Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA BUAH (FRUCTUS)

Oleh
Kelompok 7 / Kelas B :
1. Ni Made Sherly Pradnyandari

(151078)

2. Ni Komang Ayu Trisna Asih

(151079)

3. Ni Putu Arsani Angandari

(151080)

4. Ni Made Mega Meliawati

(151081)

5. Komang Erry Sedhana Atmaja

(151082)

6. Yasa Karyada

(151083)

AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR


2016

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA BUAH (FRUCTUS)

I.

TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia buah
(fructus) secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi.

II.

TEORI DASAR
2.1. Pengertian Buah (Fructus)
Buah (fructus) adalah ovarium yang telah matang (yang didahului atau
tidak didahului proses amphimixis) yang tumbuh berkembang dan berubah
strukturnya menjadi mengeras, mengulit, dan mendaging; atau ovarium yang
telah matang dan atau beserta bagian-bagian lain dari bunga (yang didahului
atau tidak didahului proses amphimixis) yang tumbuh, berkembang, dan
berbuah strukturnya menjadi mengeras dan mendaging. Fungsi buah
adalah memungkinkan terjadinya penyebaran biji atau penyebaran keturunan
(propagasi).
2.2. Penggolongan Buah (Fructus)
Buah dibagi menjadi dua golongan yaitu buah sejati (fructus nudus)
dan buah semu (fructus spurius).
a.
Buah sejati / telanjang (Fructus nudus)
Adalah buah yang semata-mata atau sebagian besar terbentuk dari ovarium,
merupakan perkembangan dari bakal buah dan dikonsumsi sebagai buahbuahan. Contoh: apel, jeruk, mangga.
b. Buah semu / tertutup (Fructus spurius)
Adalah buah yang terjadi atau terbentuk selain dari ovarium, juga dari
bagian-bagian lain dari bunga (bukan perkembangan dari bakal buah tetapi
dikonsumsi sebagai buah-buahan). Contoh: cempedak, jambu monyet.
2.3. Bagian-Bagian Buah (Fructus)
Bagian-bagian dari fructus (buah) yaitu :
a.
Pericarp, yang terdiri dari :
Eksokarp atau epikarp (exocarpium atau epicarpium), merupakan bagian
luar yang tipis, kuat atau kaku dengan permukaan yang licin.
Mesokarp (mesocarpium), merupakan bagian tengah yang terdiri dari
jaringan renggang, berserat, atau berdaging, dimana bagian ini
merupakan bagian yang terlebar.

Endokarp (endocarpium), merupakan bagian dalam yang berbatasan


dengan ruang yang mengandung biji, seringkali tebal dan juga keras.
b. Biji, yang terdiri dari :
Testa (kulit biji), berkembang dari jaringan integumen yang semula
mengitari ovula (bakal biji).
Calon tumbuhan baru (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari
mana tumbuhan yang baru akan berkembang manakala kondisi
lingkungannya sesuai.
Endosperm adalah jaringan yang berasal dari tumbuhan induk melalui
proses pembuahan ganda yang kaya akan minyak nabati atau zat pati dan
protein.
c.
Arilus (selubung biji)
Adalah suatu bentuk pertumbuhan tambahan dari hilum atau funiculus (pusar
biji) yang menempel atau menutupi permukaan luar biji.
2.4. Uraian Bahan
a.
Capsici Fructus
Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan

Buah cabe rawit


Capsicum frutescens L.
Solanaceae
Kapsisin, vitamin C, dammar, zat warna,
kapsantin dan karoten
Stimulan, stomakikum, karminativa
Bau merangsang, rasa sangat pedas
Buah yang masak
Dalam wadah tertutup baik

b. Piperis Nigri Fructus


Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi

Persyaratan Kadar
Penggunaan
Pemerian
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan

Lada hitam, Merica hitam


Piper nigrum L.
Piperaceae
Minyak atsiri berisi felandren, kariofilen.
Alkawaida khavisin (berupa hablur putih
kekuningan, rasa amat pedas), piperin
(tidak larut dalam ari, mula mula tidak
berasa, lama lama pedas dan tajam,
oleh alkali diuraikan jadi piperidin dan
asam piperat. Peridin (cairan atsiri larut
dalam air dan alkohol)
Minyak atsiri tidak kurang dari 1 % v/b
Karminativa, iritasi lokal
Bau khas aromatik, rasa pedas
Buah yang belum masak
Dalam wadah tertutup baik

c.

Coriandri Fructus
Nama Lain
Nama Tanaman Asal
Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi
Penggunaan
Bagian yang Digunakan
Penyimpanan

Ketumbar
Coriandrum sativum (L)
Apiaceae
Minyak
atsiri
yang
mengandung
koriandrol, terdapat pula minyak lemak
Bumbu masak, karminativa
Buah yang masak dan kering
Dalam wadah tertutup baik

2.5. Identifikasi Secara Makroskopik


a.
Capsici Fructus
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai
tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar.
Perdu setahun, percabangan banyak, dan memiliki tinggi 50-100 cm.
Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal,
bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing,
pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5 - 9,5 cm,
lebar 1,5 - 5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota
bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna
putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak,
kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung
meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5 - 12 mm, bertangkai panjang, dan
rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih,
buah yang masak berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih,
berdiameter 2 - 2,5 mm, berwarna kuning kotor.
Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya
kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba
(cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda
berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar,
selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya
digunakan sebagai sayuran, bumbu masak acar, dan asinan. Daun muda
dapat dikukus untuk lalap. Cabai rawit dapat diperbanyak dengan biji. Dapat
digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan
tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada
sinusitis, dan juga migrain.
b. Piperis Nigri Fructus
Buah berbentuk hampir bulat, warna coklat kelabu sampai kehitaman,
garis tengak 2,5 mm sampai 6 mm; permukaan berkeriput kasar, dalam,
serupa jala; pada ujung buah terdapat sisa dari kepala putik yang tidak
bertangkai; pada irisan membujur terdapat perikarp yang tipis, sempit dan
berwarna gelap menyebungi inti bijih yang putih dari biji tunggal; perikarp
melekat erat pada biji. Hampir seluruh inti biji terdiri dari dari perisperm;

bagian tengah perisperm berongga, bagian ujung perisperm berongga,


bagian ujung persperm menyelubungi endosperm yang kecil; embrio sangat
kecil, terbenam dalam endoderm.
Kegunaan buah lada hitam adalah untuk mengobati disentri, kolera,
kaki bengkak, nyeri haid, rematik (nyeri otot), selesma,dan sakit kepala
(obat luar). Sedangkan daunnya dapat digunakan untuk mengobati batu
ginjal.
c.

Coriandri Fructus
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah
dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai
ketinggian satu meter dari tanah. Daunnya hijau dengan tepian bergerigi.
Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna
putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat yang mirip
dengan lada, berwarna kuning bersusun, seperti biji kecil-kecil yang
berdiameter 1-2 mm. Jika matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu,
buahnya dikeringkan. Tanaman dapat dipanen jika warna bijinya berubah
dari hijau menjadi coklat kuning, pada umur 3 3,5 bulan dari waktu tanam.
Panen dilakukan dengan cara memotong tanaman atau mencabutnya.
Tanaman diikat, kemudian dijemur selama seminggu atau lebih. Biji
dilepaskan dari buahnya dan dijemur lagi sampai kering.
Ketumbar biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut
(carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan
(stomachica). Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar
juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir,
radang lambung dan radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah
tinggi, dan lemah syahwat.

2.6. Identifikasi Secara Mikroskopik


a.
Capsici Fructus
Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk adalah epidermis dengan
sel berlekuk seperti usus, sklerenkim dari endocarp, dan sel parenkim
dengan minyak berwarna merah yang mengandung kapsantin.
b. Piperis Nigri Fructus
Epikarp tersusun dari 1 lapis sel epidermis yang sel-selnya berbentuk
persegi empat membulat, beris hablur kecil berbentuk prisma dan zat
berwarna coklat tua sampai kehitaman; pada pandanagn tangensial epikarp
tampak berbentuk poligonal dengan dinding samping lurus. Hipodermis
terdiri dari jaringan parenkim berdinding tipis dan kelompok-kelompok sel
batu; sel batu berbentuk isodiametrik sampai persegi panjang, dinding tebal
dan berlignin, berlapis-lapis, warna kuning kecoklatan, lumen cukup lebar
dan berisi zat warna coklat tua; saluran noktah jelas. Di mesokarp bagian
dalam terdapat lapisan sel minyak, sel berbentuk poligonal, besar, berisi

minyak berwarna. Endokarp terdiri dari satu lapis sel piala dengan dinding
radial dan dinding tangensial dalam tebal, berlignin, dinding dalam lebih
belignin dari pada dinding terluar. Spermodermis terdiri dari lapisan sel yang
termampat dan lapisan pigmen berisi zat warna coklat. Lapisan hialin
berwarna putih jernih, umumnya berlekatan dengan spermoderm. Pada
perisperm terdapat lapisan aleuron butir-butir aluron; jaringan perisperm
selebihnya terdiri dari sel parenkim besar bentuk polihedal, penuh berisi
butir-butir pati kecil yang berkelompok dan tampak sebagai massa kompak
polihedral, butir pati tunggal bersudut dan bergaris tengah sampai lebih
kurang 7um. Diantra patrenkim perisperm terdapat sel sekresi berisi minyak
berwarna kekuningan.
Serbuk berwarna coklat muda. Fragmen pengenal adalah kelompok
butir pati yang berupa massa polihedral, fragmen epikarp, fragmen
hipodermis dengan parenkim dan kelompok sel batu; fragmen endokarp
dengan sel piala, kerap kali masih berlekatan dengan spermoderm, fragmen
epikarp berikut hipodermis; fragmen parenkim dengan sel sekresi.
c.

III.

Coriandri Fructus
Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk Coriandri Fructus (buah
ketumbar) adalah parenkim yang bergaris dan serabut sklerenkim yang
berliku.

ALAT DAN BAHAN


3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Pipet tetes

Tabung reaksi
Beker glass
Pensil dan penghapus

3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Buah Cabe
(Capsici Fructus)
Buah Lada Hitam
(Piperis nigri Fructus)
Buah Ketumbar
(Coriandri Fructus)
Kloralhidrat

Asam Sulfat P
Asam Sulfat 10 N
NaOH P 5% b/v
KOH P 5% b/v
HCL pekat P
HCl encer
Ammonia P 25%

IV.

PROSEDUR
4.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil buah cabe (Capsici Fructus).
3. Amati warna, bau, dan bentuk.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk buah lada hitam (Piperis
nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
4.2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit serbuk buah cabe (Capsici Fructus), kemudian amati warna,
bau, dan rasanya, letakkan pada objek glass.
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover glass.
4. Amati fragmen pengenal dari serbuk buah cabe (Capsici Fructus) di bawah
mikroskop.
5. Catat dan gambar hasil pengamatan.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk serbuk buah lada hitam
(Piperis nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
4.3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Kimiawi
Simplisia
Perlakuan
Reaksi Positif
Serbuk Buah Cabe 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna
(Capsici Fructus)

asam sulfat P
coklat
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning kemerahan
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
NaOH P 5% b/v
merah kekuningan
5. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 5. Terbentuk warna
KOH P 5% b/v
merah kekuningan
6. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 6. Terbentuk warna
amonia P 25%

Serbuk

Lada

merah kekuningan

Hitam 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna

(Piperis nigri Fructus)

asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
asam sulfat 10 N
kuning
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat tua
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna

HCl encer P

kuning

Serbuk Buah Ketumbar 1. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 1. Terbentuk warna


(Coriandri Fructus)

asam sulfat P
coklat tua
2. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 2. Terbentuk warna
HCl pekat P
coklat
3. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 3. Terbentuk warna
larutan NaOh P 5% b/v
kuning
4. 2 mg serbuk buah + 5 tetes 4. Terbentuk warna
ammonia P 25%

V.

kuning

HASIL PENGAMATAN
5.1. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Makroskopik
Simplisia

Buah Cabe (Capsici Fructus)


Nama latin tanaman asal :
Capsicum frutescens

Hasil Pengamatan
Warna : kecoklatan
Bau : khas menyengat
Bentuk : biji bulat
pipih,buah lonjong

Lada Hitam (Piperis nigri Warna : hitam


Bau : khas aromatik
Fructus)
Bentuk : bulat dengan
Nama latin tanaman asal :
permukaan tidak rata
Piper nigrum L.

Buah Ketumbar (Coriandri Warna : putih


Fructus)
Nama latin tanaman asal :
Coriandrum sativum Linn.

kekuningan
Bau : khas aromatik
Bentuk : bulat

Gambar

5.2. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Mikroskopik


Simplisia
Serbuk Buah Cabe
(Capsici Fructus)

Hasil Pengamatan
Warna serbuk : merah kecoklatan
Bau serbuk : khas menyengat
Rasa serbuk : pedas
Fragmen pengenal : Epidermis dengan sel berlekuk seperti
usus
Gambar :

Epidermis dengan sel berlekuk seperti usus

Serbuk Lada Hitam


(Piperis nigri Fructus)

Warna serbuk : hitam


Bau serbuk : khas aromatik
Rasa serbuk : sepat dan pahit
Fragmen pengenal : sel batu abu-abu (banyak)
Gambar :

sel batu abu-abu (banyak)

Serbuk Buah Ketumbar


(Coriandri Fructus)

Warna serbuk : coklat


Bau serbuk : khas aromatik

Rasa serbuk : agak pedas


Fragmen pengenal :
Parenkim bergaris
Serabut sklerenkim berliku
Gambar :

Parenkim bergaris dan Serabut


sklerenkim berliku

5.3. Identifikasi Simplisia Buah (Fructus) Secara Kimiawi

Simplisia

Perlakuan

Reaksi Positif

Hasil Pengamatan

Serbuk Buah
Cabe
(Capsici Fructus)

1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P

1. Terbentuk warna
coklat

2. 2 mg serbuk buah 2. Terbentuk warna


+ 5 tetes asam
kuning kemerahan
sulfat 10 N

3. 2 mg serbuk buah 3. Terbentuk warna


+ 5 tetes HCl
coklat
pekat P
4. 2 mg serbuk buah 4. Terbentuk warna
+ 5 tetes NaOH P
merah kekuningan
5% b/v

5. 2 mg serbuk buah 5. Terbentuk warna


+ 5 tetes KOH P
merah kekuningan
5% b/v

6. 2 mg serbuk buah 6. Terbentuk


warna
+ 5 tetes amonia
merah kekuningan
P 25%

Serbuk Lada
Hitam (Piperisnigri Fructus)

1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P

1. Terbentuk warna
coklat tua

2. 2 mg serbuk buah 2. Terbentuk warna


+ 5 tetes asam
kuning
sulfat 10 N

3. 2 mg serbuk buah 3. Terbentuk warna


+ 5 tetes HCl
coklat tua
pekat P
4. 2 mg serbuk buah 4. Terbentuk warna
+ 5 tetes HCl
kuning
encer P

Serbuk Buah
Ketumbar
(Coriandri Fructus)

1. 2 mg serbuk
buah + 5 tetes
asam sulfat P

1. Terbentuk warna
coklat tua

2. 2 mg serbuk buah 2. Terbentuk warna


+ 5 tetes HCl
coklat
pekat P

3. 2 mg serbuk buah 3. Terbentuk warna


+ 5 tetes larutan
kuning
NaOh P 5% b/v
4. 2 mg serbuk buah 4. Terbentuk warna
+ 5 tetes
kuning
ammonia P 25%

VI.

PEMBAHASAN
Pada praktikum farmakognosi kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
dan membedakan macam macam simplisia buah (fructus) secara makroskopik,
mikroskopik dan kimiawi. Adapun simplisia yang digunakan yaitu buah cabe (Capsici
Fructus), buah lada hitam (Piperis Nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).
Adapun pembahasannya sebagai berikut :
1) Identifikasi Simplisia Herba secara Makroskopik
Pada uji identifikasi makroskopik buah cabe ( Capsici Fructus ) yang berasal dari
tanaman Capsicum frutescens memiliki warna buah coklat, warna biji coklat
kekuningan, berbau khas aromatic cabe menyengat, bentuk biji bulat pipih, bentuk buah
lonjong. Pada buah lada hitam (Piperis nigri fructus) yang berasal dari tanaman Piper
nigrum L memiliki warna hitam, berbau khas aromatic lada menyengat, berbentuk bulat
dengan permukaan tidak rata. Pada buah ketumbar (Coriandri fructus) yang berasal dari
tanaman Coriandrum sativum Linn memiliki warna putih kekuningan, berbau lemah atau
hamper tidak berbau, berbentuk bulat kecil.
2) Identifikasi Simplisia Herba secara Mikroskopik :

Dari pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran
100x dapat diketahui bahwa simplisia buah cabai (Capsici Fructus), simplisia buah lada hitam
(Piperis nigri Fructus) dan simplisia buah ketumbah (Coriandri Fructus) memiliki ciri-ciri
mikroskopis berupa :

Simplisia buah Cabai ( Capsici Fructus )

Serbuk simplisia buah cabe berwarna merah kecoklatan dengan bau dan rasa serbuk
khas cabai yaitu pedas dan menyengat dan fragmen pengenal simplisia buah cabai

saat dilihat dengan mikroskop berupa epidermis dengan sel berlekuk seperti usus.
Simplisia buah Lada Hitam ( Piperis nigri Fructus)
Warna dari serbuk simplisia buah lada hitam yaitu hitam kecoklatan dengan bau dan
rasa serbuk khas lada yaitu pedas pengap atau menyengat dan memiliki fragmen
pengenal saat dilihat menggunakan mikroskop berupa sel batu berwarna abu-abu yang

menyebar dan banyak.


Simplisia buah Ketumbar (Coriandri Fructus)
Warna putih kekuningan merupakan ciri dari serbuk simplisia buah ketumbar yang
memiliki bau serbuk khas ketumbar yaitu harum dan rasa agak pedas, serta serbuk
ketumbar memiliki fragmen pengenal saat dilihat menggunakan mikroskop berupa sel
parenkim yang bergaris.
3) Identifikasi Simplisia Buah ( Fructus ) Secara Kimiawi
Identifikasi secara kimiawi simplisia buah bertujuan untuk mengidentifikasi
sampel yang telah diberikan dengan menggunakan beberapa pereaksi yang telah
disiapkan. Pada percobaan kali ini digunakan beberapa jenis pereaksi yaitu terdiri dari
asam sulfat P, asam sulfat 10 N, HCL pekat P, HCl encer P, NaOH P 5% b/v, KOH P
5% b/v, dan ammonia P 25%.
Buah Cabe (Capsici Fructus)
Capsici Fructus adalah simplisia yang digunakan pada praktikum ini. Simplisia ini

berasal dari tanaman Capsicum frutescens dan berasal dari suku Solanaceae. Pada
pengujian identifikasi kimiawi simplisia Capsici Fructus didapatkan hasil saat sampel
sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes asam sulfat P terbentuk warna coklat. Ketika
sampel sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes asam sulfat 10 N campuran sampel
tersebut membentuk warna kuning kemerahan. Kemudian diulangi lagi pengambilan
sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan 5 tetes HCl pekat P terbentuk warna
coklat. Sementara dengan pencampuran sampel sebanyak 2 mg dengan penambahan 5
tetes NaOH P 5% b/v sampel tersebut membentuk warna merah kekuningan. Lalu
diambil lagi sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan 5 tetes KOH P 5% b/v
terbentuk warna merah kekuningan. Terakhir dengan jumlah sampel yang sama yaitu
sebanyak 2 mg ditambahkan dengan 5 tetes ammonia P 25 % juga membentuk warna
merah kekuningan. Dengan demikian pengujian identifikasi kimiawi dari simplisia
Capsici Fructus yang dilakukan dengan mencampur sampel dengan penambahan
pereaksi masing-masing menghasilkan reaksi positif dan sesuai dengan literatur.

Buah Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)


Piperis nigri Fructus adalah simplisia yang berasal dari tanaman Piper nigrum L.,
simplisia ini berasal dari suku Piperaceae. Pada saat praktikum identifikasi kimiawi dari
simplisia buah lada hitam dengan mencampurkan 2 mg sampel dengan 5 tetes asam
sulfat P didapatkan hasil larutan membentuk warna coklat tua. Lalu sampel sebanyak 2
mg kembali diambil dan direaksikan dengan 5 tetes asam sulfat 10 N terbentuk warna
kuning. Kemudian dengan mereaksikan 2 mg sampel dan penambahan 5 tetes HCl pekat
P terbentuk warna coklat tua. Perlakuan terakhir juga menggunakan sampel sebanyak 2
mg dan ditambahkan dengan 5 tetes HCl encer P membentuk warna kuning. Jadi
berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa semua perlakuan dalam pengujian
identifikasi secara kimiawi pada simplisia tersebut menghasilkan reaksi positif dan sesuai
dengan literatur.

Buah Ketumbar (Coriandri Fructus)


Coriandri Fructus adalah simplisia yang berasal dari tanaman Coriandrum

sativum Linn., simplisia ini berasal dari suku Umbelliferae. Identifikasi kimiawi terhadap
sampel ini dilakukan dengan melarutkan sampel sebanyak 2 mg dan ditambahkan dengan
5 tetes asam sulfat P membentuk warna coklat tua. Kemudian sampel sebanyak 2 mg
juga direaksikan dengan 5 tetes HCl pekat P membentuk larutan berwarna coklat.
Kemudian identifikasi dilanjutkan dengan pengambilan 2 mg sampel dan direaksikan
dengan penambahan 5 tetes NaOH P 5% b/v membentuk warna kuning. Perlakuan
terakhir yaitu dengan penambahan 5 tetes ammonia 25 % P ke dalam sampel sebanyak 2
mg juga membentuk warna kuning. Dari hasil tersebut dapat diketahui, semua perlakuan
dalam pengujian identifikasi secara kimiawi terhadap simplisia tersebut menghasilkan
reaksi positif yang sesuai dengan literatur.

VII.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1.
Ada tiga simplisia yang diamati yaitu buah cabe (Capsici Fructus), buah lada
2.

hitam (Piperis Nigri Fructus) dan buah ketumbar (Coriandri Fructus).


Ketiga simplisia buah (fructus) secara makroskopis mempunyai ciri atau

3.

spesifikasi yang khas dan berbeda.


Secara mikroskopis masing-masing simplisia memiliki fragmen pengenal yang
berbeda-beda yaitu simplisia buah cabe (adanya Epidermis dengan sel
berlekuk seperti usus), buah lada hitam (adanya sel batu abu-abu (banyak))
dan buah ketumbar (adanya Parenkim bergaris dan serabut sklerenkim

4.

berliku).
Pada identifikasi kimiawi semua sampel simplisia menghasilkan reaksi yang
positif terhadap pereaksi yang diberikan dan sesuai dengan literature.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Kunhachan,Wijayakusuma, H. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid 1.
Pustaka Kartini : Jakarta
Wijayakusuma, H., S. Dalimartha, A.S. Wirian, T. Yaputra, dan B. Wibowo. 1994.
Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid 2. Pustaka Kartini. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai