Anda di halaman 1dari 45

SENYAWA MINYAK ATSIRI 2

& SENYAWA ALKALOID


KELOMPOK 7
1. IRNA NUR CAHYANTI (F21021)
2. KHARISMA CHORI BUDIANTI (F22026)
3. LAILA WULANDARI (F22027)
4. MARIO FARMAN SYAH SIMAMORA (F22028)
SENYAWA MINYAK ATSIRI
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menganalisis fragmen khas dari simplisia yang senyawa
minyak atsiri.
Dasar Teori
Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan tanaman tertentu,
seperti akar, batang, kulit, bunga, daun, biji dan rimpang. Minyak ini bersifat mudah
menguap pada suhu kamar (25°C) tanpa mengalami dekomposisi dan berbau wangi sesuai
dengan tanaman penghasilnya, serta umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air (Gunther, 1990).
Minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan pewangi, penyedap (flavoring),
antiseptic internal, bahan analgesic, sedative serta stimulan. Terus berkembangnya
penggunaan minyak atsiri di dunia maka minyak atsiri di Indonesia merupakan
penyumbang devisa negara yang cukup signifikan setelah Cina (Sastrohamidjoyo, 2004).
Minyak atsiri merupakan salah satu produk yang dibutuhkan pada berbagai
industri seperti industri kosmetik, obatobatanmakanan dan minuman. Minyak atsiri juga
dapat digunakan sebagai aroma terapi Menurut Sediawan (2000).
Proses leaching (ekstraksi padat-cair) dapat digunakan untuk pengambilan minyak
atsiri. Industri kecil umumnya masih belum bisa menggunakan teknologi ini karena
keberhasilan proses ini sangat ditentukan oleh pengambilan kembali (recovery)
solven, yang membutuhkan peralatan yang relative baikHarga solven biasanya relatif
mahal, sehingga kehilangan solven akan sangat merugikan. Kelemahan lain adalah
adanya sedikit solven yang tertinggal dalam produkUntuk produk-produk tertentu,
terutama bahan makanan, adanya sedikit solven tersisa tersebut perlu dihindari.
Isolasi minyak atsiri dapat menggunakan penyulingan dengan air. Menurut
Hendartomo (2005).
Pada metode ini tanaman yang akan disuling dimasukkan dalam ketel dan kontak
langsung dengan air mendidihBahan dapat mengapung di atas air atau terendam
secara sempurna, tergantung pada berat dan jumlah bahan yang akan disuling ciri
khas model ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan air mendidih
penyulingan dengan air sering disebut penyulingan langsung (Jayanudin2011).
Alat Dan Bahan

ALAT BAHAN
1. Mikroskop 1. Simplisia Serbuk Parkiae Semen
2. Cover Glass 2. Mentha Piperitae Herba
3. Beaker Glass
4. Pipet
Cara Kerja Organoleptik
Parkia roxburghii (biji kedawung)
Mengambil sedikit simplisia Parkia roxburghii (biji kedawung) dan
mengamati dengan mata telanjang meliputi warna, rasa, bau pada simplisia
lalu mencatat dilaporan.
Mentha piperita (daun mint)
Mengambil sedikit simplisia Mentha piperita (daun mint) dan mengamati
dengan mata telanjang meliputi warna, rasa, bau pada simplisia lalu
mencatat dilaporan.
Cara Kerja Microskopik
2. Pemeriksaan mikroskopis dengan kloralhidrat

Mengambil sedikit serbuk simplisia, letakkan pada obyek glass

Menambahkan dua-tiga tetes kloralhidrat, lalu tutup dengan cover glass

Mengamati fragmen-fragmen dari masing-masing simplisia dengan seksama sesuai

dengan tugas yang diberikan pada masing-masing materi praktikum

Gambar hasil pengamatan saudara pada buku laporan, beri keterangan pada

tiap fragmen yang saudara gambar


Simplisia yang di gunakan

Parkia roxburghii Mentha piperita


(biji kedawung) (daun mint)
Parkia roxburghii (biji kedawung)

Nama Ilmiah : Parkia Roxburghii G.Don


Nama Simplisia : Parkiae Semen
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Loguminoceae
Genus : Parkia
Spesies : Parkia Timoriana
Ciri organoleptik
Rasa : Pahit
Bau : Khas aromatic
Warna : Hijau
Ciri microskopik

Dengan aquadest
Terdapat :
1. Fragmen lapisan sel serupa
palisade
3. Sel-sel parenkim kulit biji yang
terlepas
Dengan kloralhidrat
Terdapat :
1. Fragmen lapisan sel serupa palisade
3. Sel-sel parenkim kulit biji yang terlepas
5. Parenkim keping biji yang berisi minyak dan aleuron
6. Fragmen keping biji
Parkia roxburghii (biji kedawung)

Kandungan metabolit Khasiat


• asam oleat Biji kedawung berkhasiat sebagai
• saponin obat perut kembung, obat kolera dan
obat radang usus, sedang daunnya
• protein berkhasiat sebagai obat batuk dan
obat mulas.
Mentha piperita (daun mint)
Nama Ilmiah : Menthe Piperita L
Nama Simplisia : Menthe Piperitae Herba
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mentha
Spesies :
Ciri organoleptik

Rasa : Pahit dan pedas


Bau : Khas aromatik
Warna : Hijau
Ciri Microskopik

Dengan Aquadest
Tidak ditemukan fragment
dikarenakan pemberian
serbuk terlalu banyak
Denagn Kloralhidrat

Terdapat :
3. epidermis batang pada tampilan permukaan
6. meliputi trikoma
8. epidermis dari dekat tepi daun pada tampilan permukaan
10. pembuluh darah dan parenkim xilem dari batang
Mentha piperita (daun mint)

Kandungan metabolit Khasiat


1. Kaya Nutrisi
tanin dan flavonoid 2. Antioksidan Kuat
3. Meringankan Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar
4. Meningkatkan Fungsi Otak
5. Mengurangi Gejala Batuk Pilek
6. Menyegarkan Napas
7. Mengobati Asma
8. Mengatasi Jerawat
9. Meredakan Nyeri Kepala
Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan 2 sampel yaitu simplisia serbuk biji kedawung
(parkia roxburghii) dan serbuk daun mint (mentha piperitae herba). Praktikum dilakukan dengan 2
cara yaitu secara organoleptik/ dengan mata telanjang dan secara miksroskopik menggunaan
mikroskop. pada sampel pertama yaitu simplisia parkia roxburghii atau biji kedawung yang diamati
secara organoleptik didapatkan hasil yaitu memiliki warna hijau, rasa pahit, bau khas aromatik.
sedangkan secara mikroskopik dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dengan menggunakan
aquades yaitu ditemukan fragment lapisan sel serupa plasiade, dan sel- sel parenkim kulit biji yang
terlepas, adapun uji dengan kloralhidrat ditemukan fragment lapisan sel serupa plasiade, sel-sel
parenkim kulit biji, parenkim keping biji yang berisi minyak dan aleuron, dan fragmen keping biji.
Pembahasan
Pada sampel kedua yaitu simplisia mentha piperitae herba atau
serbuk daun mint yang diamati secara organoleptik didapatkan hasil yaitu:
serbuk berwarna hijau, rasa pedas, bau khas aromatik. Sedangkan hasil
mikroskopik menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x dengan
menggunakan aquades tidak ditemukan fragment dikarenakan pemberian
serbuk ataupun aquades terlalu banyak, adapun uji dengan kloralhidrat
didapati fragment epidermis batang pada tampilan permukaan, trikoma,
epidermis dari dekat tepi daun pada tampilan permukaan, dan pembuluh
darah parenkim xilem dari batang.
Kesimpulan
1. parkia roxburghii (biji kedawung) dapat disimpulkan serbuk berwarna hijau, rasa pahit, bau khas
aromatik.
2. mentha piperitae herba ( daun mint) dapat disimpulkan serbuk berwarna hijau, rasa pedas, bau
khas aromatik.
3. parkia roxburghii ( biji kedawung) dengan menggunakan aquades yaitu didapati fragment lapisan
sel serupa plasiade. adapun uji dengan menggunakan kloralhidrat didapati fragment lapisan sel
serupa plasiade, sel-sel parenkim kulit biji, parenkim keping biji yang berisis minyak dan
aleuron, dan fragment keping biji.
4. mentha piperitae herba ( daun mint) dengan menggunakan aquades tidak ditemukan fragment
dikarenakan pemberian serbuk ataupun aquades terlalu banyak. adapun uji dengan kloralhidrat
didapati fragment berupa fragment epidermis batang pada tampilan permukaan, trikom,
epidermis dari dekat tepi daun pada tampilan permukaan, dan pembuluh darah parenkim
xilem dari batang.
SENYAWA ALKALOID
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menganalisis fragmen khas dari simplisia yang senyawa
alkaloid.
Dasar Teori
Pada tanaman, alkaloid ditemukan dalam bentuk garam yang larut dalam air
seperti sitrat, malat, mekonat, tartrat, isobutirat, benzoat, atau kadang-kadang kombinasi
dengan tanin. Secara mikrokimia, ditemukan bahwa alkaloid banyak ditemukan pada
jaringan perifer dari batang atau akarAlkaloid disintesis padatempat yang spesifik seperti
pada akar yang sedang tumbuh, kloroplas, dan sel laktiferus (Dewa Ayu, 2007).
Kebanyakan alkaloid berbentuk kristal padatbeberapa berbentuk amorf. Alkaloid
yang berbentuk cair tidak mempunyai atom O dalam molekulnya. Garam alkaloid tidak
sama bentuk kristalnya dan, bentuk kristal ini berguna untuk identifikasi secara
mikroskopik. Ikatan Nitrogen dalam alkaloid biasanya berada dalam bentuk amin primer,
sekunder, tersier, kuartener, amonium hidroksida dan semua ikatan N ini bersifat
basaAlkaloid umunya mempunyai sepasang elektron sunyi yang dapat mengikat proton
secara kovalen sehingga membentuk garamnya yang umumnya larut dalam air(Rogers dkk,
1998).
Alkaloid merupakan salah satu metabolisme sekunder yang terdapat pada tumbuhan, yang bias dijumpai pada bagian
daunrantingbiji, dan kulit batang. Alkaloid mempunyai efek dalam bidang kesehatan berupa pemicu sistem
sarafmenaikkan tekanan darahmengurangi rasa sakit, antimikroba, obat penenangobat penyakit jantung dan lain-lain
lain (Simbala2009).

Alkaloid dapat diisolasi pada tanaman sehingga dapat dipisahkan dengan senyawa dalam metabolit sekunder
lainnya dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan uji pereaksi warna dengan langkah
yaitu : (Swapna, dkk, 2012)
 Uji Mayer: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan ke 2ml reagen Mayer, terbentuknya endapan putih kusam
menunjukkan adanya alkaloid.
 Reagen Dragendroff: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan 1ml Reagen Dragendroff, terbentuknya endapan merah
oranye menunjukkan adanya alkaloid.
 Uji Hager: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan 3ml reagen Hager, terebntuknya endapan kuning menunjukkan adanya
Alkaloid.
 Uji Wagner: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan ke 2ml reagen Wagnerterbentuknya endapan coklat kemerahan
menunjukkan adanya alkaloid.
Alat & Bahan

Alat Bahan
1. Mikroskop 1. Simplisia Serbuk Retrofracti
2. Cover Glass Fructus

3. Beaker Glass 2. Rauwolfiae Radix

4. Pipet
Cara Kerja Organoleptik
Piper retrofractom (cabe jawa)
Mengambil sedikit simplisia Piper retrofractom (cabe jawa) dan mengamati
dengan mata telanjang meliputi warna, rasa, bau pada simplisia lalu
mencatat dilaporan.
Rauwolfia serpentine (akar pole pandak)
Mengambil sedikit simplisia Rauwolfia serpentine (akar pole pandak) dan
mengamati dengan mata telanjang meliputi warna, rasa, bau pada simplisia
lalu mencatat dilaporan.
Cara Kerja Microskopik
2. Pemeriksaan mikroskopis dengan kloralhidrat

Mengambil sedikit serbuk simplisia, letakkan pada obyek glass

Menambahkan dua-tiga tetes kloralhidrat, lalu tutup dengan cover glass

Mengamati fragmen-fragmen dari masing-masing simplisia dengan seksama sesuai

dengan tugas yang diberikan pada masing-masing materi praktikum

Gambar hasil pengamatan saudara pada buku laporan, beri keterangan pada

tiap fragmen yang saudara gambar


Simplisia yang di gunakan

Piper retrofractom Rauwolfia


serpentine
(cabe jawa) (akar pole pandak)
Piper retrofractom (cabe jawa)

Nama Ilmiah : Piper Retrofractum Vahl


Nama Simplisia : Retrofracti Fructus
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper Retrofractum Vahl
Ciri organoleptik
Rasa : Pedas
Bau : Khas Aromatik
Warna : Coklat
Ciri microskopik

Dengan aquadest

Tidak ditemukan fragment


dikarenakan pemberian
serbuk terlalu banyak
Dengan Kloralhidrat

Terdapat :
2. Hipodermis dengan sel batu
5. Perisperm dengan butir pati
6. Sel batu
Piper retrofractom (cabe jawa)

Kandungan metabolit Khasiat


1) Piperin 1) mengobati tekanan darah rendah

2) asam palmitic 2) Influenza

3) asam tetrahidropiperik 3) sesak nafas

4) Piperidin 4) sakit kepala

5) minyak atsiri
5) Kolera

6) sesamin
6) bronhitis menahun hingga lemah
sahwat.
Rauwolfia serpentine (akar pole pandak)

Nama Ilmiah : Rauvolfia Verticillata Lour


Nama Simplisia :
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Rauwolfia
Spesies : R. Serpentina
Ciri organoleptik
Rasa : Sepat dan pahit
Bau : Khas aromatik
Warna : Kuning kecoklatan
Ciri microskopik

Dengan aquadest

Tidak ditemukan fragment


dikarenakan pemberian
serbuk terlalu banyak
Dengan Kloralhidrat
Terdapat :
4. bagian dari serat perisiklik dari rimpang
7. serat xilem
Rauwolfia serpentine (akar pole pandak)

Kandungan metabolit Khasiat


1) Reserpina. 1) pencegah naiknya suhu badan.
2) Resinamina. 2) obat penenang.
3) Ajmalina. 3) obat tekanan darah tinggi.
4) Serpentina. 4) menormalkan denyut jantung.
Pembahasan
Pada pengamtan secara organoleptik dan mikroskopik pada simplisa
Retrofracti Fructus ( cabe jawa) didapati hasil yaitu warna coklat, rasa pedas, bau
khas aromatik. sedangkan secara mikroskopik dengan perbesaran 100×
menggunakan aquades tidak ditemukan fragment dikarenakan pemberian serbuk
maupun aquades terlalu banyak. adapun yang menggunakan kloralhidrat terdapat
fragment berupa hipodermis dengan sel batu, perisperm dengan butir pati, dan sel
batu.pengamatan selanjutnya secara organoleptik dan mikroskopik pada simplisia
Rauwolfia serpentina ( akar pole pandak) didapati hasil yaitu warna kuning
kecoklatan, rasa sepat,pahit, dan bau khas aromatik. sedangkan secara mikroskopik
dengan perbesaran 100× menggunakan aquades tidak didapati fragment
dikarenakan pemberian serbuak maupun aquades terlalu banyak. Adapun
pengamatan menggunakan kloralhidrat didapati fragment yaitu bagian dari serat
persiklik dari rimpang, dan serat xilem.
Kesimpulan
1. Retrofracti Fructus ( cabe jawa) pada uji organoleptik dapat disimpulkan
serbuk berwarna coklat, rasa pedas, bau khas aromatik. pada uji
mikrsokopik menggunakan reagen kloralhidrat terdapat terdapat
hipodermis dengan sel batu, perisperm dengan butir pati, dan sel batu.
2. Raulwolfiae radix (akar pole pandak) pada uji organoleptik dapat
disimpulkan serbuk berwarna kuning kecoklatan, rasa sepat, pahit, bau
khas aromatik. pada uji mikroskopik menggunakan reagen kloralhidrat
didapati fragment berupa bagian dari serat persiklik dari rimpang,
dan serat xilem.

Anda mungkin juga menyukai