Anda di halaman 1dari 18

FARMAKOTERAPI 1

__________SESI 8___________
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
Apt. Rolando Rahardjoputro, M.Farm.
Pharmacy Department
@Kusuma Husada Surakarta University
DEFINISI HIPERTENSI
• hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik ≥ 140 dan/atau tekanan darah diastolik ≥
90.
• Sistolik berarti tekanan atas, diastolik berarti
tekanan bawah.
• Tekanan sistolik selalu lebih besar daripada
diastolik.
• Indikasi naiknya tekanan darah sistolik dan/atau
diastolik sesuai definisi diatas pada periode
tertentu, dengan pengukuran lebih dari 1x maka
dapat dikategorikan hipertensi.
• Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala
yang spesifik, sehingga menyebabkan banyak
penderita hipertensi yang tidak diobati.
• Diperkirakan dari pasien hipertensi yang
mendapat pengobatan, hanya sekitar 10-20%
yang mencapai target kontrol tekanan darah.
• Diperkirakan prevalensi hipertensi akan
semakin meningkat sehingga memberikan
dampak pada kesehatan masyarakat
ETIOLOGI
• Etiologi / penyebab hipertensi ada 2 macam yaitu
: Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder.
• Hipertensi primer disebut begitu apabila tidak
diketahui penyebabnya (95%). Kemungkinan
disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.
• Faktor genetik dapat berupa aktivitas tinggi dari
sistem renin angiotensin aldosteron, sistem syaraf
simpatis, kerentanan terhadap asupan garam.
• Faktor lingkungan dapat berupa intake garam
yang berlebihan, obesitas dan gaya hidup.
• Sedangkan 5% termasuk hipertensi sekunder.
• Kasus hipertesi sekunder ini jauh lebih sedikit
daripada hipertensi primer.
• Disebut hipertensi sekunder apabila penyebab
hipertensi telah dapat diidentifikasi / diketahui.
• Beberapa penyakit yang menyebabkan hipertensi
sekunder diantaranya gagal ginjal kronik, stenosis
arteri renalis, sekresi aldosteron berlebihan,
feokromositoma, obstructive sleep apnea,
sindrom cushing, penyakit paratiroid dan tiroid.
• Selain oleh penyakit, hipertensi sekunder juga disebabkan
oleh obat – obatan, diantaranya kortikosteroid (prednison,
triamsinolon), amfetamin/anorektik (phentermine,
sibutramine), antivascular endothelin growth factor agents,
estrogen, calcineurin inhibitor (siklosporin, takrolimus),
dekongestan (ppa & analog), erythropoiesis stimulating
agents (eritropoietin, darbapoietin), NSAIDs, COX-2
inhibitor, venlafaxine, bupropion, bromokriptin, buspiron,
karbamazepin, clozapin, ketamin, metoklopramid.
• Hipertensi sekunder juga dapat disebabkan oleh makanan
(natrium, etanol, licorice).
• Narkotika (kokain, ephedra alkaloid, ‘herbal ecstacy’,
phenilpropanolamine analog, nicotine withdrawal, anabolic
steroid, narcotic withdrawal, metylphenidate,
phenicyclidine, ketamine, ergot-containing herbal product)
PATOGENESIS
• Faktor – faktor yang mempengaruhi hipertensi diantaranya yaitu :
1. Meningkatnya aktivitas sistem syaraf simpatis
2. Produksi berlebihan dari hormon-hormon yang mempertahankan
natrium dan vasokonstriktor
3. Mengkonsumsi natrium jumlah besar dalam jangka panjang
4. Kurangnya konsumsi kalium dan kalsium
5. Peningktan sekresi renin yang mengakibatkan meningkatnya angiotensin
II dan aldosteron
6. Defisiensi vasodilator
7. Perubahan ekspresi sistem kalikrein-kinin yang mempengaruhi tonus
vascular dan retensi garam
8. Abnormalitas pembuluh darah
9. Perubahan pada reseptor adrenergik yang mempengaruhi heart rate
10. Peningkatan aktivitas vascular growth factor
Patogenesis Hipertensi
KLASIFIKASI HIPERTENSI
• Beberapa versi dari klasifikasi hipertensi
sebagai berikut.
• Menurut ESH/ESC (2013)
Klasifikasi Hipertensi
• Menurut JNC-7
INISIASI TERAPI HIPERTENSI
• Sebagian besar guideline hipertensi
merekomendasikan bahwa tatalaksana
farmakologis hipertensiadalah apabila TD ≥
140/90 mmHg, dimana belum mendapatkan
target yang diinginkan dengan adanya
perubahan gaya hidup.
• Terbukti penatalaksanaan seperti diatas
bermanfaat mengurangi komorbid hipertensi
pada penderita HT.
TARGET TERAPI HIPERTENSI
• Rekomendasi target terapi hipertensi adalah
<140/90 mmHg untuk pasien uncomplicated.
JNC-8 target TD yaitu <140/90 mmHg untuk <
60 tahun, dan < 150/90 mmHg untuk > 60
tahun.
• Dan <130/80 untuk pasien complicated,
dimana ada penyakit penyerta seperti
diabetes, penyakit kardiovaskular,
serebrovaskular, dan penyakit ginjal kronik.
OBAT HIPERTENSI YANG DISARANKAN

Johnson et al, 2015


TATALAKSANA HIPERTENSI
• Menurut
Guideline
UK NICE
• Menurut JNC-8
JNC-8 (lanjutan)
Obat
Hipertensi
dan
Karakteristik
nya
(JNC-8)
Sekian

Anda mungkin juga menyukai