Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I

FLOS
Dosen Pengampu : Apt.Rabima, S.Si,. M.Farm,.

Disusun oleh :

RAIHAN FADHIL MUHAMMAD (1943050027)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2020/2021
FLOS

I. Tujuan :
1. Mampu memahami perbedaan isi dari bubuk symplisia yaitu ; kalsium Oxalat ( kristal ) epidermis
atas dan bawah, rambut penutup, sklerenkum, trachea spiral dan jala, jaringan kulit buah,
idiobeast, stomata
2. Mampu menjelaskan perbedaan isi dari bubuk symplisia yaitu ; kalsium Oxalat ( kristal )
epidermis atas dan bawah, rambut penutup, sklerenkum, trachea spiral dan jala, jaringan kulit
buah, idiobeast, stomata

II. Pendahuluan
1. Pengertian Flos
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga
terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik.
Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang
muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa
spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada
Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan
pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut
membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi
biji.
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah analog
dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu
penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga
bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga apabila
mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah bunga kertas
Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah
terbentuk sebagai usaha sintasan (survival).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga memiliki
arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
2. Macam – macam herba
1. Caryophilli flos

Nama : English: clove. Indonesian: cengkeh, cengkih. Vietnamese: hanh con. Thai: kaan
phluu. Chinese: ding xiang. jp: kuroobu, shouji
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry
2. Pyretheri flos

Nama : piretri,krisan
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Chrysanthemum
Spesies: Chrysanthemum cinerariaefolium Trev
3. Schimae flos

Nama : puspa, seru, ceheru, cihu, parakpak


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dilleniidae
Ordo: Theales
Famili: Theaceae
Genus: Schima
Spesies: Schima wallichii (DC.) Korth.
4. Chamomillae flos

Nama : kamomil,,chamomile,german chamomile


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Matricaria
Spesies: Matricaria recutita L.
5. Rosae flos

Nama : mawar,rosa,rose,
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Genus: Rosa
Spesies: Rosa chinensis Jacq.
6. Lavandulae flos

Nama : lavender,english lavender,lavandel,lavandula


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Lavandula
Spesies: Lavandula angustifolia Mill.
7. Tiliae flos

Nama : tilia,linden
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Viridiplantae
Superdivisi: Embryophyta
Divisi: Tracheophyta
Subdivisi: Spermatophytina
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Tiliaceae
Genus: Tilia
Spesies: Tilia cordata Mill.
8. Sambuci flos

Nama : rim lichen


Kingdom: Fungi
Subkingdom: Dikarya
Divisi: Ascomycota
Kelas: Ascomycetes
Ordo: Lecanorales
Famili: Lecanoraceae
Genus: Lecanora
Spesies: Lecanora sambuci (Pers.) Nyl.
3. Manfaat flos pada bidang farmasi
• Cengkeh.
Aktivitas eugenol sebagai antimikroba dan antiseptik banyak dimanfaatkan sebagai
bahan baku obat kumur (mouthwash), pasta gigi, toilet water, cairan antiseptik, tisue
antiseptik dan spray antiseptik (Jirovets, 2010). Nurdjannah (2004) mengemukakan
bahwa obat kumur yang mengandung eugenol cengkeh dapat menghambat tumbuhnya
bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans yang dapat menyebabkan
terjadinya plaque gigi. Disamping itu hampir semua mikroba mulut dapat ditumpas
oleh senyawa eugenol (Rochyani et al., 2007). Dikarenakan aktivitas analgesiknya,
senyawa eugenol juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat gosok balsam
yang dapat dipakai untuk mengurangi rasa sakit karena rhematik, serta sebagai bahan
baku obat sakit gigi, cologne, dan produk aroma terapi (Jirovets, 2010).
• Piretri
Bunga krisan ini mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang berfungsi sebagai
antioksidan dan anti-HIV sehingga dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami
pengganti pewarna sintetik
• Schemae
Didaerah melayu, puspa (Schima wallichi) (DC) Korth dikenal dengan bahasa daerah
seru. Pada tanaman puspa terdapat bagian tanaman yaitu daun yang masih muda
berwarna kemerah- merahan sehingga mudah untuk ditemukan (Badrunassar,
2012:427). Menurut Dewanjee et al, (2008), kulit batang puspa mengandung senyawa
tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Menurut Sarbadhikary et al, (2015), daun puspa
mengandung senyawa flavonoid (Katekin), tanin, saponin, kuionon dan atrakuinon.
• Chamomile
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bunga chamomile banyak mengandung
senyawa kimia saponin, polifenol, tannin, flavonoid, dan flavon, oleh karena itu ekstrak
etanolik bunga chamomile berpotensi sebagai antijamur dan antibakteri (Sarafzadeh,
2011).
• Rosa
Bunga mawar mengandung geraniol dan citronellol dengan konsentrasi keduanya
mencapai 75% dari minyak. Selain itu, juga terdapat linalool, citral dan phenyl ethyl
alcohol, geranio,l nerol, farnesol, eugenol, serta nonylic aldehyde dalam jumlah sedikit.
Senyawa geraniol dan limonene yang terkandung dalam ekstrak bunga mawar dapat
berfungsi sebagai antiseptik (Retnani, 2012)
• Lavender
aromaterapi bunga lavender (Lavandula angustifolia) dari proses penyulingan
mengandung bahan aktif utama yaitu linalool (C10H18O) yang memiliki efek sedatif
dalam menurunkan risiko insomnia
• Linden
Tanaman Linden dapat bekerja untuk mengurangi lendir yang diproduksi oleh tubuh
serta memberikan efek tenang bagi mereka yang mengalami kegelisahan. Selain itu,
Linden secara umum juga dipercaya dapat menangani beberapa penyakit, seperti:
Insomnia. Sakit kepala
• Sambuci
Bunganya digunakan untuk menyembuhkan freckles bercak hitam di wajah,
menghaluskan kulit, saraf mudah terangsang, kulit terbakar sinar matahari. Buahnya
digunakan untuk menyembuhkan diuretik peluruh kencing, pembersih darah, pencahar
dan perangsang muntah.
4. Cara mengidentifikasi herba di laboratorium
• Uji makroskopik
Pada uji makroskopik dilihat dari bentuk,bau,warna,tekstur dan rasa
• Uji mikroskopik
dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan
dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial, paradermal
maupun membujur atau berupa serbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur – unsur anatomi
jaringan yang khas. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen
pengenal yang spesifik bagi masing – masing simplisia.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat :
• Kaca objek
• Kaca penutup (cover)
• Mikroskop
• Spatula
• Tissue
• Pipet tetes
3.2 Bahan
• Serbuk Cengkeh
• Serbuk krisan
• Serbuk Schemae
• Serbuk Chamomile
• Serbuk Rosa
• Serbuk lavender
• Serbuk tilae
• Serbuk linden
• Serbuk sambuci
IV. Cara kerja
1. Prosedur pemeriksaan farmakognosi simplisia flos
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Diletakkan sampel flos diatas kaca objek
c. Ditetesi dengan chloral hidrat kemudian ditutup dengan dengan kaca penutup
d. Difiksasi pada lampu bunsen kemudian diamati dibawah mikroskop
e. Digambar bentuk fragmen dari hasil pengamatan
2. Prosedur pemeriksaan farmakognosi simplisia flos
a. Diambil serbuk flos dari masing-masing varietas
b. Diamati ciri-ciri dari serbuk flos
c. Dicocokkan dengan buku morfologi tumbuhan
d. Hasil pengamatan dicatat
V. Hasil dan gambar
• Serbuk Cengkeh
Makroskopis

Organoleptis
Bentuk serbuk dengan warna coklat sampai coklat tua, bau khas yang aromatik dan rasa yang
pedas
Mikroskopis

Serbuk sari berwarna merah coklat sampai tidak berwarna. Bentuk tetrahidral,fragmen sel
bantu bentuk poligonal,berkas pengangkut dengan trachea penebalan spinal,serabut seleryhn
berdinding tebal,kalsium oksalat berbentuk roset (drus dalam sel parenkim), epidermis atas
dengan fragmen tipe schiziolis, genus berlapis kutikula yang tebal. Mengandung minyak
atsiri,tanin,kristal,caryophylein kemungkinan phylostenol.
• Serbuk krisan
Makroskopis
Pemerian Berupa seluruh bagian bunga yang terdiri atas bunga tepi dan bunga tengah dengan
helaian mahkota bunga tepi menggulung atau melipat, bentuk mahkota bunga tepi jorong
sampai lanset, bunga tengah mengumpul; warna tepi mahkota bunga putih kekuningan,
mahkota bunga berwarna cokelat kehitaman; tidak berbau; tidak berasa.

mikroskopis
1. Serbuk sari 2. Rambut pelindung (papus)

3. Epidermis braktea dengan 4. Epidermis bawah braktea


trikoma dengan stomata

5. Epidermis atas mahkota bunga 6. Epidermis bawah mahkota bunga

7. Berkas pengangkut dengan 8. Epidermis atas mahkota bunga


penebalan tipe spiral dengan kelenjar komposit
9. Berkas pengangkut pada dasar bunga
• Serbuk Schemae
Makroskopik

Bentuk serbuk,berwarna cokelat dengan bau dan rasa tidak ada


Mikroskopik

Rambut uniseluler dengan lumen kecil-kecil di pangkal sel batu dengan bintang.
Pollen bulat, Idioblast seperti pada theae folium.
• Serbuk Chamomile
Makroskopis :

Bentuk serbuk,berwarna cokelat dengan bau yang sedikit harum dan tidak ada rasa
Mikroskopis

Jaringan endotesium berserabut, Pollen seperti durian kasar dan sedikit dibanding
yang lain, Epidermis dengan druse kalsium oksalat dan Rambut pada calyx
• Serbuk Rosa
Makroskopis

Bentuk serbuk dengan warna merah coklat. Bau serbuk harum dengan rasa tidak ada
Mikroskopis

Epidermis atas dengan papilae, Pollen bulat, Epidermis dengan drus, endotesium
• Serbuk lavender

Makroskopis
Bentuk serbuk dengan warna ungu serta bau yang spesifik harumnya dan rasa tidak
ada
Mikroskopis

Ilustrasi untuk pemeriksaan mikroskopis bunga lavender bubuk. Gugusan kalsium


oksasalat(1); sel-sel epidermal calyx berdinding sinuous yang mengandung kristal
prismatik kalsium oksasalat (2); trichome kelenjar tipe labiat dalam tampilan
permukaan(3) dan tampilan samping (4); trichome kelenjar (5,6); bifurcating yang
mencakup trichomes(7); hexacolpate serbuk sari (8).
• Serbuk tilae
Makroskopis

Bentuk bubuk dan berawarna coklat dengan bau karakteristik dengan rasa tidak ada
Mikroskopis
Polen berbentuk bulat,memiliki rambut pada bunga nya,
• Serbuk sambuci
Makroskopis

Warna kuning coklat dengan tekstur yang halus, memiliki bau dan rasa yang
karakteristik.
Mikroskopis : menunjukkan banyak serbuk sari berbentuk bulat, kadang ellipsoidal,
berdiameter sekitar 30 μm, dengan tiga pori germinal dan exine yang sangat halus;
kelopak sel epidermis dengan kutikula lurik dan kadang-kadang rambut marginal
uniseluler dari daerah basal; fragmen mahkota dengan banyak gumpalan kecil
minyak atsiri, yang dari epidermis atas dengan dinding yang sedikit menebal dan
bermanik-manik dan kutikula lurik; sel mesofil kelopak dan sepal dengan idioblas
yang mengandung banyak kristal berpasir kalsium oksalat.

VI. Pembahasan.
• Serbuk Cengkeh
Pada pemeriksaan makroskopik Bentuk serbuk dengan warna coklat sampai coklat
tua, bau khas yang aromatik dan rasa yang pedas. Sedangkan mikroskopik, Serbuk
sari berwarna merah coklat sampai tidak berwarna. Bentuk tetrahidral,fragmen sel
bantu bentuk poligonal,berkas pengangkut dengan trachea penebalan spinal,serabut
seleryhn berdinding tebal,kalsium oksalat berbentuk roset (drus dalam sel
parenkim), epidermis atas dengan fragmen tipe schiziolis, genus berlapis kutikula
yang tebal. Mengandung minyak atsiri,tanin,kristal,caryophylein kemungkinan
phylostenol.
• Serbuk krisan
Pada pemeriksaan makroskopik. Pemerian Berupa seluruh bagian bunga yang terdiri
atas bunga tepi dan bunga tengah dengan helaian mahkota bunga tepi menggulung
atau melipat, bentuk mahkota bunga tepi jorong sampai lanset, bunga tengah
mengumpul; warna tepi mahkota bunga putih kekuningan, mahkota bunga berwarna
cokelat kehitaman; tidak berbau; tidak berasa. Pada pemeriksaan mikroskopik
memiliki serbuk sari,rambut pelindung,epidermis braktea dengan trikoma,epidermis
bawah dengan braktea dengan stomata, berkas pengangkut dengan tipe spiral serta
adanya kelenjar komposit
• Serbuk Schemae
Bentuk serbuk,berwarna cokelat dengan bau dan rasa tidak ada. Secara miroskopis
Rambut uniseluler dengan lumen kecil-kecil di pangkal sel batu dengan bintang.
Pollen bulat, Idioblast seperti pada theae folium.
• Serbuk Chamomile
Bentuk serbuk,berwarna cokelat dengan bau yang sedikit harum dan tidak ada rasa.
Pada pemeriksaan mikroskopis Jaringan endotesium berserabut, Pollen seperti
durian kasar dan sedikit dibanding yang lain, Epidermis dengan druse kalsium
oksalat dan Rambut pada calyx
• Serbuk Rosa
Bentuk serbuk dengan warna merah coklat. Bau serbuk harum dengan rasa tidak
ada. Pada pemeriksaan miroskopis Epidermis atas dengan papilae, Pollen bulat,
Epidermis dengan drus, endotesium
• Serbuk lavender
Bentuk serbuk dengan warna ungu serta bau yang spesifik harumnya dan rasa tidak
ada. Pada pemeriksaan mikroskopik Gugusan kalsium oksasalat(1); sel-sel
epidermal calyx berdinding sinuous yang mengandung kristal prismatik kalsium
oksasalat (2); trichome kelenjar tipe labiat dalam tampilan permukaan(3) dan
tampilan samping (4); trichome kelenjar (5,6); bifurcating yang mencakup
trichomes(7); hexacolpate serbuk sari (8).
• Serbuk tilae
Bentuk bubuk dan berawarna coklat dengan bau karakteristik dengan rasa tidak ada.
Pada pemeriksaan mikroskopik Polen berbentuk bulat,memiliki rambut pada bunga
nya.
• Serbuk sambuci
Warna kuning coklat dengan tekstur yang halus, memiliki bau dan rasa yang
karakteristik. Secara mikroskopis menunjukkan banyak serbuk sari berbentuk bulat,
kadang ellipsoidal, berdiameter sekitar 30 μm, dengan tiga pori germinal dan exine
yang sangat halus; kelopak sel epidermis dengan kutikula lurik dan kadang-kadang
rambut marginal uniseluler dari daerah basal; fragmen mahkota dengan banyak
gumpalan kecil minyak atsiri, yang dari epidermis atas dengan dinding yang sedikit
menebal dan bermanik-manik dan kutikula lurik; sel mesofil kelopak dan sepal
dengan idioblas yang mengandung banyak kristal berpasir kalsium oksalat.
VII. Kesimpulan.
Secara makroskopis flos dapat dibedakan dari warna,rasa,bau dan tekstur. Sedangkan
secara mikroskopis flos memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti dari
epidermis,idioblast,kalsium oksalat dll.

DAFTAR PUSTAKA

Buchmann, Stephen (2016). The Reason for Flowers: Their History, Culture, Biology, and
How They Change Our Lives. Scribner. ISBN 978-1476755533.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I.


Jakarta:

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta:

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta:

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.

Esau, Katherine (1965). Plant Anatomy (edisi ke-2nd). New York: John Wiley & Sons.
ISBN 978-0-471-24455-4.

Konarska, Agata. (2013). Preliminary studies on the structure of sepals and trichomatous
nectaries in flowers of Tilia cordata Mill. Acta Sci Pol-Hortoru. 12. 63-74.

Towaha., J. 2012. Manfaat eugenol cengkeh dalam berbagai industri di Indonesia. Balai
Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar.

Aisyah., Vivi., E. 2018. Formulasi sediaan lipstik ektrak etanol bunga krisan
(chrysantemum sp). Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia. Volume
2, No.1, Agustus 2018 : 77-83

Anda mungkin juga menyukai