Oleh
Kelompok 7 / Kelas B :
1. Ni Made Sherly Pradnyandari
(151078)
(151079)
(151080)
(151081)
(151082)
6. Yasa Karyada
(151083)
I.
TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia buah
(fructus) secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi.
II.
TEORI DASAR
2.1. Pengertian Buah (Fructus)
Buah (fructus) adalah ovarium yang telah matang (yang didahului atau
tidak didahului proses amphimixis) yang tumbuh berkembang dan berubah
strukturnya menjadi mengeras, mengulit, dan mendaging; atau ovarium yang
telah matang dan atau beserta bagian-bagian lain dari bunga (yang didahului
atau tidak didahului proses amphimixis) yang tumbuh, berkembang, dan
berbuah strukturnya menjadi mengeras dan mendaging. Fungsi buah
adalah memungkinkan terjadinya penyebaran biji atau penyebaran keturunan
(propagasi).
2.2. Penggolongan Buah (Fructus)
Buah dibagi menjadi dua golongan yaitu buah sejati (fructus nudus)
dan buah semu (fructus spurius).
a.
Buah sejati / telanjang (Fructus nudus)
Adalah buah yang semata-mata atau sebagian besar terbentuk dari ovarium,
merupakan perkembangan dari bakal buah dan dikonsumsi sebagai buahbuahan. Contoh: apel, jeruk, mangga.
b. Buah semu / tertutup (Fructus spurius)
Adalah buah yang terjadi atau terbentuk selain dari ovarium, juga dari
bagian-bagian lain dari bunga (bukan perkembangan dari bakal buah tetapi
dikonsumsi sebagai buah-buahan). Contoh: cempedak, jambu monyet.
2.3. Bagian-Bagian Buah (Fructus)
Bagian-bagian dari fructus (buah) yaitu :
a.
Pericarp, yang terdiri dari :
Eksokarp atau epikarp (exocarpium atau epicarpium), merupakan bagian
luar yang tipis, kuat atau kaku dengan permukaan yang licin.
Mesokarp (mesocarpium), merupakan bagian tengah yang terdiri dari
jaringan renggang, berserat, atau berdaging, dimana bagian ini
merupakan bagian yang terlebar.
Persyaratan Kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan
c.
Coriandri Fructus
Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi
Penggunaan
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan
Ketumbar
Coriandrum sativum (L)
Apiaceae
Minyak
atsiri
yang
mengandung
koriandrol, terdapat pula minyak lemak
Bumbu masak, karminativa
Buah yang masak dan kering
Dalam wadah tertutup baik
Coriandri Fructus
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah
dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai
ketinggian satu meter dari tanah. Daunnya hijau dengan tepian bergerigi.
Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna
putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat yang mirip
dengan lada, berwarna kuning bersusun, seperti biji kecil-kecil yang
berdiameter 1-2 mm. Jika matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu,
buahnya dikeringkan. Tanaman dapat dipanen jika warna bijinya berubah
dari hijau menjadi coklat kuning, pada umur 3 3,5 bulan dari waktu tanam.
Panen dilakukan dengan cara memotong tanaman atau mencabutnya.
Tanaman diikat, kemudian dijemur selama seminggu atau lebih. Biji
dilepaskan dari buahnya dan dijemur lagi sampai kering.
Ketumbar biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut
(carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan
(stomachica). Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar
juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir,
radang lambung dan radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah
tinggi, dan lemah syahwat.
minyak berwarna. Endokarp terdiri dari satu lapis sel piala dengan dinding
radial dan dinding tangensial dalam tebal, berlignin, dinding dalam lebih
belignin dari pada dinding terluar. Spermodermis terdiri dari lapisan sel yang
termampat dan lapisan pigmen berisi zat warna coklat. Lapisan hialin
berwarna putih jernih, umumnya berlekatan dengan spermoderm. Pada
perisperm terdapat lapisan aleuron butir-butir aluron; jaringan perisperm
selebihnya terdiri dari sel parenkim besar bentuk polihedal, penuh berisi
butir-butir pati kecil yang berkelompok dan tampak sebagai massa kompak
polihedral, butir pati tunggal bersudut dan bergaris tengah sampai lebih
kurang 7um. Diantra patrenkim perisperm terdapat sel sekresi berisi minyak
berwarna kekuningan.
Serbuk berwarna coklat muda. Fragmen pengenal adalah kelompok
butir pati yang berupa massa polihedral, fragmen epikarp, fragmen
hipodermis dengan parenkim dan kelompok sel batu; fragmen endokarp
dengan sel piala, kerap kali masih berlekatan dengan spermoderm, fragmen
epikarp berikut hipodermis; fragmen parenkim dengan sel sekresi.
c.
III.
Coriandri Fructus
Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk Coriandri Fructus (buah
ketumbar) adalah parenkim yang bergaris dan serabut sklerenkim yang
berliku.
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Pipet tetes
Tabung reaksi
Beker glass
Pensil dan penghapus
3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Buah Cabe
(Capsici Fructus)
Buah Lada Hitam
(Piperis nigri Fructus)
Buah Ketumbar
(Coriandri Fructus)
Kloralhidrat
Asam Sulfat P
Asam Sulfat 10 N
NaOH P 5% b/v
KOH P 5% b/v
HCL pekat P
HCl encer
Ammonia P 25%
IV.
PROSEDUR
4.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil buah cabe (Capsici Fructus).
3. Amati warna, bau, dan bentuk.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk buah lada hitam (Piperis
nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
4.2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit serbuk buah cabe (Capsici Fructus), kemudian amati warna,
bau, dan rasanya, letakkan pada objek glass.
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover glass.
4. Amati fragmen pengenal dari serbuk buah cabe (Capsici Fructus) di bawah
mikroskop.
5. Catat dan gambar hasil pengamatan.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk serbuk buah lada hitam
(Piperis nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
4.3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Kimiawi
Simplisia
Perlakuan
Reaksi Positif
Serbuk Buah Cabe 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna
(Capsici Fructus)
asam sulfat P
coklat
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning kemerahan
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
NaOH P 5% b/v
merah kekuningan
5. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 5. Terbentuk warna
KOH P 5% b/v
merah kekuningan
6. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 6. Terbentuk warna
amonia P 25%
Serbuk
Lada
merah kekuningan
asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat tua
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
HCl encer P
kuning
asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
larutan NaOh P 5% b/v
kuning
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
ammonia P 25%
V.
kuning
HASIL PENGAMATAN
5.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
Simplisia
Hasil Pengamatan
Warna : kecoklatan
Bau : khas menyengat
Bentuk : biji bulat
pipih,buah lonjong
kekuningan
Bau : khas aromatik
Bentuk : bulat
Gambar
Hasil Pengamatan
Warna serbuk : merah kecoklatan
Bau serbuk : khas menyengat
Rasa serbuk : pedas
Fragmen pengenal : Epidermis dengan sel berlekuk seperti
usus
Gambar :
Simplisia
Perlakuan
Reaksi Positif
Hasil Pengamatan
Serbuk Buah
Cabe
(Capsici Fructus)
1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P
1. Terbentuk warna
coklat
Serbuk Lada
Hitam (Piperisnigri Fructus)
1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P
1. Terbentuk warna
coklat tua
Serbuk Buah
Ketumbar
(Coriandri Fructus)
1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P
1. Terbentuk warna
coklat tua
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum farmakognosi kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
dan membedakan macam macam simplisia buah (fructus) secara makroskopik,
mikroskopik dan kimiawi. Adapun simplisia yang digunakan yaitu buah cabe (Capsici
Fructus), buah lada hitam (Piperis Nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
Adapun pembahasannya sebagai berikut :
1) Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik
Pada uji identifikasi makroskopik buah cabe ( Capsici Fructus ) yang berasal dari
tanaman Capsicum frutescens memiliki warna buah coklat, warna biji coklat
kekuningan, berbau khas aromatic cabe menyengat, bentuk biji bulat pipih, bentuk buah
lonjong. Pada buah lada hitam (Piperis nigri fructus) yang berasal dari tanaman Piper
nigrum L memiliki warna hitam, berbau khas aromatic lada menyengat, berbentuk bulat
dengan permukaan tidak rata. Pada buah ketumbar (Coriandri fructus) yang berasal dari
tanaman Coriandrum sativum Linn memiliki warna putih kekuningan, berbau lemah atau
hamper tidak berbau, berbentuk bulat kecil.
2) Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik :
Dari pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran
100x dapat diketahui bahwa simplisia buah cabai (Capsici Fructus), simplisia buah lada hitam
(Piperis nigri Fructus) dan simplisia buah ketumbah (Coriandri Fructus) memiliki ciri-ciri
mikroskopis berupa :
Serbuk simplisia buah cabe berwarna merah kecoklatan dengan bau dan rasa serbuk
khas cabai yaitu pedas dan menyengat dan fragmen pengenal simplisia buah cabai
saat dilihat dengan mikroskop berupa epidermis dengan sel berlekuk seperti usus.
Simplisia buah Lada Hitam ( Piperis nigri Fructus)
Warna dari serbuk simplisia buah lada hitam yaitu hitam kecoklatan dengan bau dan
rasa serbuk khas lada yaitu pedas pengap atau menyengat dan memiliki fragmen
pengenal saat dilihat menggunakan mikroskop berupa sel batu berwarna abu-abu yang
berasal dari tanaman Capsicum frutescens dan berasal dari suku Solanaceae. Pada
pengujian identifikasi kimiawi simplisia Capsici Fructus didapatkan hasil saat sampel
sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes asam sulfat P terbentuk warna coklat. Ketika
sampel sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes asam sulfat 10 N campuran sampel
tersebut membentuk warna kuning kemerahan. Kemudian diulangi lagi pengambilan
sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan 5 tetes HCl pekat P terbentuk warna
coklat. Sementara dengan pencampuran sampel sebanyak 2 mg dengan penambahan 5
tetes NaOH P 5% b/v sampel tersebut membentuk warna merah kekuningan. Lalu
diambil lagi sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan 5 tetes KOH P 5% b/v
terbentuk warna merah kekuningan. Terakhir dengan jumlah sampel yang sama yaitu
sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes ammonia P 25 % juga membentuk warna
merah kekuningan. Dengan demikian pengujian identifikasi kimiawi dari simplisia
Capsici Fructus yang dilakukan dengan mencampur sampel dengan penambahan
pereaksi masing-masing menghasilkan reaksi positif dan sesuai dengan literatur.
sativum Linn., simplisia ini berasal dari suku Umbelliferae. Identifikasi kimiawi terhadap
sampel ini dilakukan dengan melarutkan sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan
5 tetes asam sulfat P membentuk warna coklat tua. Kemudian sampel sebanyak 2 mg
juga direaksikan dengan 5 tetes HCl pekat P membentuk larutan berwarna coklat.
Kemudian identifikasi dilanjutkan dengan pengambilan 2 mg sampel dan direaksikan
dengan penambahan 5 tetes NaOH P 5% b/v membentuk warna kuning. Perlakuan
terakhir yaitu dengan penambahan 5 tetes ammonia 25 % P ke dalam sampel sebanyak 2
mg juga membentuk warna kuning. Dari hasil tersebut dapat diketahui, semua perlakuan
dalam pengujian identifikasi secara kimiawi terhadap simplisia tersebut menghasilkan
reaksi positif yang sesuai dengan literatur.
VII.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1.
Ada tiga simplisia yang diamati yaitu buah cabe (Capsici Fructus), buah lada
2.
3.
4.
berliku).
Pada identifikasi kimiawi semua sampel simplisia menghasilkan reaksi yang
positif terhadap pereaksi yang diberikan dan sesuai dengan literature.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Kunhachan,Wijayakusuma, H. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid 1.
Pustaka Kartini : Jakarta
Wijayakusuma, H., S. Dalimartha, A.S. Wirian, T. Yaputra, dan B. Wibowo. 1994.
Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid 2. Pustaka Kartini. Jakarta.