Time :onset > 20 ‘
C. Riwayat Penyakit Dahulu
● Di tanyakan apakah ada hipertensi, DM, hiperlipidemia.
D. Riwayat Keluarga : apakah ada yg mengalami hal yg sama sprt ini.
E. Rwy Pekerjaan & Pola Hidup : lingkungan kerja. Merokok, mnm alkohol dll
F. Pengkajian Psikososial
● Perub Integritas ego : klien menyangkal, kuatir, takut mati
● Perub Integritas sosial : stres berbagai aspek pekerjaan, lingkungan,ekonomi, kesulitan koping.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
- composmentis dan akan berubah sesuai tingkat gg yg melibatkan perfusi sistem saraf pusat 1.
B 1 (breathing)
Sesak spt tercekik, frekuensi melebihi normal, akibat pengerahan tenaga , ↑ tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri ↑ tekanan vena pulmonalis Kegagalan ↑ curah drh ventrikel kiri pd waktu
melakukan kegiatan fisik. 2. B2 ( Blood )
● Inspeksi : adanya jaringan parut pd dada klien, nyeri daerah substernal/diatas perikardium
menyebar meluas kedada, ketidak mampuan mengerakan bahu dan tangan.
● Palpasi : nadi perifer melemah, thrill pd IMA tanpa komplikasi tdk diketemukan

● Auskultasi : tekanan drh ↓  akibat ↓ vol sekucup , bunyi jantung tambahan tdk terdengar
● Perkusi : batas jantung tdk mengalami pergeseran
3. B3 ( Brain )
Tdk ditemukan sianosis perifer, objektif klien wajah meringis, perub postur tbh, menangis,
merintih, meregang dan mengeliat merupakan respon nyeri dada.
4. B4 ( Bladder )
Pengukuran vol keluaran urine bd asupan cairan  oliguria yg mrpk tanda awal syok
kardiogenik
5. B 5 (Bowel ) mengalami mual dan muntah,palpasi abdomen didptkan nyeri tekan keempat
kwadran,
↓ peristaltik usus mrpk tanda
utama.
6. B6 ( Bone ) :
lemah, kelelahan, tdk dpt tidur, pola hidup menetap, jadwal olah
raga tak teratur,kaji hegienis personal
Tanda : takikardi, dispnea pd saat istirahat/aktivitas

PENATALAKSANAAN
● Fase serangan akut
1. Penangan nyeri : morfin, nitrat, beta blocker
2. Membatasi ukuran Infark Miokardium  ↑ suplai darah & O2 ke jaringan miokardium u/
memelihara, mempertahankan & memulihkan sirkulasi  antikoagulanmencegah pembekuan
drh. trobolitik penghancur bekuan drh.
antipemik  ↓ konsentrasi lipit dlm drh vasodilator perifer ↑ dilatasi pemblh drh yg
menyempit krn vasospasme
4. Pemberian oksigen ↑ saturasi darah
dpt diukur dg pulsa oksimetri 5.
Pembatasan aktifitas fisik INGAT !
 MONA (Morfin, Oksigen, Nitrogliserin, Antikoagulan/Aspirin)

MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut.
2. Penurunan curah jantung
3. Resiko penurunan curah jantung
4. Gangguan sirkulasi spontan
5. Resiko perfusi miokard tidak effektif
INTERVENSI
Nyeri AKUT b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari
penurunan suplai drh ke miokardium, ↑ produksi asam laktat
● Tujuan : Dlm waktu 1 X 24 jam terdapat penurunan respon nyeri dada.
● Kriteria hasil :
1. Secara subjektif klien menyatakan penurunan rasa nyeri dada.
2. Secara objektif didapatkan tanda vital dlm batas normal, wajah rileks, tdk terjadi penurunan
perfusi perifer, produksi urine > 600 ml.
INTERVENSI (OBSERVAS, TERAPEUTIK, RASIONAL
EDUKASI, KOLABORASI)
Catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, Variasi penampilan & perilaku klien krn nyeri
lamanya dan penyebarannya yg terjadi dianggap sebagai temuan pengkajian
Anjurkan klien u/ melaporkan nyeri dg segera Nyeri berat dpt mengakibatkan syok
kardiogenik yg dampak pd kematian mendadak
Lakukan managemen nyeri keperawatan ↑ asupan 02 kejarinag yg mengalami iskemik
1. Atur posisi fisiologis

2. Istirahatkan klien ↓ kebutuhan 02 jar perifer shg akan ↓keb


miokardium & ↑ suplai drh dan 02 ke
miokardium yg membthkan 02 utk ↓ iskemia

3. Beri 02 dg canul/ masker ↑ jml 02 yg ada utk pemakaian miokardium


sesuai indikasi sekaligus ↓ ketidaknyamanan sekunder thd iskemia
4. Manajemen lingkungan , ↓ stimulus nyeri eksternal dan ↑ kondisi 02 ruangan
tenang & batasi
pengunjung

5. Ajarkan tehnik relaksasi ↑ asupan 02 shg a/ ↓ nyeri


pernapasan dalam pd saat
nyeri
6. Ajarkan tehnik distrasi pada Pengalihan perhatian dpt ↓ stimulus internal
saat nyeri mll produksi endorfin & enkefalin yg dpt
memblok respon nyeri shg tdk dikirim ke
korteks serebri.
7. Lakukan manajemen sentuhan Berupa sentuhan yg merupakan dukungan
psikologis dpt membantu ↓nyeri , masase ringan
dpt ↑ aliran drh dg otomatis membantu suplai drh &
02 ke area nyeri

Kolaborasi Berguna u/ kontrol nyeri dg efek vasodilatasi


Antiangina ( nitrogliserin) koroner

Analgesik ( morfin ) ↓ nyeri hebat, memberikan sedasi dan ↓ beban kerja


miokardium
PTCA (Angioplasti Koroner Transluminal Perkutan Usaha u/ memperbaiki aliran drh arteri koroner dg
) menhancurkan plak/ateroma yg tlah tertimbun&
mengganggu aliran drh ke jtg

CABG ( Coronary Arteri Bypass Graft ) Tandur pintas arteri koroner bertujuan ↑asupan
suplai darah ke miokardium dg mengganti alur
pintas
Penurunan curah jantung b.d perubahan, irama, konduksi elektrikal Aktual/ resiko tinggi ketidak
efektifan pola
● Tujuan : dlm waktu 2 X 24 jam tdk tjd ↓ curah jantung
● Kriteria hasil : stabilitas hemodinamik T : dbn, Curah jantung ↑,int & out sesuai, urine > 600 ml,
tanda disritmia -
Intervensi Rasional

Auskultasi TD ,bandingkan ke 2 lengan Hipotensi dpt tjd pd disfungsi ventrikel, hipertensi


 dg nyeri cemas pengeluaran katekolamin

Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi ↓ curah jantung mengakibatkan ↓ kekuatan nadi
Pantau frekuensi jtg & irama Perub frekuensi & irama jtg menunjukan
komplikasi disritmia

Beri makan kecil/ mdh dikunyah, batasi asupan Mkn besar dpt ↑kerja miokardium. Kafein dpdt
kafein merangsang lgs ke jtg shg ↑frekuensi jtg
Kolaborasi Jalur paten pemberian obat darurat
Pertahankan cara msk heparin (IV) sesuai indikasi Memantau perluasan infark,elektrolit berpengaruh
Pantau lab enzim jtg, GDA & elektrolit thd irama jantung

2. gg sirkulasi spontan
Tujuan : dlm 3 X 24 jam tdk terjadi perubahan pola napas Kriteria
hasil :
- tdk sesak napas  RR dbn 16 – 20 x /mnt, respon batu berkurang
Intervensi

observasi identifikasi karakteristik nyeri dada

monitor EKG

monitor aritmia (irama n frekuansi)

monitor enzim jantung

terapeutik pertahankan tirah baring min 12 jam

pasang akses intravena


berikan terapi relaksasi

sediakan solusi kondusif

Intervensi

edukasi anjurkan segera melaporkan nyeri dada


anjurkan menghindari valsava manuver
jelaskan tindakan yg dijalani pasien
ajarkan teknik menurunkan kecemasan

kolaborasi kol pemberian antiplatelet, antiangina, morfin,


inotropik, stool softener, antiemetik, antikoagulan

kol pemeriksaan x ray

Evaluasi
● Standar Luaran Kep Indonesia

Anda mungkin juga menyukai