Anda di halaman 1dari 25

Hipertensi

OLEH :
Fian Christo Kusuma
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Umur : 33 tahun

No. RM : 739973

Unit Pengantar : Bedah

Alamat : Makassar

Jenis kelamin : Perempuan


ANAMNESIS

Keluhan utama : riwayat bengkak diketiak dialami sejak 1 tahun yang lalu,
mengeluh membesar dilengan kiri bagian dalam 3 bulan terakhir, benjolan tidak
dirasakan nyeri riwayat hipertensi (+), berobat dan tidak terkontrol
Keadaan Umum :
Sakit sedang/gizi sedang/ compos mentis

Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital:

- Tekanan darah : 140/800 mmHg

- Nadi : 84 kali/menit

- Pernapasan: 21 kali/menit

- Suhu (axilla) : 36.8 0C


Mata:

- Anemis : ada

- Ikterus : Tidak ada

- Pembesaran KGB tidak ada

- Deviasi trakea tidak ada

- DVS R+1 cmH2O

Leher:

- Pembesaran KGB tidak ada

- Deviasi trakea tidak ada

- DVS R-1 cmH2O


Thoraks :

- I : Simetris kiri kanan

- P : Nyeri tekan tidak ada

- P : Redup mid basal

- A : BP ( BT (Rhonki tidak ada)

Jantung:

o Inpeksi :Ictus cordis tidak nampak

o Palpasi: Ictus cordis teraba

o Perkusi: Batas-batas jantung kesan normal

o Auskultasi:Bunyi jantung I/II murni reguler, bunyi tidak ada.


Abdomen:

o I : Cekung, ikut gerak napas

o A : Peristaltik ada kesan normal

o P : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, massa tidak teraba

o P : Tympani

Ekstremitas

Terdapat pembesaran dibagian ketiak pasien bagian dala, benjolantidak dirasakan


nyeri

Edema (-)
PEMERIKSAAN LAB

CBC LIMITS UNITS


WBC 7.5 4.0-10.0 10^3/mm3
RBC 5.33 3.80-5.80 10^6/mm3
HGB 12.1 11.5-16.0 g/dL
HCT 38.4 37.0-47.0 %
MCV 72 80-100 um3
MCH 22.7 27.0-32.0 pg
31.5 32.0-36.0 g/dL
RDW 18.3 11.0-16.0 %
PLT 390 150-400 10^3/mm3
MPV 8.4 6.0-11.0 um3
PCT 0.330 0.150-0.500 %
PDW 14.8 11.0-18.0 %
Diskusi

Definsi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai
hipertensi esensial. Menurut The Seventh of The Joint national Committee on
Prevention, detection, Wvaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan derajat 2.
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7

Klasifikas Tekanan TDS (mmHg) TDD (mmHg)


Darah

Normal <120 <80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derata 2 169 100


EPIDEMOLOGI

Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia


lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan
bertambah, dimana baik hipertensi sistolok maupun kombinasi hipertensi sistolik dan
diastolic sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia > 65 tahun. Selain
itu, laju pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam decade
terakhir tidak menunjukkan kemajuan lagi (pola kurva mendatar), dan pengendalian
tekanan darah ini hanya mencapai 34% dari seluruh pasien hipertensi.

Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara-
negara yang sudah maju. Data dari The National Health and Nutrition Examination
Survey (NHNES) menunjukkan bahwa dari tahun ke 1999 2000, insiden hipertensi
pada orang dewasa adalah sekitar 29 31%, yang berarti terdapat 58 65 juta orang
hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun
1988 1991. Hipertensi esensial sendiri merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi
PATOGENESIS

Penyebab-penyebab hipertensi ternyata sangat banyak. Tidak bisa diterangkan


hanya dengan satu faktor penyebab. Memang betul pada akhirnyakesemuanya
akan menyangkut kendali natrium (Na) diginjal sehingga tekanan darah meningkat

Ada 4 faktor yang mendominasi terjadinya hipertensi :

1. Peran volume intravaskuler

2. Peran kendali saraf autonom

3. Peran renin angiostensin aldosteron (RAA)

4. Peran dinding vaskuler pembuluh darah


GEJALA

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak


menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja
beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari
hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

Sakit kepala

Kelelahan

Mual

Muntah

Sesak nafas

Gelisah

Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.
PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSIS
Pemeriksaan Dasar
Pengukuran tekanan darah yang sesuai standar dilakukan tidak hanya sekali, bila perlu dapat
pada lebih sekali kunjungan.

Syarat standar pengukuran tekanan darah :

Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit di ruangan yang tenang

Cuff standar yaitu dengan balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang gemuk atau anak
perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung

Tekanan sistolik = suara fase I dan tekanan diastolic = fase V

Pengukuran pertama haarus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan kelainan
pembuluh darah perifer

Harus diukur juga tekanan darah sewaktu berdiri pada manula, pasien DM, atau keadaan
yang sering timbul hipotensi ortostatik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes darah rutin

Hemogoblin dan hematokrit

Urinalisis terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula

Kimia darah untuk kalium (serum), kreatinin (serum), gula darah puasa, total kolesterol

Elektrokardiogram

Ekokardiogram

Radiologi: foto toraks

Sesuai penyakit penyerta

Kolesterol total serum, kolesterol HDL serum, LDL serum, kolesterol trigliserida serum
(puasa)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Asam urat serum


Plasma rennin activity (PRA), aldosteron, katekolamin urin
Ekokardiografi bila diduga KOS (kerusakan organ sasaran),
seperti adanya LVH
Ultrasonografi pembuluh darah besar (karotis dan femoral)
Ultrasonografi ginjal bila diduga adanya kelainan ginjal
Pemeriksaaan neurologis untuk mengetahui kerusakan pada otak
Funduskopi untuk mengetahui kerusakan pada mata
TERAPI
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah :

Target tekanan darah < 140/90 mmHg, untuk individu beresiko tinggi
(diabetes, gagal ginjal proteinuria) < 130/80 mmHg

Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular

Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

Jenis jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang


dianjurkan JNC 7:

Diuretika, terutama jenis Thiazie (Thiaz) atau Aldosterone Antagonist (Aldo Ant)

Beta Blocker (BB)

Calcium Channel Blocker atau Calcium Anatagonist (CCB)

Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)

Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1receptor antagonist / blocker (ARB)


JENIS CONTOH EFEK SAMPING

Diuretik hidroklorotiazid Hipokalemia, hiponatremia,


hiperurisemia, kelemahan
otot, muntah dan pusing
Penghambatan simpatetik Metildopa, klonidin, dan Anemia hemolitik, gangguan
reserpin fungsi hati, dan hepatitis
kronik (kadang-kadang)
Beta blocker Metoprolol, propanolol, Hipoglikemia (pada
atenolol penderita DM)

Vasodilator Parosin dan hidralasil Sakit kepala dan pusing

Penghambat enzim kaptopril Batuk kering, pusing, sakit


konversi angiotensin kepala dan muntah

Antagonis kalsium Nifeldipim, diltiazem, dan Sembelit, pusing, sakit


verapamil kepala, dan muntah

Penghambat reseptor Valsartan (diovan) Sakit kepala, pusing,


antagonis II lemas, dan mual
Untuk keperluan pengobatan, ada pengelompokan pasien
berdasar yang memerlukan pertimbangan khusus (Special
Consederations), yaitu Kelompok Indikasi yang Memaksa
(Compelling Indications), dan Keadaan Khusus lainnya (Special
Situations).

Indikasi yang memaksa meliputi :


Gagal jantung
Pasca infark miokardium
Resiko penyakit pembuluh darah koroner tinggi
Diabetes
Penyakit ginjal kronis
Pencegahan stroke berulang
Keadaan khusus lainnya meliputi :
Populasi minoritas

Obesitas dan sindrom metabolic

Hipertrofi ventrikel kanan

Penyakit arteri perifer

Hipertensi pada usia lanjut

Hipotensi postural

Demensia

Hipertensi pada perempuan

Hipertensi pada anak dan dewasa muda

Hipertensi urgensi dan emergensi


Kombinasi yang telah terbukti efektif
dan dapat ditoleransi pasien adalah :
CCB dan BB

CCB dan ACEI atau ARB

CCB dan diuretika

AB dan BB

Kadang diperlukan tida atau empat kombinasi obat


KOMPLIKASI

Penyakit jantung koroner

Penyakit arteri perifer atau penyakit oklusi arteri perifer

Aneurisma

Gagal Jantung

Stroke

Edema paru

Gagal ginjal

Kebutaan (pecahnya pembuluh darah pada mata)

Sindrom metabolic
PROGNOSIS

Hipertensi dapat dikendalikan dengan baik dengan


pengobatan yang tepat. Terapi dengan kombinasi
perubahan gaya hidup dan obat-obatan antihipertensi
biasanya dapat menjaga tekanan darah pada tingkat yang
tidak akan menyebabkan kerusakan pada jantung atau
organ lain. Kunci untuk menghindari komplikasi serius
dari hipertensi adalah untuk mendeteksi dan mengobati
sebelum kerusakan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna, S. G. (2003). Famakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian
Farmakologi FK-UI.
Gareth Beevers. Para patofisiologi hipertensi. British Medical Journal.
FindArticles.com.
Hughes AD, Schachter M. Hypertension and blood vessels.
Hughes AD, Schachter M. Hipertensi dan pembuluh darah. Br
Med Bull 1994;50:356-70. Br Med Bull 1994; 50:356-70.
Silvia A. Price, Lorraince M. Wilson. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
2003.
Sudoyo, Aru W., dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ed. IV.
Jakarta: FKUI. 2006.

Anda mungkin juga menyukai