Peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg secara kronis. Berdasarkan klasifikasi JNC
VII, hipertensi dapat dikategorikan menjadi prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan derajat 2 (Lihat
tabel 1).
Hipertensi sistolik terisolasi: tekanan darah sistolik ≥140 mmHg, tetapi tekanan darah
diastolik ≤ 90 mmHg. Kondisi ini biasanya ditemukan pada usia lanjut.
Patofisiologi hipertensi
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan
aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal mengsekresi epinefrin yang menyebabkan
vasokontriksi. Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapt
memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
mencetus keadaan hipertensi.2
Faktor lainnya seperti genetic, perilaku, dan gaya hidup juga berpengaruh dalam
hipertensi
Diagnosis Hipertensi
Tata laksana hipertensi dapat dimulai dengan modifikasi gaya hidup, namun
terapi antihipertensi dapat langsung dimulai untuk hipertensi derajat 1 dengan
penyerta dan hipertensi derajat 2(lihat gambar 1) penggunaan antihipertensi harus
tetap disertai dengan modifikasi gaya hidup.
Tata laksana hipertensi meliputi modifikasi gaya hidup dan terapi medikamentosa:
2. Terapi medikamentosa
Komplikasi
Langkah 1 Langkah 1
penghambat ACE CCB
atau ARB
Langkah 2
Langkah 3
Penghambat
ACE/ARB+CCB+tiazid
Langkah 4
Penghambat
ACE/ARB+CCB+TIAZID+DIURETIK
LAIN/ α-bloker/β-bloker
Tetapkan target tekanan darah dan mulai antihipertensi berdasarkan usia, ada tidaknya DM serta PGK
Usia ≥60 Usia ≤60 Semua usia dengan Semua usia, PGK,
tahun tahun DM, tanpa PGK dengan atau tanpa DM
Kembali tekankan modifikasi gaya hidup dan pengobatan untuk strategi A dan B, Tambahkan
titrasi tiazid, penghambat ACE, ARB, atau CCB ( gunakan obat dari kelas yang belum digunakan
dan hindari kombinasi ACE ARB) untuk strategi C, titrasi dosis sampai maksimal
Kembali tekankan modifikasi gaya hidup dan pengobatan untuk strategi A dan B, Tambahkan
titrasi tiazid, penghambat ACE, ARB, atau CCB ( gunakan obat dari kelas yang belum digunakan
dan hindari kombinasi ACE ARB) untuk strategi C, titrasi dosis sampai maksimal
Tekanan darah sesuai target
Kembali tekankan modifikasi gaya hidup dan pengobatan untuk strategi A dan B, Tambahkan
titrasi tiazid, penghambat ACE, ARB, atau CCB ( gunakan obat dari kelas yang belum digunakan
dan hindari kombinasi ACE ARB) untuk strategi C, titrasi dosis sampai maksimal
Kembali tekankan modifikasi gaya hidup dan pengobatan tambahkan obat dari kelas baru
(misal beta bloker, agonis aldosterone, atau yang lain) dan/ atau rujuk ke dokter spesialis
1. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison-Himmelfarb, Hendler J, dkk.
2014 Evidence-based guidelines for the management of high blood pressure in adults:
report from the panel members appointed to the Eight Joint National Committee (JNC 8).
Jama. 2013.
2. Kotchen TA. Hypertensive Vasculer disease. Dalam: Longo DL, Fauci AS, Kasper DL,
Hauser SL, Jameson Jl. Loscalzo J, Penyunting. Harrison’s principles of internal medicine.
Edisi ke-18. New York: McGraw-Hill:2012.
3. Kaplan NM, Victor RG. Kaplan’s clinical hypertension. Edisi ke-10. Philadelphia:
Lippincot Williams & Wilkins: 2010.
4. Newcastel Guidleine Development and Research Unit. Hypertension: Clinical
management of primary hypertension in adult. London: National Institute for health and
clinical Excellence.2013.
5. Tobe S, Poirier L. 2012 CHEPrecommendation for management of hypertension Canada:
2012.
6. Barton M. Aging and endothelin: determinatns of disease. Life Sci. 2014: S0024 (14):758-
9.
7. Neupane D, Mc Lanchlan CS, Sharma R, Gyawali B, Khanal V, Mishra SR, Christensen
B, Kallestrup P. Prevalence of hypertension in membrancountries of south Asian
Association for Regional Cooperation (SAARC): Systematic review and meta-analysis.
Medicine(Baltimore). 2014 sep; 93(13):e 74.
8. Mancia G, Fagard R, Narkiewicz k, Redon J, Zanchetti A, Bohm M, dkk. 2013 ESH/Esc
Guidelines for the management of arterial hypertension. Journal of hypertension
2013,31:1281-57.