Anda di halaman 1dari 18

Pengda Sumatera Utara

PERAN BEKAM PADA HIPERTENSI

dr. Qadri Fauzi Tanjung, Sp.An, KAKV


PENDAHULUAN
• Hipertensi adalah salah satu penyakit yang
banyak dijumpai di Indonesia dan merupakan
penyebab kematian ketiga untuk semua umur
(7,4%). Hipertensi didefinisikan sebagai
tekanandarah yang meebihi dari 140/90
mmHg.
• Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan
dengan pendekatan secara farmakologi, non
farmakologi, tersier dan komplementer
DEFINISI
• Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi
yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda.
Seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari
140/90 mmHg
Patofisiologi Hipertensi
• Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah yang
dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah.
Standar hipertensi adalah sistolik 140mmHg dan diastolik
90mmHg (Gunawan, 2005)
• Kedua nilai ini menunjukkan tekanan darah pada dinding
pembuluh, yang pertama selama kontraksi jantung dan
yang terakhir adalah periode istirahat di antara kontraksi.
• Tekanan darah biasanya meningkat sedikit seiring
bertambahnya usia, selama kehamilan, dan dengan
gangguan ginjal dan keadaan emosional seperti kesedihan,
kegembiraan atau ketakutan.
Hipertensi Primer
• Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi faktor genetik dan
penuaan.
• Genetik: Studi genomic terbaru menemukan 107 lokus gen yang
berperan dalam regulasi tekanan darah.
• Penuaan : Pada populasi lanjut usia studi menunjukkan TD diastolik
menetap atau mulai menurun sedangkan TD sistolik meningkat. Hal
ini menunjukkan kekakuan progresif pada pembuluh darah yang
mungkin mengakibatkan hipertensi. Kekakuan diduga terkait
fragmentasi serta penurunan kadar serat elastin dan peningkatan
deposisi kolagen yang lebih kaku, penurunan kadar nitrit oxide,
peradangan, serta disfungsi neurohormonal (peningkatan sensitivitas
terhadap garam, peningkatan aldosterone, peningkatan saraf
simpatis).[14]
Hipertensi Sekunder

Penyebab Prevalensi
Penyakit renovaskular 5%-34%
Obstructive sleep apnea 25-50%
Aldosteronism primer 8-20%
HT diinduksi obat atau alcohol 2-4%
Hipertiroid <1%
Pheochromocytoma 0,1%-0,6%
Sindrom cushing <0,1%
TANDA DAN GEJALA
a) Mengeluh sakit kepala, pusing
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
f) Muntah
g) Epistaksis
h) Kesadaran menurun
DIAGNOSIS
• Diagnosis tidak dilakukan pada kunjungan
pertama
• Diagnosis ditegakkan pada kunjungan ke-2 atau 3
dengan interval 1-4 minggu tiap kunjungan.
• Diagnosis dapat ditegakkan pada kunjungan
pertama bila TD ≥180/110 mmHg dan terdapat
komorbid penyakit kardiovaskuler
• Evaluasi factor resiko, tanda dan gejala,
pemeriksaan penunjang lainnya
• TERAPI FARMAKOLOGIS
Pengobatan dengan obat anti
hipertensi (OAH) menunjukkan
penurunan mortalitas, terutama
stroke, jantung mendadak dan infark
miokard
Manfaat OAH berhubungan dengan
derajat hipertensi, semakin berat
hipertensi semakin besar dampak
pengobatan
1. Diuretik
2. Beta reseptor bloker
3. Alfa reseptor beta
4. Antagonis kalsium
5. Penghambat ACE Dan AT II reseptor bloker
6. Vasodilator
ANTI KOAGULAN
• Heparin (Parenteral)
– Sulfated Polysacharida polimer besar
– Sifat sangat asam
– Pemberian parenteral (IV/SC)
• Coumarin / Warfarin (Oral)
– Molekul kecil
– Terikat kuat dgn protein plasma
– Larut dalam lemak
SENYAWA TROMBOLITIK
• Klasifikasi & Prototipe :
– Ateplase & Reteplase (t-PA)
– Anistreplase
– Urokinase
– Streptokinase
ANTI AGREGASI TROMBOSIT
• Agregasi trombosit penting pada pembekuan darah
• Difasilitasi oleh :
• Tromboxan
• ADP
• Fibrin
• Serotonin
• Dihambat oleh :
• Prostacyclin
• Peningkatan cAMP intraseluler
• Klasifikasi :
• Aspirin
• Ticlopidine & Clopidogrel
• Dipiridamol
• Abciximab, Tirofiban, Eptifibatide
Mekanisme Bekam Menurunkan Tekanan
Darah
• Mekanisme kerja Bekam dalam meningkatkan kesehatan, khususnya dalam menurunkan tekanan
darah Akibat kerusakan Mast Cell ini akan dilepaskan beberapa zat seperti Serotoni, Histamin,
Bradikinin, Slow Reacting Substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini
menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang
dibekam.
• Dilatasi kapiler yang disebabkan oleh keluarnya zat nitrit oksida yang menyebabkan terjadinya
dilatasi pada pembuluh darah. Dilatasi tersebut juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari
tempat pembekaman, ini menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah.
• Akibatnya timbul efek relaksasi (Pelemasan) otot–otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum
akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Selain itu Yang terpenting adalah dilepaskannya
Kortikotropin Releasing Hormone (CRH) serta releasing faktor lainnya oleh adeno hipofise. CRH
selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, kortikotropin, dan kortikosteroid
• Titik meridian merupakan titik tempat berkumpulnya saraf saraf. Sewaktu saraf dirangsang akan
menjalarkan potensial aksi ke organ yang terdekat, akibatnya organ yang terdekat akan
mengalami regenerasi sel.
• Saraf pada titik meridian akan mengeluarkan hormon endorphin dan bekerja di seluruh tubuh.
JAZAKUMULLAHU KHAIRAN
KATSIRAN

Anda mungkin juga menyukai